LAPORAN PENDAHULUAN
HARGA DIRI RENDAH
I.
II.
1. Definisi
Harga diri rendah merupakan masalah bagi banyak orang dan diekspresikan tingkat
kecemasan yang sedang sampai berat. Harga diri rendah disertai oleh evaluasi diri
yang negatif, membenci diri sendiri dan menolak diri. Harga diri rendah adalah
kesadaran dimana individu mengalami atau beresiko mengalami evaluasi diri
2. Rentang Respon
pengalaman
yang
positif
dalam
perwujudan dirinya.
b. Rentang respon yang berada antara rentang respon adaptif dan maladaptif meliputi :
o Harga diri rendah adalah keadaan dimana individu mengalami atau beresiko
mengalami evaluasi diri negatif tentang kemampuan diri.
c. Rentang respon maladaptif meliputi :
o Kekacauan identitas adalah kegagalan individu mengintegrasikan aspek-aspek
identitas masa kanak-kanak kedalam kematangan kepribadian pada remaja yang
harmonis
o Depersonalisasi adalah perasaan yang tidak realistik dan merasa asing dengan diri
sendiri, yang berhubungan dengan kecemasan, kepanikan dan kegagalan dalam
ujian realitas. Individu mengalami kesulitan membedakan diri sendiri dari orang
lain dan tubuhnya sendiri terasa tidak nyata dan asing baginya.( Struart, 2007)
d. Kepribadian yang sehat mempunyai konsep diri sebagai berikut :
o Konsep diri posistif
o Gambaran diri yang tepat dan positif
o Ideal diri yang realistis
o Harga diri yang tinggi
o Penampilan diri yang memuaskan
o Identitas yang jelas
3. Penyebab
a. Faktor predisposisi
o Faktor yang mempengaruhi harga diri, meliputi penolakan orang tua,harapan
orang tua yang tidak realistis, kegagalan yang berulang, kurang mempunyai
tanggungjawab personal, ketergantungan pada orang lain dan ideal diri yang tidak
realistis.
o Faktor yang mempengaruhi performa peran, adalah steriotif peran gender,
tuntutan peran kerja,dan harapan peran budaya. Nilai-nilai budaya yang tidak
dapat diikuti oleh individu
o Faktor yang mempengaruhi identitas pribadi, meliputi ketidak percayaan orang
tua, tekanan dari kelompok sebaya,dan perubahan struktur sosial
b. Stresor Pencetus
Stresor pencetus dapat berasal dari sumber internal atau eksternal
o Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan peristiwa
yang mengancam kehidupan
o Ketegangan peran, berhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan dan
individu mengalaminya sebagai frustasi. Ada 3 jenis transisi peran :
- Transisi peran perkembangan adalah perubahan normatif yang berkaitan
dengan pertumbuhan. Perubahan ini termasuk tahap perkembangan dalam
kehidupan individu atau keluarga dan norma-norma budaya, nilai-nilai, serta
-
dengan
tumbuh
kembang
normal,
prosedur
medis
dan
putus sekolah, Phk, perasaan malu karena terjadi (korban perkosaan, dipenjara,
dituduh KKN). HDR pada pasien yang dirawat disebabkan oleh :
- Privacy yang kurang diperhatikan, misal pemeriksaan fisik yang sembarangan,
-
tidak
menghargai,
misal
berbagai
a. Jangka pendek
o
serta dalam aktivitas social, agama, klub politik, kelompok, atau geng )
Aktivitas sementara menguatkan perasan diri ( misal : olah raga yang
menjadi
kurang
berarti
dalam
kehidupan
individu
(misal
penyalahgunaan obat ).
b. Jangka panjang
o
Penggunaan fantasi
Disosiasi
Isolasi
Projeksi
Pergeseran ( displasement )
Peretakan ( splitting )
Berbalik marah pada diri sendiri
Amuk
6. Konsep Psikofarmaka
a. Chlorpromazine ( CPZ )
: 3 x100 mg
i. Indikasi
Untuk sindrom psikosis yaitu berdaya berat dalam kemampuan menilai realitas,
kesadaran diri terganggu, daya nilai norma sosial dan tilik diri terganggu, berdaya
berat dalam fungsi-fungsi mental : waham, halusinasi, gangguan perasaan dan
perilaku yang aneh atau tidak terkendali, berdaya berat dalam fungsi kehidupan
sehari-hari, tidak mampu bekerja, hubungan sosial dam melakukan kegiatan rutin.
