: I ( Satu )
Materi
Hari,Tanggal
1. Skala Foto
Skala peta biasanya diartikan sebagai perbandingan antara jarak di dalam peta dan jarak
sebenarnya.Dalam foto udara,skala yang dimaksud adalah merupakan perbandingan antara
panjang fokus kamera (f) dengan tinggi terbang pesawat dengan bidang rata-rata tanah (H).
S=
f
H
Skala ini hanya berlaku untuk foto udara vertikal dengan daerah yang relative
datar. Skala dapat dinyatakan dalam unit setara, dalam rangka pecahan tanpa besaran, atau
dalam perbandingan tanpa besaran. Sebagai contoh, apabila 1 inchi pada peta atau foto
mewakili 1.000 kaki (12.000 inchi) di atas tanah.
1.1 Skala Foto Udara Vertikal Dengan Medan Yang Tidak Datar
Apabila medan yang dipotret mempunyai ketinggian yang beraneka,maka jarak objek
akan berbeda-beda pula,sebagai akibatnya maka skala didalam foto tersebut menjadi berbedabeda pula.
Gambar
Perspektif Centre
f
H
Hh
Permukaan
Bidang
Datum
Dari gambar di atas,dari dua segitiga sebangun Lab dan LAB,dapat dinyatakan
bahwa skala SAB adalah
S AB=
ab La
=
AB LA
ab
f
=
AB Hh
f
H hratarata
ab
AB
b.Skala foto udara tegak dapat ditentukan juga apabila dapat diperoleh peta yang
meliputi daerah yang sama dengan liputan foto tersebut.
S=
6. Ketinggian rata-rata suatu medan sebesar 365.78 m di atas datum.Titik tertinggi daerah
tersebut sebesar 563.90 m diatas datum.Apabila luas bidang gambar dalam kamera sebesar
22.86 cm2.Berapakah tinggi terbang di atas datum yang diperlukan untuk membatasi agar
pergeseran letak oleh relief sehbungan dengan tinggi rata-rata hanya 0.508 cm saja.Apabila
panjang fokus kamera sebesar 21.59 cm,berapa skala rata-rata foto yang dihasilkan?
7. Sebuah foto tegak yang dibuat dari ketinggian terbang 1981.4 m diatas bidang datum dengan
panjang fokus kamera sebesar 152.4 mm,dalam foto tersebut,titik a,b,c adalah gambar titiktitik sudut berbentuk segitiga pada bidang tanah hak milik.Jika jari-jari radius dari titik utama
foto sebesar 91.44 mm,83.52 mm,70.08 mmKetinggian titik-titik A,B,C di medan berturut
turut sebesar 254.528 m,182.90 m,137.18 m diatas permukaan air laut rata-rata.Hitung
besarnya perpindahan letak oleh relief aa,bb,cc berdasarkan kedudukan datum,dan
hitunglah skala diatas bidang datum?
Koreksi perpindahan letak karena relief
a
c
b
b
JAWABAN:
1. Fiducial Mark : Mengetahui orientasi titik tengah pada foto dan minimal 8 titik.
Fiducial Center : Pusat Dari Perpotongan Garis tegak Lurus Dan Diagonal Diagonal
Fiducial Mark.
Principle Point : Titik Pusat Jatuhnya Bayangan Pada Foto Yang Mana Tidak Tepat
Pada Fiducial Center
Perspektive Center : Titik Pusat Susunan Lensa Pada Kamera
Image koordinat : Koordinat (x,y) yang berasal dari Fiducial Center
Oxid Semiconductor)
Biaya Perakitan Murah
Noise Tinggi
Noise Rendah
Sensitivitas rendah
Sensitivitas tinggi
f
H hmin
0,209589
= 3200940,347
0,209589
= 2259,653
1
10781
0,209589
1173
1
= 5597
Jadi skala terbesarnya= 1 : 5597
Skala rata rata =
f
H h rat
0,209589
= 32001463,0 79
Skala rata-rata
0,209589
1737
1
8287
= 1 : 8287
3.Diket: f=152,4mm
Skala=1:3000
Ditanya: H diatas tinggi rata rata.................................?
