NEOPLASIA
proses
pembentukan neoplasma/tumor.
Patogenesis molekuler
neoplasma menunjukkan bahwa
neoplasma merupakan penyakit
genetik.
Sel normal oleh suatu penyebab
menjadi sel neoplastik; hal ini
karena selnya mengalami
transformasi.
Perubahan
genetik menyebabkan
pembelahan sel berlebihan tanpa
terkontrol.
Gen
A. Proto-onkogen
Tahap-tahap prosses pembelahan sel:
Pengeikatan faktor pertumbuhan oleh
reseptor pertumbuhan yang berada
pada membran sel
Aktifasi reseptor faktor pertumbuhan,
sehingga mengaktifkan protein
pernghantar rangsang yang berada di
bagian dalam membran sel.
Pengaliran rangsangan pertumbuhan via
sitoplasma ke inti oleh second
messenger
Merangsang
dan mengaktifkan
faktor pengatur inti, sehingga
transkripsi DNA dimulai
Sel masuk ke dalam siklus
pembelahan sel.
Proto-onkogen memiliki potensi
menjadi onkogen dengan cara
transduksi oleh virus RNA
(retrovirus), mempengaruh
bentuk dan fungsinya.
Onkogen
Proto-onkogen
dapat menjadi
onkogen via salah satu
mekanisme: mutasi titik,
translokasi, amplifikasi, inersi
atau delesi (hilang salah satu
gen).
Perubahan bagian struktur,
disebabkan oleh perubahan
penggantian satu pasang basa
(mutasi titik) pada protein. Mutasi
titik bisa terjadi karena
Perubahan
bagian regulator,
sehingga terjadi kelainan jumlah
protein. Ini terjadi via translokasi
kromosom/amplikasi gen.
B.Anti-onkogen
Tumor
Mutasi
2. Angiogenesis tumor
pasokan darah terhadap tumor merupakan
faktor yang sangat penting. Tanpa ada
pembuluh darah atau pembuluh limfe, tumor
akan gagal untuk bermetastasis.
3. Progresi dan heterogenitas sel tumor
setelah jangka waktu tertentu sel tumor
menjadi lebih agresif dan potensi keganasan
lebih besar. Tingkat progresi dan
heterogenitas tumor akibat dari mutasi
multipel yang terkumpul dan saling tidak
tergantung pada sel yang berbeda sehingga
subklonal dengan sifat yang berbeda.
Gambaran Klinis
Neoplasma
Akibat
lokal:
Menimbukan tekanan pada alatalat tubuh disekitarnya;
pembuluh darah, saraf, saluran
viseral, duktus dan lain-lain yang
dapat menimbulkan komplikasi.
Akibat umum:
umumnya penderita kanker
menjadi kurus, lemah, anoreksia
dan anemia.
Pendekatan diagnosis
tumor
Kecurigaan
klinis
Gejala klinis, riwayat penyakit,
riwayat keturunan/genetik dan
lain-lain.
Diagnosis laboratorium kanker:
pemeriksaan histopatologi dan
sitologi. Bahan pemeriksaan
berupa biopsi eksisi/insisi,
aspirasi jarum halus dan sitologi
hapusan/smear.
TERIMA KASIH