Bak Teri
Bak Teri
A. DEFINISI BAKTERI
Dalam beberapa sistem klasifikasi terdahulu, suatu pembagian kingdom Procaryotae, mencakup semua
organisme prokariotik yang bukan gangga biru-hijau (Cyanophyceae) (1).
Bakteri, dari kata Latin bacterium (jamak, bacteria), adalah kelompok terbanyak dari organisme hidup(2).
B. CIRI-CIRI BAKTERI(3)
1.
Organisme multiselluler
2.
3.
4.
Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki ukuran ratarata 1 s/d 5 mikron.
5.
6.
7.
8.
Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut dinding selnya tidak
mengandung peptidoglikan
Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan
C. PERANAN BAKTERI(2)
BAKTERI YANG MENGUNTUNGKAN
1. Bakteri pengurai
Bakteri saprofit menguraikan tumbuhan atau hewan yang mati, serta sisa-sisa atau kotoran organisme.
Bakteri tersebut menguraikan protein, karbohidrat dan senyawa organik lain menjadi CO2, gas
amoniak, dan senyawa-senyawa lain yang lebih sederhana. Oleh karena itu keberadaan bakteri ini
sangat berperan dalam mineralisasi di alam dan dengan cara ini bakteri membersihkan dunia dari
sampah-sampah organik.
2. Bakteri nitrifikasi
Bakteri nitrifikasi adalah bakteri-bakteri tertentu yang mampu menyusun senyawa nitrat dari amoniak
yang berlangsung secara aerob di dalam tanah.
3. Bakteri nitrogen
Bakteri nitrogen adalah bakteri yang mampu mengikat nitrogen bebas dari udara dan mengubahnya
menjadi suatu senyawa yang dapat diserap oleh tumbuhan.
4. Bakteri usus
Bakteri Eschereria coli hidup di kolon (usus besar) manusia, berfungsi membantu membusukkan sisa
pencernaan juga menghasilkan vitamin B 12, dan vitamin K yang penting dalam proses pembekuan
darah. Dalam organ pencernaan berbagai hewan ternak dan kuda, bakteri anaerobik membantu
mencernakan selusosa rumput menjadi zat yang lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh dinding
usus.
5. Bakteri fermentasi
Beberapa makanan hasil fermentasi dan mikroorganisme yang berperan:
No. Nama produk atau makanan Bahan baku
1.
Yoghurt
susu
2.
Mentega
susu
Streptococcus lactis
3.
Terasi
ikan
Lactobacillus sp.
4.
Asinan buah-buahan
buahbuahan
Lactobacillus sp.
5.
Sosis
daging
Pediococcus cerevisiae
6.
Kefir
susu
No.
Nama bakteri
1.
Salmonella typhosa
Tifus
2.
Shigella dysenteriae
Disentri basiler
3.
Vibrio comma
Kolera
4.
Haemophilus influenza
Influensa
5.
Diplococcus pneumoniae
6.
Mycobacterium
tuberculosis
TBC paru-paru
7.
Clostridium tetani
Tetanus
8.
Neiseria meningitis
9.
Neiseria gonorrhoeae
Lepra (kusta)
Nama bakteri
1.
Brucella abortus
2.
Streptococcus
agalactia
3.
Bacillus anthracis
Antraks
4.
Actinomyces bovis
5.
Cytophaga columnaris
No.
Nama bakteri
1.
Xanthomonas oryzae
2.
Xanthomonas campestris
3.
Pseudomonas
solanacaerum
4.
Erwinia amylovora
D. UKURAN BAKTERI
Ukuran bakteri relatif kecil, umumnya berdiameter sekitar 1m (4). Ada juga bakteri yang berukuran besar,
yaitu(5):
1993, Epulopiscium fishelsoni berukuran diameter 80m dan panjang 200-500m (0,2-0,5mm).
Bakteri ini ditemukan hidup di usus ikan sekitar pulau Lizard, Queensland, Australia.
