Anda di halaman 1dari 33

TUGAS 8

Pada tugas berikut ini, kita diminta untuk mendigit peta RBI yang telah di scan.
Berikut merupakan langkah-langkah mendigit peta RBI :
1. Membuka Program Autodesk AutoCAD Map
1.1 Arahkan pointer pada tombol Start yang kemudian arahkan pointer pada Program
Autodesk AutoCAD Map 2010 lalu klik.

Gambar 8.1. Menu Start Program AutoCad Map 2010

kemudian akan muncul lembar kerja baru (drawing1.dwg)

Gambar 8.2. Tampilan awal AutoCad

Insert peta yang akan didigit, peta yang akan didigit yakni peta RBI yang sudah
terbentuk file image.
1.2 Arahkan pointer ke Map Image Insert
1.3 Kemudian akan muncul menu Insert Image (*.TIFF), pilih peta yang akan dikerjakan,
klik open

Gambar 8.3 Kotak Dialog Insert Image

1.4 Dalam pembuatan layer berfungsi sebagai klasifikasi data yang dapat memudahkan
dan membedakan antara objek titik, garis dan poligon atau bentuk objek lainnya
sehingga objek yang akan didigit dapat dikerjakan tanpa menampilkan layer yang
tidak diperlukan.
Cara pembuatan Layer :
1.4.1 Arahkan pointer pada Icon, kemudian klik.
1.4.2 Pada menu Layer Properties Manager terdapat beberapa tampilan menu. Klik
New untuk menambah layer baru, kemudian menambahkan sesuai objek yang
akan didigit.

Gambar 8.4. Tampilan Menu Layer Properties Manager

Cara Digitasi Peta


2.1 Pada proses digit, sebelumnya pilih objek yang akan didigit dengan cara arahkan
pointer ke menu By Layer pada toolbar.

Gambar 8.5. Memilih Objek pada Layer

2.2 Arahkan pointer pada icon Polyline pada toolbar kemudian klik maka pendigitan bisa
dilakukan.

Gambar 8.6 Menggunakan Polyline

Pada Command muncul kotak seperti gambar 17 yang berarti polyline untuk membuat
garis berikutnya, pembuatan garis dengan polyline bisa dilakukan secara continue.

Gambar 8.7. Tampilan Command pada Polyline

2.3 Untuk menghubungkan ujung-ujung suatu polyline dapat menggunakan sub perintah
Endpoint serta aktifkan OSNAP supaya ujung-ujung dapat bertemu.

Gambar 8.8. Endpoint dan Osnap

2.4 Untuk memperbesar gambar dan memudahkan melakukan pendigitan, untuk itu
digunakan perintah zoom.
2.5 Arahkan pointer pada menu bar view klik zoom kemudian zoom sesuai keinginan.
2.6 Melalui Command Line, ketik z kemudian Enter setelah itu kursor pada mouse
digerakan naik turun sesuai besar gambar yang diinginkan, atau ketik e (Extents)
kemudian Enter maka gambar akan membesar sendirinya dengan menyesuaikan besar
keseluruhan peta.

Gambar 8.9. Command Zoom

Proses Setelah Selesai Pendigitan


3.1 Setelah proses pendigitan selesai kita bisa melihat objek-objek hasil digitan.
Dengan cara :
klik layer kemudian pilih objek yang diinginkan dan objek yang lainnya yang tidak
perlu ditampilkan kita matikan icon lampu yang ada pada masing-masing objek pada
layer (Turn a layer off)

