Lokasi bangunan
Zona gempa
Fungsi bangunan
Mutu beton (fc)
Mutubaja (fy)
Penutup lantai
Pondasi
: Daratan Rendah
: Zona 3
: Apartemen 5 Lantai
: 32 MPa
: 400 MPa
: Keramik
: Tiang Pancang
2. Pendimensian
A. Perhitungan Perencanaan
Untuk perencanaan dimensi pelat, balok, dan kolom yang ditinjau adalah ukuran
terbesar. Gedung tersebut memiliki ruangan paling besar denganukuran 5 m x 4 m. Selain itu
digunakan pula balok anak.
1. Balok
1
fy
L 0.4
16
700
b 2 / 3hmin
hmin
hmin
Penentuan tinggi balok minimum (
) dihitung berdasarkan
SNI 03-2847-2002 Pasal. 11.5.(2(3)) di mana bila persyaratan ini telah dipenuhi maka tidak
perlu dilakukan kontrol terhadap lendutan.
Jika fy selain 400 Mpa , maka nilai h minimum perlu dikalikan (0.4 + fy/700)
a. Balok Induk
Dikarenakan muyu baja 400 Mpa, maka untuk perhitungan hmin bslok tihsk perlu
ditambah dengan (0.4 + fy/700). Cukup dengan rumus hmin = 1/16 x Lx
Ly (Balok Induk terpanjang) = 5 m
Menururt SNI 03-2847-2002 Tabel 8 tebal minimum h bila komponen struktur pada dua
tumpuan sederhana,
1
1
hmin Lx= 500 cm=31,25 cm
~ 35 cm
16
16
1
2
2
b= h= 35 cm=23,33 cm
~25 cm
3
3
Maka ukuran balok induk 25 x 35 cm
b. Balok Anak
Lx
= 500 m
Lx=5 m, maka hmin
1
1
Lx= 500 cm=31,25 cm
16
16
~ 35 cm
2
2
b= h= 35 cm=23,33 cm ~25
3
3
Makaukuranbalokinduk 25 x 35 cm
2. Pelat
1. Perhitungan bentang bersih sebagai berikut.
Bentangbersihterpanjang (Ln)
1
Ln=Ly-2
b balok anak
2
=500 2
= 400 -2
( 12 25 cm ) = 475 cm
1
Bentang bersih terpendek (Sn) Sn=Lx-2 2 b balok induk
(12 35 cm )= 365 cm
karena =
ln 475
=
=1.301< 2maka pelat tersebut termasuk jenis pelat 2 arah
sn 365
)
2
400
1500
h=
36+ 9 1.38
475 0.8+
h=105 mm 110 mm
fy
1500
h=
36+5 (m0.2)
ln 0.8+
400
1500
11=
36+1.38 (m0.2)
475 0.8+
2. Pelat B
Dari perhitugan diatas diperoleh data-data perencanaan sebagai berikut:
Panjang bentang plat arah x , Lx = 2,00 m
Panjangbentang plat arah y , Ly = 4,00 m
Tebalpelat
, h = 0,11 m
Ly/Lx = 4 / 2 = 2
Koefisien momen pelat :
Tabel 4.2.b Buku IV hal. 26 (Gideon Kusuma) dengan cara interpolasi didapat :
3
3. Pelat C
Dari perhitugan diatas diperoleh data-data perencanaan sebagai berikut:
Panjang bentang plat arah x , Lx = 3.00 m
Panjangbentang plat arah y , Ly = 4.50 m
Tebalpelat
, h = 0.11 m
Ly/Lx = 4,5 / 3 = 1,5
Koefisien momen pelat :
Tabel 4.2.b Buku IV hal. 26 (Gideon Kusuma) dengan cara interpolasi didapat :
- Lapangan arah x , Clx = 56,5
- Lapangan arah x , Cly = 22,5
- Lapangan arah x , Cty = 101,5
- Lapangan arah x , Cty = 77
Diameter tulangan yang digunakan , = 10 mm
Tebal bersih selimut beton
, ts = 20 mm (SNI 03-2847-2002, Pasal 9.7.(1(c))
4. Pelat D
Dari perhitugan diatas diperoleh data-data perencanaan sebagai berikut:
Panjang bentang plat arah x , Lx = 2,00 m
Panjangbentang plat arah y , Ly = 3,00 m
Tebalpelat
, h = 0.11 m
Ly/Lx = 3 / 2 = 1,5
Koefisien momen pelat :
Tabel 4.2.b Buku IV hal. 26 (Gideon Kusuma) dengan cara interpolasi didapat :
- Lapangan arah x , Clx = 56,5
- Lapangan arah x , Cly = 22,5
- Lapangan arah x , Cty = 101,5
- Lapangan arah x , Cty = 77
Diameter tulangan yang digunakan , = 10 mm
Tebal bersih selimut beton
, ts = 20 mm (SNI 03-2847-2002, Pasal 9.7.(1(c))
JenisBebanMati
Berat
Tebal
Q (kN/m2)
4
1
2
3
4
satuan
(m)
24.0
0.10
22.0
0.03
0.2
0.5
= 24 x 0.10
= 2.4
= 22 x 0.03
= 0.660
= 0.00
= 0.00
2,88
QD =
100
1,00
kg/m2
kN/ m2
Momenlapanganarah x ,
Mulx =C lx 0.001 Qu Lx
Momenlapanganarah y ,
Mulx =C ly 0.001 Qu Lx
Mutx =C tx 0.001 Qu Lx
Momentumpuanarah x ,
2
Momentumpuanarah y ,
Mutx =C ty 0.001 Qu Lx
Mulx =C lx 0.001 Qu Lx
Momenlapanganarah x ,
2
Mulx =C ly 0.001 Qu Lx
Momenlapanganarah y ,
2
Momentumpuanarah x ,
2
Momentumpuanarah y ,
Momenlapanganarah x ,
Momenlapanganarah y ,
Momentumpuanarah x ,
2
Momentumpuanarah y ,
2
Mulx =C lx 0.001 Qu Lx
Momenlapanganarah x ,
2
Mulx =C ly 0.001 Qu Lx
Momenlapanganarah y ,
2
Momentumpuanarah x ,
2
Momentumpuanarah y ,
2
Besar nilai rasio tulangan pada kondisi balance (1) menurut SNI 03-2847-2002 Pasal 10.4.3
sebagaiberikut.
b
= 1* 0.85 * fc'/ fy * (600 / ( 600 + fy ) )
b=
0.836 0.85 32
600
=0.0341
400
600+ 400
Rmax=8,3057
Besar nilai factor reduksi kekuatan lentur () menurut SNI 03-2847-2002 Pasal 11.3 yaitu,
= 0.8 , karena pelat tersebut mengalami aksial tarik dengan lentur.
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton
ds
= ts + /2
= 20 + 10/2
= 25 mm
Menurut SNI 03-2847-2002 Ps. 11.3 (2) besar nilai Tebal efektif plat lantai,
d
= h ds
= 110 mm 25 mm = 85 mm
Perhitungan ditinjau pelat atap sebesar 1 m, maka b = 1000 mm
Momen nominal rencana,
M 7,058
M n= u =
=8,823 kNm
0,8
Rasiotulangan minimum,
=0.0025
Maka rasio tulangan yang digunakan
=0.0031
As
= 0,0031 x 1000 x 85
As
= 226 mm2
Jarak tulangan,
- Jaraktulangan yang diperlukan
s = / 4 x 2 x b / As
s = 3,14 / 4 x 102 x 1000 / 226
s = 296 mm
- Jarak tulangan maksimum
Smax
= 2 x h = 2 x 110
Smax
= 220 mm
- Jarak tulangan maksimum
Smax
= 220 mm
- Maka jarak tulangan yang digunakan (nilai S terkecil) = 80 mm
Dari perhitungan diatas diguna kantulangan 10 80
Luas tulangan yang terpakai,
As
= / 4 x 2 x b / S
As
= 3.14 / 4 x 122 x 1000 / 80
As
= 982 mm2
2. Pelat B
Besar nilai factor bentuk distribusi tegangan beton (1) Menurut SNI 03-2847-2002 Pasal
0.836 0.85 32
600
=0.0341
400
600+ 400
Rmax=8.3057
Besar nilai factor reduksi kekuatan lentur () menurut SNI 03-2847-2002 Pasal 11.3 yaitu,
= 0.8 , karena pelat tersebut mengalami aksial tarik dengan lentur.
