ELABORASI TEMA
3.1 Pengertian Tema
Berbagai bencana alam terjadi di dunia, yang sebagian besar dikarenakan akan
peningkatan suhu dunia, rusaknya lapisan ozon sehingga mendorong masyarakat
untuk kembali memikirkan mengenai alam. Bangunan sendiri telah mengkonsumsi
40% dari total energi yang dimiliki oleh bumi. Hal itu tidak termasuk dalam proses
pengangkutan material serta proses pembangunan bangunan tersebut. Untuk mencari
jalan keluar akan masalah lingkungan, dalam dunia arsitektur, muncullah suatu aliran
yang bernama Green Architecture atau biasa disebut Arsitektur Hijau.
Konsep ni menjadi topik perbincangan yang menarik saat ini, salah satunya karena
kebutuhan untuk memberdayakan potensi site dan menghemat sumber daya alam
akibat menimpisnya sumber energi tak terbarukan. Konsep arsitektur yang satu ini
lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan memiliki tingkat keselarasan yang
tinggi antara struktur dengan lingkungan, dan penggunaan sistem utilitas yang sangat
baik.
Green Architecture merupakan salah satu aliran dalam arsitektur yang
memperhatikan keberlangsungan lingkungan hidup di dalam proses desain. Green
Architecture muncul sebagai suatu solusi untuk melestarikan lingkungan hidup yang
semakin rusak akibat pembangunan yang tidak memperhatikan berbagai faktor
lingkungan. Prinsip dari aliran ini adalah bahwa apa yang kita sebagai manusia
ciptakan tidak hanya mengambil dari alam namun harus dapat untuk mengembalikan
lagi ke alam. Tanah menjadi tanah, air menjadi air. Segala sesuatu yang kita terima
dari alam dapat kita berikan dengan bebas lagi kepada alam tanpa menimbulkan
dampak negatif kepada alam.
Green Architecture dilatarbelakangi oleh kepedulian para arsitek terhadap kualitas
lingkungan hidup dan kualitas kehidupan manusia yang berkelanjutan. Pendekatan
desain yang dilakukan oleh berbagai kelompok arsitek dalam memasyarakatkan Green
Architecture berbeda-beda aplikasinya sesuai dengan keahlian masing-masing. Pada
mulanya, Green Architecture bermula dari rancangan rumah sementara oleh Walden
Pond yang menunjukkan bahwa manusia sebagai penghuni tidak lagi menjadi sesuatu
yang asing dengan lingkungan.
Namun secara umum dapat dikatakan bahwa Green Architecture adalah gerakan
untuk kelestarian alam dan lingkungan untuk masa depan yang berkelanjutan dalam
efisiensi energi dan sumber daya alam dalam kegiatan arsitektural untuk
pembangunan yang berkelanjutan dalam mencapai tujuan ekonomi, sosial dan
budaya.
Beberapa hal dapat diterapkan dalam desain untuk mendukung konsep Green
Architecture. Pemanfaatan bentuk kontur sebagai bagian dari bangunan, penggunaan
batuan dari alam, serta atap dari rerumputan merupakan berbagai cara untuk
mengurangi pemanasan, mengurangi beban angin, api dan juga gempa bumi.
Konstruksi pada bangunan yang menggunakan beton sebagai bingkai juga merupakan
salah satu cara mendukung konsep ini. Rangka atap dilindingi dengan slab beton, hal
ini berfungsi menyediakan suhu ruangan yang tetap terjaga kesejukannya pada musim
panas dan tetap hangat pada musim dingin. Slab beton pada atap juga berfungsi
sebagai penahan air hujan agar tidak masuk ke dalam ruangan.
Ciri ciri umum dari Green Architecture adalah
Peka terhadap lingkungan sekitar
Mengusahakan pencahayaan serta penghawaan alami untuk bangunan
Mengkonsumsi energi seminimal mungkin
Harmonis dengan lingkungan alam di mana bangunan berdiri
Memakai material daur ulang atau material yang ekologis.
Dalam penerapan Green Architecture ke dalam desain dapat dilakukan dengan
berbagai cara lainnya. Misalnya pengolahan limbah yang muncul akibat kegiatan
pembangunan suatu proyek dapat didaur ulang menjadi limbah yang bermanfaat.
Suatu nilai yang penting dari bangunan adalah kemampuan untuk menunjukkan jalan
dalam memecahkan masalah bukan kemampuan dalam memecahkan semua masalah.
yang paling tepat guna dengan cara pemilihan sumber daya alam yang sesuai
dengan kebutuhan fungsi bangunan atau proyek.
Bekerja dengan iklim
Bangunan harus didesain sehingga dapat bekerja sesuai dengan iklim dan
sumber energi alam di lokasi berdirinya bangunan tersebut. Dengan menyesuaikan
iklim, maka kebutuhan akan energi dapat dihemat. Misalnya penggunaan pendingin
buatan di dalam bangunan akan dapat diminimalisasi. Energi yang tersedia di alam
juga dapat dimanfaatkan seperti matahri, angin, hujan dan air. Misalnya
pencahayaan alami pada siang hari sehingga tidak memerlukan energi lebih untuk
menghidupkan lampu.
Meminimalisasi penggunaan sumber daya baru
Sebuah bangunan harus didesain agar dapat meminimalkan penggunaan energi
baru dan pada akhirnya dapat berguna untuk kelangsungan hidup, untuk
menghasilkan suatu bentuk baru dari energi bagi arsitek lainnya. Pengunaan
material yang ramah lingkungan, penggunaan material daur ulang, merancang
bangunan dari sisa bangunan yang sebelumnya merupakan berbagai cara untuk
meminimalisasi penggunaan sumber daya baru.
Menghargai pengguna
Dalam Green Architecture mencoba untuk mengenali kebutuhan dari setiap
pengguna yang terlibat dalam pemakaian bangunan tersebut. Green Architecture
menyadari bahwa pengguna atau pemakai dari bangunan harus diperhatikan
kebutuhannya. Untuk itu dilakukan pendekatan yang memperhatikan kenyamanan
penggunanya namun selaras dengan prinsip lainnya.
Menghargai lokasi
Suatu bangunan berusaha untuk tidak memboroskan energi, mebuat polusi dan
asing dengan penggunanya. Hal ini dapat dilakukan dengan seminimal mungkin
merubah tapak. Misalnya dengan mempertahankan kontur tanah. Tidak mengambil
jalan pintas dengan cara cut dan fill site di dalam pembangunan di tapak. Member
pori- pori bagi tanah agar tanah tetap memiliki aliran udara.
