Oleh :
Nisa Aprilia Saputri
(13043)
HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini mengesahkan makalah yang berjudul Peran
Glukoneogenesis Dalam Tubuh Manusia yang disusun oleh Nisa Aprilia Saputri :
Direktur Utama
Dosen Pembimbing
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah Peran
Glukoneogenesis dalam Tubuh Manusia ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.
Dan juga kami berterima kasih pada bapak dr. Hendi Ristiawan selaku Dosen mata kuliah
Biokimia yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai peranan, proses, patofisiologi, efek dari adanya glukoneogenesis
dalam tubuh manusia. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, saya berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan.... ii
Kata Pengantar..... iii
Daftar isi... iv
A. Bab I Pendahuluan. 1
1. Latar Belakang.... 1
2. Tujuan.. 2
3. Rumusan Masalah... 2
B. Bab II Isi
1.
2.
3.
4.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Glukoneogenesis
merupakan
istilah
yang
digunakan
untuk
Glukosa juga dibutuhkan di dalam jaringan adiposa sebagai sumber gliseridagliserol, dan mungkin mempunyai peran di dalam mempertahankan kadar
intermediat pada siklus asam sitrat dibanyak jaringan tubuh. Bahkan dalam
keadaan lemak memasok sebagian besar kebutuhan kalori bagi organisme
tersebut, selalu terdapat kebutuhan basal tertentu akan glukosa. Glukosa
merupakan satu-satunya bahan bakar yang yang memasok energi bagi otot
rangka pada keadaan anaerob. Unsur ini merupakan prekursor gula susu
(laktosa) di kelenjar payudara dan secara aktif diambil oleh janin. Selain itu,
mekanisme glukoneogenik dipakai untuk membersihkan berbagai produk
metabolisme jaringan lainnya dari darah, missal laktat yang dihasilkan oleh
otot dan eritrosit, dan gliserol yang secara terus-menerus diproduksi oleh
jaringan adipose. Propionat, yaitu asam lemak glukogenik utama yang
dihasilkan dalam proses digesti karbohidrat oleh hewan pemamah biak,
merupakan substrat penting untuk Glukoneogenesis di dalam tubuh spesies
ini.
B. Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
BAB II
ISI
A. Peranan untuk Tubuh
Pada dasarnya glukoneogenesis adalah sintesis glukosa dari senyawa bukan karbohidrat,
misalnya asam laktat dan beberapa asam amino. Proses glukoneogenesis berlangsung terutama
dalam hati. Asam laktat yang terjadi pada proses glikolisis dapat dibawa oleh darah ke hati. Di
sini asam laktat diubah menjadi glukosa kembali melalui serangkaian reaksi dalam suatu proses
yaitu
glukoneogenesis
(pembentukan
gula
baru).
Glukoneogenesis yang dilakukan oleh hati atau ginjal, menyediakan suplai glukosa yang
tetap. Kebanyakan karbon yang digunakan untuk sintesis glukosa akhirnya berasal dari
katabolisme asam amino. Laktat yang dihasilkan dalam sel darah merah dan otot dalam keadaan
anaerobik juga dapat berperan sebagai substrat untuk glukoneogenesis. Glukoneogenesis
mempunyai banyak enzim yang sama dengan glikolisis, tetapi demi alasan termodinamika dan
pengaturan, glukoneogenesis bukan kebalikan dari proses glikolisis karena ada tiga tahap reaksi
dalam glikolisis yang tidak reversibel, artinya diperlukan enzim lain untuk reaksi kebalikannya.
Konsentrasi Glukosa Darah Diatur Dalam Batas-Batas Yang Sempit
mendadak
kadar
glukosa
darah
akan
menimbulkan
sel
dengan
masing-masing
memiliki
12
buah
wilayah
transmembran,
Tabel Pengangkut Glukosa
Lokasi Jaringan
Pengangkut fasilitatif dua-arah
GLUT 1
Otak,
ginjal,
Fungsi
kolon, Ambilan glukosa
GLUT 2
plasenta,eritrosit
Hati, sel B pankreas, usus Ambilan dan pelepasan
GLUT 3
GLUT 4
halus, ginjal
glukosa yang cepat
Otak, ginjal, plasenta
Ambilan glukosa
Otot jantung dan rangka, Ambilan glukosa yang
jaringan adipose
dirangsang oleh insulin
GLUT 5
Usus halus
Absorpsi glukosa
Pengangkut satu-arah yang bergantungnatrium
SGLT 1
Ambilan
dari
aktif
glukosa
lumen
reabsorpsi
dan
glukosa
di
gradien
konsentrasi
3. Asam propionat, yang dihasilkan dalam proses pencernaan pada hewan memamah biak.
4. Asam amino glikogenik 21
Perubahan asam laktat menjadi glukosa
Asam laktat di dalam sitoplasma diubah menjadi asam piruvat, kemudian asam piruvat masuk
kedalam mitokhondria dan diubah menjadi oksaloasetat. Karena oksaloasetat tidak da-pat
melewati membran mitokhondria, maka diubah dulu menjadi malat. Di sitoplasma malat diubah
kembali menjadi oksaloasetat. Oksaloasetat kemudian diubah menjadi fosfoenol-piruvat yang
selanjutnya berjalan ke arah kebalikan jalur Embden-Meyerhof dan akhirnya akan menjadi
glukosa.