: Ketinggian
Size
: Ukuran
Surface
: Permukaan
Consistency
: Kekentalan, kepadatan
Odor
: Bau
Opacity
Chromogenesis
: Transparansi
: Pigmentasi
Morfologi mikroskopik adalah karakteristik bakteri yang dilihat melalui pengamatan dibawah
mikroskop(6). Morfologi mikroskopik bakteri dapat dibagi dalam tiga bentuk utama, yaitu (7):
Coccus: bakteri berbentuk bulat dapat tersusun sebagai berikut:
a. Mikrococcus, tersendiri (single)
b. Diplococcus, berpasangan dua-dua
c. Pneumococcus, diplococcus berbentuk lanset
d. Gonococcus, diplococcus berbentuk biji kopi
e. Tetrade, tersususun rapi dalam kelompok empat sel
f. Sarsina, kelompok delapan sel yang tersusun rapi dalam bentuk kubus
g. Streptococcus, tersusun seperti rantai
h. Staphylococcus, bergerombol tak teratur seperti untaian buah anggur
Bacillus: bakteri berbentuk batang dengan panjang bervariasi dari 2-10 kali diameter bakteri tersebut:
a. Cocobacillus, batang yang sangat pendek menyerupai coccus
b. Fusiformis, dengan kedua ujung batang meruncing
c. Streptobacillus, sel-sel bergandengan membentuk suatu filamen
Spiral:
a. Vibrio, berbentuk batang bengkok
b. Spirilum, berbentuk spiral kasar dan kaku, tidak fleksibel dan dapat bergerak dengan flagel
c. Spirokhaeta, berbentuk spiral halus, elastik dan fleksibel, dapat bergerak dengan aksial filamen
Bentuk baru:
a. Bintang, pada genus Stella
b. Segiempat (tidak beraturan) tipis dan datar, pada genus Haloarcula
c. Segitiga
Bentuk tubuh/morfologi bakteri dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, medium dan usia. Oleh karena itu,
untuk membandingkan bentuk serta ukuran bakteri, kondisinya harus sama. Pada umumnya bakteri yang
usianya lebih muda ukurannya relatif lebih besar daripadayang sudah tua(2).
F. STRUKTUR DAN FUNGSI BAKTERI
Molekul lipoprotein yang tidak lazim mengikat silang membran luar dan lapisan peptidoglikan.
Fungsinya adalah untuk menstabilkan membran luar dan merekatkannya ke lapisan
peptidoglikan.
Membran Luar
Merupakan struktur berlapis ganda; lapisan sebelah dalamnya memiliki komposisi yang
serupa dengan membran sitoplasma, sedangkan fosfolipid pada lapisan sebelah luar digantikan
oleh molekul lipopolisakarida.
Kemampuan membran luar untuk mengeluarkan molekul hidrofobik adalah ciri yang tidak
biasa dijumpai pada membran-membran biologis, dan berfungsi untuk melindungi sel dari
garam empedu (misalnya pada kasus bakteri enterik). Karena sifat alamiah lipidnya, membran
luar juga di perkirakan dapat mengeluarkan molekul hidrofilik.
Lipopolisakarida (LPS)
Lipopolisakarida pada dinding sel gram negatif tersusun atas lipid kompleks yang disebut lipid
A, yang padanya melekat sebuah polisakarida yang terbentuk dari sebuah inti dan sebuah
rangkaian terminal dari unit yang berulang. LPS melekat pada membran luar melalui ikatan
hidrofobik.
Ruang Periplasmik
Ruang antara membran bagian dalam dan luar, disebut ruangan periplasma, berisi lapisan
murein dan suatu larutan protein mirip gel. Ruang periplasma mencakup 20-40% dari seluruh
volume sel, yang jauh dari signifikan.
Fungsi dinding sel pada bakteri(7):
Menjaga tekanan osmotik
Berperan dalam pembelahan sel
Pelaksana biosintesa untuk membentuk dinding sel
Determinan dari antigen permukaan bakteri
Pada gram negatif, salah satu lapisan dinding sel mempunyai aktivitas endotoksin yang tidak
spesifik, yaitu lipopolisakarida
b. Membran Sitoplasma(7)
Membran sitoplasma disebut juga membran sel, yang komposisinya terdiri dari fosfolipid dan protein.
Membran sel dari semua jenis prokariota tidak mengandung sterol, kecuali Genus Mycoplasma. Di
tempat-tempat terterntu pada membran sitoplasma terdapat cekungan/lekukan ke dalam (convoluted
invagination) yang disebut mesosom.
Ada dua jenis mesosom:
a. Septal mesosom: berfungsi dalam pembelahan sel
b. Lateral mesosom
Plasmid(6)
Kebanyakan bakteri memiliki plasmid. Plasmid dapat dengan mudah didapat oleh bakteri. Namun,
bakteri juga mudah untuk menghilangkannya. Plasmid dapat diberikan kepada bakteri lainnya
dalam bentuk transfer gen horizontal. Plasmid merupakan Sebuah ekstrakromosomal DNAGratis /
terintegrasi dalam KromosomEdaran, kecil dan Self-direplikasiYang tidak penting untuk
kelangsungan hidup selTapi, sering membawa informasi genetik pentingDampak,
misalnya:penyebaran penyakit menularpenyebaran resistensi antibiotikRekayasa genetika.