Holism
Prinsip- prinsip yang telah disebutkan di atas perlu disatukan dengan pendekatan
menyeluruh pada lingkungan buatan, walaupun agak sulit untuk menyatukan
berbagai prinsip di atas.
organik
yang
bobot
arsitekturalnya
terletak
pada
fungsi
kesempatan
kepada
pengguna
bangunan
untuk
merasakan
Dari berbagai prinsip di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai bahan acuan
untuk perencanaan Green Architecture yaitu :
Manusia sebagai tokoh sentral dalam proses perencanaan bangunan sehingga
diperlukan kajian terhadap aktifitas manusia sebagai pemakai bangunan tersebut.
Hal ini meliputi berbagai macam aktifitas, sosial budaya serta tradisi yang akan
berorientasi terhadap penyadaran lingkungan.
Potensi lingkungan alamiah yang berbeda di setiap daerah mengharuskan adanya
penelitian sebelum pembangunan. Penelitian berupa iklm, kondisi tanah, vegetasi
serta potensi sumber daya alam setempat, terutama sumber daya yang terbaharui
yang dapat dimanfaatkan untuk perencanaan arsitektural.
Membuat bangunan yang hemat energi sehingga tidak adanya energi yang terbuang
percuma, baik dalam proses pembangunan sampai kepada operasional bangunan itu
sendiri.
Orientasi utama terhadap keselamatan lingkungan tidak menyebakan dalam proses
desain akan kehilangan estetika dari bangunan itu sendiri. Penggabungan akan
keindahan alam serta kebebasan berekspresi menjadi salah satu poin penting dalam
penerapan prinsip ini.
alam tanpa adanya perubahan- perubahan yang signifikan tanpa merusak alam
sekitar.
b. Ramah Lingkungan
Suatu bangunan belum bisa dianggap sebagai bangunan berkonsep green
architecture apabila bangunan tersebut tidak ramah terhadap lingkungan.
Ramah lingkungan di sini maksudnya adalah tidak hanya dalam perusakan
terhadap lingkungan. Tetapi juga menyangkut masalah pemakaian energi dan
lain sebagainya. Oleh karena itu, bangunan dengan konsep ini mempunyai sifat
ramah terhadap lingkungan sekitar, energi dan aspek- aspek pendukung
lainnya.
digunakan untuk kebutuhan lain. Limbah air dari manusia juga diolah sebelum
dialirkan ke sungai agar tidak mencemari sungai.
Penentuan dari tema dapat dilakukan dengan cara menetapkan kriteria yang sesuai
dengan fungsi secara makro. Kriteria yang diangkat adalah :
1. Mampu menunjukkan identitas yang sesuai dengan fungsi
2. Mampu mengekspresikan keberadaan fungsi
3. Memiliki kesesuaian terhadap konsep gedung yang dapat mengundang pengunjung
dan membuat mereka merasa nyaman serta merasa ingin kembali
4. Mampu mengimbangi perkembangan zaman sesuai dengan tuntutan fungsi
5. Dapat menyatukan unsur alam terhadap bangunan, sehingga bisa memanfaatkan
material lokal yang dapat diolah dan dibentuk sehingga menghasilkan bahan
material yang memiliki nilai keindahan.
Tema yang diangkat pada Taman Rekreasi Air berdasarkan atas pendekatan
sebagai berikut, yaitu :
1. Pendekatan dari segi fungsi
Fungsi utama dari Taman Rekreasi Air ini adalah untuk rekreasi, sehingga
memerlukan bangunan yang dapat menarik pengunjung. Selain fungsi utama
tersebut, terdapat fungsi pendukung yang tak kalah penting, yaitu menyelamatkan
lingkungan. Jadi, dalam desain diperlukan penggabungan antara rekreasi dengan
alam.
2. Pendekatan dari segi lokasi
Lokasi yang berada di dekat sungai, seperti mengembalikan lagi fungsi sungai yang
bukan untuk dibelakangi, namun menjadi suatu pemandangan yang dapat
menyegarkan jasmani maupun rohani. Sungai bukan tempat pembuangan sampah,
namun sebagai anugerah dari alam untuk manusia. Elemen air seringkali menjadi
elemen yang dapat menyegarkan bahkan ketika hanya memandangnya saja.
3. Pendekatan dari segi kegiatan
Rekreasi di kota besar barangkali telah menjadi suatu hal yang sangat penting
dalam kehidupan manusia. Di tengah padatnya aktifitas, menghadapi kejenuhan
yang disebabkan lelahnya bekerja, membuat tempat rekreasi menjadi pilihan utama
untuk menyegarkan kembali jiwa yang lesu. Rekreasi yang berhubungan dengan
alam menjadi rekreasi yang diminati orang belakangan ini.
Dari beberapa pendektan yang telah dijabarkan di atas, maka diangkat tema yang
mempunyai kedekatan dengan berbagai uraian tersebut, yaitu Green Architecture
(Arsitektur Hijau).
itu
sendiri.
Penggunaan
sistem
pengolahan
air
yang
modern
memungkinkan kualitas air mencapai standar nasional dan standar dari International
Amateur Swimming Federation (FINA) dan World Health Organization (WHO).
Konsep pembangunan berkelanjutan menjadi pilihan yang tepat dari arsiteknya, yang
memilih material inovatif yang hemat energi dan produk yang mengurangi polusi
internal maupun eksternal.
dinding dengan 4000 bantalan, ebebrapa berukuran sampai 9,14 metere, dengan 7
bentuk yang berbeda untuk atap dan 15 bentuk berbeda untuk dinding.
Lokasi
Fungsi
Konsep
Bangunan
ACROS
Jepang
Fukuoka
- Kantor
- Retail
- Museum
- Teater
Alila Villas
Uluwatu,
- Hotel
Bali
- Komplek
villa
- Menggunakan
prinsip
ESD
Pusat akuatik
Cube
nasional
China
yang
dapat
menyerap
fungsi
dari kolam
Technology
Malaysia
perkantoran
Park
memberikan
shading
BAB IV
ANALISA
4.1 Analisa Fisik
4.1.1 Analisa Lokasi
Taman Rekreasi Air ini berlokasi di kota Medan, ibukota provinsi Sumatera Utara.
Lokasi tepatnya berada di Jl. Flamboyan Kelurahan Medan Tanjung Selamat, Kecamatan
Medan Tuntungan.