Gambar 8.10. Turn a Layer On or Off

3.2 Objek hasil digitan sebagai berikut :


3.2.1 Hasil digitasi

Gambar 8.11.Hasil Digit

3.2.2

Sungai

Gambar 8.12 Digitasi sungai

3.2.3

Pemukiman

Gambar 8.13. Digitasi Pemukiman

3.2.4

Kontur

Gambar 8.14. Digitas Kontur

TUGAS 9

Topologi merupakan tahapan atau proses di dalam membangun data untuk digunakan
didalam membuat informasi pertanahan dengan menggunakan perangkat lunak. Proses
pembuatan topologi ini membantu untuk mengidentifikasikan kesalahan yang terdapat
pada data, misalkan seperti:
a. Poligon yang tidak tertutup
b. Poligon yang tidak mempunyai titik label atau kelebihan titik label.
Perangkat yang digunakan Autodesk AutoCAD Map 2010. Software ini memiliki
kelebihan di dalam hal pengoperasiannya, misalnya adanya sebuah indikator jika masih
terdapat kesalahan di dalamnya akan ditunjukan dengan sebuah tanda berupa Mark
Errors atau Highlight Errors.
1. Membuat Topologi Poligon
1.1 Mendigit area yang akan di topologi

Gambar 9.1 Digitasi pemukiman

1.2 Untuk membuat topologi, klik Map Topology Create

Gambar 9.2. Menu Map

Gambar 9.3 Create Polygon Topology

Gambar 9.4. Select Links

Gambar 9.5.Pemukiman yang telah di topology

Gambar 9.6. Menu Bar

Gambar 9.7 Kotak Dialog Create Closed Polylines

Jika proses pembuatan topologi sudah benar, maka akan ditunjukan dengan adanya
berupa point di tengah area atau polygon yang telah terbentuk. Proses diatas diulangi
untuk mentopologi kebun, hutan, tegalan, dan semak.

Gambar 9.8 Hasil topologi pemukiman

2. Membuat Topologi Network


2.1 Mendigit area yang akan di topologi

Gambar 9.9 Digitasi jaringan jalan

2.2 Untuk membuat topologi, klik Map Topology Create

Gambar 910. Menu Map

Gambar 9.11 Create Network Topology

Gambar 9.12. Select Links

Gambar 9.13. Jalan yang telah di topology

Gambar 9.14. Menu Bar

Gambar 9.15 Kotak Dialog Create Closed Polylines

Jika proses pembuatan topologi sudah benar, maka akan ditunjukan dengan adanya
berupa perubahan warna pada jaringan jalan yang terbentuk. Proses diatas dapat diulangi
untuk mentopologi batas desa dan batas kecamatan.

Gambar 9.16 Hasil topologi jalan

3. Membuat Topologi Titik (Node)


3.1 Mendigit area yang akan di topologi

Gambar 9.17 Digitasi titik

2. Untuk membuat topologi, klik Map Topology Create

Gambar 9.18. Menu Map

Gambar 9.19 Create Polygon Topology

Gambar 9.20. Select Nodes

Gambar 9.21. Titik yang telah di topology

Gambar 9.22 Menu Bar

Gambar 9.23 Kotak Dialog Create Closed Polylines

Jika proses pembuatan topologi sudah benar, maka akan ditunjukan dengan adanya
berupa perubahan warna pada point terbentuk.

Gambar 9.24 Hasil topologi pemukiman

Bila proses topologi telah selesai, maka dapat dilanjutkn ketahap selanjutnya, yaitu
export ke extensi ESRI shape (*.shp).
Berikut langkah-langkah untuk merubah file menjadi *.shp untuk dimasukkan dalam
ArcGIS:
1. Klik pada toolbar MAP Tools-Export

Gambar 9.25 langkah-langkah untuk mengexport

2. Pilih directory tempat menyimpan file .shp, dan beri nama sesuai keinginan, lalu klik OK

Gambar 9.26 Jendela Export Location

3. Selanjutnya akan muncul jendela Export pada Object type pilih polygon untuk tipe
polygon, lalu pilih layer untuk memilih layer yang akan diexport ke .shp dan pilih
topologi polygon yang telah dibuat sebelumnya bila semua telah disetting maka dapat
dilanjutkan ke tahap berikutnya dengan klik OK

Gambar9.27 Jendela Export

4. Jika sudah, maka file .shp kita telah tersimpan pada directory yang kita inginkan,
sehingga dapat diolah pada software ArcGis. Lanjutkan langkah-langkah tadi untuk
semua topologi jalan dan titik.