2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu). Meliputi kapsul, flagel, pilus dan fimbria,
klorosom, vakuola gas, dan endospora(6)
a. Kapsul dan glikokaliks(4)
Banyak spesies bakteri mensintesa polimer ekstrasel (pada umumnya polisakarida) yang
berkondensasi dan membentuk lapisan di sekeliling sel dan disebut kapsul. Bila polimer membentuk
jaringan longgar berupa fibril-fibril yang meluas ke arah luar sel disebut glikokaliks. Kapsul berperan
dalam tingkat keinvasifan bakteri patogenik (sel yang berkapsul terlindung dari fagositosis kecuali
jika mereka di selubungi oleh antibodi antikapsular). Glikokaliks berperan dalam proses ke
permukaan sel bakteri ke lingkungannya, termasuk ke permukaan sel penjamu hewan atau tumbuhan.
b. Flagel(7)
Flagel adalah bagian dari bakteri yang berbentuk seperti benang, yang umumnya terdiri dari protein
dengan diameter 12-30 nanometer. Flagel adalah alat pergerakan bakteri. Protein dari flagel disebut
flagelin.
Ada 5 jenis flagela:
1. Atrik: bakteri yang tidak mempunyai flagel(2)
2. Monotrik: flagel tunggal fan terdapat di bagian ujung bakteri(7)
3. Lofotrik: lebih dari satu flagel di satu bagian polar bakteri(7)
4. Amfitrik: flagel terdapat satu atau lebih di kedua polar dari kuman(7)
5. Peritrik: flagel tersebar merata di sekeliling badan kuman (7)
c. Pilus dan fimbria(6)
struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum
tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan hanya terdapat
pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus.
Ada dua jenis pilus(7):
1. Pilus yang memegang peranan dalam adhesi bakteri dengan sel tubuh hospes
2. Seks pilus yang berfungsi dalam konjugasi dua bakteri
d. Klorosom(6)
Struktur yang berbeda tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen klorofil dan pigmen
lainnya untuk proses fotosintesis.
e. Vakuola gas(6)
Terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis. Dengan mengatur jumlah gas dalam
vakuola gasnya, bakteri dapat meningkatkan/mengurangi kepadatan sel mereka secara keseluruhan
dan bergerak ke atas atau ke bawah dalam air.
f. Endospora(
Anggota beberapa genus mampu membentuk endospora. Dua paling umum adalah batang gram
positif: genus basil dan genus klostridium. Pada kondisi kekurangan nutrisi, tiap sel membentuk spora
internal tunggal yang di lepaskan saat sel induk mengalami otolisis. Spora adalah sel yang sedang
beristirahat yang sangat resistan terhadap kekeringan, panas & bahan-bahan kimia. Saat kondisi
nutrisi membaik dan spora teraktivasi; spora akan tumbuh dan menghasilkan sel vegetatif tunggal.
Prosesnya disebut sporulasi.
Sifat Endospora(4)
a. Inti
Protoplas suatu spora. Di dalamnya terkandung semua unsur untuk kehidupan kuman
kromosom yang lengkap, komponen-komponen untuk sintesis protein, dsb.
b. Dinding Spora
Lapisan paling dalam dari spora, terdiri dari dinding peptidoglikan dan akan menjadi dinding
sel bila spora kembali ke bentuk vegetatif.
c. Korteks
Lapisan yang tebal dari spora envelope juga terdiri dari lapisan peptidoglikan tapi dalam
bentuk yang istimewa.
d. Selubung
Terdiri dari zat semacam keratin, dan keratin ini lah yang menyebabkan spora relatif tahan
terhadap pengaruh luar.
e. Eksosporium
Lipoprotein membran yang terdapat paling luar.
Klasifikasi Spora(8)
1. Spora terminal, terbentuknya spora terjadi di pinggir
2. Spora subterminal, terbentuknya spora terjadi mendekati ujung
3. Spora sentral, terbentuknya spora terjadi di tengah-tengah sel
Pewarnaan Khusus(7)
Pewarnaan ini dipakai untuk mewarnai bagian-bagian sel bakteri/bakteri tertentu yang sukar
diwarnai dengan pewarnaan biasa. Misal:
Flagel dengan:
Pewarnaan Gray
Pewarnaan Novel
Pewarnaan Zettnow
Pewarnaan Fontana-Tribondeau
Simpai dengan:
Pewarnaan Muir
Pewarnaan Hiss
Pewarnaan Gins Burri
Spora dengan Pewarnaan Klein
Inti dengan Pewarnaan Feulgen
Difteri dengan Pewarnaan Neisser
Spirokhaeta dengan Pewarnaan Becker-Krantz dan Pewarnaan Fontana Tribondeau.