Anda di halaman 1dari 14

Kasus 3

Seorang perempuan berumur 40 tahun, pekerjaan buruh, datang berobat


dengan keluhan nyeri berulang di sendi-sendi jari. Keluhan ini dialami sejak
10 tahun yang lalu. Bila jarinya sakit, dia hanya membeli obat di warung dan
membubuhkan ramuan hangat. Jika berat, dia berobat ke pak mantri dekat
rumahnya, biasanya dia diberi tablet 3 macam. Namun dia mengeluh karena
sering minum obat perutnya menjadi sering sakit, apalagi jika terlambat
makan. Sejak 2 tahun terakhir jarinya terlihat bengkok, dan tidak bisa
diluruskan. Hasil pemeriksaan fisik, TD 150/90 mmHg, pernafasan 20x/menit,
suhu afebris, tanda radang ++ pada sendi-sendi jari.

1. Masalah dan Diagnosis


Masalah :
Nyeri berulang di sendi-sendi jari
Jarinya terlihat bengkok, dan tidak bisa diluruskan
TD 150/90 mmHg, nyeri perut
Diagnosis : Rheumatoid Arthritis
2. Tujuan Terapi
Mengatasi atau mengurangi nyeri serta mengurangi efek inflamasi
Memproteksi sendi dan menjaga fungsi sendi yang masih baik
Mengatasi masalah lain (nyeri perut, dan hipertensi)

3. Golongan Obat yang Paling Tepat (Rasional)


Golong

Efficacy

Suitability

Safety

Cost

an
Obat
NSAID

Analgetik,

KI : gangguan GI : anoreksia,

antiinflamasi.

ginjal,

mual,

Untuk nyeri ringan- gangguan

dyspepsia,

sedang,

nyeri abdomen,

hepar,

antiinflamasi untuk kehamilan dan diare.


RA,

laktasi

serta Cardiovasculer :

hipersensitivita

trombosis

pada

s NSAID.

selektif COX-2.
TD,
Renal : sedikit
meningkatkan
TD, tapi COX-2
menyebabkan

80
KI

hipertensi.
0
infeksi Insufisiensi

Skor
Glucoc

80
Menghambat

ortikoi

terjadinya

peradangan seperti imunodefisiens

pada

menghambat

penghentian

proses berat,
i.

makrofag

dan

monosit,

sel

endotel,

basofil,

fibroblas,

dan

pasien adrenal

akut

mendadak,
peningkatan
kerentanan
infeksi,

ulkus

pengahambatan

lambung,

terhadap

limfosit.

miopati, gugup,

Berperan

sebagai

insomnia,

antiradang

dan

perubahan

imunosupresif.

mood,

Glukokokortikoid

osteoporosis,

dapat

osteonekrosis,

mencegah

katarak,

atau

mensupresi

edema,

radang

sebagai

hipertensi,

respon

terhadap

hipokalemia.

proses

imunologis

seperti RA. Untuk


RA
untuk

digunakan
meredakan

gejala yang tidak


mempan

dengan

NSAID.
Skor
80
DMARD Golongan

80
ini

(diseas

memiliki efektivitas

untuk

modifyi tapi

terapi
efek

70

RA

terapi

ng

dalam

waktu

anti-

minggu-bulan,

rheum

tidak

atic

serangan akut.

untuk

drugs)

4. Nama-nama obat yang tepat dari masing-masing golongan


a. Glukokortikoid
Onset
action
Obat

of Short-medium
acting
hydrocortisone,
cortisone,
prednisone,
prednisolone,
methylprednisol
one,
meprednisone

Intermediet
acting
triamcinolon
e,
paramethaso
ne,
fluprednisolo
ne

Long acting
betametason
,
dexametason

Obat
Hydrocor
tisone

Efficacy
Kerja
cepat,
mengurangi
aktivitas
mediator
endogen seperti
prostaglandin,
kinin, histamin,
enzim liposomal,
dan
sistem
komplemen.
Untuk
pasien
gangguan
rheumatic.