Tugas 10
10.1 Generalisasi Peta
Generalisasi dapat berarti penyederhanaan atau pemilihan elemen elemen pada peta.
Generalisasi muncul karena kepadatanisi peta oleh reduksi skala dan terbatasnya
kemampuan mata dalam melihat ukuran minimum pada peta. Generalisasi berkaitan erat
dengan skala peta dan tujuan pembuatan peta.

Pada dasarnya generalisasi dikelompokan menjadi dua, yaitu :


a. Generalisasi geometrik; yaitu lebih kepada penyederhanaan bentuk.
b. Generalisasi konsepsual; yaitu lebih kepada penyederhanan subjek yang dipetakan
(dilakukan oleh orang yang mengerti konsep tentang unsur yang digambarkan).

Aspek generalisasi terdiri dari:


1. Pemilihan.
2. Penyederhanaan.
3. Penghilangan.
4. Pembesaran/eksagerasi.
5. Penggeseran tempat (displacement).
6. Menitik-beratkan (emphasizing).
7. Kombinasi, dan
8. Klasifikasi

Sedangkan cara generalisasi dapat dilakukan secara;


a. Langsung pada peta yang telah dikecilkan.
b. Dilakukan pada peta asli sebelum dikecilkan.
c. Dilakukan dengan melalui skala perantara.

Berikut adalah contoh generalisasi peta dengan aplikasi StitchMaps


1. Buka Google Earth dan tampilkan lokasi yang akan di screenshoot

Gambar 10.1 PemilihanLokasi

2. Jalankan Aplikasi Stitch Maps

Gambar 10.2 Stitch Maps

3. Pilih Stitch and calibrate Google Earth images


4. Setelah muncul tampilan sesuai yang diinginkan kemudian pilih Map

Gambar 10.3 Klick Map

5. Atur Row dan Column kemudian pilih Images

Gambar 10.4 Row dan Column

6. Ketik/tulis nama file yang akan disimpan (Misal: Generalisasi), pilih jpg untuk file
output danpilih world file, kemudian pilih scan

Gambar 10.5 Scan Map

7. Save map kemudian akan muncul calibration untuk menyesuaikan koordinat sesuai
google earth (replace file yang sudah tersimpan)

Gambar 10.6 Save Map

8. Buka Autocad map yang sudahada file rasternya


9. Pilih map>Image>Insert (pilih file yang kita buat tadi)
Berikut ini adalah perbedaan dari generalisasi tersebut:

5
1

2 3
4

Gambar 10.7 Setelah Digeneralisasi

5
1

2
4

Gambar 10.8 SebelumDigeneralisasi

Keterangan :
1. Masjid
2. Alun-alun Nganjuk
3. Kantor Bupati Nganjuk
4. Jalan raya
5. Pemukiman

Kesimpulan:
Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat dua generalisasi yaitu konseptul
dan grafik, yang termasuk generalisasi konseptual dari gambar di atas adalah masjid dan
kantor bupati dengan metode simbolisasi, jalan dengan metode klasifikasi. Dan yang termasuk
generalisasi grafik yaitu alun-alun Nganjuk dengan metode seleksi dan pemukiman dengan
metode penggabungan
Jadi, sebuah generalisasi itu yang berarti penyederhanaan, penghilang, pembesaran dan
lain-lain yang bersifat seleksi atau eliminasi sebuah rumah, hutan, jalan dan banyak yang
lainnya dan generalisasi itu juga bersifat subyektif tergantung kepada kartografer itu sendiri.

TUGAS 11
Ditugas ini kita akan membuat layout peta pada program ArcGIS dari program AutoCAD
yang telah kita digit sebelumnya dan telah kita topologi hingga diexport dalam extensi ESRI shp
(*.shp) sehingga dapat kita olah menjadi sebuah layout peta.
1. Desain Peta
1.1 Warna
Dalam pembuatan peta topografi lima warna pokok yang umumnya digunakan yaitu;
Hitam digunakan untuk detail planimetris, detail penghunian, lettering, tumbuhan

karang dan tapal batas.