Penyelesaian:
f
Skala rata rata = H hrat
1
3000
152,4
= H hrat
H-hrat = 152,4*3000
H-hrat = 457,2 m
Jadi tinggi terbang dari h rata rata yaitu 457,2 m
4.Diket
= 1:50000
5.Diket
h1 = 20 m
H1 = 800 m
rB =54 mm
r =2.4 mm
rT =56.4 mm
Ditanya tinggi mercusuar diatas muka air laut ?
Penyelesaian: h
r
= H* rT
6.Diket .
2.4
56.4
800*
=34,04255319m
= 34,04255319 - 20 = 14,04255319 m
hrat=365,799 m
hmax=563,039 m
h = 563,924 365,799
LO
2
= 22,86 m
= 0,508 cm
= 21,629 cm = 0,21629 m
= 198,125 m
2
LO = 2 r
22,86 = 2 *3,14* r
r
rT
=7,28025
=2,698
r
h
rT = H
hr T
H=
r
198,1252,698
=
0,508
= 1052,25 m
f
Srat = H hrat
0,21629
Srat = 1052,25365,799
1
= 686,471
H =1981,239 m
f = 152.4mm =0,1524 m
rT1 = 91,459 mm , rT2 = 83,539 mm , rT2 = 70,099 mm;
h1 = 254,547 m, h2 = 182,919 m, h3 = 137,199m.
Ditanya
rn
h
=
H
rT 1
Penyelesaian:
h 1 x rT 1
r1 =
H
r2 =
r3 =
h 2 x rT 2
H
h 3 x rT 3
H
254,547 x 91,459
1981,239
= 11,7505 mm
182,919 x 83,539
1981,239
137,199 x 70,099
1981,239
= 7,7127 mm
= 4,8543 mm
Skala=
Jadi nilai
f
H
0,1524
1981,239
1
= 13000
Modul
: II ( Dua )
Materi
13000
nx '
2
Yc=(
ny '
2 ) - 0.5
) - 0.5
1. Dari rumus konversi koordinat pixel kekoordinat foto,hitunglah nilai koordinat foto
untuk kesembilan titik-titik dibawah ini,jika ukuran pixel sebesar 0,050
POINT
X pixel
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1360,339
1355,204
1350,177
1341,126
1335,836
1445,153
1453,980
1460,737
1470,069
X foto
Y foto
= ..................?
=...................?
Penyelesaian:
Xc = (
=(
Xn'
0,5
2
3872
0,5
2
= 1935,5
Yc = (
1360,378
1355,243
1350,216
1341,165
1335,875
1445,192
1454,019
1460,776
1470,108
= 0,050
Ukuran foto : w
Ditanya :
X pixel (+ 0,039)
Yn '
0,5
2
= 3872
= 2592
Y pixel
1000,879
1190,964
1348,991
1511,009
1688,073
1651,767
1467,019
1297,945
1143,951
(X=Y)
Y pixel (+0,039)
1000,918
1191,003
1349,030
1511,138
1688,112
1651,806
1467,058
1297,984
1143,990
=(
2592
0,5
2
= 1295,5
X foto
= ( X
Y foto
=(
Yc
Xc
) x
Y ) x
pixel
X
pixel
Y
Titik Untuk X
X 1 foto
=(
X '1
Xc
) x
pixel
X
=(
X '2
Xc
) x
pixel
X
=(
X '3
Xc
) x
pixel
X
=(
X '4
Xc
) x
pixel
X
=(
X '5
Xc
) x
pixel
X
X 6 foto
=(
X '6
Xc
) x
pixel
X
=(
X '7
Xc
) x
pixel
X
=(
X '8
Xc
) x
pixel
X
=(
X '9
Xc
) x
pixel
X
Titik Untuk Y
Y 1 foto
=(
Yc
Y '1
)x
pixel
Y
=(
Yc
Y '2
)x
pixel
Y
=(
Yc
Y '3
)x
pixel
Y
=(
Yc
Y '4
)x
pixel
Y
=(
Yc
Y '5
)x
pixel
Y
=(
Yc
Y '6
)x
pixel
Y
=(
Yc
Y '7
)x
pixel
Y
=(
Yc
Y '8
)x
pixel
Y
=(
Yc
Y '9
)x
pixel
Y
2.Diket
Xc=
nx
)
- 0.5
2
3872
)
-0.5 = 1935.5
2
ny
2592
(
)
2
Yc =
) - 0.5 =
- 0.5 = 1295.5
2
Penyelesaian:
POINT 1
X= 2149.888 , Y= 960.476
Jawab:
X image=(XPIX-XC)*X pixel size =(2149.888-1935.5 )*0.006=1.286mm
Y image=(Yc-Ypux)*Ypixel size= (1295.5-960.476)* 0.006=2.010 mm
POINT 2
