Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

FOTOGRAMETRI I
PENGAMATAN STEREOSKOPIS
Tanggal Penyerahan : 19 November 2020
Disusun Oleh :
Aribbyan Dhafin Tsara S / 2302019008
Kelas A
Kelompok 3
Muhammad Izzan A (23-2016-055)
Aribbyan Dhafin T S (23-2019-008)
R Dimas Aradhea L (23-2019-027)
Dhiany Indah A (23-2019-028)
Muhamad Rifky (23-2019-038)
Nama Asisten :
Tania Jevira (23-2018-002)
Dito Purnomo (23-2018-026)

LABORATORIUM FOTOGRAMETRI
JURUSAN TEKNIK GEODESI
Praktikum Fotogrametri I

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN


INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
BANDUNG
2020

232019008_Aribbyan Dhafin Tsara S_Kelas A 2


Praktikum Fotogrametri I

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ii

DAFTAR GAMBAR iii

DAFTAR TABEL iv

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Maksud dan Tujuan Praktikum 1

1.3 Waktu Pelaksanaan Praktikum 1

BAB II DASAR TEORI 2

2.1 Foto Udara 2

2.2 Pengamatan Stereoskopis 3

2.3 Jenis Stereoskop 4

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM 6

3.1. Tahapan Pengamatan 3D Stereoskopis Viewers 6

3.2. Tahapan Pengamatan Pembuatan Gambar Red & Blue 8

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 12

4.1 Hasil 12

4.2 Analisis 12

BAB V KESIMPULAN 13

DAFTAR PUSTAKA 14

232019008_Aribbyan Dhafin Tsara S_Kelas A ii


Praktikum Fotogrametri I

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Hasil Foto Udara 2


Gambar 2 Stereoskop Saku 4
Gambar 3 Stereoskop Cermin 4
Gambar 4 Hasil Pengamatan Stereoscopic 3D Viewers 11
Gambar 5 Hasil Pembuatan Gambar Red & Blue 11

232019008_Aribbyan Dhafin Tsara S_Kelas A iii


Praktikum Fotogrametri I

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Langkah-langkah Pengamatan 3D Stereoskopis Viewers 7


Tabel 2 Langkah-langkah Pembuatan Gambar Red & Blue 10

232019008_Aribbyan Dhafin Tsara S_Kelas A iv


Praktikum Fotogrametri I

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Latar belakang dibuatnya laporan praktikum ini yaitu sebagai syarat untuk memenuhi
nilai praktikum mata kuliah Fotogrametri I yang diberikan oleh Asisten Dosen kepada
mahasiswa Jurusan Teknik Geodesi Itenas yang mengambil mata kuliah Fotogrametri I.
Selain itu, diadakannya praktikum ini juga sebagai menambah pengetahuan dan
pengalaman dalam pegolahan data satelit atau citra satelit sebagai penerapan materi yang
telah diberikan pada mata kuliah Fotogrametri I.
1.2 Maksud dan Tujuan Praktikum
Maksud dilaksanakannya praktikum pengamatan stereoskopis ini adalah untuk
memenuhi mata kuliah Fotogrametri. Tujuannya agar mahasiswa mata kuliah
Fotogrametri dapat melakukan pengamatan stereoskopis.

1.3 Waktu Pelaksanaan Praktikum


Hari, Tanggal : Jumat, 13 November 2020
Pukul : 15.00 – 16.00 WIB
Tempat : Zoom Meeting

232019008_Aribbyan Dhafin Tsara S_Kelas A v


Praktikum Fotogrametri I

BAB II
DASAR TEORI

2.1 Foto Udara


Penginderaan jauh adalah suatu ilmu yang digunakan untuk memperoleh informasi
suatu daerah atau obyek yang diinginkan dengan analisis data yang diperoleh dengan
menggunakan media/alat tanpa kontak langsung dengan daerah atau obyek tersebut.
Penginderaan jauh merupakan bagian dari bidang ilmu geografi dan dasar dari Sain
Informasi Geografi, yang berkaitan dengan interpretasi citra non-foto dan citra foto.
Citra non-foto adalah sebuah gambar yang dicetak dari hasil perekaman dengan bantuan
alat seperti satelit dengan hasil perekaman secara parsial, contohnya adalah citra dari
satelit Landsat. Sedangkan, citra foto adalah sebuah gambar yang dicetak dari hasil
pemotretan dengan kamera dengan perekaman secara fotografi, contohnya adalah foto
udara. Pada tulisan ini lebih menekankan pada citra foto, yaitu foto udara sebagai
contohnya.
Sebenarnya, yang dimaksud dengan foto udara pada tulisan ini adalah sebuah
gambar yang dicetak pada media kertas (foto) yang dihasilkan dari hasil pemotretan
dengan perekaman secara fotografi. Foto udara ini adalah salah satu produk dari bidang
ilmu geografi dalam mengambil obyek, daerah, atau fenomena yang ada di permukaan
bumi ini menggunakan alat berupa kamera dengan proses perekaman secara fotografik
dengan bantuan detector atau alat pendeteksi berupa film. Film hasil perekaman ini
kemudian dicetak secara kimiawi dalam ruang gelap agar mendapatkan hasil gambar
yang sempurna.
Citra foto ini didapatkan dengan cara memotret dengan menggunakan sebuah
wahana (atau alat transportasi) biasanya berupa balon udara, pesawat udara, gantole,
pesawat ultra-ringan, dan pesawat tanpa awak.

232019008_Aribbyan Dhafin Tsara S_Kelas A vi


Praktikum Fotogrametri I

Gambar 1 Hasil Foto Udara

2.2 Pengamatan Stereoskopis

Pengamatan stereoskopik adalah pengamatan yang dilakukan dengan


menggunakan kedua buah mata secara bersamaan. Dari cara memandang ini
menghasilkan kesan keruangan atau tiga dimensional. Dalam hal ini perbedaan jarak
dapat diperkirakan sebatas kemampuan mata dalam berfungsi secara normal.
Kemampuan mata untuk membedakan jarak secara stereoskopik bila obyek terletak
di antara 10 sampai 2000 inci. Selebihnya itu orang tidak dapat melihat kesan
keruangan. Dengan demikian tidak ada perbedaan seperti melihat secara
monoskopik.

Melihat secara monoskopik adalah suatu kegiatan interpretasi citra / foto


udara dengan menggunakan alat bantu yang bernama stereoskop. Pada kegiatan
pengamatan ini stereoskop berfungsi untuk menampilkan gambar 3 dimensi dari
foto yang diamati, ada beberapa syarat syarat yang harus dipenuhi yaitu :

1. Terdapat daerah bertampalan pada foto udara. Setiap foto udara/citra


yang akan diinterpretasi harus merupakan foto udara/citra yang
berurutan garis terbangnya dan mempunyai daerah yang
berrtampalan. (pada foto 1 ada sebagian wilayah yang sama dengan foto
2)

2. Untuk dapat diinterpretasi dengan jelas maka lebar daerah yang


bertampalan kira-kira 1/3 – 2/3 dalam sebuah foto/citra

Prinsip kerja stereoskop adalah sebagai berikut :

a. Mata 1 (mata kanan) mengamati citra sebelah kanan


232019008_Aribbyan Dhafin Tsara S_Kelas A vii
Praktikum Fotogrametri I

b. Mata 2 (mata kiri) mengamati citra sebelah kiri


c. Stereoskop menyatukan daerah bertampalan sehingga seolah – olah hanya
mengamati 1 citra saja
d. Daerah bertampalan menghasilkan gambar 3D yang dapat digunakan
untuk mengamati unsur ketinggian dan kemiringan , terutama pada foto
udara tegak lurus.

2.3 Jenis Stereoskop


Potret udara dengan citra satelit hanya berbeda dalam hal tempat pengambilan
gambar. Potret udara didapat dari memotret keadaan bumi dari dalam atmosfer,
sedangkan citra satelit memotret keadaan bumi dari luar atmosfer. Keunggulan potret
udara daripada citra satelit adalah kedetailan gambar, potret udara dalam satu piksel bisa
mewakili kurang dari 1m2 sedangkan citra satelit sebagian besar tidak terlalu detail
bahkan ada pula yang satu piksel pada citra mewakili 30m2 daerah sebenarnya.
Dalam analisis atau penafsiran potret udara, biasanya menggunakan alat-alat tertentu
yang khusus digunakan untuk kegiatan ini. Alat-alat yang digunakan biasanya bekerja
dalam pandangan tiga dimensi atau stereoskopis.
a. Stereoskop Cermin
Stereoskop cermin merupakan alat optik yang digunakan untuk menafsirkan dua potret
udara yang bertampalan (saling tumpang tindih). Prinsip utama dari stereskop cermin
adalah memperbesar jarak kedua mata sehingga pandangan yang lebih stereoskopis lebih
terlihat. Stereoskopis cermin ini biasanya merupakan alat utama dalam penafsiran potret
udara.

232019008_Aribbyan Dhafin Tsara S_Kelas A viii


Praktikum Fotogrametri I

Gambar Stereoskop Cermin


b. Stereoskop Saku
Stereoskop saku adalah stereoskop yang berukuran kecil sehingga dapat dimasukan ke
dalam saku. Potret udara yang diamati oleh alat ini merupakan potret udara khusus yang
sudah ditentukan daerah potret udara yang bertampalannya. Stereoskop saku relatif tidak
lebih detail daripada menggunakan stereoskop cermin.

Gambar Stereoskop Saku

232019008_Aribbyan Dhafin Tsara S_Kelas A ix


Praktikum Fotogrametri I

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1. Tahapan Pengamatan 3D Stereoskopis Viewers


No Gambar Langkah-langkah Praktikum Keterangan
.
1. Buka halaman
https://3dthis.com/stereo.ht
m

2. Pada halaman tersebut,


unggah gambar yang akan
dibuat 3D dengan memlilih
Browse.

232019008_Aribbyan Dhafin Tsara S_Kelas A x


Praktikum Fotogrametri I

3. Pilih gambar yang sudah


ditentukan sesuai
kelompok, lalu klik Open.

4. Setelah gambar muncul,


pada menu Select image
type, pilih Side by side.

5. Berikut adalah tampilan


gambar yang telah
disatukan. Tetapi gambar
tersebut masih belum pas.
Kita dapat mengaturnya
pada menu Align Images.
Terdapat 3 pilihan yang
dapat digunakan untuk
menyesuaikan gambar
sehingga gambar tersebut
pas.

232019008_Aribbyan Dhafin Tsara S_Kelas A xi


Praktikum Fotogrametri I

6. Berikut adalah tampilan


gambar yang sudah diatur.
Jika merasa sudah pas, klik
Next.

7. Papa menu Select


Rendering, pilih 3D
Experimental. Lalu klik
Next. Tunggu hingga
prosesnya selesai.

8. Berikut adalah tampilan


gambar foto udara yang
telah dibuat menjadi 3D.
Kita dapat menggerakkan
dan mengatur gambar
tersebut pada menu 3D
Experimental Adjust.

Tabel 1 Langkah-langkah Pengamatan 3D Stereoskopis Viewers

3.2. Tahapan Pengamatan Pembuatan Gambar Red & Blue


No Gambar Langkah-langkah Praktikum Keterangan
.

232019008_Aribbyan Dhafin Tsara S_Kelas A xii


Praktikum Fotogrametri I

1. Buka halaman yang akan


dituju, yaitu
https://3dthis.com/stereo.ht
m

2. Setelah pada halaman


tersebut, pilih samples.

3. Klik pada pilihan ke-tiga


yaitu Transform a side by
side Stereo View to a
Red/Cyan anaglyph to be
viewed with 3D glasses.

4. Klik Browse untuk


mengunggah gambar yang
akan dibuat Red&Blue.

232019008_Aribbyan Dhafin Tsara S_Kelas A xiii


Praktikum Fotogrametri I

5. Pilih gambar citra yang


sudah ditentukan sesuai
kelompok, lalu klik Open.

6. Setelah gambar citra


tersebut muncul, klik Next.

7. Berikut adalah tampilan


citra yang sudah disatukan.
Atur kembali gambar citra
sehingga gambar tersebut
pas.

232019008_Aribbyan Dhafin Tsara S_Kelas A xiv


Praktikum Fotogrametri I

8. Setelah gambar dirasa sudah


pas, klik Next.

9. Berikut adalah tampilan


gambar citra yang sudah
diubah menjadi Red&Blue.
Untuk dapat melihat secara
3D gunakan kacamata 3D
Red&Blue.

Tabel 2 Langkah-langkah Pembuatan Gambar Red & Blue

232019008_Aribbyan Dhafin Tsara S_Kelas A xv


Praktikum Fotogrametri I

BAB IV
HASIL DAN ANALISIS

4.1 Hasil

Gambar 2 Hasil Pengamatan Stereoscopic 3D Viewers

Gambar 3 Hasil Pembuatan Gambar Red & Blue

4.2 Analisis
Analisis dari praktikum ini yaitu saya kesulitan dalam memasukan citra nya.
Dibutuhkan ketelitian yang baik karena jika salah memasukan/mengepaskan citranya,
hasilnya kurang baik.

232019008_Aribbyan Dhafin Tsara S_Kelas A xvi


Praktikum Fotogrametri I

BAB V
KESIMPULAN

Dapat disimpulan dari Praktikum ini bahwa Pengamatan menggunakan alat


stereoskopik adalah pemandangan yang dilakukan dengan cara melihat object yang ada
pada dua lembar foto udara yang mempunyai nomor berurutan secara bersamaan agar
kedua foto tampak menyatu dan diperoleh pandangan tiga dimensi (3D). Dalam memproses
sebuah pengamatan stereoskopik diperlukan penglihatan yang normal, karena hal tersebut
sangat membantu dalam menyatukan ataupun melihat gambar yng telah diproses.

232019008_Aribbyan Dhafin Tsara S_Kelas A xvii


Praktikum Fotogrametri I

DAFTAR PUSTAKA

Felix Yanuar Endro Wicaksono. 2009. Apa Itu Foto Udara?.


(http://dpad.jogjaprov.go.id/article/archive/download/apa-itu-foto-udara-61) diakses pada 18
November 2020.

Dwiki, M. 2015. LAPORAN PRAKTIKUM FOTOGRAMETRI DASAR.


(https://www.academia.edu/31402228/LAPORAN_PRAKTIKUM_FOTOGRAMETRI_DAS
AR_Interpretasi_Citra_Foto_dengan_mennggunakan_Mirror_Stereoscope_Topcon_MS_3)
diakses pada 18 November 2020.

Siswapedia,Tim. 2014. Alat Pengamat Citra. (https://www.siswapedia.com/alat-pengamat-


citra/) diakses pada 18 November 2019

232019008_Aribbyan Dhafin Tsara S_Kelas A xviii

Anda mungkin juga menyukai