Anda di halaman 1dari 14

Psikologi

Sosial Dalam
Politik
KELOMPOK BAGIAN JURNAL
1.

FARIDHATUL ISLAMIYAH

2.

APRILIA SUSANTI

3.

KHAMIM FARIYANTO

4.

KHOTIMAH

5.

AHMAD ADI HAMDANI

Representation, Corruption, and


Subjective Well-Being (Representasi,
Korupsi dan Subjektif Well-Being)
sumber :http
://cps.sagepub.com/cgi/content/abstract/41/12/1607

Ada 3 hal penting dalam jurnal ini yaitu :

Representation dalam jurnal ini berarti kinerja


pemerintah dalam pemerintahan yang
demokrasi sebagai lembaga perwakilan dari
masyarakatnya.

Corruption in indonesian mean Korupsi

Dan Subjective well-being atau dalam jurnal ini


sering digunakan istilah Happiness

Abstarak
This study examines the effect of corruption and representation on
peoples subjective well-being. Using cross-national data from 68
countries and survey data from 16 European democracies, the
analysis demonstrates that people report higher levels of subjective
well-being when (a) their governments perform well (i.e., are clean
rather than corrupt) and (b) the party of their choice is in power. The
effect of corruption overshadows that of macro-economic variables
and conditions the effect of representationhaving ones party of
choice in power increases well-being when governments are clean but
not when they are corrupt. These findings provide strong and
systematic evidence that governments can have a significant impact
on peoples well-being.
Keywords: subjective well-being; corruption; representation;
government performance

Lanjutan...
Penelitian ini menguji efek dari korupsi dan representasi pada
subjektif well-being rakyat. Menggunakan data lintas negara
dari 68 negara dan survey data dari 16 negara demokrasi di
Eropa, dari hasil analisis menunjukkan bahwa pada level
tertinggi subjektif well-being tercapai apabila : (a) pemerintah
mereka menjalankan pemerintahan dengan baik (yaitu, bersih
dari korupsi) dan (b) partai yang mereka pilih berkuasa atau
memenangkan pemilu. Efek korupsi yang membayangi adalah
pada variabel dan kondisi makroekonomi sehingga akan
meningkatkan subjektif well-being ketika pemerintah bersih
dari korup. Penelitian ini memberikan bukti yang kuat dan
sistematis bahwa pemerintah memiliki dampak yang
signifikan terhadap subjektif well-being masyarakat.
Kata Kunci : subjektif well-beinga; korupsi; representasi;
goverment performance

Subjective well-being

The existing empirical studies define happiness in terms of


subjective well-being (see Frey & Stutzer, 2002; Ryan & Deci, 2001).

Veenhouven (dalam Diener, 1994) menjelaskan bahwa subjective


well-being merupakan tingkat di mana seseorang menilai kualitas
kehidupannya sebagai sesuatu yang diharapkan dan merasakan
emosi-emosi yang menyenangkan.

Subjective well-being merupakan bagian dari happiness, istilah


happiness dan Subjective well-being ini juga sering digunakan
bergantian (Diener & Bisswass, 2008). Jadi antara subjective wellbeing dan happiness dapat diartikan sebagai istilah yang hampir
sama.

Subjective well-being merupakan evaluasi subyektif seseorang


mengenai kehidupan termasuk konsep-konsep seperti kepuasan
hidup, emosi menyenangkan, fulfilment, kepuasan terhadap areaarea seperti pernikahan dan pekerjaan, dan tingkat emosi tidak
menyenangkan yang rendah (Diener, 2003).

Corruption (Korupsi)

Corruption is generally under-stood as the misuse of


public office for private gain (Sandholtz & Koetzele, 2000,
p. 32).

korupsi secara umum diartikan sebagai penyalahgunaan


dari fasilitas kantor publik untuk kepentingan pribadi

Representation
(Perwakilan)

Dua fungsi utama pemerintahan demokrasi adalah


perwkilan dan kinerja pemrintahan

Representation dalam jurnal ini berarti kinerja


pemerintah dalam pemerintahan yang demokrasi
sebagai lembaga perwakilan dari masyarakatnya.

Pada saat pemilu, rakyat memilih orang yang mereka


anggap dapat menjadi perwakilan aspirasinya

Representation ini akan mempengaruhi subjective wellbeing pada rakyatnya.

Government
performance (kinerja
pemerintah)
Kinerja pemerintah adalah gambaran mengenai
pencapaian sasaran ataupun tujuan instansi
pemerintah sebagai penjabaran dari visi, misi
dan strategi instansi yang mengindikasikan
tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan
kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan
kebijakan yang ditetapkan.

Hipotesis

I have hypothesized that better representation and


noncorrupt governments should positively affect
individual subjective well-being. Furthermore, the effect
of representation is likely to be conditional on the level of
corruption, underlining the primacy of government
outputs on peoples happiness.

Semakin baik kinerja pemerintah sebagai lembaga


perwakilan dan tidak ada korupsi akan maka akan
mempengaruhi/ berefek positif terhadap subjective wellbeing individu.

Subjek Penelitian
Menggunakan

data lintas negara


dari 68 negara dan survey data
dari 16 negara demokrasi di Eropa.

Responden

yang terkumpul
sebanyak 17.166 orang dari 16
negara di Eropa.

Metode Analisis
The

main analyses use Eurobarometer


data combined with country-level
information.

Analisis utama menggunakan


Eurobarometer data yang dikombinasikan
dengan country-level information.
Untuk

variabel korupsi menggunakan


skala pengukuran Corruption
Perspective Index (CPI)

Hasil
the

results provide unambiguous evidence that


both supporting election winners and the level
of corruption in a country condition an
individuals subjective well-being.

When

the level of corruption is higher, people


tend to report lower levels of subjective wellbeing.

(ketika level korupsi ada pada level yang tinggi,


masyarakat cenderung melaporkan subjective
well-beingnya pada level yang lebih rendah)

Kesimpulan

Building on research on happiness on the one hand and on


democratic institutions on the other, I argued that political
representation and transparency of governments can
significantly influence subjective well-being.

Perwakilan poliitik dan transparasi pemerintah dapat


berpengaruh signifikan terhadap subjective well-being

Second, citizens in countries with cleaner governments


are happier than their counterparts in corrupt countries.

Masyarakat di suatu negara dengan pemerintahan yang


bersih cenderung lebih bahagia daripada pada negara
dengan pemerintah yang korup

terimakasih

Anda mungkin juga menyukai