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton
ds
= ts + /2
= 20 + 10/2
= 25 mm
Menurut SNI 03-2847-2002 Ps. 11.3 (2) besar nilai Tebal efektif plat lantai,
9
d
= h ds
= 110 mm 26 mm = 85 mm
Perhitungan ditinjau pelat atap sebesar 1 m, maka b = 1000 mm
Momen nominal rencana,
M 2,366
M n= u =
=2,958 kNm
0.8
Rasiotulangan minimum,
=0.0025
Maka rasio tulangan yang digunakan
=0.0025
3. Pelat C
Besar nilai factor bentuk distribusi tegangan beton (1) Menurut SNI 03-2847-2002 Pasal
0.836 0.85 32
600
=0.0341
400
600+ 400
Besar nilai factor reduksi kekuatan lentur () menurut SNI 03-2847-2002 Pasal 11.3 yaitu,
= 0.8 , karena pelat tersebut mengalami aksial tarik dengan lentur.
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton
ds
= ts + /2
= 20 + 10/2
= 25 mm
Menurut SNI 03-2847-2002 Ps. 11.3 (2) besar nilai Tebal efektif plat lantai,
d
= h ds
= 110 mm 25 mm = 85 mm
Perhitungan ditinjau pelat atap sebesar 1 m, maka b = 1000 mm
Momen nominal rencana,
M 4,619
M n= u =
=5,773 kNm
0.8
11
Rasiotulangan minimum,
=0.0025
Maka rasio tulangan yang digunakan
=0.0025
4. Pelat D
Besar nilai factor bentuk distribusi tegangan beton (1) Menurut SNI 03-2847-2002 Pasal
0.836 0.85 32
600
=0.0341
400
600+ 400
12
Besar nilai factor reduksi kekuatan lentur () menurut SNI 03-2847-2002 Pasal 11.3 yaitu,
= 0.8 , karena pelat tersebut mengalami aksial tarik dengan lentur.
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton
ds
= ts + /2
= 20 + 10/2
= 25 mm
Menurut SNI 03-2847-2002 Ps. 11.3 (2) besar nilai Tebal efektif plat lantai,
d
= h ds
= 110 mm 26 mm = 85 mm
Perhitungan ditinjau pelat atap sebesar 1 m, maka b = 1000 mm
Momen nominal rencana,
M u 2,053
M n=
=
=2,566 kNm
0.8
Rasiotulangan minimum,
=0.0025
Maka rasio tulangan yang digunakan
=0.0025
Menurut SNI 03-2847-2002 Pasal 10.5.2 nilai modulus elastisitas baja tulangan,
Es
= 200000 MPa
Beban merata (takterfaktor) pada pelat,
Q
= QD + QL
= 2,88 + 1,00 = 3,88 N/mm
Panjang bentang pelat
Lx
= 4000 mm
Menurut SNI 03-2847-2002 Tabel 9 besarnilaibataslendutanmaksimum yang diijinkansebesar,
Lx / 240
= 2000 /240
Lx / 240
=8,333 mm
Menurut rumus empiris momen inersia besar nilai momen inersia bruto penampang pelat
sebesar,
Ig
= 1/12 x b x h3
Ig
= 1/12 x 1000 x 1103
Ig
Menurut SNI 03-2847-2002 Pasal 11.5 (3) besar nilai modulus keruntuhan lentur beton sebesar,
f r=0.7 fc' =0.7 32=3,96 MPa
Menurut SNI 03-2847-2002 Pasal 25.5.4 besar nilai perbandingan modulus elastic sebesar,
n
= Es / Ec
n
= 200000 / 26587
n
= 7,52
Jarakgarisnetralterhadapsisiatasbetonsebesar,
c
= n x As / b
c
= 7.52 x 982 / 1000
14
c
= 7,385 mm
Menurut SNI 03-2847-2002 Pasal S16.8 Persamaan 100 besar nilai momen inersia penampan
gretak yang ditransformasikan ke beton dihitung sebesar,
Icr
= 1/3 x b x c3 + n x As x ( d - c )2
Icr
= 1/3 x 1000 x 7,3853 + 7,52 x 1414 x ( 85 7,385)2
Icr
= 44622695 mm4
yt
= h/2
yt
= 110 / 2 = 55 mm
= 7985593 Nmm
Menurut rumus empiris momen akibat beban merata ( 1/8 Q lx2) besar nilai momen maksimum
akibat beban (tanpa factor beban) sebesar,
Ma
= 1 / 8 x Q x Lx2
Ma
= 1/8 x 6,26 x 40002
Ma
= 7760000 Nmm
Menurut SNI 03-2847-2002 Ps. 11.5 (3) nilai inersia efektif untuk perhitungan lendutansebesar,
Ie = ( Mcr / Ma )3 x Ig + [ 1 - ( Mcr / Ma )3 ] x Icr
e = (7985593/7760000)3 x 1,11 .108 + [1- (7985593/7760000)3] x 44622695
Ie = 1,17 . 108 mm4
Lendutan elastic seketika akibat beban mati dan beban hidup sebesar,
e
= 5 / 384 * Q * Lx4 / ( Ec * Ie )
e
= 5 / 384 * 6.26 * 40004 / (26587 * 1,17 . 108)
e
= 4,162 mm
Menurut SNI 03-2847-2002 Lampiranbesarrasiotulanganpelatlantaisebesar,
= As / ( b * d )
= 0,0115
Menurut SNI 03-2847-2002 Ps. 11.5.2.5 besar nilai factor ketergantungan waktu untuk beban
=2
= / ( 1 + 50 x )
= 2 / ( 1 + 50 x 0.0115 )
= 1,2678
Lendutan jangka panjang akibat rangkak dan susut sebesar,
15
g
= x 5 / 384 x Q x Lx4 / ( Ec x Ie )
g
= 1. 5850 x 5 / 384 x 6.26 x 40004 / (26587 * 1,17 . 108)
g
= 5,277 mm
Lendutan total sebesar,
total = e + g
total = 4,162 + 5,277
total = 9,4396 mm
Kontrol lendutan pelat,
Syarat :
total
<
Lx/240
9,4396 mm <
4000/240 mm
9,4396 mm <
16,6667 mm .. (OK!)
