Anda di halaman 1dari 2

Depdagri Stop Upah Pungut Pajak Demi

Penilaian Wajar BPK


Selasa, 16/02/2010 15:00 WIB

Jakarta - Selama 5 tahun terakhir, laporan keuangan Depdagri selalu disclaimer. Berbagai upaya
perbaikan telah dilakukan dalam beberapa bulan terakhir. Salah satunya dengan menyetop dana
untuk Mendagri dari upah pungut pajak.

"Sebagai langkah pertama penyelesaian rencana aksi tersebut kami memutuskan untuk menyetor
dan menutup rekening Dana Penunjang Pembinaan (DPP) Rp 95,6 miliar," kata Mendagri Gamawan
Fauzi.

Hal tersebut disampaikan usai bertemu dengan pejabat BPK untuk menyampaikan rencana aksi
perbaikan laporan keuangan di Gedung BPK, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (16/2/2010).

Gamawan menegaskan, penyetopan dana tersebut sudah dilakukan sejak November 2009. Dengan
demikian, tidak ada lagi rekening-rekening lain yang menampung dana di Depdagri.

"Hanya ada satu rekening. Tidak dibolehkan lagi daerah menyetorkan dana ke Mendagri," lanjutnya.

Tidak hanya penyetopan dana upah pungut pajak, Gamawan juga mengklaim telah melakukan
berbagai perbaikan. Di antaranya dengan pengembalian aset daerah, perubahan anggaran, dan
penataan keuangan.

"Target saya tahun ini dari disclaimer ke wajar tanpa pengecualian," tutupnya.

Persoalan upah pungut pajak sempat mencuat tahun lalu. Diduga, ada sejumlah pejabat yang
menyalahi aturan dengan menerima upah pungut yang seharusnya hanya diberikan bagi pemungut
pajak.
Jumlahnya mencapai miliaran rupiah. Di KPK, pemberian upah pungut pajak bagi pejabat bahkan ada
yang sudah diselidiki. Salah satunya di wilayah DKI Jakarta.

(mad/anw)

http://www.detiknews.com/read/2010/02/16/150046/1300668/10/depdagri-stop-upah-pungut-
pajak-demi-penilaian-wajar-bpk

http://www.warsidi.com

Anda mungkin juga menyukai