X= 2648.852 , Y= 644.869
Jawab:
X image=(XPIX-XC)*Xpixel size=(2648.852 -1935.5)*0.006=4.280mm
Y image=(Yc-Ypux)*Ypixel size=(1295.5-644.865)* 0.006096 =3.904 mm
POINT 3
X=2831.359 , Y=533.469
Jawab:
X image=(XPIX-XC)*X pixel size =( 2831.359 -1935.5)*0.006=5.375mm
Y image=(Yc-Ypux)*Ypixel size= (1295.5-533.469)*0.006=4.572mm
Xc=
W = 3872mm , h = 2592mm
3872
nx
)
2
- 0.5 ~ Xc=
)-0.5=1935.5 ,
2
ny
2592
(
)
Yc = 2 ) - 0.5 ~Yc=
-0.5 =
2
1295.5
Hitung koordinat pixel jika diketahui koordinat foto dan pixel size sbb.
X=1,368
,Y=2.116
Penyelesaian:
Xpixel
Xfoto
Xpixel=(
)+Xc
( 1,368
0.062 )
Ypixel
2.116
Yfoto
Ypixel=-(
)+Yc , = -( 0.062
+ 1935.5
= 1957.564516 mm
) + 1295.5 = 1329,629032 mm
Penyelesaian:
Xpixel
Xfoto
Xpixel=(
)+Xc
Ypixel
Ypixel=-( Yfoto
)+Yc
Modul
: III (Tiga)
( 4.462
0.062 )
4.073
= -( 0.062
+ 1935.5 = 2007.467742 mm
) + 1295.5 = 1229,806452 mm
Materi
Tampalan
1. Tampalan ke depan (overlap)
tampalan ke depan adalah tampalan antara foto yang berurutan sepanjang jalur
terbang.
G-B
PE =G
x 100%
G mencerminkan ukuran bujur sangkar medan yang terliput oleh sebuah foto
tunggal, B ialah basis atau jarak antara stasiun pemotretan satu dengan lainya.
Besarnya pertampalan kedepan biasanya dinyatakan dalam persen (PE).
PS =
x 100%
W merupakan jarak antara jalur tebang yang berurutan atau jalur terbang yang
berhimpitan. Besarnya tampalan samping (PS) dinyatakan dalam persen.
Daerah yang terliput dalam foto tunggal (G) dapat dihitung dari rumus:
G = Sr * df
Dimana:
Sr
df
= dimensi foto
Tinggi Terbang
Hr = tinggi terbang terhadap tinggi tanah rata- Berbicara tinggi terbang erat
kaitannya dengan skala. Oleh karena itu, setelah memilih focus kamera yang
dikehendaki, tinggi terbang rata-rata diatas permukaan tanah dapat ditetapkan
secara otomatis sesuai dengan persamaan skala.
H = ( Sr * f ) + Hr
Dimana:
Sr
= skala rata-rata
= focus kamera
Dimana:
PS
= pertampalan ke samping
= skala foto
dt =
V(km/jam)
P
Jumlah foto/strip(nf) = (100-PE)%*pf*S
+2+2
2 = safety factor
Dimana :
P = panjang daerah
Pf = panjang sisi bingkai foto
lf = lebar sisi foto
l
ns =(100-PS)%*lf*s
+1
1= safety factor
Dimana :
= lebar daerah
Nisbah yaitu perbandingan antara basis udara dengan tinggi terbang pesawat.
Crab adalah gangguan yang menyebabkan arah pesawat berubah arah
terbangnya
Drift adalah istilah yang diterapkan pada kegagalan pilot untuk terbang di
sepanjang jalur penerbangan yang direncanakan. Hal ini akibat dari kurangnya
fitur pasti dan objek ditampilkan pada peta penerbangan yang juga dapat
diidentifikasi dari udara untuk memandu pilot
selama fotografi. drift berlebihan merupakan penyebab paling umum untuk
kesenjangan dalam cakupan foto; ketika hal ini terjadi, reflights diperlukan.
3.
Basis udara sebuah pasangan foto stereo tegak sebesar 7623,039 kaki dan tinggi terbang
diatas permukaan lahan rata-rata sebesar 12000,039 kaki. Panjang focusnya 154,039mm
dan format foto sebesar 23cm bujur sangkar. Dan misalkan jarak antara jalur terbang yang
berurutan sebesar 8231,039 kaki. Tentukan :
a. skala foto rata-rata
b. ukuran liputan medan rata-rata
c. berapakah persenkah tampalan depannya dan tampalan sampingnya?
Jawab:
Diket
Hr = 12000,039kaki = 3657611,8872
= 154,039 mm
w = 8231,039kaki
= 2508,82069 m
df = 23 cm =0,23m
B = 7623,039kaki
a. S =
= 2323,50229 m
f
H
154,039mm
= 12000,039kaki
154,039mm
= 3657611,8872mm
= 1 : 23745
b. G = Sr * df
= 234745 x 23
= 546135cm
= 5461,35m
G-B
c. PE =G
x100%
5461,35 m2323,50229 m
5461,35 m
x 100%
= 57,455%
PS =
GW
X 100%
G
5461,35 m2508,82069 m
5461,35 m
= 54,062%
x 100%
4. Diperlukan foto udara berskala 1:6000 yang dibuat dengan kamera yang panjang fokusnya
154,039mm bagi medan yang tinggi rata-ratanya sebesar 11400,039 kaki diatas permukaan
laut rata-rata. Berapakah tinggi terbang diatas permukaan laut rata-rata yang diperlukan?
Jawab :
Diket:
S
= 1: 6000
= 154,039 mm
Hr = 11400,039kaki
= 3474,73189m
H = (S*f) + Hr
= (6000 x 154,039mm) + 3474,73189m
= 924234mm + 3474,73189m
= 924,234m + 3474,73189m
= 4398,96589m
5. Suatu daerah proyek pemotretan panjangnya 250,039km pada arah barat ke timur dan
lebarnya 160,039km pada arah utara ke selatan. Daerah ini harus diliputi oleh foto udara
berskala 1:12000.
Sesui jawaban dari no 1 poin c maka tentukanlah:
a. jumlah jalur terbang
b. jumlah foto untuk tiap jalur terbang
c. jumlah total foto
jawab:
Diket:
p
= 250,039km*1000=250039m
= 160,039km*1000=160039m
S = 1: 12000
a. ns
l
= ( 100PS ) If s
+1
=
160039
( 10054,062 ) x 0,23 x 12000 + 1
160039
126788,88 + 1
=2
b. nf
p
( 100PE ) pf s
250039
( 10057,455 ) X O ,23 X 12000
250039
117424,2
+2+2
+2+2
=6
= nf x ns
= 2x6
= 12
+ 2 +2
Modul
: IV ( empat )
Materi
: Resection
Hari , tanggal
RESECTION
1 . Persamaan kolinear
Space resection atau reseksi ruang dengan kolinearitas merupakan metode
nemurik murni yang secara serentak menghasilkan enam unsur orientasi luar (EQ).
XL
Y L , ZL
Biasanya nilai sudut
,
, , , diperoleh dengan penyelesaian itu.
Space resection dengan kolinearitas merupakan metode yang lebih disukai untuk
menentukan unsur orientasi luar.
Space resection dengan kolinearitas disebut persamaan kolinearitas untuk
sejumlah titik kontrol yang koordinat medannya X,Y,Z dan gambarnya tampak pada
foto kemudian persamaan itu diselesaikan untuk enam unsur orientasi luar yang
belum tampak pada foto. Kondisi kolinearitas di ilustrasikan seperti gambar berikut :
Keterangan gambar :
xa
ya
XA,
: koordinat foto
Y A,
ZA,
X,Y,Z
: koordinat kamera
yp
Persamaan dasar dari kondisi kolinearitas bersifat nonlinier dan dilinearkan dengan
menggunakan teorema Taylor dengan pendekatan awal bagi semua unsur orientasi luar yang
tidak diketahui. Dua persamaan menunjukkan kondisi kolinearitas untuk setiap titik pada
foto, satu persamaan untuk koordinat foto x dan persamaan yang lain untuk koordinat foto y .
xo
xa ,
XA,
XL
f
yo
xy,
Y A,
,
ZA,
Y L , ZL
Persamaan (2.1) dan (2.2) merupakan persamaan non liniar yang dapat
dilinearisasikan dengan memakai teorema Taylor .
Bentuk sederhana dari persamaan least square yang dilakukan pendekatan aljabar
dalam bentuk matrik dapat dituliskan sebagai berikut :
mAn nX1 = mL1 + mV1
Atau
mV1 = mAn nX1 - mL1
dimana setiap notasi di atas diwakili oleh susunan matriks sebagai berikut :
Dengan memperoleh penyajian matrik, akan terlihat bahwa persamaan normal dapat
diperoleh sebagai berikut :
AT AX = AT L
Menjadi
X = ( AT A ) AT L
Bagi suatu sistem pengamatan berbobot
X = ( AT PA)-1 AT PL
Dimana :
X : matriks parameter unknown
A : matriks koefisien atau matriks jacobian
L : matriks pengamatan / observasi
P : matriks bobot
Di dalam persamaan matriks identik terhadap persamaan bobot, kecuali bahwa
matriks P merupakan matriks diagonal bobot.
untuk
tidak
Least
yang
SOAL :
1. Diketahui :
POINT
1
2
3
4
5
Nilaipendekatan :
=0
=0
= 177.975
KOORDINAT FOTO
X (mm)
Y (mm)
-53.845
65.23
104.5
68.324
4.701
-12.153
-61.372
-79.559
93.825
-62.06
XL = 7232.552 m
Xo = 0
YL = 23557.602 m
Yo = 0
ZL = 1048.916 m
JAWABAN:
= 152.916
Modul
: V ( Lima)
Materi
Intersection
I N T E R S E C T I ON
Intersection merupakan suatu teknik menentukan koordinat titik-titik objek pada dua
gambar atau lebih yang saling bertampalan sehingga dietahui posisi secara 3D (Xi, Yi, Zi).
Proses ini membutuhkan enam parameter orientasi luar yang diketahui (,,,
XL,YL,ZL) untuk dua foto yang bertampalan. Nilai koordinat obyek dalam ruang tiga
dimensi ini dapay dihitung menggunaan persamaan kolinier yang telah dilinierisasi.
parameter yang tidak diketahui dengan sebuah solusi dimana teknik tersebut dapat juga
meminimalisasi nilai esalahan dari solusi itu sendiri. Dalam teknik fotogrametri, metode least
square adjustment digunakan untuk beberapa proses, anatara lain :
1. Mengestimasi atau meratakan nilai parameter exterior orientation
2. Mengestimasi nilai object space point (X, Y, Z) beserta nilai keakurasiannya.
3. Mengestimasi dan meratakan nilai parameter exterior orientation.
4. Meminimalisasi dan mendistribusikan errors data melalui jaringan pengamatan.
Intersection mengacu epada determinasi posisi titik pada ruang objek dengan dua
persamaan untuk setiap titik pada foto. Jika terdapat dua foto, total ada empat persamaan
yang terdiri dari tiga persamaan yang tidak diketahui, titik koordinat ruang objek yang
diperoleh. Ada satu derajat yang bebas, dan satuan persamaan linier dimana dapat dipecahkan
dengan metode least square. Dengan menambahkan beberapa foto, meningkatkan jumlah
derajat kebebasan dengan demikian akan meningkatkan solusinya.
Karena enam unsure orientasi sudah diketahui, yang tidak dietahui pada persamaan
adlah dXA, dYA, dan dZA. Ini merupakankoreksi yang harus diterapkan bagi pendekatan
awaluntuk masing-masing koordinat objek space XA, YA, ZA, untuk titik A. bentuk
persamaan intersection yang dilinearkan sebagai berikut :
b14dXA + b15dYA + b26 dZA = J + Vxa ..(1)
b24dXA + b25dYA + b26 dZA = K + Vxa .(2)
koreksi ini diterapkan bagi pendekatan awal untuk memperoleh nilai revisi untuk XA,
YA, ZA. penyelesaian ini kemudian diulang lagi atau proses iterasi hingga nilai residu sesuai.
Dalam bentuk matriks dapat dinyatakan sebagai berikut :
AX = L + V.(3)
Dimana :
b 14
( a)1
b 15
( a)1
b 16
( a)1
b 24
( a)1
b 25
( a)1
b 26
( a)1
b 14
( b)1
b 15
( b)1
b 26
( b)1
b 24
( b)1
b 25
( b)1
b 26
( b)1
b 14
( a)2
b 15
( a)2
b 16
( a)2
b 24
( a)2
b 25
( a)2
b 26
( a)2
b 14
( b)2
b 15
( b)2
b 26
( b)2
b 24
( b)2
b 25
( b)2
b 26 ( b)2
[ ]
dX A
X = dY A
dZ A
[] []
Ja
Ka
Jb
K
L= b
Jc
Kc
Jd
Kd
Vx a
Vy a
Vx b
Vy
v= b
Vx c
Vy c
Vxd
Vy d
Dimana :
b14 =
f
( tr31s r 11 )
s2
b15=
f
( tr 32s r 12)
s2
b16=
f
( tr 33s r 13 )
s2
b24 =
f
( tr31s r 21 )
s2
b25=
f
( tr 32u r 22 )
s2
b26=
f
tr u r 23 )
2 ( 33
s
J =xaxo+ f
K= ya yo+ f
t
s
u
s
VTV
S 0=
r
Iterasi berhenti apabila nilai residu sudah sesuai. Jadi nilai akhir untuk proses
intersection menggunaan metode least square adalah nilai (3) parameter (XA, YA, ZA),
yang sudah diiterasi berulang kali dengan nilai residu yang sesuai dan seminimal
mungkin.
SOAL:
Diketahui dua buah foto dengan parameter kamera xo=0,yo=0 untuk tiap foto dan panjang
focus=35mmdengan nilai objek pendekatansebagai berikut;
koordinat objek pendekatan
x
y
z
-0.343
0.249
-4.679
-0.341
0.12
-4.614
-0.334
0.016
-4.494
-0.377
-0.103
-4.936
-0.356
-0.212
-4.644
-0.288
-0.192
-4.722
point
1
2
3
4
5
6
Jika diketahui koordinat foto sbb,
POINT
1
2
3
4
5
6
KOORDINAT FOTO
FOTO 1
X
Y
-2.875
1.473
-2.901
0.522
-2.926
-0.267
-2.971
-1.077
-2.998
-1.962
-2.451
-1.781
FOTO 2
X
-3.121
-3.06
-3.022
-3.025
-2.998
-2.251
Y
2.222
1.211
0.382
-0.451
-1.374
-1.499
0
0
82.888
rad
1.4466685
1
0
0
-73.294
1.279221
6
0
0
99.683
1.73979655
8
xl
yl
zl
-4.899
-1.271
-4.078
Ditanyakan : 1.hitung koordinat titik objek yang terkoreksi menggunakan teknik intersection?
2.hitung standar devisiasinya?
JAWABAN:
Modul
: VI ( Enam)
Materi
: Relatife Orientasi
RELATIF ORIENTASI
Relatif orientasi merupakan prosesuntuk menentukan nilai perputaran sudut rotasi dan
pergeseran posisi antara dua buah foto. Proses ini dilakukan dengan cara memberikan nilai
posisi dan orientasi untuk foto pertama ,kemudian dilakukan proses perhitungan nilai posisi
dan orientasi pada foto kedua menggunakan parameter dari posisi kamera pertama dan
koordinat foto dari kedua buah foto. Dalam proses relative orientasi ini tidak menghasilkan
nilai posisi dan orientasi dari foto yang sebenarnya ,akan tetapi nmenghasilkan sebuah nilai
relatifantara dua buah foto tersebut .yaitu parameter exterior(,,,yldan zl)dari foto kedua
dan dari 5 berkas sinar dari koordinat objek 3d(xi,yi,zi)yang adadengan cara digital ,relative
orientasi dapat menggunakan syarat kesegarisan atau syarat kesebidangan .
Pada relative orientasi analitik ,biasanya parameter eo(,,,yl,zl)dari foto kiri sama
dengan nol.dan jjuga nilai zl pada foto kiri ditetapkan secara sembarang pada harga bulat dan
sebagai alternative yang nyaman maka nilai zl tepat pada angka nol dan xl pada foto kanan
ditetapkan pada harga mendekati nilai basis foto yang mendekati nilai nol dan harus
ditentukan lima parameterunknown p[-ada foto kanan .hal ini
akan mempermudah
X= *A)-1( A *L1)
Keterangan :
A =matrik koefisien
L=matrik pengamatan
X =matrik yang dicari nilainya
Pemecahanmasalah tersebut akan dilakukan secara berlulang ulang hingga besarnya
semua nilai kopeks dapat diabaikan ,sehingga nilai akhir yang digunakan sebagai perkiraan
merupakan pemecahan untuk parameter yang belum diketahui(unknown)
martrik (A)
0
0
0
b14
1
b24
1
0
0
b151
B25
1
0
0
b16
1
b26
1
0
0
0
b15
2
b25
2
.
.
b15
0
b16
2
b26
2
.
.
b16
0
b14
2
b24
2
0
0
b14
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
b11
2
b21
2
.
.
b11
0
b12
2
b22
2
.
.
b12
0
b13
2
b23
2
.
.
b13
b152
b252
0
0
b15n
0
.
.
0
.
.
0
.
.
0
0
0
0
b16
2
b26
2
0
0
b16
0
0
0
b14
n
b24
n
b25n
0
0
0
b16
n
b26
n
0
.
.
0
0
.
.
0
0
.
.
0
0
0
0
b14
0
0
0
b15n
0
0
0
b16
b15n
n
b21
n
n
b22
n
n
b23
n
n
b25
n
n
b26
n
Matrik (L)
n
b24
n
b25n
n
b26
n
b25n
n
b26
n
residu
Ja(1)
Ka(1)
.
.
Jn(1)
(L)
n
b24
n
Jn(1)
Ja(2)
Ka(2)
.
.
Jn(2)
Kn(2)
Modul
: VII ( Tujuh )
Materi
: Absolut Orientasi
ket, V=AX-L,matrek
ABSOLUT ORIENTASI
Absolut orientasi merupakan proses menstabilkan hubungan antara sistem koordinat
foto dan objek. Terdapat 7 parameter yang dicari yaitu : faktor skala (s), tiga sudut rotasi
omega (), phi (), kappa (), dan tiga faktor penerjemah Tx, Ty, dan Tz. Untuk melakukan
proses absolut orientasi minimal diperlukan 2 koordinat 3D titik control, tetapi agar diperolah
parameter unknown lebihbaik nilainya maka dalam metode penyelesaian least square
diperlukan koordinat titik objek lebih dari minimal data koordinat titik objek yang
diperlukan.
Nilai koordinat XYZ akan bernilai postiif jika posisinya seperti ditujukkan pada
gambar (1), dan unuk nilai sudut rotasi ,, akan bernilai positif jika arah perputarannya
berlawanan dengan arah jarum jam yang diamati dari ujung sumbu positif.
Penyelesaian untuk persamaan transformasi koordinat 3D dapat dilakukan dengan dua tahap
dasar, yaitu :
1. Rotasi
2. Penskalaan dan penterjemahan
Tahapan 1 : Rotasi
Pada gambar (1) system koordinat x,y,z sejajar dengan system objek XYZ dengan
sistem sumbu salib xyz. Didalam mengembangkan formula rotasi, biasanya dipertimbangkan
bahwa tiga rotasi dapat diperoleh dengan dilakukan konversi dari system xyz ke sistem
xyz.Persamaan rotasi dikembangkan di dalam suatu rangkaian tiga rotasi 2D yang bebas.
m11 = cos cos
m12 = sin sin cos + cos sin
m13 = - cos sin cos + sin sin
m21 = - cos sin
m22 = - sin sin sin + cos cos .(1)
m23 = cos sin sin + sin sin
m31 = sin
m32 = -sin cos
m33 = cos cos
Tahapan 2 : skala dan penterjemahan
Untuk sampai pada akhir persamaan transformasi koordinat 3D, misalnya : persamaan
yang membuahkan koordinat di dalam system XYZ, seperti pada gambar (1) perlu dikalikan
dengan fakor skala s dan menambahkan faktor penterjemah Tx,Ty,Tz.Tahapan ini
menyebabkan panjang tiap garis sama besar pada kedua system koordinat dan
menterjemahkan dari sumbu salib xyz ke system sumbu salib XYZ. Pelaksanaan langkah
ini :
X = sx + Tx = s(m11x +m21y +m31z)+Tx
Y = sy + Ty = s(m12x +m22y +m32z)+Ty.(2)
Z = sz +Tz = s(m13x +m23y +m33z)+Tz
X=
[]
X
Y
Z
Untuk
dan
T=
menyelesaikan
[]
Tx
Ty
Tz
..(3)
persamaan
(2)
digunakan
proses
linierisasi
dengan
X P=
Y P =
Z
Z P=
(5)
Secara sederhana dengan mengubah huruf-huruf, pernyataan sejenis persamaan (5)
dibuat kembali untuk titik Q dan R, sehingga menghasilkan 9 persamaan. Didalam persamaan
(5) (XP)0, (YP)0, dan (ZP)0, merupakan sisi sebelah kanan yang merupakan tiga persamaan
pertama, persamaan (4) yang dievaluasi pada awal perkiraan, (XP/s)0, (XP/)0 dan
seterusnya, merupakan ubahan parsial yang berhubungan dengan faktor yang tidak diketahui
yang telah ditunjukkan dan dievaluasi pada perkiraan awal, dan ds,d,d,d,dTx,dTy, dan
dTz merupakan koreksiterhadap perkiraan awal. Satuan d,d, dan d merupakan radian.
| |
a11
a21
a11
a21
a
A= 11
a21
a21
a11
a21
a12
a 22
a12
a 22
a12
a 22
a 22
a12
a 22
a13
a23
a13
a23
a13
a23
a23
a13
a23
a14
a24
a14
a24
a14
a24
a24
a14
a24
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
.(6)
[]
ds
d
d
X = d
d Tx
dT y
dTz
[ ] []
X 1 ( X 1) 0
Y 1 ( Y 1 )0
Z 1 ( Z 1) 0
X 2 ( X 2 )0
Y Y
L= 2 ( 2 )0
Z 2 ( Z 2 )0
X n ( X n )0
Y n ( Y n ) 0
Z n ( Z n )0
V x1
V y1
V z1
V x2
V = V y2
V z2
V xn
V yn
V zn
(7)
Dimana matriks X adalah matriks koreksi faktor skala (s), tiga sudut (), (), () dan
tiga faktor penterjemah Tx, Ty, Tz yang belum diketahui, matriks L adalah matriks observasi
dan matriks V adalah matriks residu.
Langkah-langjah solusi dari proses linierisasi matriks X adlah sebagai berikut :
1. Menyusun matriks A
2. Menyusun matriks L
3. Mencari matriks X
Setelah ditemukan nilai koreksi dari matriks X yang merupakn nilai dari parameter
transformasi koordianat 3D kemudian dilakukan perhitungan nilai faktor skala (s), tiga sudut
(), (), () dan tiga faktor penterjemah Tx, Ty, Tz dengan menambahkan koreksinya dengan
nilai matriks X.
Melakukan proses iterasi apabila nilai residu belum selesai.Adapun persamaan matrik
untuk menghitung nilai residu setelah penyesuaian,sebagai berikut:
V=AX-L.............................................................(8)
Rumus standar deviasinya adalah:
So=
VT .V
.(9)
r
Iterasi berhenti apabila besarnya nilai koreksi nilai koreksi yang di dapat paling
kecil.Jadi nilai akhir untuk proses relatif orientasi menggunakan metode least square adalah 7
nilai parameter koreksi ,yang sudah diiterasi berulang kali dengan nilai residu yang sesuai
dan seminimal mungkin.
SOAL:
Diket:
Point
1
2
3
S
3.3031
1
Rad
Z
59.74
1
69.79
9
66.10
9
Tx
Ty
9281.11 10207.0
-0.9835
-0.8849
0.8159
9
1
- 0.01424014
0.017165 0.015444419
1
Tz
60.7
6
Ditanya :
a. Hitung parametar abolutorientasi terkoreksi ?
b. Transformasikan titik sembarang dari koordinat satu menjadi titik kontrol sistem
koordinat 2 dibawah ini
Titik koordinat sembarang
Point
X
Y
Z
939.156 945.967 945.083
4
8
6
8
1033.07 946.701 944.393
5
6
3
7
1033.26
945.802
6
4 1026.85
6
JAWABAN: