Anda di halaman 1dari 2

Health-Mengapa Tidak Boleh

Minum Obat dengan


Minuman Berkafein?

Banyak masyarakat mengetahui bahwa menggunakan air mineral


saat minum obat sangat digalakkan, namun tidak sedikit yang
mungkin meminumnya dengan minuman lain. Padahal minuman
tersebut justru boleh mengurangi kinerja obat atau bahkan
menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan.
Salah satunya adalah minuman berkafein, kafein dapat
menimbulkan ancaman kesehatan yang serius jika diminum
dengan stimulan. Hindari meminum secangkir kopi saat sedang
mengonsumsi efedrin (penekan nafsu makan), obat asma dan
amfetamin. Beri jarak 2-3 jam setelah minum obat, baru minum
kopi. Minuman isotonik Kalium dalam minuman ini dapat
berbahaya bila digabungkan dengan obat untuk penyakit gagal
jantung atau obat-obatan hipertensi. Hindari pisang juga, karena
pisang juga sangat kaya akan kalium.
Banyak orang mengetahui jika kafein biasa terdapat dalam kopi
atau minuman berenergi. Padahal tidak hanya disitu, zat kafein
juga banyak ditemukan dalam kandungan teh, khususnya teh
hijau. Makanya agar tidak salah , hindarilah minum kopi atau teh
ketika meminum obat. Menurut pakar kesihatan, kafein
berbahaya jika diminum dengan obat yang mengandung

stimulah. Biasakan untuk tidak meminum minuman berkafein


saat memakn pil penekan nafsu makan atau diet, obat asma atau
amfetamin. Jika Anda seorang penggila kafein, tunggu 2 hingga 3
jam setelah meminum obat.
Interaksi obat dengan makanan tertentu yang Anda makan dapat
mempengaruhi fungsi obat yang Anda minum sehingga obat tidak
bekerja sebagaimana mestinya. Interaksi ini dapat menyebabkan
efek yang berbeda-beda, dari mulai peningkatan atau penurunan
efektivitas obat sampai efek samping. Jenis makanan atau
minuman tertentu juga dapat menunda, mengurangi atau
meningkatkan penyerapan obat. Itulah sebabnya mengapa
beberapa obat harus diminum pada waktu perut kosong (1 jam
sebelum makan atau 2 jam setelah makan) dan beberapa obat lain
sebaiknya diambil bersamaan dengan makanan. Sebagai contoh,
kafein seperti yang terkandung di kopidapat meningkatkan
risiko overdosis antibiotik tertentu (enoxacin, ciprofloxacin,
norfloksasin). Maka, untuk menghindari keluhan palpitasi,
tremor, berkeringat atau halusinasi, yang terbaik adalah,
menghindari minum kopi, teh atau soda pada masa pengobatan

Anda mungkin juga menyukai