Anda di halaman 1dari 17

FISIOL

OGI
RESPIR
ASI

Wan Renny Febriyanti


61109034

Pembimbing:
Dr.Indah Waty,Sp.An
Dr.Aprilina,Sp.An
Dr.Indra Nur Hidayat,Sp.An

Pendahuluan
Saluran nafas atau traktus respiratorius
merupakan suatu kesatuan dari
beberapa organ yang saling
mendukung satu sama lainnya.
Dalam menjalankan kinerjanya,
mekanisme pernafasan, traktus
respiratorius tidak lah berdiri sendiri,
sehingga proses bernafas menjadi
sesuatu hal yang kompleks dan saling
mengikat.
Komponen lain yang mendukung dan
menjalankan mekanisme bernafas
adalah tulang-tulang penyusun toraks

Traktus respiratorius
1. Tractus respiratorius
bagian atas :
Hidung (nasal)
Pharyng
Laryng
2. Tractus respiratorius
bagian bawah :
Trachea
Bronchus
Bronchiolus
terminalis
respiratori
Alveolar
ducts
sacs
Alveoli

Fungsi Paru
Membuang CO2dan mengambil
O2untuk metabolisme tubuh

Mempertahankan pH
darah

Mempertahankan keseimbangan
suhu tubuh dan kadar H2O

Komponen fonasi suara

Fungsi utama respirasi


Pertukaran O2 dan CO2 antara
darah dan udara pernapasan.
Fungsi tambahan ialah
pengendalian keseimbangan
asam basa, metabolisme
hormon dan pembuangan
partikel.

2 macam respirasi
Respirasi eksternal
pertukaran gas-gas antara darah dan udara,
pertukaran ada berbagai proses:
Ventilasi : proses masuk udara sekitar dan
pembagian udara tsb ke alveoli
Distribusi : distribusi dan percampuran molekulmolekul gas intrapolmuner
Disfusi : masuknya gas-gas menembus selaput
alveolo-kapiler
Perfusi : pengambilan gas-gas oleh aliran darah
kapiler paru yang adekuat

Respirasi internal
pertukaran gas-gas antara darah dan
jaringan.

Meliputi berbagai proses :


Efisisensi kardiosirkulasi dalam
menjalankan darah kaya oksigen
Distribusi kapiler
Difusi, perjalanan gas ke ruang
interstitial dan menembus dinding sel
Metabolisme sel yang melibatkan
enzim

Mekanisme Dasar
Pernafasan
Ventilasi Spontan: suatu kemampuan
individu untuk mempertahankan napas
yang adekuat,guna mendukung kehidupan
yang diakibatkan oleh pola respon
penurunan cadangan energi.
Ventilasi Mekanik: suatu alat bantu
mekanik yang berfungsi memberikan
bantuan napas pasien dengan cara
memberikan tekanan udara positif pada
paru memalalui jalan napas buatan.

Efek anestesi pada pernapasan


Ketika pasien ditempatkan pada posisi supine
dari posisi duduk atau tegak lurus, proporsi
pernafasan dari perubahan rongga dada
berkurang; pernafasan abdominal lebih
dominan. Posisi tertinggi diafragma dalam dada
(sekitar 4 cm) menyebabkan diafragma lebih
efektif berkontraksi dibandingkan ketika pasien
tegak lurus. Demikian pula pada posisi lateral
dekubitus, ventilasi membantu paru-paru yang
dependen karena hemidiafragma dependen
mengambil posisi tertinggi dalam dada.

Volume Paru
Jumlah semua volume paru sama
dengan jumlah maksimal paru dapat
mengembang. Kapasitas paru secara
klinis merupakan pengukuran yang
menunjukkan kombinasi dua atau
lebih volume.

Volume dan Kapasitas Paru


Nilai
Pengukuran

rata-rata

Definisi

dewasa
(mL)

Volume tidal (VT)


Volume

Setiap pernafasan normal

cadangan Volume tambahan maksimal yang 3000

inspirasi (IRV)
Volume

bisa diinspirasi di atas VT

cadangan Volume maksimal yang diekspirasi di 1100

ekspirasi (ERV)

bawah VT

Volume residual (RV)

Volume

Kapasitas

500

paru

(TLC)
Kapasitas
fungsional (FRC)

tetap

maksimal
total RV+ERV+VT+IRV
residu RV+ERV

setelah

ekshalasi 1200
5800
2300

Pengaruh anesthesia pada


respirasi

Efek penekan dari obet anestetik dan pelumpuh


otot lurik terhadap respirasi telah dikenal sejak
dulu ketika kedalaman, karakter dan kecepatan
respirasi dikenal sebagai tanda klinis yang
bermanfaat terhadat kedalaman anesthesia.
Zat-zat anestitik intravena dan abar (volatile)
serta opioid semuanya menekan pernapasan
dan menurunkan respon terhadap CO2. Respons
ini tidak seragam, opioid mengurangi laju
pernapasan, zat abar trikloretilen meningkatkan
laju pernapasan.

Pengaruh anesthesia pada


respirasi

Hiperkapnia atau hiperkarbia (PaCO2 dalam


darah arteri meningkat) merangsang
kemoreseptor di badan aorta dan karotis dan
diteruskan ke pusat napas, terjadilah napas
dalam dan cepat (hiperventilasi).
Sebaliknya hipokapnia atau hipokarbia
(PaCO2dalam darah arteri menurun)
menghambat kemoreseptor di badan aorta dan
karotis dan diteruskan ke pusat napas,
terjadilah nafas dangkal dan lambat
(hipoventilasi).

Pengaruh anesthesia pada


respirasi

Induksi anestesi akan menurunkan kapasitas


sisa fungsional (fungsional residual volume),
mungkin karena pergeseran diafragma ke atas,
apalagi setelah pemberian pelumpuh otot.
Menggigil pasca anesthesia akan meningkatkan
konsumsi O2.

Pada perokok berat mukosa jalan nafas mudah


terangsang, produksi lendir meningkat,
darahnya mengandung HbCO2kira-kira 10%
dan kemampuan Hb mengikat O2menurun
sampai 25%. Nikotin akan menyebabkan
takikardia dan hipertensi.

THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai