Anda di halaman 1dari 6

PAPER SISTEM DAN TRANSFORMASI KOORDINAT

APA ITU TRANSFORMASI KOORDINAT DI BIDANG


GEOSPASIAL ?

Disusun Oleh :

Aribbyan Dhafin Tsara Sugandi

NRP : 232019008

Kelas : A

PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
BANDUNG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam Keppres No. 166 Tahun 2000 Bakosurtanal (sekarang Badan
Informasi Geospasial atau BIG) kembali diberi tugas untuk menyelenggarakan
tugas pemerintahan di bidang survai dan pemetaan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Dalam menyelenggarakan tugas itu ditetapkan
bahwa Bakosurtanal mempunyai fungsi pembinaan infrastruktur data spasial atau
yang lebih dikenal sebagai Infrastruktur Data Spasial Nasional (IDSN). IDSN
dilihat sebagai satu upaya nasional untuk menghadirkan sumber-sumber data
spasial dasar yang dapat dimanfaatkan seluas mungkin. Program pemetaan nasional
maupun daerah diharapkan menggunakan georeferensi standar nasional yaitu
Datum Geodesi Nasional 1995 (DGN95). Pemetaan ke dalam system DGN95 dapat
dilakukan dengan pengikatan ke kerangka kontrol horisontal Bakosurtanal Orde 0
dan Orde 1, serta ke Titik Dasar Teknik BPN, Orde II, III, dan IV. Ini adalah satu
framework dataset atau data dasar utama dalam kerangka IDSN(Villanueva, 2001).
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Transformasi Koordinat

Transformasi koordinat merupakan kegiatan menghitung nilai koordinat


dari satu sistem koordinat ke sistem koordinat lainnya. Dalam proses transformasi
koordinat ini diperlukan nilai-nilai parameter yang menghubungkan antara kedua
sistem referensi tersebut. Nilai-nilai parameter transformasi tersebut didapatkan
dari titik-titik sekutu, dimana titik-titik sekutu ini merupakan titik-titik stasiun
referensi yang memiliki nilai pada kedua sistem koordinat yang terlibat dalam
proses transformasi koordinat. Dalam proses transformasi koordinat DGN95 ke
SRGI2013 ini yang dilakukan adalah murni transformasi antar datum, belum
menyentuh transformasi antar epoch (waktu) datum. Perlu menjadi catatan disini,
bahwa keduanya baik DGN95 ataupun SRGI2013 merupakan sistem koordinat
kartesian geosentris (pusat sumbu koordinat diletakan di pusat massa bumi).
Sehingga model transformasi koordinat yang dilakukan adalah transformasi
koordinat kartesian 3 Dimensi (3D).
2.1.1 Transformasi Koordinat 2 Dimensi

Transformasi dua dimensi menggunakan dua buah sumbu, yaitu


sumbu x dan sumbu y. Sumbu x mewakili ukuran panjang, sedangkan
sumbu y mewakili ukuran lebar. Transformasi 2 dimensi ada 3 macam yaitu
transformasi konform, transformasi affine, dan transformasi polynomial.
Contoh transfomasi koordinat 2D antara lain:
• Antar sistem koordinat lokal

• Antar sistem koordinat lokal dan koordinat umum


• Antar sistem koordinat umum
• Antar bagian derajat sistem koordinat Polyeder

• Antar zone sistem koordinat UTM / TM 3 derajat


2.1.1.1 Transformasi Konformal
Transformasi konformal 2 dimensi adalah transformasi
linear yang menghubungkan sistem koordinat kartesian 2 dimensi
menghubungkan rotasi, keseragaman perubahan skala, diikuti oleh
perubahan translasi. Rotasi didefinisikan oleh satu sudut rotasi (a)
dan perubahan skala oleh satu skala faktor (s).
2.1.1.2 Transformasi Affine

Transformasi affine adalah transformasi linear yang


menghubungkan sistem koordinat transformasi kartesian 2 dimensi
menghubungkan rotasi, perubahan skala pada arah x dan y diikuti
oleh translasi. Fungsi transformasi menggambarkan 6 parameter
satu sudut rotasi (a) ,dua faktor skala , skala faktor pada arah x (Sx),
faktor skala pada arah y (Sy), dan 2 perubahan titik asal (X0,Y0).

2.1.1.3 Transformasi Polinomial


Transformasi Polinomial adalah transformasi non linear
yang berkaitan dengan sistem koordinat kartesian 2 dimensi
menghubungkan translasi, rotasi, dan perubahan variabel skala.
2.1.2 Transformasi Koordinat 3 Dimensi
Tranformasi tiga dimensi pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan
transformasi pada benda (objek) dua dimensi. Pada transformasi tiga
dimensi menggunakan 1 buah sumbu tambahan, yaitu sumbu z. Dengan
demikian pada transformasi tiga dimensi sumbu yang dipergunakan adalah
sumbu x, sumbu y, dan sumbu z. Contoh transformasi koordinat 3D antara
lain:
• Antar sistem koordinat geodetik dan geosentrik dan sebaliknya

• Antar sistem koordinat toposentrik dan geosentrik dan sebaliknya


BAB III
KESIMPULAN
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Transformasi Koordinat adalah kegiatan
menghitung nilai koordinat dari satu sistem koordinat ke sistem koordinat lainnya.
Dalam praktek surveying dan geodesi sering dijumpai persoalan transformasi
koordinat, yaitu pemindahan/konversi koordinat dari suatu sistem koordinat ke
sistem koordinat yang lainnya. Transformasi koordinat dapat dikelompokkan
menjadi 2 macam, yaitu:
- Transformasi Koordinat 2D

- Transformasi Koordinat 3D
Transformasi 2D menggunakan dua buah sumbu, yaitu sumbu x dan sumbu y.
Sumbu x mewakili ukuran panjang, sedangkan sumbu y mewakili ukuran lebar.
Transformasi 2 dimensi ada 3 macam yaitu :
- Transformasi Konform,
- Transformasi Affine
- Transformasi Polynomial.
Sedangkan, Tranformasi 3D pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan transformasi
pada benda (objek) dua dimensi. Pada transformasi tiga dimensi menggunakan 1
buah sumbu tambahan, yaitu sumbu z. Dengan demikian pada transformasi tiga
dimensi sumbu yang dipergunakan adalah sumbu x, sumbu y, dan sumbu z.
DAFTAR PUSTAKA
Rifai, Taufiq. 2016. STUDI TRANSFORMASI KOORDINAT DARI DGN 1995 KE
RSGI 2013 MENGGUNAKAN METODE TRANSFORMASI BURSA
WOLF. Teknik Geomatika, FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Maret –
Surabaya.
Dewi Kania Sari., Ir., M.T. Sistem Transformasi Koordinat, Power Point. Teknik
Geodesi, FTSP, Institut Teknologi Nasional – Bandung.
Sulastri. 2007. Transformasi Bangun Ruang Tiga Dimensi menggunakan Visual
Basic 6.0. Teknik Informasi, FTI, Universitas Stikubank Semarang –
Semarang.

Anda mungkin juga menyukai