Jumlah
Luas
Kepadatan
penduduk
Wilayah
/km2
Ladang 2791
1.35
2067
Sidomulro
1627
0.87
1870
Lau Cih
1447
1.5
965
Namo Gajah
1599
1.01
1583
Kemenangan Tani
3342
1.5
2228
Simalingkar B
4541
4.43
1025
Smpang Selayang
15130
5.12
2955
Tanjung Selamat
9096
3032
Mangga
29244
2.8
10444
Jumlah
68817
21.58
3189
Baru
penduduk
Bambu
Hotel/
Bioskop
Losmen
Baru
Night Club/
Bilyard
Restoran
Karaoke
Ladang 4
Sidomulyo
Lau Cih
Namo Gajah
Kemenangan Tani
Simalingkar B
Smpang Selayang
Tanjung Selamat
Mangga
Jumlah
27
15
Bambu
Tanggapan :
Karena merupakan perluasan kota Medan dari sebelumnya masuk ke Deli Serdang,
daerah ini kurang diperhatikan oleh pemerintah kota yang masih memusatkan diri pada
pembangunan pusat kota. Dari kecamatan yang ada, masih belum ditemukan tempat
hiburan yang berhubungan dengan alam. Padahal kecamatan ini memiliki banyak lahan
kosong serta potensi alam yang banyak, yang belum dipergunakan secara maksimal.
Dengan adanya proyek ini, akan membangkitkan potensi yang telah ada di lokasi ini.
B
C
Keterangan :
A = Lokasi site
B = Danau buatan
C = Kolam pancing
Jalan Flamboyan
Sungai Sunggal
Jalan Harapan
Lokasi site
B = 160,8569 m
B
D
A
C = 228,4941 m
D = 44,5774 m
b. Kondisi lahan : relatif datar namun pada tepi sungai lebih landai ke sungai. Di
sekitar sungai terdapat banyak batu besar yang membentuk kolam sungai sehingga
orang dapat berenang di sungai.
c. Fungsi eksisting : lokasi merupakan kolam pemandian alam umum bernama
Zefanya.
d. Batas- bata site
GSB = 3 meter
GSB = 5 meter
GSB pada lingkungan
perumahan mengikuti
keadaan
jalan
Koefisien Lantai Bangunan (KLB) Yaitu perbandingan luas tapak dan klasifikasi
yang telah ditetapakan total luas lantai. Koefisien ini bisa lebih dari 100% untuk
bangunan bertingkat.
Warna kuning merupakan
permukiman
penduduk
dengan ketinggian bangunan
rata- rata 1 lantai.
Warna biru merupakan hotel
melati dengan ketinggian
bangunan rata- rata 1 lantai.
GSS 15 meter
dari tepi sungai
GSS biasanya ditanami
dengan pohon maupun
tanaman lainnya.
Sungai Sunggal
Sungai
yang
berbatubatu
membentuk kolam
sungai yang dapat
digunkan
untuk
bernenang
bagi
pengunjung.
Rumah makan
Bangunan
ini
tadinya
berupa
rumah
makan,
namun sudah tidak
dipakai
lagi
sekarang.
Gambar 4.8 Kondisi
Site
Jalur masuk
Sungai Sunggal
Aliran air sungai
yang tenang serta
tidak terlalu dalam
sehingga
dapat
dinikmati
pengunjung.
Pondok kecil
Pondok kecil yang
ada
di
lokasi,
digunakan
oleh
pengunjung untuk
beristirahat.
Permainan anak
Ada
fasilitas
permainan
anakanak yang berada di
dalam lokasi. Namun
sudah agak rusak.
Danau buatan
Danau buatan di
dalam lokasi yang
berada di dekat jalur
masuk, sebagai arena
perahu dayung.
Keterangan :
Permukiman
penduduk
Perdagangn/jasa
Hotel/Mall
Pekuburan/Taman
Kolam/Danau
Lokasi Site
Terdapat kolam pancing
di sebelah timur site, yang
terbagi atas tiga kolam.
Namun yang lebih banyak
digunakan adalah kolam
pancing yang besar.
Penggunaan lahan di
sekitar site didominasi
oleh
perumahan
penduduk baik dikelola
maupun tidak. Perumahan
ini memiliki ketinggian 12 lantai
Jalan permukiman
Sungai Sunggal
Area permukiman
Sungai
sunggal
penduduk
yang
yang berada di
berada di seberang
sekitar site yang
sungai.
menjadi
batas
Medan
Deli
S d
Gambar 4.10 Lingkungan sekitar Deli Serdang
Tampak sungai
Tampak
sungai
sunggal dari arah
seberang, yaitu arah
Deli Serdang.
Jembatan
Jembatan
penyebrangan yang
berada
di
atas
sungai Sunggal.
Nusa Flamboyan
Perumahan
Nusa
Flamboyan House
yang sedang dalam
pembangunan.
Flamboyan Island
Perumahan
Flamboyan Island.
Salah
satu
perumahan
yang
berada di sekitar
l kSekitar
i
Gambar 4.11 Lingkungan
Medan
Kolam pancing
Terdapat
kolam
pancing
dengan
aktifitas tinggi pada
sore hari.
Kantor kelurahan
Selain perumahan,
juga terdapat kantor
kelurahan Tanjung
Selamat.
Pajak Melati
Pajak Melati yang
terletak
di
persimpangan Jalan
Flamboyan
dan
Jalan Seroja Raya
Hotel Melati
Hotel ini dapat
menjadi
potensi
mendukung taman
rekreasi.
Sunggal
Binjai
Tanjung
Morawa
Deli Tua
Pancur Batu
Jl. Seroja Raya,
dari arah terminal
Pinang Baris
Kel. Tanjung
Selamat,
Deli Serdang
Jl.
S ti b di
Jl. Flamboyan, ke
arah Jl. Ngumban
Surbakti, ke arah ring
road
Jalan Jamin Ginting,
penghubung
dari
Medan menuju ke
Pancur Batu
Pancur
Jembatan
Jembatan
penghubung antara
kota Medan Deli
Serdang
Lebar
meter,
jalan
jalur
Lebar
meter,
10
dua
Jalan masuk
Jalan masuk menuju
ke lokasi yang dapat
dicapai
dengan
kendaraan maupun
berjalan kaki dari
Jalan Flamboyan.
Simpang
pajak
Persimpangan
antara
Jalan
Flamboyan
dan
Jalan Seroja Raya
yang padat karena
dekat dengan pajak
l ti
jalan
jalur
12
dua
Jalan Flamboyan
Suasana
Jalan
Flamboyan
yang
padat
kendaraan
umum dan pribadi.
Untuk mencapai lokasi terdapat Jalan Flamboyan yang merupakan jalan primer
berupa jalan dua arah yang ramai oleh kendaraan, karena merupakan jalur perbatasan
Medan dan Deli Serdang. Pada jalan Flamboyan ini kendaraan dapat berjalan dengan
baik, walaupun ada beberapa sisi jalan yang rusak. Jalan masuk ke dalam site yaitu jalan
sekunder, keadaan jalan yang berpasir dengan di sepanjang jalan berupa tanah kosong.