Gambar perubahan asam laktat menjadi glukosa
Jalur Glukoneogenesis
Asam amino glukogenik
Piruvat
Piruvat karboksilase
Oksaloasetat
Phosphoenolpiruvat karboksikinase
Phosphoenopiruvat
2-Phosphogliserat
3-Phosphogliserat
1,3-Bisphosphogliserat
Laktat
Gliseraldehid-3-phosphat
Dihidroksi
aseton phosphat
Fruktosa-1,6-bisphosphat
Gliserol
Fruktosa-1,6-bisphosphatase
Fruktosa-6-phosphat
Glukosa
Glukosa-6-phosphat
Glukosa-6-phosphatase
Keempat enzim yang tertera pada diagram adalah key-gluconeogenic enzyme, yaitu :
1. Piruvat karboksilase.
2. Phosphoenolpiruvat karboksikinase.
3. Fruktosa -1,6- bisphosphatase.
4. Glukosa-6-phosphatase.
C.Patofisiologi Glukoneogenesis
Hati dapat membuat glukosa melalui glukoneogenesis dan menggunakan glukosa melalui
glikolisis sehingga harus ada suatu sistem pengaturan yang mencegah agar kedua lintasan ini
bekerja serentak. Sistem pengaturan juga harus menjamin bahwa aktivitas metabolik hati sesuai
dengan status gizi tubuh yaitu pembentukan glukosa selama puasa dan menggunakan glukosa
saat glukosa banyak. Aktivitas glukoneogenesis dan glikolisis diatur secara terkoordinasi dengan
cara
perubahan
jumlah
relatif
glukagon
dan
insulin
dalam
sirkulasi.
Bila kadar glukosa dan insulin darah turun, asam lemak dimobilisasi dari cadangan
jaringan adipose dan aktivitas -oksidasi dalam hati meningkat. Hal ini mengakibatkan
peningkatan konsentrasi asam lemak dan asetil-KoA dalam hati. Karena asam amino secara
serentak dimobilisasi dari otot, maka juga terjadi peningkatan kadar asam amino terutama alanin.
Asam amino hati diubah menjadi piruvat dan substrat lain glukoneogenesis. Peningkatan kadar
asam lemak, alanin, dan asetil-KoA semuanya memegang peranan mengarahkan substrat masuk
ke glukoneogenesis dan mencegah penggunaannya oleh siklus asam sitrat. Asetil-KoA secara
Hormon-hormon
(kortikotropin),
dan
ini
mungkin
adalah
pula
hormon
preparat
pertumbuhan,
hormon
dengan
ACTH
prinsip
waktu
lama
akan
menimbulkan
keadaan
diabetes.
Dengan
asam
amino
oleh
hati,
dan
peningkatan
aktivitas
enzim
akstahepatik.
Dalam
melaksanakan
semua
kegiatan
ini,
Tiroid
harus
pula
dipandang
sebagai
hormon
yang
A. Simpulan
Glukoneogenesis adalah sintesis glukosa dari senyawa bukan karbohidrat, misalnya asam
laktat dan beberapa asam amino. Hati dapat membuat glukosa melalui glukoneogenesis dan
menggunakan glukosa melalui glikolisis sehingga harus ada suatu sistem pengaturan yang
mencegah agar kedua lintasan ini bekerja serentak. Penting untuk diperhatikan bahwa
obat-obatan golongan sulfonilurea yang digunakan untuk menstimulasi
sekresi insulin pada penyakit diabetes mulitus tipe II (diabetes militus yang
tidak
bergantung
insulin
NIDDM)
memberikan
khasiatnya
dengan
DAFTAR PUSTAKA
Cree, Laurie. 2005. Sains dalam Keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Poedjiadi, A. 2005. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta : UI Press
Wirahadikusumah, M. 1985. Biokimia : Metabolisme Energi, Karbohidrat, dan Lipid.
Penerbit ITB, Bandung.
Mengenai Saya
Arsip Blog
2014 (54)
o September (32)
o Juli (3)
o Juni (5)
o April (3)
o Maret (2)
o Februari (5)
o Januari (4)
2013 (23)
Nisa Aprilia Saputri. Template Picture Window. Diberdayakan oleh Blogger.