2. Pelat B
Menurut SNI 03-2847-2002 Pasal 10.5.1 nilai modulus elastisitas beton,
Ec
= 4700 fc '=4700 32=26587 MPa
Menurut SNI 03-2847-2002 Pasal 10.5.2 nilai modulus elastisitas baja tulangan,
Es
= 200000 MPa
Beban merata (takterfaktor) pada pelat,
Q
= QD + QL
= 2,88 + 1.00 = 3,88 N/mm
Panjang bentang pelat
Lx
= 4000 mm
Menurut SNI 03-2847-2002 Tabel 9 besarnilaibataslendutanmaksimum yang diijinkansebesar,
Lx / 240
= 2 /240
Lx / 240
=8,33 mm
Menurutrumusempirismomeninersiabesarnilaimomeninersiabrutopenampangpelatsebesar,
Ig
= 1/12 x b x h3
Ig
= 1/12 x 1000 x 1103
Ig
Menurut SNI 03-2847-2002 Pasal 11.5 (3) besar nilai modulus keruntuhan lentur beton sebesar,
f r=0.7 fc' =0.7 32=3.96 MPa
Menurut SNI 03-2847-2002 Pasal 25.5.4 besar nilai perbandingan modulus elastic sebesar,
n
= Es / Ec
n
= 200000 / 26587
n
= 7,52
Jarakgarisnetralterhadapsisiatasbetonsebesar,
c
= n x As / b
c
= 7.52 x 982/ 1000
c
= 7,385 mm
16
Menurut SNI 03-2847-2002 Pasal S16.8 Persamaan 100 besar nilai momen inersia penampan
gretak yang ditransformasikan ke beton dihitung sebesar,
Icr
= 1/3 x b x c3 + n x As x ( d - c )2
Icr
= 1/3 x 1000 x 7,3853 + 7,52 x 1414 x ( 85 7,385 )2
Icr
= 44622695 mm4
yt
= h/2
yt
= 110 / 2 = 55 mm
Menurut SNI 03-2847-2002 Pasal 11.5(3) besar nilai momen retak sebesar,
Mcr = fr x Ig / yt
Mcr = 3.96 x 1,11 . 108 / 55
Mcr
= 798553 Nmm
Menurut rumus empiris momen akibat beban merata ( 1/8 Q lx2) besar nilai momen maksimum
akibat beban (tanpa factor beban) sebesar,
Ma
= 1 / 8 x Q x Lx2
Ma
= 1/8 x 6.26 x 20002
Ma
= 1940000 Nmm
Menurut SNI 03-2847-2002 Ps. 11.5 (3) nilai inersia efektif untuk perhitungan lendutansebesar,
Ie = ( Mcr / Ma )3 x Ig + [ 1 - ( Mcr / Ma )3 ] x Icr
e = (7985593/1940000)3 x 57641291 + [1- (7985593/1940000)3] x 44622695
Ie = 4,67 . 109 mm4
Lendutan elastic seketika akibat beban mati dan beban hidup sebesar,
e
= 5 / 384 * Q * Lx4 / ( Ec * Ie )
e
= 5 / 384 * 6.26 * 20004 / (26587 * 4,67 109)
e
= 0,007mm
Menurut SNI 03-2847-2002 Lampiranbesarrasiotulanganpelatlantaisebesar,
= As / ( b * d )
= 0.0115
Menurut SNI 03-2847-2002 Ps. 11.5.2.5 besar nilai factor ketergantungan waktu untuk beban
mati (jangkawaktu> 5 tahun) sebesar,
=2
= / ( 1 + 50 x )
= 2 / ( 1 + 50 x 0.0115 )
= 1,2678
Lendutan jangka panjang akibat rangkak dan susut sebesar,
g
= x 5 / 384 x Q x Lx4 / ( Ec x Ie )
17
g
= 1,2678 x 5 / 384 x 6.26 x 20004 / (26587 * 4,67 . 109)
g
= 0,008 mm
Lendutan total sebesar,
total = e + g
total = 0,007 + 0,008
total = 0,015 mm
Kontrol lendutan pelat,
Syarat :
total
<
Lx/240
0,0148 mm <
4000/240 mm
0,0148 mm <
16,6667 mm .. (OK!)
3. Pelat C
Menurut SNI 03-2847-2002 Pasal 10.5.1 nilai modulus elastisitas beton,
Ec
= 4700 fc '=4700 32=26587 MPa
Menurut SNI 03-2847-2002 Pasal 10.5.2 nilai modulus elastisitas baja tulangan,
Es
= 200000 MPa
Beban merata (takterfaktor) pada pelat,
Q
= QD + QL
= 2,88 + 1.00 = 3,88 N/mm
Panjang bentang pelat
Lx
= 2000 mm
Menurut SNI 03-2847-2002 Tabel 9 besarnilaibataslendutanmaksimum yang diijinkansebesar,
Lx / 240
= 3000 /240
Lx / 240
=12,5 mm
Menurut rumus empiris momen inersia besar nilai momen inersia bruto penampang pelat
sebesar,
Ig
= 1/12 x b x h3
Ig
= 1/12 x 1000 x 1103
Ig
Menurut SNI 03-2847-2002 Pasal 11.5 (3) besar nilai modulus keruntuhan lentur beton sebesar,
f r=0.7 fc' =0.7 32=3.96 MPa
Menurut SNI 03-2847-2002 Pasal 25.5.4 besar nilai perbandingan modulus elastic sebesar,
n
= Es / Ec
n
= 200000 / 26587
n
= 7,52
Jarakgarisnetralterhadapsisiatasbetonsebesar,
c
= n x As / b
c
= 7.52 x 982 / 1000
c
= 7,385 mm
18
Menurut SNI 03-2847-2002 Pasal S16.8 Persamaan 100 besar nilai momen inersia penampan
gretak yang ditransformasikan ke beton dihitung sebesar,
Icr
= 1/3 x b x c3 + n x As x ( d - c )2
Icr
= 1/3 x 1000 x 7,3853 + 7.52 x 982 x ( 75 7,385 )2
Icr
= 44622695 mm4
yt
= h/2
yt
= 110 / 2 = 55 mm
= 7985593 Nmm
Menurut rumus empiris momen akibat beban merata ( 1/8 Q lx2) besar nilai momen maksimum
akibat beban (tanpa factor beban) sebesar,
Ma
= 1 / 8 x Q x Lx2
Ma
= 1/8 x 6.26 x 30002
Ma
= 43650000 Nmm
Menurut SNI 03-2847-2002 Ps. 11.5 (3) nilai inersia efektif untuk perhitungan lendutansebesar,
Ie = ( Mcr / Ma )3 x Ig + [ 1 - ( Mcr / Ma )3 ] x Icr
e = (7985593/43650000)3 x 1,1 . 108 + [1- (7985593/43650000)3] x 44622695
Ie = 4,51 .108 mm4
Lendutan elastic seketika akibat beban mati dan beban hidup sebesar,
e
= 5 / 384 * Q * Lx4 / ( Ec * Ie )
e
= 5 / 384 * 6.26 * 30004 / (26587 * 4,51 . 108)
e
= 0,342 mm
Menurut SNI 03-2847-2002 Lampiran besar rasio tulangan pelat atap sebesar,
= As / ( b * d )
= 0.0115
Menurut SNI 03-2847-2002 Ps. 11.5.2.5 besar nilai factor ketergantungan waktu untuk beban
mati (jangkawaktu> 5 tahun) sebesar,
=2
= / ( 1 + 50 x )
= 2 / ( 1 + 50 x 0.0115 )
= 1,2678
Lendutan jangka panjang akibat rangkak dan susut sebesar,
g
= x 5 / 384 x Q x Lx4 / ( Ec x Ie )
19
g
= 1,2678 x 5 / 384 x 6.26 x 30004 / (26587 * 4,51 . 108)
g
= 0,433 mm
Lendutan total sebesar,
total = e + g
total = 0,342 + 0,433
total = 0,7747 mm
Kontrol lendutan pelat,
Syarat :
total
<
Lx/240
0,7747 mm <
4000/240 mm
0,7747 mm <
16,6667 mm .. (OK!)