ii. Cara kerja
Memblokade dopamine pada reseptor pasca sinap di otak khususnya sistem ekstra
piramidal.
iii. Kontra indikasi
iv. enyakit hati, penyakit darah, epilepsi, kelainan jantung, febris, ketergantungan
obat, penyakit SSP, gangguan kesadaran yang disebabkan CNS Depresi.
v. Efek samping
o Sedasi
o Gangguan otonomik (hypotensi, antikolinergik / parasimpatik, mulut kering,
kesulitan dalam miksi dan defekasi, hidung tersumbat, mata kabur, tekanan
o
o
o
akatshia,
sindrom
lansia,
usia
muda
dapat
terjadi
reaksi
untuk
pemulihan
keseimbangan
kedua
konfusi,
hilang
memori,
kegugupan,
delirium,
kelemahan,
III.
a. Pohon masalah
mengalami
gangguan
jiwa,
bagaimana
hasil
fisik, seksual, penolakan dari lingkungan, kekerasan dalam keluarga, dan tindakan
criminal. Menanyakan kepada klien dan keluarga apakah ada yang mengalami
gangguan
jiwa,
menanyakan
kepada
klien
tentang
pengalaman
yang
tidak
menyenangkan.
4. Pemeriksaan fisik
Memeriksa tanda-tanda vital, tinggi badan, berat badan, dan tanyakan apakah ada
keluhan fisik yang dirasakan klien.
5. Psikososial
a. Genogram
Genogram menggambarkan
klien
dengan
keluarga,
dilihat
dari
pola
perubahan tersebut.
Ideal diri
Harapan klien terhadap keadaan tubuh yang ideal, posisi, tugas, peran dalam
keluarga, pekerjaan atau sekolah, harapan klien terhadap lingkungan, harapan
klien terhadap penyakitnya, bagaimana jika kenyataan tidak sesuai dengan
harapannya.
g. Harga diri
Hubungan klien dengan orang lain sesuai dengan kondisi, dampak pada klien
dalam berhubungan dengan orang lain, harapan, identitas diri tidak sesuai
harapan, fungsi peran tidak sesuai harapan, ideal diri tidak sesuai harapan,
penilaian klien terhadap pandangan / penghargaan orang lain.
h. Hubungan sosial
Tanyakan orang yang paling berarti dalam hidup klien, tanyakan upaya yang
biasa dilakukan bila ada masalah, tanyakan kelompok apa saja yang diikuti
dalam masyarakat, keterlibatan atau peran serta dalam kegiatan kelompok /
masyarakat, hambatan dalam berhubungan dengan orang lain, minat dalam
i.
j.
o Penampilan
Melihat penampilan klien dari ujung rambut sampai ujung kaki apakah ada
yang tidak rapih, penggunaan pakaian tidak sesuai, cara berpakaian tidak
seperti
biasanya,
ketidakmampuan
kemampuan
berpenampilan
klien
baik
dalam
/
berpakaian,
berpakaian
terhadap
dampak
status
psikologis klien.
o Pembicaraan
Amati pembicaraan klien apakah cepat, keras, terburu-buru, gagap, sering
terhenti / bloking, apatis, lambat, membisu, menghindar, tidak mampu
memulai pembicaraan.
o Aktivitas motorik
Lesu, tegang, gelisah.
Agitasi : gerakan motorik yang menunjukan kegelisahan
Tik : gerakan-gerakan kecil otot muka yang tidak terkontrol
Grimasem : gerakan otot muka yang berubah-ubah yang tidak
terkontrol klien
Tremor : jari-jari yang bergetar ketika klien menjulurkan tangan
dan merentangkan jari-jari
Kompulsif : kegiatan yang dilakukan berulang-ulang
o Alam perasaan
Sedih, putus asa, gembira yang berlebihan
Ketakutan : objek yang ditakuti sudah jelas
Khawatir : objeknya belum jelas
o Afek
Datar : tidak ada perubahan roman muka pada saat ada
stimulus yang menyenangkan atau menyedihkan.
Tumpul : hanya bereaksi bila ada stimulus emosi yang sangat
kuat
Labil : emosi klien cepat berubah-ubah
Tidak sesuai : emosi bertentangan atau berlawanan dengan
stimulus
o Interaksi selama wawancara
terhadap
mencederai
dirinya,
diucapkan
berulang-ulang
didalam
pikirannya,
disampaikan
secara
berkonsentrasi
pertanyaan
diulang
ditanyakan
atau
karena
tidak
klien
tidak
dapat
selalu
minta
agar
apa
yang
menangkap
menjelaskan
kembali
pembicaraan.