Biru digunakan untuk unsure hidrografi (air) termasuk nama unsur tersebut seperti

sungai, danau, laut, dan sebagainya.


Hijau digunakan untuk memberi tanda pada bentuk tumbuhan (vegetasi).
Coklat digunakan untuk kontur atau kadang-kadang jalan raya.
Merah digunakan untuk memperhatikan jalan raya, terutama untuk jalan raya,
terutama untuk bentuk gedung-gedung.

Kelima warna tersebut adalah warna-warna yang sering digunakan, disamping warnawarna tambahan yang umumnya pernah juga dipakai seperti ;

Kuning digunakan untuk memperhatikan jalan yang kurang penting dan sering

dipakai untuk menyajikan daerah pasir.


Abu-abu digunakan untuk memperlihatkan daerah perkotaan yang sudah
dibangun (built up area). Pada saat tematik biasanya diapai untuk warna peta

dasarnya.
Orange untuk jalan-jalan yang tidak begitu penting.
Ungu warna ini agak jarang digunakan, tetapi sering dipakai untuk daerah overlap
pada sistem grid atau gratikul.

Faktor-faktor mempengaruhi penggunaan warna dalam peta topografi:


Dengan memakai banyak warna berarti biaya bertambah, kesulitan dalam

reproduksi, terutama waktu dan biaya.


Masalah yang sering dijumpai dalam pencetakan warna-warna ini adalah masalah
register, sering dijumpai register yang tidak tepat terutama untuk warna yang
dibatasi garis seperti; garis ganda (double line) yang berwarna hitam, untuk
menunjukkan suatu jalan raya yang penting yang diberi isi (infill) dengan warna

merah. Jadi register harus diperhatikan agar tidak ada overlap atau grap dari
warna-warna.
Pedoman penggunaan warna pada peta topografi, yaitu ;

Biru : unsur air dan daerah dingin.


Hijau : untuk vegetasi, dataran rendah, hutan.
Kuning
: daerah kering, elevasi intermediate, vegetasi yang sedikit.
Coklat
: kontur, daerah berbukit, gunung.
Merah
: daerah panas, unsur peta yang pengting, misalnya; jalan,
kota, dsb.

1.2 Simbolisasi
Desain grafis merupakan bagian terpenting dari kartografi karena dibutuhkan
komunikasi yang efektif dari simbol-simbol yang didesain. Untuk memudahkan
pelaksanaan simbolisasi dari banyak variasi data, maka dapat diklasifikasikan sebagai
berikut :
Sibol titik (dot), digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional seprti suatu
kota, titik triangulasi, bangunan, dan sebagainya. Simbol ini berupa titik, segitiga,

lingkaran dan sebagainya.


Simbol garis (dash), digunakan untuk menyajikan data-data geografis misalnya

sungai, batas wilayah, jalan dan sebagainya.


Simbol luasan (patches), digunakan bila mewakili suatu area tertentu dengan simbol
yang mengcakup luasan tertentu misalnya daerah rawa, hutan, padang pasir dan
sebagainya.
Pada pembuatan peta topografi skala kecil maupun skala besar, selalu terdapat

obyek-obyek dalam ukuran yang berbeda-beda dan tidak dimungkinkan untuk


digambarkan sesuai dengan skala yang dicantumkan dalam peta. Untuk hal demikian
digunakan bantuan simbol-simbol, yaitu tanda gambar menurut penyajian yang
menyatakan obyek tertentu. Sehingga akan sesuai dengan pengertian simbol yang baik
yaitu simbol yang dapat dikenal tanpa menggunakan suatu legenda, dan harus kecil,
terang, dan mudah digambar.

Simbol-simbol suatu peta dapat dibagi dalam 4 kelompok yaitu ;


Unsur-unsur atau bentuk-bentuk buatan manusia (man made features, culture,
kebudayaan).

Unsur-unsur perairan, hidrografi (water feature).