Jalan tidak rata, berpasir dan akan becek pada saat hujan.
Potensi
Kawasan dapat dilalui oleh berbagai jenis kendaraan baik pribadi maupun angkutan
umum, sehinggga dapat dikatakan bahwa lokasi site merupakan lokasi yang strategis
untuk dicapai.
Masalah
Terdapat beberapa bagian jalan yang rusak di Jalan Flamboyan, banyak jalan yang
berlubang sehingga terjadi becek sewaktu hujan. Pada jalan Harapan, jalan belum diaspal
dan dikelola dengan baik.
Tanggapan
Perbaikan jalan menuju ke lokasi sangat diperlukan agar pengunjung tidak kecewa
dengan jalan yang rusak. Juga diperlukan papan nama yang menarik untuk menjadi
penanda sehingga pengunjung tidak kehilangan orientasi.
b. Sirkulasi Pejalan Kaki
Sirkulasi pejalan kaki di daerah ini cukup sulit dikarenakan tidak adanya pedestrian
yang memadai bagi para pejalan kaki. Apalagi jalan yang belum diaspal menuju ke
lokasi membuat jalanan menjadi becek pada saat hujan sehingga pejalan kaki semakin
sulit melewati daerah ini. Kendaraan yang lewat juga membuat pejalan kaki merasa
kesulitan untuk berjalan di area ini.
Tidak ada
pedestrian
bagi pejalan
kaki
memadai
untuk
masuk ke
Terjadi
konflik antara
kendaraan dan
pejalan kaki.
Di kiri dan
kanan jalur
masuk ada
lahan
kosong ada
rumput dan
h
Potensi
Masih banyak pohon di sekitar jalan walaupun tidak ada pedestrian yang memadai.
Angkutan umum melintasi Jalan Flamboyan sehingga memudahkan pejalan kaki untuk
mencapai lokasi.
Masalah
Tidak adanya pedestrian membuat pejalan kaki harus berjalan di bahu jalan dengan
resiko terkena kendaraan yang lewat.
Tanggapan
Dibuat pedestrian yang baik untuk para pejalan kaki dengan lebar yang cukup agar
pejalan kaki merasa nyaman untuk berjalan. Apalagi daerah ini merupakan tempat
rekreasi yang membuat orang akan berjalan mengitari lokasi, khususnya lokasi di sekitar
sungai.
345
15
330
30
10
45
20
30
300
60
40
50
1st Jun
1st Jul
1st Aug
75
60
1st285
May
70
1st Sep
80
1st Apr
270
90
1st Oct
1st Mar
255
1st
Feb
17
1st Jan
16
15
14
13
12
11
10
1st Nov
105
1st Dec
240
120
225
Time: 15:30
Date: 30th April
135
210
150
195
180
165
Arah sinar juga nantinya akan berguna untuk penggunaan kantilever atau teritisan
dalam bangunan, di bangunan yang terkena sinar matahari langsung. Arah aliran angin
juga dianalisa agar angin dapat dipergunakan dalam bangunan untuk penghawaan alami.
Arah
sinar
matahari
sore
datang dari barat.
Sinar matahari soe
cukup silau dan
membuat
Arah
sinar
matahari
pagi
datang dari timur.
Sinar
matahari
pagi cukup baik
untuk
kesehatan
namun
lama
kelamaan membuat
silau dan membuat
bangunan panas
Dari jalan
cukup sulit
melihat ke
lokasi karena
k j h
Jembatan
penyebrangan
yang
menghubungkan
M d
D li S d
primer
untuk
dalam
jarak
Masalah
melihat
ke
Tanggapan
jalan
menyebabkan
lansekap
utama menarik
yang
sehingga
Masalah
Tanggapan
masuk
yang
jalan utama.
Jenis
Kegiatan
Keterangan Kegiatan
Gambar
Kegiatan
1.
Utama
Berenang
Kegiatan
yang
berhubungan
Bersantai
Kegiatan
yang
membuat
pengunjung
merasa
nyaman;
duduk
di
pinggir
Aquaplay
serta
kolam ombak.
kolam,
menikmati
pinggir
sungai;
air.
Di
memancing,
sambil
dapat
rekreasi
memancing
Menonton
film
3D studio
Makan dan
Kegiatan
minum
energi
untuk
menambah
setelah
beraktifitas.
bagi
yang
tidak
beraktifitas di air.
Kegiatan
Menikmati
sajian
acara,
lainnya
Suasana foodcourt
Penunjang
Berbelanja
Berbelanja
souvenir
untuk
lainnya
Pelayanan
Parkir
kendaraan,
informasi
Pengelola
Kegiatan
dan
memelihara
pelayanan
kolam.
mengelola
dan
keberlangsungan
teknis
Zona Makanan
Entrance
Bangunan Utama
Parkir Kendaraan
b. Sirkulasi pengelola
Entrance
Parkir Karyawan
Kantor
Bangunan Utama
Parkir Karyawan
Ruang Servis
Bangunan Utama
Jumlah pengunjung
2010
474399
2011
490757
2012
507115
2013
523473
2014
539831
2015
556189
Dari data jumlah pengunjung pengunjung nmuseum dan tempat hiburan, maka
diambil kesimpulan bahwa pengunjung Taman Rekreasi 50% dari total jumlah
keseluruhan. Maka jumlah pengunjung Taman Rekreasi Air adalah
50% x 556189 orang = 278.094 orang/tahun = 761 orang/hari = 95 orang/jam.
Perkiraan kebutuhan parkir pengunjung
Mobil pribadi, asumsi 40 % = 40 % x 761 = 300 orang
1 mobil memuat 3 orang, maka jumlah mobil = 300 : 3 = 100 mobil
Kebutuhan parkir 1 mobil = ( 2,5 m x 5,5 m) 13,75 m, maka luas parkir = 1375 m
Sepeda motor, asumsi 25 % = 25 % x 761 = 190 orang
1 sepeda motor memuat 2 orang, maka jumlah sepeda motor = 81 motor
Kebutuhan parkir untuk 1 motor = ( 2 m x 1 m) 2 m, sehingga luas parkir = 162 m
Bus pariwisata, asumsi 10 % = 10% x 761 = 76 orang
1 bus pariwisata memuat 50 orang, maka jumlah bus pariwisata = 2 bus
Kebutuhan parkir untuk 1 bus = ( 12 m x 5m) 60 m2, maka luas parkir = 120 m2
Sisa pengunjung diasumsikan naik angkutan umum sebesar 25 % = 25 % x 761 = 195
orang
Perkiraan kebutuhan parkir Pengelola :
Parkir mobil pengelola untuk 20 mobil @ 2,5 m x 5,5 m = 275 m2
Parkir motor pengelola untuk 50 sepeda motor = 100 m
Mobil servis untuk 5 mobil = 70 m
Jadi, jumlah kebutuhan parkir seluruhnya adalah 2102 m2.
Fasilitas
Nama Ruang
Kapasitas
Aquaplay
Standard
Unit
Luas (m2)
Sumber
250
Ass
P = 9,7 m
82, 45
WWW
200
4mx2m
8m
P=6m
60
14,4
WWW
42
kegiatan
Zona
permainan
air
Alat permainan
L = 8,5 m
Kolam renang arus
P = 50 m
L=4m
T = 1,25 m
Ruang mesin
Kolam
renang Kolam
seluncur lurus
renang
1 orang
seluncur
L = 10 m
dalam 1 kolam
T=1m
Alat permainan
120
P=8m
orang/jam
L = 0,6 m
T = 50 m
Kolam
renang Kolam
seluncur berliku
renang
seluncur -
P = 6m
L=7m
T = 1m
205
WWW
P = 12 m
144
170
WWW
100,5
WWW
80
Ass
P = 15 m
225
15 m x 3 m
45
100
Ass
4 m2
20
80
Ass
Family Boomerang
L = 12 m
T=1m
Alat permainan
P = 17 m
L = 10 m
single
L = 15 m
Ruang tank
Kolam
ombak
P = 6,7 m
L = 15 m
T = 1,5 m
1 orang
untuk
duduk -
dilengkapi atap
Tangga
Tangga
kolam
renang -
7 x 2,5
17,5
Ass
renang -
7 x 2,5
17,5
Ass
seluncur lurus
Tangga
kolam
seluncur berliku
Toilet
7 x 2,5
17,5
Ass
Toilet pria
1 orang
0,96 m2/orang
15
14,4
NAD
Toilet wanita
1 orang
0,96 m2/orang
15
14,4
NAD
Wastafel
1 orang
0,6 m2/orang
14
8,4
NAD
( 7 pria;
7 wanita)
Janitor
2 orang
6 m2
12
Ass
Loker
1 orang
1 m2/orang
100
100
NAD
( 50 pria;
50
wanita)
Ruang informasi
2 orang
10 m2
10
Ass
Ruang shower
1 orang
1 m2/orang
50
50
NAD
( 25 pria;
25
wanita)
Sub total
1977,6
395,52
Total
2373,12
Ruang menonton
100 orang
1,5 m2/orang
300
NAD
permainan
2 orang
1,5 m2/orang
Ass
darat
Ruang tunggu
150 orang
0,8 m2/orang
120
NAD
Ruang alat
4 orang
71
Ass
Ruang display
45
Ass
Ruang karyawan
5 orang
20
Ass
Ruang permainan
100 orang
1,2 m2/orang
120
NAD
1 orang
3 m2/unit
Ass
Ruang peralatan
5 orang
2,3 m2/orang
2,3
TSS
Ruang pegawai
5 orang
4,5 m2/orang
4,5
NAD
Toilet
1 orang
0,96 m2/orang
Zona
Wahana 3D
Sirkulasi 20 %
Mini park
pria;
3 5,76
NAD
wanita)
Wastafel
1 orang
0,6 m2/orang
pria;
2 2,4
NAD
wanita)
Mini zoo
Urinoir
1 orang
0,6 m2/orang
1,8
NAD
3 orang
4 m2/orang
12
Ass
Gudang peralatan
5 orang
2,3 m2/orang
23
TSS
Studio foto
Restoran
Zona
makanan
Ruang pegawai
5 orang
4,5 m2/orang
22,5
NAD
1 kandang
25 m2
10
250
Ass
Area foto
4 orang
36 m2
36
Ass
Ruang pegawai
2 orang
10 m2
10
Ass
Ruang gelap
1 orang
10 m2
10
Ass
Dapur
4 orang
Sub total
1118,26
Sirkulasi 20 %
223,652
Total
1341,912
20 % dari ruang 4
makan (15 m2)
&
1 60
NAD
restoran
= 2 unit
minuman
dapur
Ruang makan
50 orang
1,5 m2/orang
Ruang penyimpanan
1 orang
150
(
1 30
NAD
NAD
restoran
=
ruang)
Kasir
1 orang
7,5 m2
15
Ass
Panggung
2 orang
10 m2
20
Ass
Toilet
1 orang
0,96 m2/orang
1 3,84
NAD
restoran
= 2 toilet
pria;
toilet
wanita)
Urinoir
1 orang
0,6 m2/orang
1 4,8
NAD
restoran
=
urinoir)
Wastafel
1 orang
0,6 m2/orang
1 4,8
NAD
restoran
=
wastafel)
Cafe
Entrance hall
10 orang
0,65 m/orang
26
NAD
Dapur
4 orang
NAD
Ruang makan
20 orang
1,5 m2/orang
30
NAD
Bar
15 orang
1,5 m2/orang
22,5
Ass
Panggung
2 orang
10 m2
10
Ass
Toilet
1 orang
0,96 m2/orang
2 ( 1pria; 1,92
NAD
1 wanita)
Urionoir
1 orang
0,6 m2/orang
Wastafel
1 orang
0,6 m2/orang
2,4
NAD
2 2,4
NAD
pria;
wanita)
Ruang penyimpanan
1 orang
50 % dari dapur
NAD
Kios makanan
4 x 4m2
96
Ass
Ruang makan
100
1,5 m2/.orang
150
NAD
Area wastafel
1 orang
0,96 m2/orang
4,8
NAD
Ruang pamer
10 orang
1,8 m2/orang
36
NAD
Kasir
1 orang
7,5 m2
15
Ass
Ruang pegawai
5 orang
10 m2
10
Ass
Gudang
10 m2
40
Ass
Food court
Retail toko
Fasilitas
penunjang
Lobby
Sub total
744,46
Sirkulasi 20 %
148,892
Total
893,352
Entrance utama
250 orang
1,8 m2/orang
450
NAD
3 orang
4 m2/orang
12
Ass
Ruang tunggu
40 orang
0,8 m2/orang
32
Ass
Ruang ATM
1 orang
2m2/unit
12
NAD
Toilet
1 orang
0,96 m2/orang
10
5 9,6
NAD
pria;
wanita)
Urinoir
1 orang
0,6 m2/orang
1,8
NAD
Wastafel
1 orang
0,6 m2/orang
pria;
2 2,4
NAD
wanita)
Ruang P3K
Area
Kantor eksekutif
pengelola
Ruang satpam
2 orang
0,55 m2/orang
1,1
NAD
Ruang rawat
3 orang
2 m2/orang
Ass
Ruang dokter
1 orang
9 m2
Ass
Ruang tunggu
5 orang
0,5 m2/orang
2,5
Ass
Sub total
538,4
Sirkulasi 20 %
107,68
Total
646,08
3 orang
4,5 m2/orang
13,5
NAD
3 orang
4,5 m2/orang
13,5
NAD
Ruang staff
10 orang
5 m2/orang
50
NAD
Ruang rapat
10 orang
2,4 m2/orang
24
NAD
Ruang tamu
6 orang
5,4 m2/orang
32,4
NAD
Toilet
1 orang
0,96 m2/orang
2 3,84
NAD
pria;
wanita)
Wastafel
1 orang
0,6 m2/orang
1,2
NAD
Bagian
Ruang manager
2 orang
4,5 m2/orang
NAD
kepegawaian
Ruang staff
4 orang
4,5 m2/orang
18
NAD
Bagian
Ruang manager
2 orang
4,5 m2/orang
NAD
4 orang
4,5 m2/orang
18
NAD
2 orang
4,5 m2/orang
NAD
penjualan
Ruang staff
4 orang
4,5 m2/orang
18
NAD
Bagian
Ruang manager
2 orang
4,5 m2/orang
NAD
administrasi
Ruang staff
4 orang
4,5 m2/orang
18
NAD
Bagian keamanan
2 orang
4,5 m2/orang
NAD
Ruang staff
6 orang
4,5 m2/orang
27
NAD
Bagian
Ruang penerima
5 orang
0,65 m2/orang
3,9
NAD
pengunjung
Ruang tunggu
10 orang
0,8 m2/orang
Ass
Bagian kebersihan
Ruang staff
10 orang
4,5 m2/orang
45
NAD
Toilet
1 orang
0,96 m2/orang
pengelolaan
pemeliharaan
pria;
2 3,84
NAD
wanita)
Ruang
Dapur
4 orang
1,2 m2/orang
4,8
NAD
Pantry
4 orang
1,2 m2/orang
4,8
NAD
100
Ass
(1)
2 truk/ 4 100 m2
mobil
Ruang mekanikal
1 orang
20 m2
20
SBT
Ruang elektrikal
1 orang
20 m2
20
SBT
Gudang
Ruang
1 orang
12 m2
Kapasitas filter = 1
(2)
12
Ass
200
Ass
200
Ass
Area parkir
Ruang pemeriksaan
1 orang
12 m2
24
Ass
Ruang pompa
1 orang
100 m2
100
SBT
Sub total
1028,78
Sirkulasi 20%
205,756
Total
1234,536
Parkir kendaraan
2102
Pos jaga
5 m2
30
Ass
20 m2
40
Ass
Total keseluruhan
Sub total
2172
Sirkulasi 20%
434,4
Total
2606,4
9095,4 m2
Keterangan
NAD = Neufert Architect Data
ASS = Asumsi
WWW = whitewaterwest
Universitas Sumatera Utara
Kesesuaian
bentuk Baik
Baik
Kurang baik
site
Orientasi bangunan
Efesiensi ruang
Efesien
Kurang efesien
Tidak efesien
Cukup sulit
Mudah
Baik
Kurang baik
Hemat
Tidak ekonomis
konstruksi bangunan
Kesan
yang
ingin Baik
dicapai
Ekonomi bangunan
Lebih hemat
Berdasarkan penjelasan tabel di atas, maka dipilih bentuk dasar bulat karena
memiliki orientasi ke segala arah dan menimbulkan kesan dinamis yang cocok untuk
tempat rekreasi.
Massa bangunan pada proyek ini adalah massa majemuk, disebabkan karena
adanya pembagian zona rekreasi pada program kebutuhan ruang. Hal ini juga akan
memudahkan pengunjung untuk memilih zona rekreasi yang akan dinikmati.
Pertimbangan massa bangunan juga memperhatikan tabel di bawah ini, yaitu
Kelebihan
Kekurangan
Massa Tunggal
jelas
menciptakan
para
pelaku
kegiatan
Menimbulkan
oleh
gubahan
massa
Sumber : Hasil Olah Data
Dari tabel di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa massa majemuk cukup
baik untuk diterapkan ke dalam bangunan. Sesuai dengan fungsi bangunan sebagai
arena rekreasi yang membutuhkan kesan dinamis dan fleksibel, ruang terbuka yang
cukup banyak dan orientasi ke segala arah.
Selain itu, terdapat lima pola dasar massa bangunan yang dapat dijadikan
pertimbangan, yaitu :
Pola
Penjelasan
1.
Pola Memusat
2.
Pola linier
3.
Pola Radial
4.
Pola Cluster
Bersifat
fleksibel
menghasilkan
ruang
karena
terbuka
dapat
yang
menyatu.
Dinamis karena polanya yang bervariasi.
Pengembangan bebas.
Sumber : Hasil Olah Data
Dari analisa tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Taman Rekreasi Air ini
akan menggunakan pola massa radial. Hal ini bertujuan untuk menciptakan suatu inti
sentral dari berbagai aktifitas rekreasi yang ada dengan tetap memperhatikan orientasi
lingkungan ke berbagai arah dan segi estetika.
Kesan
Pemakaian
Kasar
Membuat
sebuah
bidang Jalur
terlihat
lebih
memperkecil
skala
sirkulasi,
dengan
arah,
Halus
Membuat
kotoran
Warna
Warna hangat
Merah
Kesan
muda,
jingga, kuning
Warna dingin
Lembut,
sejuk,
teduh,
Warna harmonis
yang
saling
berhubungan di lingkaran
warna : merah muda, biru
terang, biru hijau
Warna pastel
Campuran
warna
asli Lembut,
dengan putih
cerah,
segar,
romantic,
mudah
Lembut,
kalem,
tidak
sesuai
ruangan
yang
untuk
memiliki
Meteran
Tandon
Pompa
Keran Air,
Wastafel,
b. Dari sungai
Sirkulasi aliran air bersih kedua berasal dari air sungai yang difilter kemudian
ditampung dalam tandon utama dan disalurkan ke cabang tandon lainnya untuk
memenuhi kebutuhan air di kolam renang.
Filter
Sungai
Tandon
Tandon
b
Kola
Filter
Kolam
Renang
c. Over flow
Pada kolam dengan overflow, air yang berada di kolam terlihat melimpah keluar.
Dengan sistem ini, level air bisa sejajar dengan bibir kolam. Air yang melimpah
keluar tidak dibuang, tapi disirkulasi kembali.
