Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Anak sebetulnya telah nengalami kecemasan sejak bulan-bulan pertama dari
kehidupan, bahkan menurut beberapa sarjana, bayi sebelum lahir sudah mengalami
kecemasan. Akan tetapi manifestasi dari kecemasan ini sering kali tidak dimengerti
oleh orang dewasa. Kecemasan dialami oleh setiap anak dalam setiap fase
perkembangannya. Oleh sebab itu gangguan mental emosionil pada anak lebih sering
terdapat daripada orang dewasa serta variasinya juga lebih banyak. Seorang anak
tidak bisa dianggap sebagai seorang dewasa kecil. Pada umumnya dalam
perkembangannya kearah kedewasaan anak melalui beberapa fase perkembangan
yang tertentu.Dalam setiap fase perkembangan terjadi kecemasan yang tertentu dan
yang bersifat spesifik untuk fase tersebut.
Menurut Sullivan, tahap perkembangan kepribadian yang paling krusial
sesungguhnya bukan pada masa kanak-kanak awal, melainkan pada masa pra remaja.
Sullivan percaya bahwa manusia dapat mencapai perkembangan yang sehat mereka
sanggup mengalami keintiman sekaligus hawa nafsu terhadap pribadi lain yang
sama.

1.2 Tujuan
a. Mengetahui latar belakang Harry Stack Sullivan
b. Mengetahui tipe-tipe tegangan.
c. Memahami prinsip teori interpersonal
d. Memahami self system

BAB II
ISI

2.1 Perkembangan (Development)


Perkembangan merupakan proses kualitatif yang menunjukkan bertambahnya
kemampuan (ketrampilan) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks
dalam pola yang beraturan dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses
pematangan. Perkembangan berkaitan dengan aspek kemampuan motor, intelektual,
sosial, emosional, dan bahasa. Misalnya anak menjadi lebih cerdas atau lebih fasih
berbicara.
Harry Stack Sullivan (1892-1949) memandang bahwa perkembangan manusia
sebagian besar dibentuk oleh kejadian-kejadian eksternal, terutama oleh interaksi
sosial. Setiap fase perkembangan ditandai oleh kebutuhan untuk berinteraksi dengan
orang lain tertentu. Kualitas interaksi tersebut mempengaruhi kepribadian seseorang.
Dede adalah contoh seorang anak yang dibiarkan berkembang dengan pola orangtua
jarang di rumah. Ia dibesarkan oleh seorang pembantu. Ibu bapaknya jarang di rumah.
Kadang-kadang neneknya atau kakeknya datang berkunjung ke rumahnya. Di luar
pengetahuan orangtuanya, pembantu mengajak anak-anaknya menonton TV di luar
kerjanya. Anak-anak ini waktu kecil selalu di muka TV -- entah sedang makan atau
kalau mau tidur.Seringkali Dede beserta adiknya kedapatan tidur di depan TV atau
sedang nonton TV. Kadang-kadang kedatangan orangtuanya tidak membuat ia
beranjak dari TV.
Selain itu Sullivan menegaskan bahwa salah satu unsur terpenting untuk keberadaan
dan pertumbuhan jiwa manusia adalah hubungan pribadi (relationship). Hubungan
pribadi dengan sesama merupakan kebutuhan mutlak yang perlu dipenuhi dan kita
tahu bahwa kebutuhan pokok yang tak terpenuhi niscaya menimbulkan gangguan atau
penyakit.
Teorinya yang terkenal adalah interpersonal theory of psychiatry. Sullivan
meninjau kepribadian dari kacamata tingkat-tingkat perkembangan tertentu dengan

pandangan yang bersifat psikologisosial. Dua hal penting yang mempengaruhi


perkembangan kepribadian individu, yaitu faktor biologis dan sosial, namun faktor
sosial lebih dominan. Sullivan tidak yakin bahwa terbentuknya kpribadian terjadi
pada fase usia dini karena menurut pendapatnya, kpribadian dapat berubah pada
setiap saat, apabila timbul situasi-situasi antar pribadi baru, mengingat organisme
manusia sangat fleksibel. Walaupun adanya dorongan yang lebih kuat untuk belajar
dan berkembang akan tetapi regresi sering terjadi apabila cemas, merasa sakit, dan
kegagalan.
2.1.2 Prinsip prinsip Tumbuh Kembang
proses yang teratur, berurutan, rapi dan kontinyu --- maturasi, lingkungan dan
faktor genetik
pola yang sama, konsisten dan kronologis, dapat diprediksi
variasi waktu muncul (onset), lama, dan efek dari tiap tahapan tukemb
mempunyai ciri khas
2.3 Tahapan Perkembangan
Menurut Sullivan sebagaimana dikemukakan oleh Calvin S. Hall dan Gardner
Lindzey (2000) bahwa perkembangan kepribadian individu melalui 6 tahap sebelum
mencapai maturitas (kematangan). Tahap-tahap dan tugas-tugas perkembangan pada
setiap fase, sebagai berikut :

a. Infancy ( Masa Bayi )


Masa

ini

dimulai

dari

kelahiran

sampai

anak

dapat

mengembangkan ujaran yang tersrtikulasikan, biasanya sekitar 18 sampai


24 bulan. Sullivan yakin bahwa bayi dapat menjadi manusia melalui
kelembutan yang diterimanya dari ibu-pengasuh. Bayi tidak dapat
bertahan tanpa ibu-pengasuh yang menyediakan makanan, perlindungan,
kehangatan, kontak fisik, dan membersihkan kotorannya.
Fase ini berlangsung sejak bayi dilahirkan sampai dengan saat belajar
berbicara. Organ utama untuk berinteraksi antara bayi dan lingkungan
adalah oral. Lingkungan yang menjadi perhatian bayi adalah benda yang
menyediakan makanan pada saat lapar, seperti putting susu ibu atau dot.
Ciri khas tahap ini, yaitu:

a.

Pengembangan konsepsi tentang puting susu, yaitu: putting susu baik;


puting susu baik tetapi tidak memuaskan; puting susu yang salah; dan
puting susu buruk, diuraikan menjadi:

Puting susu yang baik menandakan pemeliharaan dan mendatangkan


kepuasan.

Puting susu yang baik, pada saat bayi tidak lapar, akan menimbulkan
ketidakpuasan.

Puting susu salah karena tidak mengeluarkan air susu ibu,


menimbulkan penilakan dan perlu mencari alternatif pengganti.

Puting susu yang buruk karena ibu cemas, merupakan tanda ibu
menghindari anak.

b.

Timbulnya rasa apatis dan pelepasan diri dengan cara mengantuk.

c.

Timbulnya personifikasi tentang ibu yang baik, buruk, cemas,


menolak, menerima dan memberi kepuasan.

d.

Timbulnya pengalaman belajar dan dasar pembentukan sistem konsep


diri.

e.

Dapat membedakan tubuh bayi sendiri, mengisap ibu jari untuk


melepaskan ketergantungan terhadap ibu.

f.

Belajar melakukan gerak terkoordinasi, seperti: tangan dan mulut,


tangan dan mata, serta telinga dan suara.
g.

Tugas

perkembangan

yang

penting

di

sini

adalah

terpenuhinya kebutuhan rasa aman sebagai dasar untuk mengembangkan


kepercayaan yang bernilai.
b. Childhood ( Masa Kanak-kanak )
Dimulai dengan kedatangan bahasa sintaksis dan terus berlanjut
sampai kemunculan kebutuhan akan rekan bermain yang statusnya

setara, biasanya sekitar 2 sampai 6 tahun. Personifikasi ganda ibu hilang


dan perspeksi anak tentang ibu lebih kongruen dengan fakta ibu yang riil.
Fase ini ditandai dengan anak mulai mengucapkan kata-kata hingga
timbulnya kebutuhan terhadap kawan bermain. Hal-hal penting diketahui,
yaitu:
a.

Peralihan dari fase bayi ke fase anak-anak dipengaruhi oleh


perkembangan bahasa, yang memungkinkan penggabungan berbagai
personifikasi yang berbeda (mis. Ibu baik dan ibu buruk)

b.

Timbulnya

konsepsi

tentang

jenis

kelamin,

yaitu

dengan

mengidentifikasi diri sesuai jenis kelamin disesuaikan dengan peranan


yang telah ditentukan masyarakat.
c.

Tugas perkembangan yang penting adalah belajar berkomunikasi.

c. Juvenile Era ( Masa Anak Muda )


Masa anak muda dimulai dengan kemunculan kebutuhan akan
teman sebaya atau teman bermain yang status dan tujuannya sama ketika
seorang anak menemukan seorang teman karib untuk memuaskan
kebutuhannya akan keintiman. Tahap ini pada umumnya ketika anak
berusia 6 sampai 81/2 tahun. Selama tahap anak muda, Sullivan yakin
seorang anak belajar berkompetisi yang dapat ditemukan diantara anakanak meskipun beragam latar belakang budayanya.
Pada fase ini anak memasuki sekolah dasar. Hal-hal penting pada fase ini,
antara lain:
a.