Unsur-unsur relief, hipsografi (relief feature).
Unsur-unsur tumbu-tumbuhan (vegetationfeature).

1.3 Text pada peta


Teks pada peta mempunyai fungsi utama yaitu memberikan alamat geospasial
dengan memberi nama berbagai obyek peta (nama-nama geografis atau toponimi). Fungsi
kedua adalah menunjukan sifat obyek-obyek, misalnya; untuk istilah pabrik.kuburan,
lapangan terbang. Teks peta terdiri dari kata-kata individual bukanya kalimat-kalimat,
kata-kata yang tidak familiar dan mungkin terdapat spasinya lebih besar antara hurufhuruf dibandigkan dengan teks yang terdapat pada buku-buku. Berlawanan dengan teks
pada buku,nama-nama pada peta tidak harus horizontal dan teks-teks itu tidak selalu
ditempatkan secara rapi dalam garis yang artinya style dan ukuranya berbeda-beda; katakata yang menerangkan simbol, tidak urut satu sama lain dan terkadang menumpangi
geris pada peta. Teks-teks yang akan dibuat harus mudah diidentifikasi dan mudah dibaca,
bahkan jarak spasi yang digunakan harus lebar.
1.4 Layout
Penyajian unsur-unsur permukaan bumi diatas peta dibatasi oleh garis tepi kertas,
grid dan gratikul serta penyajian layout. Penyusunan dan penempatan keterangan tepi
bukan merupakan pekerjaan yang mudah, oleh karena semua informasi yang terletak
disekitar peta harus memprrlihatkan keseimbangan. Hal-hal utama yang perlu ada pada
desain layoutyaitu ;
Judul utama
Judul tambahan
Legenda
Peta
Arah mata angin
Tanggal
Pembuat peta
Skala bar
Bingkai halaman
Unsur-unsur lain yang dapat ditambahkan pada layout adalah :

Neat lines
Gratikul

Garis edar satelit (network path)


Disclaimer
Sumber data
Data situasi
Logo
Grafik
Foto
Nomor seri peta
Tabel
Hak cipta
Proyeksi
Sisipan peta teks deskriptif

Berikut merupakan langkah-langkah untuk membuat layout peta:


1. Membuat layout peta dengan program ArcGIS10.1
1.
Membuka program ArcMap,
Click Start All Program ArcGIS10.1 ArcMap.
2.

Kemudain pilih file addData

Gambar 11.1. muncul jendela AddData

3.

Setelah peta di tampilkan, pilih View layout View untuk menampilkan layout
peta yang telah kita pilih sebelumnya

4.

Pilih insert pada Menu Bar untuk menampilkan elemen-elemen layout peta yang
akan kiat buat.
a. Menampilkan legenda
Pilih insert legend

Gambar 11.2. Menu Insert

Setelah kotak dialog legend wizards di tampilkan, klik next

Gambar 11.3.Menu Tampilan dialog legenda

Gambar 11.4. Menu Tampilan dialog legenda Title

Akan muncul legenda dalam Layout peta seperti gambar di bawah ini

Gambar 11.5. Menu Tampilan Legenda

b. Menampilkan skala peta


Pilih insert scale bar
Pada kotak dialog scale bar selector, pilih alternating scale bar1 kemudian
klik OK.

Gambar 11.6. Kotak dialog scale bar

Gambar 11.7. Scale Bar

c. Membuat simbol arah utara (North Arrow)


Klik Insert North Arrow
Pilih ESRI North 1 kemudian klik OK

Gambar 11.8. Kotak dialog North Arrow

Gambar 11.9. Tampilan North Arrow

d. Judul Peta
Pilih InsertTitle, maka akan muncul tampilan berikut

Gambar 11.10. Tampilan judul peta

Hasil membuat layout pada peta seperti gambar di bawah ini,

Gambar 11.11. Hasil membuat layout peta

Demikian tahap-tahapuntuk membuat peta dalam software ArcGIS.

Anda mungkin juga menyukai