3) Tidak mampu berhitung : tidak dapat melakukan penambahan
atau pengurangan pada benda-benda yang nyata
4) Daya tilik diri
a) Mengingkari penyakit yang diderita :
klien
tidak
pemberian.
g. Pemeliharaan kesehatan
Tanyakan kepada klien tentang bagaimana, kapan perawatan lanjut, siapa
saja sistem pendukung yang dimiliki.
h. Aktivitas di dalam rumah
Tanyakan kemampuan klien dalam mengolah dan menyajikan makanan,
merapikan rumah, mencuci pakaian sendiri, mengatur kebutuhan biaya
i.
sehari-hari.
Aktivitas di luar rumah
Tanyakan kemampuan klien dalam belanja untuk keperluan sehari-hari,
j.
IV.
Diagnosa Keperawatan
a. Harga diri rendah kronis
b. Harga diri rendah situasional
c. Gangguan identitas personal
V.
Keperawata
Perencanaan
Tujuan
Kriteria Evaluasi
Intervensi
Rasional
n
Harga diri
Umum:
dapat
klien
1. Tekankan
klien
pada
perlu
1. Mendorong
klien
rendah
menunjukan
menghindari
aspek
kronis
perubahan
membandingkan
yang
kemajuan
diri
dihargai.
sikap
yang
orang lain.
2. Memiliki
daftar
menunjukan
adanya
dengan
peningkatan
dapat
2. Seringkali
dalam
keputusasaan dan
rasa
masa lalu.
harga diri.
klien
situasi kedalaman
keberhasilan
rasa
diri
kegagalan,
individu
lupa
terhadap
keberhasilannya,
dan meningkatkan
rasa penghargaan
diri
Khusus 1: Klien
dapat
membina
hubungan
saling percaya.
Kriteria Hasil:
Ekspresi
wajah
bersahabat
Ada
kontak
non
verbal)
2. Perkenalan
diri
dengan sopan
3. Tanya
nama
mata
Mau berjabat
lengkap
tangan
Mau
panggilan
menyebutkan
nama
Mau
duduk
berdampinga
n
dengan
perawat
Mau
mengutaraka
n
masalah
yang dihadapi
dan
klien
nama
yang
disukai klien
4. Jelaskan
tujuan
1. Memberikan awal
yang
baik
pada
klien
2. Memberikan awal
yang
baik
pada
klien
3. Merupakan
pendekatan
pada
klien
4. Merupakan
pendekatan
pada
pertemuan
5. Jujur,
menepati
klien
5. Agar klien percaya
janji
6. Tunjukkan
sikap
perawat
6. Agar klien dapat
dan
menunjukan sikap
empati
menerima
klien
apa adanya
7. Beri
klien
perhatian
dan
terbuka
pada
perawat
7. Menciptakan
ikatan
percaya
perhatikan
dan
terbuka
kebutuhan
Khusus 2: Klien
Dapat
mengidentifika
si kemampuan
dan
aspek
positif yang di
miliki
Kriteria Hasil:
-
Klien
dapat
menyatakan
kemampuan
yang
klien
dimiliki
1. Diskusikan
1. Membantu
klien
kemampuan dan
mengidentifikasi
aspek
positif
kemampuan
yang
dimiliki
positifnya.
2. Memberikan
klien
2. Utamakan
motivasi
memberi
pujian
yang realistik
3. Setiap bertemu
klien,
hindarkan
memberi
penilaian
yang
negatif
4. Mendorong klien
dalam
klien
tanpa
melebih-lebihkan.
3. Agar
tidak
memperparah
kondisi klien.
4. Berpartisipasi
dalam
kegiatan
baru
menimbulkan
berpartisipasi
kelas,
pada
di
rasa
kompetensi
kegiatan,
dan
harga
atau
hobi.
Jelaskan
diri
pada seseorang.
bahwa
klien
dapat
menikmati
atau
mendapatkan
untuk
mengembangkan
dengan
atau
terapi kesehatan
mental
perlu
intervensi
tambahan
pengalaman.
5. Kolaborasi
konseling
5. Mungkin
perubahan
yang
dibutuhkan
oleh
klien.
atau
kebutuhan
khusus
lainnya
yang mendukung
keadaan klien.