Anak mulai belajar hidup bersama orang lain (sosial).

b.

Anak mulai tunduk pada otoritas di luar keluarga.

c.

Anak mulai belajar bersaing(berkompetisi) dan bekerja sama


(kooperatif) dengan teman sebaya.

d.

Timbul perilaku mengisolasi diri dari pergaulan.

e.

Timbul perasaan penghinaan dan perasaan berkelompok.

f.

Mengabaikan keadaan luar yang tidak menarik perhatian.

g.

Menjaga perilaku dan kontrol dari dalam.

h.

Membentuk stereotipe dalam sikap.

i.

Mengembangkan cara sublimasi baru yang lebih efektif.

j.

Membedakan antara khayalan dan kenyataan.

k.

Peristiwa penting pada fase juvenil adalah timbulnya konsepsi tentang


orientasi hidup.

l.

Tuas perkembangan yang penting adalah mengembangan body image


dan self-perception.

d. Pre adolescene ( Masa Pra Remaja )


Masa praremaja dimulai pada usia 81/2 sampai 13 tahun.
Karakteristik praremaja yang utama adalah terbentuknya kemampuan
untuk mengasihi. Sebelumnya, semua hubungan antarpribadi didasarkan
hanya kepada pemuasan kebutuhan personal namun, selama masa
praremaja, keintiman, dan kasih menjadi esensi persahabatan, keintiman
melibatkan

sebuah

hubungan

yang

di

dalamnya

dua

rekanan

menvalidkan secara konsensual nilai pribadi satu sama lain. Kasih ini
hadir saat kepuasan atau rasa aman pribadi lain menjadi sama
signifikannya dengan kepuasan atau rasa aman dirinya.
Fase ini ditandai dengan kebutuhan menjalin hubungan dengan teman
sejenis, kebutuhan akan sahabat yang dapat dipercaya, bekerja sama
dalam melaksanakan tugas, dan memecahkan masalah kehidupan, dan
kebutuhan dalam membangun hubungan dengan teman sebaya yang
memiliki persamaan, kerja sama, tindakan timbal balik sehingga tidak

kesepian. Fase ini merupakan fase yang sangat penting karena


menandakan awal hubungan manusiawi sejati dengan orang lain.
Tugas perkembangan terpenting pada fase ini adalah belajar melakukan
hubungan dengan teman sebaya dengan cara competition, compromise,
dan cooperatif.

e. Early Adolescene ( Masa Remaja Awal )


Masa remaja awal dimulai ketika anak berusia 13 sampai 15 tahun.
Masa ini dimulai dari pubertas dan berakhir dengan kebutuhan akan cinta
seksual terhadap seseorang. Masa ini ditandai oleh meledaknya
ketertarikan genital dan datangnya hubungan yang sarat-nafsu.
Kebutuhan akan keintiman yang dicapai selama tahapan-tahapan
sebelumnya terus berlanjut pada masa remaja-awal ini. Namun, sekarang
ditemani oleh sebuah kebutuhan yang parallel namun terpisah. Selain itu,
rasa aman, atau kebutuhan untuk bebas dari rasa cemas, masih tetap aktif
slama periose ini.
Fase ini berawal dari berakhirnya fase praremaja sampai individu
menemukan suatu pola perbuatan stabil yang memuaskan dorongandorongan genitalnya. Hal-hal penting yang perlu diketahui pada fase ini,
yaitu;
a.

Tantangan utama yang dihadapi adalah mengembangkan pola aktivitas


heteroseksual.

b.

Terdapat perubahan fisiologis, antara lain perasaan birahi pertama


menyangkut daerah genital dan daerah lain, seperti tangan dan mulut.

c.

Terdapat pemisahan kebutuhan erotik yang sasarannya adalah lawan


jenis dan keintiman dengan sasaran jenis kelamin yang sama.

d.

Apabila kebutuhan erotik dan keintiman sejak dini tidak terpisahkan


akan terjadi penampilan homoseksual bukan heteroseksual.

e.

Timbul banyak konflik akibat kebutuhan kepuasan seksual, keamanan


dan keakraban.

f.

