Anda di halaman 1dari 4

TBC

TBC
1. Infeksi sistemik Mycobacterium tuberculosa, termasuk gol. BTA, dan 95%
mengenai paru.
2. Anak tertular oleh TB dewasa/ terbuka; tidak semuanya akan mjd sakit TB.
3. Balita, anak kurang gizi, ibu hamil/ menyusui, pasien terapi steroid/ imunosupresif,
penderita AIDS mudah sekali tertular TBC.
4. Salah satu penyebab utama kematian (di dunia).
5. Gejala TBC pada anak tidak khas !!!

Diagnosis TBC pada Anak


1.

Petunjuk WHO:
a.

Dicurigai TBC

b.

Mungkin TBC

c.

Pasti TBC

2.

Anamnesis Lengkap

3.

Pemeriksaan Fisik

4.

Laboratorium & Radiologi

Anamnesis TBC
1.

Demam subfebril, berulang, dan atau lama.

2.

Nafsu makan kurang/ turun.

3.

BB sulit naik/ turun cek 3 bulan ber-turut2.

4.

Sering batuk, pilek, mencret.

5.

Keringat malam tanyakan suhu kamarnya.

6.

Kontak dg penderita TBC dewasa (BTA +)

Pemeriksaan Fisik TBC


1.

BB dan atau gizi kurang standar BB/umur.

2.

Limfadenopati: supraklavikula, leher bag. posterior, multiple, tidak nyeri.

3.

Kdg conjuctivitis.

4.

Px paru sering normal, bila ada karena proses sudah lanjut/ lama.

Laboratorium & Radiologi TBC


1.

KED meningkat. Darah tepi: limfositosis & monositosis. Anemia, lekositosis


ringan. Gbr-an darah tepi & KED aktifitas penyakit.

2.

Px BTA (+) diagnosis pasti, bahan bilasan lambung (usia < 10 th) atau dgn
dahak.

3.

Mantoux test (Tuberkulin +) indurasi > 10 mm

4.

R Thorax: gbrn kelenjar hilus & paratrakheal membesar (gambaran cerobong


asap).

Kriteria Diagnosis TBC pada Anak


1.

Diagnosis lengkap bila semua tanda & gejala (Ax, Px, Lab & R menunjukan +);
ATAU

2.

Gejala klinis (+), KED tinggi, Mantoux test (+); ATAU

3.

Klinis curiga, meski Mantoux test (-); ATAU

4.

BTA (+) ambil SPS diagnosis pasti

Tatalaksana TBC pada Anak


1.

Obat 2 macam/ lebih OAT.

2.

Harus diminum teratur.

3.

Terapi cukup lama 6 9 bulan.

4.

Gizi harus tercukupi.

5.

Kontrol tiap 2 minggu 1 bulan.

Obat Anti-TBC (OAT)


1.

Standard INH, Rifampicin, dan PZA.

2.

TB berat di(+)kan Sterptomisin & atau Ethambutol.


Dosis:
a.

INH 10 20 mg/kgBB/hr, single dose, a.c., dosis max 400 mg/hr.

b.

Rifampicin 10 20 mg/kgBB/hr, single dose, a.c.,dosis max 600 mg/hr.

c.

PZA 15 30 mg/kgBB/hr, single dose/ terbagi, a.c., dosis max 1500


mg/hr.

d.

INH & Rifampicin 6 9 bulan, TB berat bisa selama 12 bulan.

e.

PZA 2 bulan saja!

f.

Terapi kombinasi (2HRZ/4HR)


INH 15 mg/kgBB/hr + Rifampicin 10 mg/kgBB/hr +
PZA 25 mg/kgBB/hr dlm 2 dosis (2 bln)

g.

Minimal kombinasi: INH + Rifampicin

h.

Perlu ditambahkan Vit. B1 neuritis (INH).

Pemantauan TBC
1.

Pantau keluhan subyektif: nafsu makan, aktivitas, kesehatan umum (demam,


batuk).

2.

Pantau tanda obyektif: BB, kelenjar limfe, ada kemungkinan komplikasi/ ESO.

3.

Terapi berhasil teratur & 3 bulan pertama ada perkembangan Dx betul.

4.

Darah tepi & KED bln ke-3, ke-6, akhir Tx.

5.

Ro Thorax bln ke-6 & akhir Tx.

Anda mungkin juga menyukai