Anda di halaman 1dari 1

BPK: Honor BPD Legal

Senin, 15 Februari 2010 | 13:52 WIB

TEMPO Interaktif, Balikpapan-- Badan Pemeriksa Kuangan (BPK) meminta adanya pembedaan


antara istilah penerimaan honor maupun fee dari Bank Pembangunan Daerah (BPD). Pasalnya, saat
disebut honor bisa dikatagorikan legal sesuai ketentuan Undang Undang Nomor 10 Tahun 1986.

Balikpapan – Anggota Badan Pemeriksa Keuangan Rizal Djalil berpendapat honor dari BPD kepada
kepala daerah adalah legal. Hal itu, menurut dia, sesuai ketentuan Undang Undang Nomor 10 Tahun
1986.

“Tolong dibedakan antara honor dan fee. Karena bila honor ada aturannya dan itu legal,” kata, Rizal
Djalil saat menghadiri pertemuan kepala daerah di Balikpapan, Senin (15/2). 

Rizal menilai para kepala daerah berhak menikmati honor untuk kepentingan pribadi sebagai bentuk
penghargaan atas jasanya. “Yang tidak boleh itu fee, itu dilarang.”

Sebelumnya Anggota Komisi Anti Korupsi Bibit Samad Rianto menegaskan dana dari BPD kepada
Kepala Daerah itu merupakan fee yang musti dikembalikan ke kas daerah. Menurut dia pemberian
fee itu merupakan bentuk pelanggaran terhadap Undang Undang Anti Korupsi. 

Bibit berpendapat fee BPD semestinya masuk ke kas daerah lewat kepala daerah yang merupakan
perwakilan pemerintah provinsi maupun pemerintah kota/kabupaten.

Guna menyamakan persepsi soal ini, menurut Rizal, BPK akan mengadakan pertemuan dengan
Menteri Dalam Negeri dan KPK. BPK juga akan mengaudit penggunaan anggaran bank daerah
seluruh Indonesia.

Sumber: http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2010/02/15/brk,20100215-225876,id.html

http://www.warsidi.com

Anda mungkin juga menyukai