Anda di halaman 1dari 9

TUGAS RESUME

“TRIANGULASI UDARA”
MATA KULIAH GDA-211 FOTOGRAMETRI I

Disusun Oleh :
Aribbyan Dhafin Tsara S
Kelas A

Dosen :
Sumarno. I.r. M.T.

JURUSAN TEKNIK GEODESI


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
BANDUNG
2020
Kata Pengantar

Assalamualaikum wr.wb.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga saya dapat
menyelesaikan resume ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan resume ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti. 

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa
sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan resume
yang berjudul “Triangulasi Udara” untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Fotogrametri I.

Penulis tentu menyadari bahwa resume ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca untuk resume ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi resume yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada resume ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Demikian, semoga resume ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Wassalamualaikum wr.wb.

Bandung, 21 November 2020

Aribbyan Dhafin Tsara S


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................

DAFTAR ISI...........................................................................................................1

......

BAB I IDENTITAS MATA KULIAH DAN MAHASISWA...........................2

2.1 Dosen Matakuliah............................................................................................2


2.2 Identitas Mahasiswa.........................................................................................2

BAB II RESUME MATERI PERKULIAHAN.................................................3


3. 1 Tahapan Pemetaan Metode Fotogrametri)...................................................... 3
3. 2 Tahapan Triangulasi Udara………………………………………………….. 5

Aribbyan Dhafin Tsara S / 232019008 / A 1


Aribbyan Dhafin Tsara S / 232019008 / A 2
BAB I
IDENTITAS MATA KULIAH DAN MAHASISWA
2.1 Identitas Matakuliah

Matakuliah : Fotogrametri I
Dosen : Sumarno. I.r. M.T.
Waktu : 07.00 s.d. 09.50
Pertemuan : 10

2.2 Identitas Mahasiswa


Nama : Aribbyan Dhafin Tsara S
NRP 232019008
Kelas :A
RESUME

BAB II
RESUME MATERI PERKULIAHAN

3.1 Tahapan Pemetaan Metode Fotogrametri

Fotogrametri adalah suatu metode pemetaan objek-objek / ruang dipermukaan bumi (geo-spasial)
yang menggunakan foto udara sebagai media. Dimana dilakukan penafsiran objek dan pengukuran
geometri untuk selanjutnya dihasilkan peta garis, peta digital maupun peta foto.
Secara umum fotogrametri merupakan teknologi geo-informasi dengan memanfaatkan data geo-spasial
yang diperoleh melalui pemotretan udara.
Proses ini menghasilkan Peta Orthophoto Mosaic (mapping foto). Produk ini masih dapat dikembangkan
lagi menjadi Peta Garis / Peta Topografi yang detail dengan skala yang diinginkan.
Foto dan Video udara adalah pengambilan foto dan video melalui wahana tanpa awak. Dengan sudut
pengambilan tertentu dengan tujuan mendapatkan hasil gambar yang informatif sesuai keinginan dari
pemberi tugas. Umumnya sudut pengambilan tidak tegak lurus untuk mendapatkan efek kedalaman
gambar.
Konsep pemetaan metode ini adalah metode kombinasi dari beberapa tahapan pembuatan peta. Kombinasi
tersebut terdiri dari :
1. Pengukuran premark dengan GPS Geodetik dengan akurasi hingga sub milimeter.
2. Foto udara format kecil dengan konsep fotogrametri.
3. Pengolahan data dengan software LIDAR (light detection and ranging).

Aribbyan Dhafin Tsara S / 232019008 / A 3


 Restitusi Foto udara
Restitusi adalah suatu proses mengembalikan posisi foto udara pada keadaan pada
saat pemotretan dengan proses orientasi (dalam, relative, dan absolute). Untuk keperluan
restitusi foto tunggal atau foto stereo diperlukan titik kontrol yang dikeahui koordinatnya
pada sistem foto dan sistem referensi. Titik kontrol tersebut diperoleh dari hasil
pengukuran di lapangan dan proses triangulasi udara.
 Kebutuhan Titik Kontrol Tanah untuk Orientasi Absolut
Dalam proses restitusi foto (foto tunggal, atau stereo) diperlukan sejumlah titik kontrol.
Dalam ploting topografi, setiap model perlu minimum 2 (dua) titik kontrol planimetrik
(X,Y) dan 3 (tiga) titik kontrol tinggi (Z). Secara praktis diperlukan 3 titik
planimetrik dan 4 titik tinggi.

 Sebaran model pada blok pemetaan

Untuk pemetaan daerah luas dibutuhkan titik kontrol yang banyak. Bila dikerjakan secara
terestris akan membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit, perlu suatu teknik/
metode penentuan titik tanpa semuanya harus diukur di lapangan kecuali untuk sejumlah
titik yang memang diperlukan, metode ini yang disebut dengan triangulasi udara yakni
suatu metode perbanyakan titik kontrol tanah tanpa mengukur di lapangan.
RESUME

3.2 Tahapan Triangulasi Udara


 Tahap 1 :

Pembentukan unit satuan dasar : Berkas (bundle), Model atau Jalur (strip)

 Tahap 2 :
Titik-titik sekawan pada masing-masing daerah overlap (pada satuan dasar: berkas, model, jalur)
digabungkan/disambung sehingga membentuk suatu superstruktur yang melingkupi daerah yang
lebih luas.
 Tahap 3 :
Superstructure ditransformasikan (fit) ke sistem kontrol tanah (ground control) yang dijadikan
sebagai sistem referensi.

 Tahapan Hitungan
1. Menggunakan koordinat model dan tanah (x,y,X,Y) dari control tanah planimetrik
susun persamaan normalnya
2. Pecahkan persamaan normalnya untuk mendapatkan harga a,b,X0 Y0
3. Berdasarkan a,b, X0 ,Y0 susun persamaan sebangun 3D

1. Menggunakan model koordinat baru dan titik kontrol tinggi (x,y,z & Z) hitung
koefisien persamaan normal untuk tinggi
2. Pecahkan persamaan normal untuk mendapatkan , dan Z0
3. Menggunakan , susun matriks orthogonal R F,W (3,3)
4. Menggunakan R F,W dan Z0 susun transformasi koordinat 3D untuk koordinat model

5. Ulangi langkah 1 s/d 7 sampai perbedaan skala mendekati 1 dan perubahan parameter baru
dan lama relatif tidak berarti.

Aribbyan Dhafin Tsara S / 232019008 / A 5


 Hitungan koordinat definitif untuk titik lain yang bukan titik ikat
Setelah koefisien/ parameter transformasi diperoleh untuk setiap modelnya (Ai, Bi, Ci, Di),
selanjutnya dapat dilakukan hitungan koordinat definitif dari setiap titik lain dalam model yang
akan ditentukan koordinat definitifnya (X,Y).
Cara :
dengan memasukan koordinat titik dalam sistem model (x,y) ke dalam persamaan transformasi :
X = ax – by + c
Y = bx + ay + d
menggunakan koefisien transformasi (a, b, c, d) untuk masing-masing mode

Anda mungkin juga menyukai