Multi media : berisi coalsite 2- 3 ml dengan berat jenis yang ringan, garnet,
coalsite 0,4 ml -0,5 ml dengan berat jenis yang lebih berat ( dari segi harga
memang multi media lebih mahal namun kualitas 8 x 9x lebih bagus
daripada single media)
Chlor filter
Pada proyek taman rekreasi ini, pemakaian filter untuk tandon induk yang airnya
berasal dari sungai, memakai sand filter untuk menahan lumpur, kemudian air
dialirkan ke carbon filter untuk menghilangan bau dan menjernihkan air dan terakhir
dialirkan ke chlor filter.
Unit
Kebutuhan Liter
Sumber
Restoran
Orang
70
SBT
Kantor
Orang
45
SBT
Bioskop
Orang
15
SBT
Kloset
20
SBT
Wastafel
SBT
Shower
40
SBT
Urinoir
SBT
Kolam renang
Jumlah Unit
Kebutuhan Liter
Total
Toilet
68
70
4760
Wastafel
38
190
Urinoir
11
22
Shower
50
40
2000
Restoran
235
70
16450
Bioskop
200
70
14000
Kantor
50
50 x 45
2250
Kolam renang
1,5 x 1879
2818,5
Total
42490,5
Air tersebut kemudian disaring dan dapat dipakai lagi untuk air di kolam
renang.
Air Hujan
Bak
Penampun
g + Filter
Talang Air
Toilet ,
Keran
Penyiram
Overflow
Ruang
pompa
Kolam
renang
Air Kotor
Air kotor ini berasal dari air buangan dari wastafel, urinoir serta shower. Air kotor
yang ada disalurkan ke perangkap lemak yang akan disaring kemudian airnya
dialirkan ke sumur resapan.
Air Kotor
Perangkap Lemak
Sumur Resapan
disaring ke filter, kemudian dipompa menuju ke blower baru setelah itu ke kolam
lagi.
Over
Air Kotor
Filter
Tandon
Kolam
Pompa
Blower
Filter
Backwash
Air Kotor
Sungai
Meteran
Tandon
Pompa
Hidran
kebakaran
BAB V
KONSEP PERANCANGAN
5.1 Konsep Dasar
Konsep dasar adalah konsep yang menjadi dasar pengembangan Taman Rekreasi
Air ini. Konsep ini akan berhubungan dengan penerapan tema sebagai pendekatan
perancangan. Konsep dasar dari perancangan Taman Rekreasi Air ini adalah
bagaimana menyatukan berbagai fasilitas rekreasi di dalam satu wadah dengan
memanfaatkan potensi sungai serta potensi lainnya yang ada pada lokasi.
Pemanfaatan air sungai selain untuk area rekreasi sungai juga dapat digunakan
untuk mengisi air pada area kolam renang dengan menggunakan sistem filtrasi. Selain
pemanfaatan air juga pemanfaatan vegetasi di sekitar lokasi sehingga tidak
memerlukan biaya yang cukup besar dalam mendatangkan berbagai macam pohon.
Karena adanya pembagian zona pada kebutuhan ruang, maka bangunan yang ada
memiliki beberapa zona. Fasilitas yang membutuhkan bangunan yaitu zona rekreaasi,
fasilitas penunjang dan kantor pengelola.
C
G
F
D
F
B
A
B
A
Gambar 5.2 Sirkulasi parkir pada site
D
Fountain sebagai vocal point
sirkulasi lingkaran
Jalur sirkulasi kendaraan
Jalur keluar dari lokasi
Jalur masuk menuju ke lokasi
Gambar 5.4 Sirkulasi pada round-a-bout
Dari pintu masuk menuju ke round-a-bout yang kemudian masuk ke kantong parkir
di sebelah kiri atau di sebelah kanan untuk parkir kendaraan roda empat. Untuk parkir
kendaraan roda dua melewati round-a-bout kemudian langsung ke kantong parkir di
bagian bawah lokasi.
bangunan
dipilih
sungai,
bukan
arah berbagai jenis kolam permainan. Garis merah menunjukkan arah view dari
bangunan ke dalam lokasi site.
b. Tata Ruang Bangunan
Tata ruang adalam adalah konsep yang berisi tentang gambaran susunan ruang
dalam bangunan. Susunan ruang ditentukan dari analisa kebutuhan rung dan fungsi
ruang di dalam bangunan tersebut. Sesuai dengan analisa program kebutuhan ruang,
maka ruangan yang terdapat di dalam bangunan adalah wahan 3d,
ruang seminar, toilet, kantor, area makan, fasilitas penunjang seperti
perpustakaan,
lobby,
ruang
A
A
Terdapat
jembatan
yang
menjadi
Kios makanan
Toilet
Area penerima
it
lid d
k l
Penyatuan antara ruang luar dan dalam sehingga terjadi keselerasan antara ruang
luar dan ruang dalam bangunan. Hal ini dapat dicapai dengan jalur pedestrian di
sekeliling lokasi yang didesain nyaman yang membuat aliran pedestrian yang dapat
diikuti oleh pengunjung. Alur ini diharapkan memberikan kesan tersendiri bagi
pengunjung, pengunjung yang berada di luar akan juga merasa berada di dalam
bangunan, begitu sebaliknya.
d. Entrance
Terdapat satu entrance utama untuk pejalan kaki dan satu entrance utama untuk
kendaraan. Hal ini berguna untuk memudahkan pengaturan sirkulasi, baik kendaraan
maupun pejalan kaki.
menerima
sinar
Timur
berlebih dapat dilakukan penentuan bagian pada bangunan yang memerlukan efek
pembayangan dan bagian pada bangunan yang dapat diberi bukaan. Pengurangan suhu
juga dapat dilakukan dengan pemakaian green wall dan green roof pada bangunan
sehingga udara di dalam bangunan menjadi sejuk.
f. Pencahayaan dan pengkondisian udara alami
maka
air
sungai
harus
untuk kolam renang dapat dihemat. Selain itu, hal ini akan mengurangi perusakan
lingkungan dengan tidak adanya limbah air kolam renang yang dibuang ke sungai.
Menggunakan sifat air :
- mengalir ke segala arah
- memenuhi wadahnya
- mengalir dari tinggi rendah
- menggalir jika diberi tekanan
Gambar 5.12 Sifat dasar air
Untuk masuknya air, air dari sungai dialirkan ke bak penampungan yang kemudian
dialirkan ke filtrasi sebanyak dua kali menggunakan saringan pasir. Setelah air
disaring kemudian ditampung di tandon utama dan dipompa ke kolam renang. Dari
kolam renang air dapat kembali ke filtrasi secara berulang- ulang. Sistem penyaringan
ini merupakan sistem penyaringan up flow dengan daya 100.000 liter/hari.
bangunan cukup besar. Ruang terbuka mendominasi lokasi ini dengan berbagai
fasilitas seperti kolam renang, kebun binatang, area tepi sungai, plaza, serta area parkir
dan vegetasi.
