Anda di halaman 1dari 18

Kuliah-6

GDA 211 FOTOGRAMETRI I


Perencanaan Pemotretan Udara

Gasal – Thn 2020/2021


Sumarno
Program Studi Teknik Geodesi
FTSP Itenas
marnosoe@gmail.com
JENIS FOTO UDARA

Foto udara dapat di bedakan berdasarkan beberapa aspek, antara lain dari sudut
pengambilannya, jenis emulsi dan jenis kamera yang digunakan.
Jenis foto udara berdasarkan sudut pemotretan
➢ Foto Udara Vertikal
➢ Foto Udara Oblique (miring)
➢ Foto Udara High Oblique (miring sekali)
FOTO UDARA FOTO UDARA FOTO UDARA
TEG AK/VERTIKAL MIRING MIRING SEKALI

Jenis foto udara berdasarkan sudut pemotretan


2
Geometi Foto Udara Tegak

3
FOTO UDARA METRIK

Berdasarkan jenis kamera yang dimaksud disini adalah berdasarkan ukuran


bingkai negatifnya (negative frame), yang dapat dibedakan menjadi :
Foto udara format besar, dengan ukuran 23 cmm x 23 cm. Jenis foto ini diambil
dengan kamera metrik dan paling umum digunakan dalam fotogrametri.

Kamera metrik Wild RC-9 dan foto udara 23 cm x 23 cm

Untuk kamera metrik ukuran normal dikenal tiga sudut bukaan (angle field of view),
yakni :
Normal Angle (NA), f = 210 mm
Wide Angle (WA), f = 152 mm
Super Wide Angle (SWA), f = 88 mm 6
Informasi tepi foto (metrik 23 cm x 23 cm)

JAM ALTIMETER NIVEAU PJ.FOKUS

Tanda waktu (jam),


Altimeter = penunjuk ketinggian
FIDUCIAL terbang terhadap mean
MARK sea level,
FIDUCIAL
FIDUCIAL Niveau = indikator kedataran foto/
MARK
MARK
kamera saat
pemotretan,
Panjang fokus kamera
Fiducial mark (tanda tepi) = tanda
pada tengah-tengah
sisi atau pojok foto
untuk penentuan titik
utama foto.

FIDUCIAL
MARK

7
Pemotretan Udara
Geometri Saat Pemotretan
Pembentukan Model Stereo
Jalur Pemotretan Udara

POLA PEMOTRETAN

Pemotretan pola blok Pemotretan pola strip


Overlap dan Sidelap

r un 2
si d el a
p
ov er
l ap r un 1
Overlap dan Sidelap
Perencanaan Misi Pemotretan Udara

1)Tinggi terbang Hr = Sf x f
dimana : Hr = tinggi terbang terhadap tinggi tanah rata-rata
Sf = bilangan skala foto
f = panjang fokus kamera

2) Jarak antar dua jalur Q = (100-q)% x a x S


dimana : Q = adalah jarak antar dua jalur pemotretan
q = pertampalan ke samping (sidelap)
a = lebar sisi foto
S = bilangan skala foto
3) Interval waktu pemotretan
Interval waktu pemotretan (eksposur) diset pada intervalometer sesuai dengan panjang basis
udara (B) dan kecepatan pesawat terbang (Vkm/jam). Sedang panjang basis udara dihitung
dari skala foto dan pertampalan kedepan (overlap %) yang ditetapkan.
B (km)
dt = = …… detik
V (km/jam)
15
Menghitung jumlah foto/ model

p
Jumlah foto/strip (M) = + 2 + 2 (2 =safety factor)
(100-p)% X A X Sf

l
Jumlah strip (N) = +1 (1 =safety factor)
(100-q)% X A X S

dimana : p = panjang daerah, l = lebar daerah, p = overlap, q = sidelap


A = panjang sisi bingkai foto, lebar sisi foto , utk foto metrik = 23 cm, S = bilangan skala foto

Total foto yang diperlukan = M x N

Cara ini hanya dapat digunakan untuk bentuk daerah yang mempunyai bentuk persegi
empat atau kombinasi bentuk persegi empat.

16
Model Efektif

Perkiraan jumlah model yang diperlukan berdasarkan luas model efektif.


Luas area
Jumlah model =
luas model efektif

Luas satu model efektif = {(100-p)% X 23cm X S}{(100-q)% X 23cm X S}


Cara ini dapat digunakan untuk estimasi jumlah model dengan bentuk area
pemotretan yang tidak teratur.
17

Anda mungkin juga menyukai