Tugas perkembangan yang penting adalah belajar mandiri dan


melakukan hubungan dengan jenis kelamin yang berbeda.

f. Late Adolescene ( Masa Remaja Akhir )


Masa remaja-akhir dimulai saat anak berusia 15 tahun keatas dan
ketika anak muda sanggup merasakan nafsu dan keintiman terhadap satu
orang yang sama dan akan berakhir pada masa dewasa saat mereka
sanggup membangun sebuah hubungan cinta yang abadi. Ciri utama
masa remaja-akhir adalah penyatuan antara keintiman dan nafsu. Upayaupaya eksplorasi-diri masa remaja-awal yang penuh masalah mulai
berkembang menjadi suatu pola aktivitas seksual yang stabil, yang di
dalamnya pribadi yang dicintai sekaligus bisa diterima sebagai objek
bagi ketertarikan nafsu.
Pada fase ini mulai terpolakan aktivitas seksual melalui langkah
pendidikan hingga terbentuk pola hubungan antarpribadi yang sungguhsungguh matang sesuai dengan kesempatan yang ada. Fase ini
merupakan inisiasi ke arah hak, kewajiban, kepuasan, dan tanggung
jawab kehidupan sebagai warga masyarakat dan warga negara.
Tugas perkembangan fase remaja akhir ini adlah economically,
intelectually dan emotionally self sufficient. Setelah individu melewati
enam fase perkembangan kpribadian, ia mencapai taraf kedewasaan,
yaitu menjadi pribadi manusia yang matang dan setelah itu memasuki
usia lanjut.
g. Adulthood ( Masa Dewasa )
Kesuksesan menyelesaikan tahap remaja-akhir memuncak pada
masa dewasa, sebuah periode dimana orang dapat membangun sebuah
hubungan cinta minimal dengan satu pribadi lain yang signifikan.

Sullivan menyatakan bahwa keintiman yang dikembangkan dengan


sangat tinngi terhadap orang lain bukan hal yang utama kepuasan dalam
hidup. Sketsa Sullivan tentang orang dewasa, tidak didasarkan kepada
pengalaman klinisnya, melainkan sebagai hasil dari penyempurnaan
konseptual tahapan-tahapan sebelumnya. Orang-orang dewasa begitu
perseptif terhadap rasa cemas, kebutuhan, dan rasa aman orang lain.
Mereka beroperasi terutama di tingkatan sintaksisdan menemukan hidup
menarik dan menyenangkan.
Pada fase ini, tugas perkembangannya adalah belajar untuk saling
ketergantungan dan tanggung jawab terhadap orang lain. Namun pada
fase usia lanjut ini (di atas usia 60 tahun) tugas perkembangan adalah
menyadari sebagai individu lansia dan menerima arti kehidupan dan
kematian.

BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kontribusi utama Sullivan bagi teori kepribadian adalah konsepsinya tentang
tahap-tahap perkembangan. Sullivan melihat kepribadian sebagai sebuah system
energi. Energi dapat eksis sebagai tegangan ataupun sebagai aksi itu sendiri. Ada dua
tipe tegangan yaitu berbagai kebutuhan dan kecemasan. Berbagai tingkatan kognitif
ada 3 yaitu : tingkatan prototaksis, parataksis, dan sintaksis. Tahap tahap
perkembangan ada 7: masa bayi, masa kanak kanak, masa anak muda, masa pra
remaja, masa remaja awal, masa remaja akhir, masa dewasa. Terapi-terapi awal
Sullivan berhubungan dengan pasien-pasien skizofrenik, dan kebanyakan kuliah dan
tulisannya yang sebelumnya membahas skizofrenia.

3.2 Saran
Sebaiknya penerapan dari konsep tumbuh kembang dari Harry Stack Sullivan
lebih ditingkatkan di kehidupan sehari. Maksudnya, setelah mempelajari berbagai
tahapan perkembangan diatas, kita dapat lebih terampil dalam mengambil tindakan
klinis yang sesuai dengan usia, waktu dan kondisi dimana kita harus bertindak.

DAFTAR PUSTAKA
Hall Calvin S dan Gardner Lindzey.1993. Psikologi Kepribadian 1. Editor Dr. A.
Supratiknya.Yogyakarta. Kanisius.
Bjorklund, D.F. (2000) Children's Thinking: Developmental Function and
individual differences. 3rd ed. Bellmont, CA : Wadsworth
Cole, M, et al. (2005). The Development of Children. New York: Worth Publishers.
Johnson, M.H. (2005). Developmental cognitive neuroscience. 2nd ed. Oxford :
Blacwell publishing
Goleman, Daniel. 1999. Kecerdasan Emosional. PT Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta
Markam, Suprapti Sumarmo. 1994. Pengalaman Emosi dan Kesehatan Mental.
Orasi Ilmiah Guru Besar.
14. Monks, F.J., A.M.P. Knoers & Siti Rahayu H. 1992. Psikologi Perkembangan.
Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai