ACARA I
Nama : Ridho Dwi Dharmawan
NIM
: 13/3467915/GE/7546
Nilai Total:
1)
2)
Apa saja distorsi yang terjadi, bagaimana cara koreksi distorsi tersebut? Silakan boleh
disertai gambar penjelasan!
A. Faktor dalam
a. Distorsi lensa
Distorsi lensa merupakan kesalahan pada foto yang disebabkan karena pengaruh
dari lensa kamera yang digunakan. Lensa memiliki kecenderungan
membengkokan perjalanan sinar sehingga tidak jatuh pada posisi yang tepat
pada bidang fokal. Distorsi lensa ini akan menyebabkan bergesernya titik pada
foto dari posisi yang sebenarnya, sehingga akan memberikan ketelitian
pengukuran yang kurang baik, namun tidak mempengaruhi kualitas spektral dan
atau ketajaman citra yang dihasilkan. Distorsi lensa ini dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu :
a) Distorsi Radial
Radial Lens Distortion terjadi karena adanya perubahan arah sinar setelah
melalui perspektif center yang tidak lain merupakan pusat lensa. Perubahan
arah sinar ini terjadi karena adanya sudut offaxial pada kamera dan adanya
kekurangsempurnaan pada manufaktur lensa. Distorsi ini akan terjadi
sepanjang arah garis radial dari principal point. Semakin jauh jarak radial dari
principal point maka semakin besar pula besarnya pergeseran titik pada foto
yang diakibatkan karena distorsi radial ini.
Besarnya distorsi radial pada suatu titik di foto dapat dinyatakan dengan
rumus berikut (Ayman):
x = r * (x xp) / r
y = r * (y yp) / r
Dimana r dapat dihitung dengan rumus berikut :
r = K1 r3 + K2 r5 + K3 r7
Distorsi ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu distori Barel dan distorsi
Pin Chusion. Distorsi Barel biasanya ternjadi pada kamera dengan lensa Wide
Angle sedangkan distorsi Pin Chusion biasa terjadi pada kamera dengan Tele
(teropong).
Corrected Image
Barrel Distorsion
Pin Chusion Distortion
b) Distorsi Tangensial
Distorsi Tangensial ini disebabkan karena adanya ketidakselarasan
komponen pada sistem lensa. Ketidakselarasan ini menyebabkan proyeksi
sinar dari masingmasing pusat lensa tidak berada pada satu garis lurus
sehingga bayangan sinar tidak jatuh pada lokasi yang semestinya pada foto.
Distorsi Tangensial
b. Pergerakan Wahana
Wahana pemotretan udara sangat rentan dengan berbagai gangguan seperti
misalnya angin. Adanya gangguan ini akan menyebabkan pergerakan wahana
yang tidak stabil yang menyebabkan pula pada pergerakan kamera yang dibawa
sehingga akan terjadi berbagai distorsi pada foto hasil pemotretan. Distorsi ini
berupa perubahan skala dan rotasi pada foto udara (omega, phi dan kappa).
Perubahan skala terjadi akibat adanya saat wahana mengalami perubahan
ketinggian terbang.
c. Perspective Projection
Kamera akan memproyeksikan semua berkas sinar dengan system proyeksi
sentral dimana pusat lensa merupakan pusat proyeksinya.
suhu, tekanan dan kelembaban yang berbeda. Masing masing lapisan ini
memiliki index bias yang berbedabeda pula, sehingga perjalanan sinar dari
obyek di bumi menuju perspective center tidak akan lurus sebagaimana
mestinya. Distorsi ini akan terjadi sepanjang arah garis radial dari titik nadir.
Semakin jauh dari titik nadir, maka distorsi yang terjadi juga akan semakin besar.
H = tinggi terbang
r = jarak titik dari principal point
R = radius bumi
f = principal distance
Nilai
3)
Jelaskan hasil Foto Udara sebelum dan sesudah dilakukan koreksi! Harap sertai dengan
penjelasan dan gambar!
Gambar sebelum koreksi
Penjelasan :
Penjelasan
Nilai
4) Pada masing-masing foto udara sebelum dikoreksi dan setelah dikoreksi buatlah garis
diagonal dari masing-masing sudut foto udara tersebut untuk menentukan letak
Principal Point. Ukurlah jarak minimal 3 obyek dari titik tersebut kemudian masukkan
pada tabel!
5)
Keterangan:
1. Model kamera yang digunakan
2. Panjang fokus kamera sebenarnya
3. Ukuran format sensor kamera yang digunakan
4. Koordinat titik prinsipal pada foto
5. Distorsi lensa yang terjadi
Nilai
6)
Apa saja faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keakuratan koreksi foto udara?
Faktor yang mempengaruhi keakuratan koreksi
a. Parameter yang digunakan untuk koreksi
b. Jenis distorsi yang terjadi pada foto udara
c. Metode pengkoreksian
d. Jenis kamera
Nilai
7)