DISUSUN OLEH:
NAMA : IMAM ROSYADI
NIM : 12405241065
KELAS : A 2013
1. PENGUKURAN SKALA
‘Skala peta’ biasanya diartikan sebagai perbandingan antara jarak di dalam
peta dengan jarak yang bersangkutan di medan. Dengan cara yang serupa,
skala foto udara merupakan perbandingan antara jarak di atas foto dengan jarak
yang bersangkutan di medan. Di atas peta, diamanapun letaknya maka skala
bersifat seragam karena peta merupakan hasil proyeksi perspektif dan beraneka
ragam sesuai dengan perbedaan ketinggian bentang lahan.
Skala dapat dinyatakan dalam unit setara, dalam angka pecahan tanpa
besaran, atau perbandingan tanpa besaran. Sebagai contoh, apabila 1 inci pada
peta mewakili 1.000 kaki (12.000 inci) di atas tanah. Berdasarkan uraian tersebut
maka skala dapat dinyatakan dengan tiga cara berikut:
a. Unit setara: 1 inci = 1.000 kaki
b. Angka pecahan tanpa besaran: 1/12.000
c. Perbandingan tanpa besaran: 1 : 12.000
dimana,
S : Skala foto udara
f : panjang fokus kamera
H : tinggi terbang atau jarak objek terhadap pengamat di atas tanah
B. Skala Foto Udara Tegak di Atas Medan yang Tidak Datar
Apabila medan yang dipotret mempunyai ketinggian yang bervariasi, maka
jarak obejk yang merupakan penyebut skala akan berbeda-beda pula,
sebagai akibatnya maka skala di dalam foto tersebut menjadi berbeda-beda
pula. Skala foto semakin besar dengan bertambah besarnya ketinggian
medan dan menjadi kecil dengan semakin rendahnya medan. Skala tersebut
dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:
𝒂𝒃 𝒇
𝐒= =
𝑨𝑩 𝑯 − 𝒉
dimana,
S : Skala foto udara
f : panjang fokus kamera
H : tinggi terbang atau jarak objek terhadap pengamat di atas tanah
h : tinggi medan di atas datum
Apabila digunakan suatu skala rata-rata, harus dimengerti bahwa hal itu
hanya tepat bagi titik-titik yang terletak pada ketinggian rata-rata saja, dan
merupakan suatu skala semu bagi seluruh daerah dalam foto tersebut.
2. PENGUKURAN PEMBESARAN VERTIKAL
Dalam pengamatan stereoskopik terjadi pembesaran skala vertikal. Inilah
sebabnya maka relief halus yang tidak tampak pada pengamatan di lapangan
akan lebih jelas bila diamati dengan stereoskop. Relief kasar akan tampak lebih
kasar lagi.
Paine (1981: 51-54 dalam Sutanto, 1983) mengutarakan bahwa pembesaran
skala vertikal dapat dihitung dengan formula sebagai berikut:
B bm
PV = ×
H KS
dimana,
PV : pembesaran skala vertikal
B : basis udara, yaitu jarak antara stasiun pemotretan yang berdekatan
H : tinggi terbang di atas bidang referensi atau bidang datum
bm : basis mata, yaitu jarak antara dua pupil mata
KS : kenampakan jarak pengamatan stereoskopik
4. PENGUKURAN PARALAKS
Paralaks adalah kenampakan perubahan posisi suatu objek terhadap
suatu kerangka rujukan yang disebabkan oleh perpindahan posisi pengamat.
Perubahan posisi suatu gambar pada satu foto ke foto berikutnya oleh gerakan
pesawat terbang disebut paralaks stereoskopik, paralaks x, atau paralaks. Dalam
penentuan paralaks digunakan metode monoskopis dan metode stereoskopis.
Dua aspek dalam pengukuran stereoskopis, yaitu Paralaks sembarang titik
berbanding lurus terhadap ketinggian titik tersebut dan paralaks lebih besar bagi
titik tinggi daraipada titik rendah. Format penghitungan paralaks ditunjukkan
dengan rumus sebagai berkut:
𝑯′𝑹
∆𝑯𝑻𝑹 =
𝑷𝑹− ∆𝑷𝑻𝑹
dimana,
∆𝐻𝑇𝑅 : beda tinggi titik T dan titik R
𝐻′𝑅 : tinggi terbang relatif di atas R
𝑃𝑅 : paralaks absolut titik R
∆𝑃𝑇𝑅 : beda paralaks titik T dan titik R
dimana,
𝑑𝑡 : besarnya pergeseran letak oleh kesendengan
𝑟𝑖 : jarak radial dari isosenter ke titik gambar
𝑓 : panjang fokus kamera
𝑡 : sudut kesendengan
ℷ : sudut pada bidang foto yang diukur searah jarum jam, dari ujung positif
garis utama ke garis radial dari isosenter ke titik gambar (lambda)
Sumbu Y :
𝐻 − ℎ𝐴
𝑌𝐴 = 𝑦𝑎 ( )
𝑓
𝐻 − ℎ𝐵
𝑌𝐵 = 𝑦𝑏 ( )
𝑓
Dengan mengetahui koordinat medan kedua buah titik A dan B tersebut, maka
dapat diketahui panjang garis horizontal AB dengan teorema phytagoras sebagai
berikut:
AB = √(𝑋𝐵 − 𝑋𝐴 )2 + (𝑌𝐵 − 𝑌𝐴 )2
dimana,
𝑥𝑎 , 𝑥𝑏, 𝑦𝑎 , 𝑦𝑏 : koordinat titik yang diukur pada foto udara
𝑋𝐴 , 𝑋𝐵 , 𝑌𝐴 , 𝑌𝐵 : koordinat titik yang diukur pada medan
𝐻 : tinggi terbang
𝑓 : panjang fokus