FOTOGRAMETRI I
PENGAMATAN STEREOSKOPIS
LABORATORIUM FOTOGRAMETRI
JURUSAN TEKNIK GEODESI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
BANDUNG
2020
Praktikum Fotogrametri I
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2. Maksud dan Tujuan Praktikum...................................................................................1
1.3. Waktu Pelaksanaan Praktikum....................................................................................2
BAB II DASAR TEORI...........................................................................................................3
2.1. Foto Udara...................................................................................................................3
2.2. Pengamatan Sereoskopis.............................................................................................5
2.3. Jenis Steroskop............................................................................................................7
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM.........................................................................12
3.1. Tahapan Pengamatan 3D Stereoskopis Viewers.......................................................12
3.2. Tahapan Pengamatan Pembutan Gambar Red & Blue..............................................14
BAB IV HASIL DAN ANALISIS........................................................................................16
4.1. Hasil...........................................................................................................................16
4.2. Analisis......................................................................................................................17
BAB V KESIMPULAN.........................................................................................................18
5.1. Kesimpulan................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................19
232019047_Feny Valentine_B i
Praktikum Fotogrametri I
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1.1 Foto Udara……………………………………………………………………...3
232019047_Feny Valentine_B ii
Praktikum Fotogrametri I
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tahapan Pengamatan 3D Stereoskopis Viewers………………………………… 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Interprestasi foto udara merupakan kegiatan menganalisa citra foto udara
dengan maksud untuk mengidentifikasi dan menilai objek pada citra tersebut sesuai
dengan prinsip-prinsip interprestasi. Interpretasi foto merupakan salah satu dari
macam pekerjaan fotogrametri . Untuk mengetahui kondisi suatu wilayah yang luas
tanpa harus langsung turun kelapangan, dapat dilakukan melalui analisa foto udara
yang dihasilkan melalui pemotretan oleh satelit merupakan foto yang sulit dipahami
tanpa analisa terlebih dahulu. Secara manual, citra dilakukan menggunakan alat
streoskop.
Alat optik pertama yang menggunakan prinsip stereoskopik adalah alat yang
dibuat oleh Robert Wheatstone pada tahun 1883. Stereoskop wheatstone terdiri dari
dua cermin untuk mengamati pasangan foto stereo agar tampak tiga dimensional.
Kemudian Sir David Brewster menciptakan stereoskop dengan sepasang lensa
cembung yang terpisah sejauh 9.52 mm. ia menciptakan alat ini pada tahun 1849.
Kedua jenis alat ini berkembang terus hingga mencapai bentuknya yang sekarang.
LaPrade selanjutnya membedakan stereoskop atas tiga kategori yaitu: 1. Stereoskop
Lensa, 2. Stereoskop Cermin, 3. Stereoskop Mikroskopik (Sutanto, 1994).
232019047_Feny Valentine_B 1
Praktikum Fotogrametri I
232019047_Feny Valentine_B 2
Praktikum Fotogrametri I
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Foto Udara
Foto udara adalah salah satu produk dari bidang ilmu geografi dalam
mengambil obyek, daerah, atau fenomena yang ada di permukaan bumi
inimenggunakan alat berupa kamera dengan proses perekaman secara fotografik
dengan bantuan detektor atau alat pendeteksi berupa film.
Gambar 1.1.1
Foto Udara
232019047_Feny Valentine_B 3
Praktikum Fotogrametri I
Gambar 1.1.2
Pemotretan udara secara condong atau oblique dilakukan dengan posisi antara
pesawat udara yang membawa kamera dengan permukaan bumi memiliki sudut yang
agak miring (untuk pemotretan agak condong atau low oblique) dan dengan
kemiringan tertentu (untuk pemotretan condong atau oblique). Pemotretan udara
secara condong ini memiliki karakter hasil foto udara terlihat agak miring dan atau
miring, namun horizon tidak terlihat.
232019047_Feny Valentine_B 4
Praktikum Fotogrametri I
Gambar 1.1.3
Pemotretan udara sangat condong atau high oblique, sedikit berbeda dengan
pemotretan udara condong. Yang membedakannya yaitu terlihat atau tidaknya garis
batas cakrawala atau batas horizon. Namun perbedaan lain adalah sudut pengambilan
gambar pada optical axis-nya, sehingga batas cakrawala dapat ikut terpotret.
Gambar 1.1.4
232019047_Feny Valentine_B 5
Praktikum Fotogrametri I
Gambar 2.2.1
Pengamatan Stereoskopis
1) Terdapat daerah bertampalan pada foto udara. Setiap foto udara/citra yang
akan diinterpretasi harus merupakan foto udara/citra yang berurutan garis
terbangnya dan mempunyai daerah yang bertampalan.
2) Untuk dapat diinterpretasi dengan jelas maka lebar daerah yang
bertampalan kira- kira 1/3 - 2/3 dalam sebuah foto/citra.
232019047_Feny Valentine_B 6
Praktikum Fotogrametri I
Gambar 2.2.2
1. Stereoskop lensa atau saku (pocket stereoscope). Stereoskop ini adalah jenis
paling sederhana dan paling mudah dibawa karena mempunyai ukuran yang
kecil dan hanya terdiri dari dua lensa yang hanya berjarak sebesar basis mata.
a. Ukuran foto yang dapat dilihat bentuk tiga dimensinya terbatas sekitar 6
cm x 10 cm.
232019047_Feny Valentine_B 7
Praktikum Fotogrametri I
Gambar 2.3.1
Pocket Stereoskopis
232019047_Feny Valentine_B 8
Praktikum Fotogrametri I
2. Stereoskop Cermin.
a. Ada lensa yang dilengkapi cermin yang dipasang di kiri dan kanan (cermin
sayap) dibagian bawah lensa ada prisma yang berfungsi sebagai cermin
untuk membelokkan cahaya dari cermin sayap agar dapat masuk ke lensa,
kemudian menuju ke mata. Dengan demikian jarak antara kedua buah foto
ukuran 23cm x 23cm yang dipasang di bawah stereoskop dapat diperbesar.
b. Bagian-bagian dari stereoskop cermin ini meliputi lensa cembung,
sepasang prisma/cermin, cermin perak, tiang penyangga, dan lensa
binokuler.
c. Kelebihan dari stereoskop cermin ini adalah dapat melakukan perbesaran
dengan penambahan lensa binokuler, daerah yang diamati lebih luas
daripada stereoskop saku, dan dapat menampakkan satu lembar foto udara
secara penuh.
d. Kekurangan stereoskop ini adalah ukurannya yang besar sehingga tidak
praktis (lebih sukar jika dibawa ke lapangan), harga relatif mahal, dan jika
ditambahkan dengan binokuler maka akan memperkecil daerah yang
diamati.
e. Sebagai alat pelengkap stereoskop cermin alah tongkat paralaks yang
berfungsi sebagai alat pengukur paralaks. Tongkat ini dapat diperpanjang
atau diperpendek serta dilengkapi dengan skala pembacaan.
f. Disamping itu untuk menunjuk titik bayangan obyek di foto kiri dan kanan
pada tongkat ini juga disediakan tempat untuk dipasangi kaca yang ada
titik apungnya (berupa titik, cincin dan silang). Untuk pembacaan,
apabila bacaan makin besar jarak antara kedua titik apung makin kecil.
Obyek yang diukur akan makin tinggi, dan sebaliknya.
g. Pada tongkat ini sering pula dilengkapi tempat pensil, sehingga dapat
digunakan untuk menggambar peta dari foto.
232019047_Feny Valentine_B 9
Praktikum Fotogrametri I
Gambar 2.3.2
Stereoskop Cermin
3. Stereoskopi mata adalah pandangan dua mata yang terpusat pada suatu titik,
sumbu-sumbu optis lensa mata berpotongan dan membentuk sudut yang
disebut sudut paralaktis di titik tersebut. Bayangan titik tersebut jatuh tepat
pada bintik kuning. Untuk tiap titik pada umumnya sudut paralaktisnya
berbeda dengan perbedaan sudut ini orang akan melihat perbedaan jarak titik-
titik terhadap mata, dan memberikan kesan kedalaman stereoskopik. Gambar
berikut ini menunjukkan bahwa sudut paralaktis dititik A dan B berbeda.
Sehingga terjadi kesan kedalaman yang berbeda pula. Disini B tampak lebih
dalam daripada A.
232019047_Feny Valentine_B 10
Praktikum Fotogrametri I
Gambar 2.3.3
Stereoskopis Mata
232019047_Feny Valentine_B 11
Praktikum Fotogrametri I
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
232019047_Feny Valentine_B 12
Praktikum Fotogrametri I
232019047_Feny Valentine_B 13
Praktikum Fotogrametri I
kita inginkan.
232019047_Feny Valentine_B 14
Praktikum Fotogrametri I
232019047_Feny Valentine_B 15
Praktikum Fotogrametri I
BAB IV
HASIL DAN ANALISIS
4.1. Hasil
4.1.1 Pengamatan 3D Stereoskopis Viewers
Gambar 4.1.1
Gambar 4.1.2
232019047_Feny Valentine_B 16
Praktikum Fotogrametri I
4.2. Analisis
Pada praktikum ini kita perlu untuk menyesuaikan citra yang digunakan
secara teliti dan cermat. Karena kita harus melalukan penyamaan antar dua gambar
agar menjadi satu serta menghasilkan gambar yang dapat dilihat menggunakan
kacamata 3D. Untuk pengamatan stereoskopis pada praktikum kali ini bisa terbilang
dapat dengan mudah diikuti oleh Mahasiswa. Kita tinggal memilih citra kemudian
masuk pada laman stereoscopic online. Perlu ketelitian juga saat sedang proses
penyatuan gambar agar hasilnya bisa menjadi satu gambar dengan cara mengatur
Remove Slides, Remove Center dan Vertical Alignnya saja.
232019047_Feny Valentine_B 17
Praktikum Fotogrametri I
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Pada pratikum kali ini, yaitu stereoskop berfungsi untuk menampilkan gambar
3D. Gambar 3D dari citra yang diinterpretasi akan memudahkan pengamatan.
Praktikum stereoskop dilakukan untuk dapat melihat foto yang bertammpalan dan
dapat dilakukan secara daring melalui situs yang ada (stereoskopic online,
https://3dthis.com/stereo.htm).
232019047_Feny Valentine_B 18
Praktikum Fotogrametri I
DAFTAR PUSTAKA
Felix Yanuar Endro Wicaksono. “Foto Udara”.
http://dpad.jogjaprov.go.id/public/article/120/a993f9ea56c9580ff07f271a12e7a62b.pd
f. (Diakses pada tanggal 16 November 2020).
Rahmandika, Dwiki. “Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar Interpretasi Citra Foto dengan
mennggunakan Mirror Stereoscope Topcon MS-3”.
https://www.academia.edu/31402228/LAPORAN_PRAKTIKUM_FOTOGRAMETR
I_DASAR_Interpretasi_Citra_Foto_dengan_mennggunakan_Mirror_Stereoscope_To
pcon_MS_3. (Diakses pada tanggal 16 November 2020).
232019047_Feny Valentine_B 19