Harga
diri
Tujuan umum :
Gunakan
Dengan
rendah
Klien
komunikasi
terapeutik
situasional
menunjukkan
terapeutik
untuk
komunikasi
diharapkan
pasien
peningkatan
membangun
harga diri
selama perawatan.
dalam perawatan.
1. Bina hubungan
saling percaya :
1. Hubungan saling
Tujuan
khusus
Klien
dapat
1 : Klien dapat
mengungkapkan
meningkatkan
perasaannya
keterbukaan
dan
dan hubungan
saat
saling percaya.
verbal.
keadaan
ini
secara
rasa
kooperatif
percaya sebagai
dasar
Salam
perkenalan diri
bisa
Ciptakan
utama
interaksi
yang
penting
lingkungan
yang tenang
-
Jelaskan
tujuan interaksi
Buat
kontraksi
yang
2. Mengetahui
jelas
2. Dorong dan beri
persepsi
kesempatan
terhadap
untuk
mengungkapkan
Tujuan
khusus
Klien
mampu
perasaannya.
1. Diskusikan
kondisinya.
1. Menggali
2 : Klien dapat
mengidentifikasi
kemampuan
kemampuan
mengidentifika
kemampuan dan
dan
positif
si kemampuan
aspek
positif
positif
yang
dan
aspek
yang
dimiliki
masih
dimiliki
yang
klien :
positif
dimiliki.
aspek
klien.
Aspek positif
aspek
keluarga klien
-
Tujuan
khusus
klien
positif
berarti.
2. Meningkatkan
harga diri klien.
dan
Aspek positif
kemampuan
lingkungan
yang
yang
dimiliki klien.
dimiliki
klien
Klien menilai
ditonjolkan
merasa hidupnya
yang dimili ki
-
klien
kemudian
sehingga
Kemampuan
klien
klien
1.
masih
Diskusikan
1. Membantu
3 : Klien dapat
kemampuan
dengan
menilai
yang
kemampuan
merencanakan
kemampuan
diguna kan di
yang
aktifitas
dapat
klien
klien
masih
dalam
yang
yang
rumah sakit.
digunakan.
dapat
Klien menilai
kemampuan
yang
2.
dan
kan
dilingkungan
3.
keluarga.
digunakan.
Bantu
klien
menyebutkan
dapat
diguna
dapat dilakukan.
beri
penguatan.
Beri
respon
yang
kondusif
dan
menjadi
pendengar
2. Mengetahui
kegiatan
yang
diinginkan
klien.
3. Mempertahankan
rasa
klien
yang aktif.
apa
percaya
agar
klien
dapat
mengungkapkan
Tujuan
khusus
Klien
1. Diskusikan
4 : Klien dapat
memiliki
dengan
memilih/
kemampu
menetapkan
yang
kegiatan
dilatih.
yang
sesuai dengan
kemampuan.
an
akan
perasaannya.
1. Mendorong klien
klien
beberapa
aktifitas
yang
melakukan
kegiatan
dilakukan
mencoba.
lebih
termotivasi
dapat
Klien
untuk
dan
sehari-
dipilih sebagai
meningkatkan
kegiatan
yang
akan dilakukan
klien
Tujuan
khusus
Klien
5 : Klien dapat
melakukan
melakukan
kegiatan
kegiatan sesuai
jadwal
rencana yang
dibuat.
dapat
sesuai
yang
sehari-
hari.
1. Diskusikan dan 1. Agar klien tidak
tetapkan
bingung
dengan
urutan
kegiatan
yang
kegiatan
yang
akan dilatih.
dibuat.
direncanakan dan
dapat
melakukannya
dengan baik.
2. Meningkatkan
pemahaman klien
2. Peragakan
kegiatan
yang
akan dilakukan
pasien.
3. Beri dukungan
dan
pujian
tentang
kegiatannya.
3. Meningkatkan
rasa percaya diri
klien.
Tujuan
khusus
Keluarga
6 : Klien Klien
memberi
dapat
dukungan
memanfaatkan
pujian.
dapat
dan
yang realistik.
1. Berikan
pendidikan
kesehatan
kesehatan
meningkatkan
pada
pengetahuan
keluarga
dapat
sistem
tentang
cara
keluarga tentang
pendukung
merawat
klien
cara
yang ada.
merawat
dengan HDR.
klien.
2. Bantu keluarga 2. Dukungan
memberi
keluarga
dukungan
membantu
selama
klien
dirawat.
3. Bantu keluarga
Diagnosa
Keperawata
1. Pendidikan
pemulihan klien.
