Anda di halaman 1dari 1

SBY Diminta Lebih Agresif Soal

Pemberian Fee BPD


Rabu, 17 Februari 2010 , 20:39:00

JAKARTA – Desakan agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turun


tangan menyelesaikan permasalahan fee yang diterima kepala daerah dari Bank
Pembangunan Daerah (BPD), terus mencuat. Kali ini, desakan datang dari Wakil
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bidang Pencegahan M Jasin dan
peneliti senior Indonesia Budget Center (IBC), Roy Salam. Keduanya
menyuarakan agar SBY mengambil keputusan politik.

“Solusinya, fee BPD harus dikembalikan. Apabila semua kepala daerah terlibat
dan tidak menguntungkan dalam perjalanan bernegara kita, maka kebijakannya
dari presiden,” kata M Jasin pada diskusi bertema 'Kontroversi Honor untuk
Kepala Daerah' di Jalan Kalibata Timur, Jakarta, Rabu (17/2).

M Jasin mengatakan, saat ini KPK sementara mengidentifikasi sejumlah kepala


daerah yang diduga terlibat menerima fee BPD, bekerjasama dengan Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK). Dia mensinyalir bahwa pemberian fee terjadi di
hampir seluruh provinsi, meski saat ini KPK baru melakukan penyelidikan
terhadap enam provinsi , Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur,
Jawa Tengah dan Kalimantan Timur.

Sementara, Roy mendesak agar SBY bersikap lebih agresif dan tidak boleh
membiarkan berlarut-larut permasalahan ini. “Presiden harus lebih agresif, tidak
boleh diam saja,” ujarnya.

Roy menyarankan agar SBY segera menerbitkan regulasi agar pemberian fee
tidak terulang lagi. “Penting memang melakukan penertiban, apakah itu
bentuknya PP, Kepres atau Perpres,” tambahnya.

Sebelumnya, BPK juga merekomendasikan kepada Mendagri Gamawan Fauzi,


agar diteruskan ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Presiden diminta
segera bertemu dengan pimpinan DPR guna membahas masalah fee BPD.
Pertemuan presiden dengan DPR diharapkan menghasilkan keputusan politik
terkait fee dari BPD ini. Rekomendasi itu disampaikan anggota BPK Rizal Djalil
kepada Mendagri Gamawan Fauzi saat bertemu di gedung BPK, Selasa
(16/2). (awa/jpnn)

http://www.jpnn.com/index.php?mib=berita.detail&id=58210

http://www.warsidi.com

Anda mungkin juga menyukai