4. Pelat D
Menurut SNI 03-2847-2002 Pasal 10.5.1 nilai modulus elastisitas beton,
Ec
= 4700 fc '=4700 32=26587 MPa
Menurut SNI 03-2847-2002 Pasal 10.5.2 nilai modulus elastisitas baja tulangan,
Es
= 200000 MPa
Beban merata (takterfaktor) pada pelat,
Q
= QD + QL
= 2,88 + 1.00 = 3,88 N/mm
Panjang bentang pelat
Lx
= 2000 mm
Menurut SNI 03-2847-2002 Tabel 9 besarnilaibataslendutanmaksimum yang diijinkansebesar,
Lx / 240
= 2000 /240
Lx / 240
=8,33 mm
Menurutrumusempirismomeninersiabesarnilaimomeninersiabrutopenampangpelatsebesar,
Ig
= 1/12 x b x h3
Ig
= 1/12 x 1000 x 1003
Ig
Menurut SNI 03-2847-2002 Pasal 11.5 (3) besar nilai modulus keruntuhan lentur beton sebesar,
f r=0.7 fc' =0.7 32=3.96 MPa
Menurut SNI 03-2847-2002 Pasal 25.5.4 besar nilai perbandingan modulus elastic sebesar,
n
= Es / Ec
n
= 200000 / 26587
n
= 7,52
Jarakgarisnetralterhadapsisiatasbetonsebesar,
c
= n x As / b
c
= 7.52 x 982 / 1000
c
= 7,385 mm
Menurut SNI 03-2847-2002 Pasal S16.8 Persamaan 100 besar nilai momen inersia penampan
Icr
Icr
= 1/3 x b x c3 + n x As x ( d - c )2
= 1/3 x 1000 x 7,3853 + 7.52 x 982 x ( 85 7,385 )2
Icr
= 44622695 mm4
yt
= h/2
yt
= 110 / 2 = 55 mm
= 7985593 Nmm
Menurut rumus empiris momen akibat beban merata ( 1/8 Q lx2) besar nilai momen maksimum
akibat beban (tanpa factor beban) sebesar,
Ma
= 1 / 8 x Q x Lx2
Ma
= 1/8 x 6.26 x 20002
Ma
= 1940000 Nmm
Menurut SNI 03-2847-2002 Ps. 11.5 (3) nilai inersia efektif untuk perhitungan lendutansebesar,
Ie = ( Mcr / Ma )3 x Ig + [ 1 - ( Mcr / Ma )3 ] x Icr
e = (7985593/1940000)3 x 57641291 + [1- (7985593/1940000)3] x 1,11 . 108
Ie = 4,6 . 109 mm4
Lendutan elastic seketika akibat beban mati dan beban hidup sebesar,
e
= 5 / 384 * Q * Lx4 / ( Ec * Ie )
e
= 5 / 384 * 6.26 * 20004 / (26587 * 4,67 . 109)
e
= 0,007 mm
Menurut SNI 03-2847-2002 Lampiranbesarrasiotulanganpelatlantaisebesar,
= As / ( b * d )
= 0.0115
Menurut SNI 03-2847-2002 Ps. 11.5.2.5 besar nilai factor ketergantungan waktu untuk beban
mati (jangkawaktu> 5 tahun) sebesar,
=2
= / ( 1 + 50 x )
= 2 / ( 1 + 50 x 0.0115 )
= 1,2678
Lendutan jangka panjang akibat rangkak dan susut sebesar,
g
= x 5 / 384 x Q x Lx4 / ( Ec x Ie )
g
= 1,2678 x 5 / 384 x 6,26 x 20004 / (26587 * 4,67 . 109)
g
= 0,008 mm
Lendutan total sebesar,
21
total = e + g
total = 0,008 + 0,007
total = 0,015 mm
Kontrol lendutan pelat,
Syarat :
total
<
Lx/240
14,4583 mm <
4000/240 mm
0,015 mm
<
16,6667 mm .. (OK!)
22