3. Meningkatkan
pengetahuan
menyiapkan
untuk kelanjutan
lingkungan
perawatan
dirumah.
dirumah.
Perencanaan
Tujuan
Kriteria Evaluasi
Intervensi
Rasional
1. Gunakan
1. Dengan
n
Gangguan
Umum: klien
Identitas
memiliki
komunikasi
Personal
gambaran
terapeutik
yang
membangun
rasa
diharapkan pasien
mengenai
percaya
dan
bisa
identitas
empati
dirinya
sendiri
positif
komunikasi
untuk
dalam
perawatan
2. Dorong klien untuk
terapeutik
kooperatif
selama perawatan.
2. Mengetahui faktor
penyebab
dapat
penilaian
menceritakan
dapat
mengapa ia dapat
untuk menentukan
menilai
intervennsi
dirinya
akan
digunakan
negatif
3. Kaji
adanya
selanjutnya
3. Adanya
suport
support sistem di
sistem
akan
sekita klien.
membantu
klien
dalam
menghadapi
kondisi-kondisi
stress berlebih
Khusus
klien
1:
dapat
memberikan
Kriteria Hasil:
-
dan
menerima
batasan
dengan
pemikiran
dirinya
negatif pada
dirinya
klien merasa
nyaman
batasan-
sekarang
klien
dapat
memiliki
motivasi
untuk
untuk
membuat
suatu
strategi
menghadapi stress
3. Anjurkan
klien
melakukan
aktivitas
melakukan
positif
dirinya
dalam dirinya
hal
mengenali
yang
yang
disukai
4. Diskusikan dengan
klien
mengenai
cita-cita
dan
keinginannya
5. Berikan
edukasi
pada keluarga klien
mengenai
dirinya
berbagai
dalam
kondisi
akan
meningkatkan
pengenalan
terhadap
diri
sendiri
dalam
merespon stressor
2. Koping yang positif
akan menurunkan
penilaian
negatif
pada dirinya
3. Aktivitas
dapat
merangsang
pelepasan
edhorpins
yang
akan menurunkan
stress
dan
meningkatkan
kenyamanan
pentingnya
diri
sendiri
4. Cita-cita
melakukan
komunikasi
1. Mengetahui
yang
dan
keinginan
seseorang
dapat
membangkitkan
motivasi
5. Komunikasi
yang
pada
seseorang
yang
dapat
menimbulkan
trauma.
Khusus
klien
2:
dapat
dengan jelas
dan
Kriteria Hasil:
-
menyatakan
bangga
dirinya
menggamba
rkan tentang
Klien
dirinya
tidak
jelek
Klien
apa
penambilann
ya menarik
Klien
yang
penyebab
merasa
dapat
jelek,
menyediakan data
untuk
ada
yang
suka padanya
2. Melakukan
interaksi
dengan
intesnitas
sering
klien,
ada
libatkan
juga
suka
dan
bersosialisasi
dengannya
intervensi
selanjutnya.
2. Mengembangkan
kepercayaan
dengan
yang
akan
penampilannya
menyatakan
orang
1. Mengetahui
menyebabkan klien
tidak
menyatakan
1. Kaji
keluarga
3. Diskusi
dengan
klien
selama
memperoleh
penilaian
diri
untuk
selama
mengutarakan
sehari
selama
kali
hari
untuk
mendiskusikan apa
yang
difikirkan
klien
4. Anjurkan
klien
untuk
mulai
mempercayai
dirinya
sendiri
dalam
melakukan
berbagai hal
5. Berikan pujian dan
pendapatnya.
4. Percaya
diri
seseorang
mempengaruhi
kinerja.
5. Pujian
dan
motivasi
mendorongnya
ketika
hal lebih.
melakukan
aktivitas
suatu
yang
akan
untuk
mampu
akan
meningkatkan
akan
melakukan
DAFTAR PUSTAKA
CMHN, ( 2005 ). Modul I-C. Manajemen keperawatan Psikososial dan Pelatihan kader
kesehatan, Jakarta, FIK UI
Stuart and Sundeen, ( 2002 ). Pocket Guide To Psychistric Nursing, ( 5th edition ), alih
bahasa, Jakarta, EGC.
Judith and Nancy. 2012. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 9. Jakarta: EGC
Newfield, Susan A et al.2007. COXS CLINICAL APPLICATIONS OF NURSING DIAGNOSIS Adult,
Child,Womens, Mental Health, Gerontic, and Home Health Considerations fifth
edition. Philadelphia: F. A. Davis Company