“TRIANGULASI UDARA”
MATA KULIAH GDA-211 FOTOGRAMETRI I
Disusun Oleh :
Aribbyan Dhafin Tsara S
Kelas A
Dosen :
Sumarno. I.r. M.T.
Assalamualaikum wr.wb.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga saya dapat
menyelesaikan resume ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan resume ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa
sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan resume
yang berjudul “Triangulasi Udara” untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Fotogrametri I.
Penulis tentu menyadari bahwa resume ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca untuk resume ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi resume yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada resume ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Wassalamualaikum wr.wb.
KATA PENGANTAR.............................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................1
......
Matakuliah : Fotogrametri I
Dosen : Sumarno. I.r. M.T.
Waktu : 07.00 s.d. 09.50
Pertemuan : 10
BAB II
RESUME MATERI PERKULIAHAN
Fotogrametri adalah suatu metode pemetaan objek-objek / ruang dipermukaan bumi (geo-spasial)
yang menggunakan foto udara sebagai media. Dimana dilakukan penafsiran objek dan pengukuran
geometri untuk selanjutnya dihasilkan peta garis, peta digital maupun peta foto.
Secara umum fotogrametri merupakan teknologi geo-informasi dengan memanfaatkan data geo-spasial
yang diperoleh melalui pemotretan udara.
Proses ini menghasilkan Peta Orthophoto Mosaic (mapping foto). Produk ini masih dapat dikembangkan
lagi menjadi Peta Garis / Peta Topografi yang detail dengan skala yang diinginkan.
Foto dan Video udara adalah pengambilan foto dan video melalui wahana tanpa awak. Dengan sudut
pengambilan tertentu dengan tujuan mendapatkan hasil gambar yang informatif sesuai keinginan dari
pemberi tugas. Umumnya sudut pengambilan tidak tegak lurus untuk mendapatkan efek kedalaman
gambar.
Konsep pemetaan metode ini adalah metode kombinasi dari beberapa tahapan pembuatan peta. Kombinasi
tersebut terdiri dari :
1. Pengukuran premark dengan GPS Geodetik dengan akurasi hingga sub milimeter.
2. Foto udara format kecil dengan konsep fotogrametri.
3. Pengolahan data dengan software LIDAR (light detection and ranging).
Untuk pemetaan daerah luas dibutuhkan titik kontrol yang banyak. Bila dikerjakan secara
terestris akan membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit, perlu suatu teknik/
metode penentuan titik tanpa semuanya harus diukur di lapangan kecuali untuk sejumlah
titik yang memang diperlukan, metode ini yang disebut dengan triangulasi udara yakni
suatu metode perbanyakan titik kontrol tanah tanpa mengukur di lapangan.
RESUME
Pembentukan unit satuan dasar : Berkas (bundle), Model atau Jalur (strip)
Tahap 2 :
Titik-titik sekawan pada masing-masing daerah overlap (pada satuan dasar: berkas, model, jalur)
digabungkan/disambung sehingga membentuk suatu superstruktur yang melingkupi daerah yang
lebih luas.
Tahap 3 :
Superstructure ditransformasikan (fit) ke sistem kontrol tanah (ground control) yang dijadikan
sebagai sistem referensi.
Tahapan Hitungan
1. Menggunakan koordinat model dan tanah (x,y,X,Y) dari control tanah planimetrik
susun persamaan normalnya
2. Pecahkan persamaan normalnya untuk mendapatkan harga a,b,X0 Y0
3. Berdasarkan a,b, X0 ,Y0 susun persamaan sebangun 3D
1. Menggunakan model koordinat baru dan titik kontrol tinggi (x,y,z & Z) hitung
koefisien persamaan normal untuk tinggi
2. Pecahkan persamaan normal untuk mendapatkan , dan Z0
3. Menggunakan , susun matriks orthogonal R F,W (3,3)
4. Menggunakan R F,W dan Z0 susun transformasi koordinat 3D untuk koordinat model
5. Ulangi langkah 1 s/d 7 sampai perbedaan skala mendekati 1 dan perubahan parameter baru
dan lama relatif tidak berarti.