Kontusio Jantung
Kontusio (memar) jantung dapat menyebabkan takikardia, sakit substernal,
dispnea dan berdebar-debar. Hasil pemeriksaan dapat menunjukkan adanya
ekimosis sternal dan perikardial friction rub.
Tamponade Jantung
Pada tamponade jantung yang membahayakan jiwa, takikardia umumnya
disertai oleh denyut paradoksial, dispnea dan takipnea. Pasien tampak sangat
cemas dan gelisah serta kulitnya nampak sianosis serta lembab dan ada gembung
vena jugularis. Bunyi jantung pasien menjadi lebih pelan, ada bunyi gesekan
perikardial, sakit dada, hipotensi, penyempitan tekanan denyut dan hepatomegali
Syok Kardiogenik
Pada syok kardiogenik takikardia disertai oleh denyut yang tipis dan lemah,
tekanan deyut yang menyempit, hipotensi, takipnea, kulit dingin, pucat, lembab
dan sianosis, oliguria, tidak dapat diam dan perubahan LOC.
Kolera
Kolera menyebabkan diare berair yang tiba-tiba dan muntah, yang mengarah
ke kehilangan cairan dan elektrolit yang hebat, menyebabkan takikardia, haus,
lemah, kram otot, penurunan turgor kulit, oliguria dan hipotensi. Jika tidak diobati
dapat menimbulkan kematian dalam waktu beberapa jam.
Penyakit Sumbatan Paru Kronis (COPD= Chronic Obstructive Pulmonary
Disease)
Meskipun gambaran klinis COPD sangat bervariasi, takikardia adalah tanda
umum. Temuan karakteristik lainnya adalah batuk, takipnea, dispnea, pernapasan
dengan bibir mengerut, pemakainan otot aksesori, sianosis, hilangnya bunyi napas,
ronkhi, bunyi meretih dan mengi. Clubbing dan dada tong adalah temuan lanjut
yang biasa terlihat.
Diabetik Ketoasidosis
Diabetik ketoasidosis yang membahayakan jiwa umumnya menimbulkan
takikardia dan denyut yang tipis. Namun tanda kardinalnya adalah pernapasan
Kusmaul-pernapasan yang cepat dan dalam, abnormal. Tanda dan gejala lain dari
asidosis terdiri atas napas berbau, hipotensi ortostatik, kelemahan menyeluruh,
anoreksia, mual, muntah dan sakit perut. LOC pasien bervariasi dari letargi sampai
koma.
Gagal Jantung
Khususnya pada gagal jantung sisi kiri, takikardia dapat disertai oleh
gallop ventrikuler, lelah, dispnea (Olahraga dan nokturnal paroksimal), ortopnea,
dan edema kaki. Pada akhirnya pasien mengalami tanda dan gejala yang menyebar
luas seperti berdebar-debar, penyempitan tekanan denyut, hipotensi, takipnea,
bunyi meretih, edema bergantung kenaikan berat badan, respon mental yang
lambat, diaforesis, pucat dan mungkin oliguria. Tanda lanjutan adalah hemoptisis,
sianosis dan hepatomegali yang mencolok serta pitting odema.
Krisis Hipertensi
Krisis hipertensi yang membahayakan jiwa ditandai oleh takikardia,
takipnea, tekanan darah diastolik yang melebihi 120 mmHg dan tekanan sistolik
yang melebihi 200 mmHg. Biasanya pasien mengalami edema paru dengan
gembung vena jugularis, dispnea dahak berwarna pink dan berbusa. Temuan
terkait mencakup sakit dada, sakit kepala hebat, mengantuk, bingung, ansietas,
tinitus, epitaksis, kedutan otot, kejang, mual dan muntah. Tanda vokal neurologi
seperti parestesia juga bisa terjadi.
Hipoglikemia