Area tepi sungai diberi
vegetasi
Open Area berupa taman
burung
Jalur antar kolam diberi
tempat
duduk
atau
Area h parkir menggunakan
paving blok
Jembatan penghubung
atasnya dapat dinaiki
di
a. Open Area
Terdapat beberapa open area di lokasi ini, yaitu open area untuk area penerima
bangunan yang di dalamnya terdapat area makan, area taman burung, area
kolam renang serta area pinggir sungai. Terdapat jembatan yang berada di
tengah area kolam yang menghubungkan area bangunan dengan sungai dapat
dinaiki oleh pengunjung dengan di bawahnya terdapat ruangan seperti toilet dan
caf.
b. Parkir
Area parkir umumnya lebih banyak didominasi oleh lahan terbuka untuk
perletakkan kendaraan. Untuk mengurangi panas matahari dan efek silau yang
disebabkan matahari maka area parkir ditanami pohon dan penggunaan paving
blok pada lantai. Penanaman pohon dapat memberikan kesejukan bagi
kendaraan juga bagi pejalan kaki yang berjalan di area parkir tersebut.
c. Pengganti pagar konvensional
Pada sekeliling lokasi banyak lahan kosong serta pemukiman penduduk,
sehingga diperlukan pembatas antara lahan untuk lokasi dan lahan lainnya.
Agar tidak mengurangi keindahan, maka pagar pembatas konvensional, ditutupi
dengan tanaman rambat serta pohon besar. Selain untuk menjaga keindahan,
pohon serta tanaman dapat menjadi buffer kebisingan serta mengurangi panas
matahari terhadap area di bawahnya.
d. Kolam Renang
Terdapat enam jenis permainan pada kolam renang yang ada di lokasi Taman
rekreasi Air ini.
A = kolam renang ombak
D
C
e. Green wall
Green wall, merupakan sebuah dinding, baik terpisah maupun menyatu dalam
bangunan yang secara sebagian atau menyeluruhnya ditutupi oleh tubuhan, dan
tanah atau tanaman organik. Ada dua jenis green wall, pertama green faade, di
mana tanaman yang ada tumbuh mengikuti dinding, didesain mengikuti
struktur. Yang kedua dinding hidup, di mana terdapat panel modular yang
biasanya terbuat dari baja dengan tanaman di atasnya.
Terdapat tiga cara media tanam yang biasa digunakan di dinding hidup, yaitu
-
Media tikar merupakan media yang menggunakan serat atau tikar sebagai
dasarnya. Media ini cukup tipis, walaupun memiliki beberapa lapisan, dan
tidak dapat menampung tanaman yang cukup besar karena akar tanaman
tersebut akan menganggu lapisan tikar.
Media struktural, adalah media tanam berupa kotak yang bukan merupakan
media loose atau tikar, tapi merupakan gabungan dari keduanya yang
mengambil sisi positif dari kedua media tersebut.
kelangsungan mikro organism yang hidup di dalam tanaman. Selain itu, tanaman
tersebut dapat menyerap debu sehingga mengurangi polusi udara.
Jenis- jenis green wall yang dijual di pasaran, yaitu :
-
untuk
membuat
modul
menampung
dapat
128
pot
sesuai kebutuhan.
-
Symbioic
Green wall
Pada dinding terdapat lapisan structural, seperti fasad ganda, di mana fasad
terluar terdiri atas tanaman, media tanam, serta pipa utilitas untuk
pengaliran air.
Gambar 5.18Parabienta
Sumber : www. treehugger.com
f. Green roof
Green roof atau lebih dikenal sebagai roof garden dapat diartikan sebagai
tanaman yang berada di atas atap suatu bangunan atau gedung. Manfaat dari
roof garden menurut International Green Roof Association, yaitu :
-
Meningkatkan daya tahan atap terhadap tekanan fisik, kimia dan biologi
sehingga atap lebih awet dan tahan lama.
Roof garden dapat dijadikan sebagai taman, area berkebun, caf mapun area
olahraga.
Syarat konstruksi bagi roof garden menurut Time Saver Standard for Landscape
Architect, yaitu Perlindungan yang baik terhadap atap dan struktur; Sistem
drainase yang baik dan aman; Media tanam yang ringan; Adaptasi terhadap
cuaca; Penyiraman; Pemilihan har material; Metode pemasangan; Ketersediaan
air; Suplai listrik; Kenyamanan dan ekamanan serta Pemeliharaan
Lampu taman
Penggunaan lampu tidak hanya di dalam ruangan namun di luar juga diperlukan
lampu untuk kegunaan penerangan dan estetika. Lampu di luar ruangan biasanya
diletakkan di area parkir yang disebut lampu jalan dan lampu di area plaza atau
ruang terbuka lainnya disebut lampu taman.
Lampu luar ruangan (outdoor) biasanya
memerlukan instalasi kabel listrik, namun
dengan
kemajuan teknologi,
penggunaan
tenaga
surya. Tenaga
maka lampu LED otomatis menyala dengan menggunakan catu daya dari
baterai.
keadaan sinar matahari tanpa mendung dan dapat menyala pada malam hari
selama 10 12 jam.
5.7 Kesimpulan
Dari berbagai konsep yang telah dijelaskan, maka munculah desain Taman
Rekreasi Air dengan tema Arsitektur Hijau. Berbagai fasilitas rekreasi ditampung
dalam satu lokasi dengan pembagian zona yang berbeda. Penerapan vegetasi terletak
pada massa bangunan dan lingkungan sekitar. Bangunan diletakkan tidak
membelakangi sungai dan aktifitas kolam renang, namun menghadap ke arah sungai
dan kolam renang. Hal ini agar pengunjung dari dalam bangunan masih dapat
menikmati berbagai aktifitas di luar bangunan.
Penggunaan material lokal pada bangunan, baik material atap, dinding maupun
lantai menjadi salah satu penerapan tema ke dalam desain. Penggunaan vegetasi yang
beragam mulai dari green wall, green roof serta perletakan vegetasi di berbagai lokasi
seperti tepi sungai, sekitar kolam, kebun binatang, area parkir menjadi salah satu cara
melestarikan penghijauan alam. Selain tanaman, juga terdapat air mancur pada sekitar
plaza penerima dan pedestrian pada area parkir yang dapat menurunkan suhu mikro
lebih baik dibandingkan dengan tanaman.
Pemisahan antara area parkir dan area rekreasi membuat kendaraan menjadi lebih
tertata dengan baik, dan aktifitas manusia tidak terganggu oleh sirkulasi kendaraan
yang lalu lalang.
BAB VI
HASIL PERANCANGAN