Suitability
KI : infeksi
jamur
sistemik,
pasien
yang
mendapatkan
corticosteroid.

Safety
CV : tromboemboli,
aritmia, hipertensi.
GI : pankreatitis,
distensi abdomen,
esofagitis,
mual,
muntah,
peningkatan nafsu
makan dan berat
badan,
ulkus
peptikum dengan
perforasi
dan
perdarahan usus.
Derma : petekie,
ekimosis, eritema.
Hema
:
leukositosis.
Musculo
:
osteoporosis
Dll : kelemahan,
insomnia, malaise.
60
: CV : tromboemboli,
aritmia, hipertensi,

Cost
Rp 18002200 krim
hidrokortis
on

290
cortisone

80
Mengurangi
formasi,

80
Indikasi
penyakit

70
Rp

pengeluaran,dan
aktivitas
mediator
inflamasi
endogen.

reumatik
KI : infeksi
jamur
sistemik

Skor

80

80

ruptur miokardiak
CNS : konvulsi,
vertigo,
sakit
kepala,
neuritis,
parathesia,
kelemahan,
insomnia
DERM : petekie,
ekimosis,
eritema,SLE,
purpura, urtikaria,
hiperpigmentasi
atau
hipopigmentasi
GI : pankreatitis,
distensi abdomen,
mual,
muntah,
peptic
ulcer,
perforasi usus.
HEMA : leukositosis
META
:
retensi
natrium
dan
cairan,
hipokalemia,
peningkatan
serum kolesterol,
hipokalsemia
MUSCULO
:
kelemahan
otot,
miopati,
osteoporosis.
60

predniso
ne

mengurangi
aktivitas
mediator
endogen seperti
prostaglandin,
kinin, histamin,
enzim liposomal,
dan
sistem

KI : infeksi
jamur
sistemik,
pasien
dengan
pemberian
vaksin
virus
hidup,

CV : tromboemboli, Rp
trombopleblitis,
47/tablet 5
aritmia,
episode mg
sinkop, hipertensi,
ruptur miokardiak
CNS : konvulsi,
pseudomotor
cerebri,
vertigo,

komplemen.
kehamilan (C). sakit
kepala,
Untuk
pasien
neuritis, parestesia
gangguan
DERM : petekie,
rheumatic.
ekimosis, eritema,
atrofi
lemak
subkutam,
urtikaria,
dermatitis alergi.
GI : pancreatitis,
distensi abdomen,
mual,muntah,
peningkatan berat
badan
HEMA : leukositosis
META
:
retensi
cairan
dan
natrium,
hipokalemia,
hipokalsemia
MUSCULO
:
kelemahan
otot,
kehilangan
masa
otot, osteoporosis
prednisol
one

mengurangi
aktivitas
mediator
endogen seperti
prostaglandin,
kinin, histamin,
enzim liposomal,
dan
sistem
komplemen.
Untuk
pasien
gangguan
rheumatic.

KI : infeksi
jamur
sistemik,
pasien
dengan
pemberian
vaksin
virus
hidup,
idiopatic
trombocytope
nic purpura.

CV : tromboemboli,
trombopleblitis,
aritmia,
episode
sinkop, hipertensi,
ruptur miokardiak
CNS : konvulsi,
pseudomotor
cerebri,
vertigo,
sakit
kepala,
neuritis, parestesia
DERM : petekie,
ekimosis, eritema,
atrofi
lemak
subkutam,
urtikaria,
dermatitis alergi.

GI : pancreatitis,
distensi abdomen,
mual,muntah,
peningkatan berat
badan
HEMA : leukositosis
META
:
retensi
cairan
dan
natrium,
hipokalemia,
hipokalsemia
MUSCULO
:
kelemahan
otot,
kehilangan
masa
otot, osteoporosis
Skor
80
80
60
methylpr mengurangi
KI : infeksi CV : tromboemboli,
ednisolon aktivitas
jamur
trombopleblitis,
e
mediator
sistemik,
aritmia,
episode
endogen seperti pasien
sinkop, hipertensi,
prostaglandin,
dengan
ruptur miokardiak
kinin, histamin, pemberian
CNS : konvulsi,
enzim liposomal, vaksin
virus pseudomotor
dan
sistem hidup,
cerebri,
vertigo,
komplemen.
idiopatic
sakit
kepala,
Untuk
pasien trombocytope neuritis, parestesia
gangguan
nic purpura.
DERM : petekie,
rheumatic.
ekimosis, eritema,
atrofi
lemak
subkutam,
urtikaria,
dermatitis alergi.
GI : pancreatitis,
distensi abdomen,
mual,muntah,
peningkatan berat
badan
HEMA : leukositosis
META
:
retensi
cairan
dan

Sediaan
tablet 16
mg = Rp
1.700
Sediaan
tablet
8
mg = Rp
900
Sediaan
tablet
4
mg = Rp
650

Skor

80

natrium,
hipokalemia,
hipokalsemia
MUSCULO
:
kelemahan
otot,
kehilangan
masa
otot, osteoporosis
60

80

b. DMARD
Obat
Efficacy
Suitability
Hydroxicloro Menghambat : KI
quine

atau

Safety
: Mual,

sekresi

hipersensitivit

klorokuin

cytokin,

as, gangguan perut,

fosfat

enzim

retinal.

Cost
sakit Rp 242

kepala,

sakit

miopati,

lisosomal, dan

toksisitas

fungsi

pada retina.

makrofag.
Responnya
timbul dalam
2

Skor
Metotrexat

sampai

bulan.
50
Menghambat

80
KI :

produksi

hamil,

kelemahan,

sitokin,

penyakit

ulkus

menghambat

hepar kronik, ruam,

vial

biosintesis

imunodefisien

55.000

purin,

6
75
wanita Mual,

dan si,

diare, Sediaan :
mulut, mg/2 mL

alopesia,

efusi gangguan

menstimulasi

pleura,

fungsi

pengeluaran

leukopenia,

penurunan

adenosin.
Inhibitor

trombositope

leukosit

dihidrofolat

clearance

nia,

injeksi 50

hati,
dan

creatinin trombosit,
< pneumonitis,

Rp.

reduktase,

4o

menghambat

pasien

penyakit hati,

kemotaksis,

dengan

limfoma yang

efek

diskrasia

berhubungan

antiinflamasi

darah,

dengan EBV,

melalui

hipersensitivit

nodulosis.

induksi

as

pelepasan

MTX.

terhadap

adenosine.
Respon timbul
dalam

Skor
Sulfasalazin

ml/menit, sepsis,

1-2

bulan.
70
70
60
Menghambat : KI : intestinal Mual,
respon sel B, atau obstruksi sakit

angiogenesis. saluran
Respon timbul kencing,
dalam waktu laksasi pada
1-3 bulan.
usia
<
2

ulkus

diare, Sediaan
kepala, tablet
mulut, 500 mg :

ruam,
alopesia,
mewarnai

bulan,

lensa kontak,

porphyria,

oligospermia

kehamilan

reversibel,

aterm.

gangguan
fungsi

Skor
Leflunomide

(arava)

Rp. 500

hati,

leukopenia.
60
tidak Gangguan GI Botol

60
Menghambat

70
KI

sintesis

boleh

(mual, diare), tablet 10

pirimidine.
Menurunkan

diberikan

ruam,

proliferasi

dengan

limfosit

pada

pasien alopesia,
sangat

dan penyakit hati, teratogenik

30

mg : Rp.
500.230

modulasi

imunodefisien

inflamasi.
Memperlamba

si berat, ibu obat


hamil

meskipun
telah

dan dihentikan,

perburukan menyusui,
kerusakan
kerusakan

leukopenia,
hepatitis,

sendi

yang parah fungsi trombositope


diukur secara sumsum
nia,
pusing,
radiologis dan tulang,
sakit kepala,
juga

kelainan

kenaikan

mencegah

darah.

tekanan

erosi

sendi

yang

baru

pada

80%

darah.

penderita
dalam periode

2 tahun.
Respon timbul
dalam

Skor
Infliximab

waktu

4-12 minggu.
50
70
Antibodi TNF KI :

(demam,

disease
(chimeric).
Respon timbul
dalam

pruritus, dan

beberapa hari

rash)

sampai

dalam

(remicade)

bulan.

0
Chrons Reaksi

infus

chills,

jam

timbul
1-2
setelah

pemberian
obat,
peningkatan
resiko infeksi
termasuk

reaktivasi TB,
gangguan
demielinisasi,
reaksi

infusi

akut
Skor
Etanercept

(enbrel)

(demam,)
70
: Reaksi ringan Sediaan

60
70
Reseptor TNF KI
terlarut

hipersensiti

pada tempat vial

(soluble).
Respon timbul

vitas

suntikan,

terhadap

demielinisasi,

dalam

bahan aktif infeksi,

waktu

beberapa hari

atau

sampai

satu

saluran

komponen

nafas,

12

minggu.

mgx4

salah infeksi

obat

sakit

ini. kepala,

Sepsis atau rinitis,

resiko

pusing,

sepsis.
Perhatian:

faringitis,

hentikan

astenia, nyeri

pemakaian

perut,

batuk,

jika

infeksi dispepsia,
serius,
ruam
kulit,
riwayat
infeksi
berulang
atau
dengan
predisposisi
terkena

sinusitis.

25

infeksi (DM
tak
terkontrol),
hamil,
Skor

70

dan

laktasi.
70

60

Alasan pemilihan obat :

Pasien mengeluh karena sering minum obat perutnya menjadi sering


sakit, apalagi jika terlambat makan. Kemungkinan obat yang diminum
pasien tersebut adalah obat golongan NSAID karena obat ini dapat
mengiritasi lambung. Oleh karena itu, obat golongan NSAID, tidak

diberikan pada pasien ini.


Pada pasien dengan reumatoid artritis perlu mendapatkan terapi yang
cepat untuk mengurangi nyeri yang dirasakan namu penggunaannya
tidak dianjurkan dalam waktu yang lama. P drugs : metilprednisolone
karena dari semua golongan obat glukokortikoid memiliki efikasi, safety
dan suitability sama namun metilprednisolone memiliki kelebihan karena
harganya yang murah dan retensi natriumnya tidak ada.

Untuk terapi

Rheumatoid arthritis adalah 8 mg dibagi dalam 2 dosis jarak 12 jam

diberikan setelah makan.


Obat yang biasa digunakan untuk terapi awal pada arthritis rheumatoid
adalah sulfalazin karena obat ini memiliki efek yang relative cepat
dibandingkan dengan DMARD yang lain. Selain itu, obat ini juga memiliki
efek samping yang minimal. Sulfasalazin dosis 500 mg diberikan 2x
sehari dengan sediaan obat tablet 500 mg.

5. Resep

Dr. Rima Melati


SIP No. : 2312/90/DIKES/2008

Praktek :
Jl. Pemuda No. I Mataram
Tlp : (0370) 627000
Mataram, 8 Juni
2011
R/ tab methylprednisolone 4mg No. X
s.p.r.n.b.d.d. tab I. p.c

Pro

: Melinda Dee

Usia

: 4o tahun

Alamat

: Jl. Bankir No. I Mataram

paraf

6. Edukasi
Obat

methylprednisolone

diberikan

setelah

makan

untuk

mengurangi efek samping iritasi GI.


Obat sulfasalazin diberikan setalah gejala inflamasi reda seperti

sudah tidak ada nyeri, bengkak, kemerahan.


Mengurangi konsumsi garam, menghindari makanan dengan

tinggi garam.
Kembali kontrol
sulfasalazin.

minggu

lagi

untuk

evaluasi

pemberian

Anda mungkin juga menyukai