Anda di halaman 1dari 11

EVALUASI AKHIR KULIAH

Nama : Shiddiq Akbar Ibrahim


NRP : 23-2016-070
Kelas :A
Mata Kuliah : Fotogrametri II

1. Gambarkan Diagram Alir Pemetaan Menggunakan Metode Fotogrametri


Jawab :

Diagram Alir Pemetaan Menggunakan Metode Fotogrametri (Al Ayyubi dkk 2017)

Penjelasan dari diagram alir diatas adalah sebagai berikut :

a. Perencanan Jalur Terbang


Tahap perencanaan jalur terbang meliputi desain polygon area rencana, penentuan
sidelap & overlap, perhitungan jumlah foto, rencana lokasi take-off dan landing, serta
rencana sesi dan tinggi terbang. Pada tahap ini software yang digunakan adalah Mission
Planner.
b. Pengukuran GCP
Pengukuran Ground Control Point (GCP) menggunakan GPS tipe Geodetik untuk
mendapatkan nilai koordinat tanah. Nilai koordinat tanah (X, Y, & Z) menggunakan
sistem koordinat UTM Zona 49S.
c. Kalibrasi Kamera
Kalibrasi kamera dilakukan untuk mendapatkan nilai IOP pada kamera. Pada proses ini
dilakukan proses bundle adjustment laboratory calibration menggunakan software
Photomodeler Scanner. Setelah parameter IOP didapat maka parameter tersebut
dimasukkan kedalam model.
d. Pemotretan Udara
Akuisisi data foto udara menggunakan wahana Fix Wing UAV dan kamera Canon
PowerShot S100 yang dilakukan untuk mendapatkan data foto objek kawasan Kampus
ITS Sukolilo.
e. Ortorektifikasi
Ortorektifikasi merupakan tahapan georeferencing dengan cara rektifikasi foto objek
pada model menggunakan data koordinat GCP.
f. Pembuatan Orthofoto
Tahapan membuat orthofoto yaitu :
- Alignment Foto
- Pemodelan Geometri
- Pembentukan Tekstur 3D
- Transformasi koordinat 3D
- Orthomosaik

Sumber : 1. Al Ayyubi, A. S., Cahyono, A. B. & Hidayat, H. Pemetaan Foto Udara


Menggunakan Wahana Fix Wing UAV (Studi Kasus : Kampus ITS Sukolilo.
J. Tek. ITS 6, 2–7 (2017).
2. Jelaskan Kedudukan Triangulasi Terhadap Keseluruhan Proses Pemetaan
Jawab :
Kedudukan dari triangulasi pada proses pemetaan adalah sebagai penentu dalam
memposisikan titik berdasarkan pengukuran, yang berguna sebagai titik kontrol pada setiap
pengukuran.
3. Jelaskan penerapan prinsip kesegarisan dan kesebidangan dalam proses fotogrametri
digital
- Prinsip kesegarisan/kolirieritas (Collinearity)
Pada suatu kondisi dimana stasiun pemotretan, titik obyek, dan gambar foto,
terletak pada satu garis lurus. Penerapan prinsip kesegarisan dapat dilihat pada
persamaan kolineritas yang digunakan antara lain untuk menghitung 6 unsur
orientasi luar pada foto miring (tilted) , dan orientasi relatif analitik.

Gambar Kondisi Kesegarisan


Pada gambar di atas, stasiun pemotretan L sebuah foto udara menggunakan kamera
dengan fokus f, L mempunyai koordinat tanah XL, YL, dan ZL . Titik a (titik A
pada bidang foto) mempunyai koordinat foto xa, ya, dan za , dan titik A (di
lapangan) mempunyai koordinat tanah XA, YA, dan ZA. Persamaan kolineritas :
Bila x’y’z’ merupakan salib sumbu dari sistem koordinat yang sejajar dengan
sistem koordinat XYZ, maka titik a pada foto udara dengan koordinat foto (xa , ya
, za) dapat diputar terhadap salib sumbu x’y’z’ sehingga posisinya menjadi (x’a ,
y’a , z’a).
- Prinsip Kesebidangan/Koplanaritas (Coplanarity)
Pada suatu kondisi dimana dua buah stasiun pemotretan suatu pasang foto udara
stereo, titik obyek, dan gambar titik yang bersangkutan pada pasangan foto udara
tersebut semuanya terletak dalam satu bidang yang sama.

Gambar Kondisi Kesebidangan


Prinsip kesebidangan dapat dilihat pada gambar diatas dimana titik L1, L2, a1, a2,
dan A semuanya terletak pada satu bidang yang sama. Persamaan koplanaritas :

indeks 1 dan 2 masing-masing menunjukkan foto udara kiri dan kanan, dimana :
Persamaan koplanaritas tidak tidak mengandung parameter yang akan dicari, pada
dasarnya persamaan koplanaritas hanya memuat unsur-unsur orientasi luar dari dua
buah foto udara stereo. Setelah unsur-unsur orientasi luar dihitung, berikutnya
koordinat titik obyek dipecahkan dengan cara reseksi ruang (space resectuin
problem).
4. Jelaskan Tahapan Umum Proses Triangulasi Udara!
Jawab :
Tahapan umum mengenai proses triangulasi udara dapat dilihat pada gambar diagram alir
dibawah ini.

Gambar Diagram Alir Tahapan Triangulasi Udara


5. Jelaskan perbedaan antara titik kontrol tanah, titik kontrol minor dan titik tunggal dalam
proses AT
Jawab :
- Titik Kontrol Tanah :
Titik yang dipakai sebagai acuan survey untuk memastikan bahwa garis lintang
dan bujur titik di peta akurat sesuai dengan koordinat yang sebenarnya.
Merupakan hal penting dalam situasi dimana pemetaan presisi dan akurasi
diperlukan. Titik kontrol tanah berisikan X,Y,h (full groundcontrol), titik kontrol
planimetrik (X,Y) dan titik kontrol tinggi (h).
- Titik Kontrol Minor
Titik yang dipakai sebagai acuan survey yang diperlukan untuk orientasi absolut
suatu modelstereo ataupun rektifikasi foto tunggal. Letak yang terbaik adalah
dipojok-pojok model. Pada kondisi overlap 60% dan sidelap 20%, titik-titik
kontrol minor umumnya berimpit dengan titik ikat, sehingga sebuah titik dapat
dipakai untuk dua kegunaan.
- Titik Tunggal
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan titik ikat, pemindahan titik dan titik sinyalisasi
Jawab :
- Titik Ikat
Titik yang digunakan untuk menghubungkan model atau jalur yang berdekatan,
titik-titik ikat ini merupakan target utama untuk pengukuran. Dalam pemilihannya
sedapat mungkin harus diperhatikan agar jumlahnya sesedikit mungkin (segi
ekonomis) dengan hubungan geometris yang baik (segi ketelitian). Dengan
demikian berarti jumlah minimum titik ikat harus dipilih pada tempat yang paling
ideal, beberapa titik tambahan diperlukan untuk memungkinkan pengecakan
adanya blunder. Untuk pemotretan dengan pertampalan 60% dan 20% tiga buah
titik yang tersebar merata pada daerah triple overlap harus dipilih. Untuk
menghindari deformasi emulsi yang besar letak titik terlalu dekat dengan tepi foto
harus dihindari (sebaiknya tidak lebih dekat dari 5 mm).
Gambar Titik Ikat Pada Model
Jumlah titik ikat standar per foto yaitu ada 9 titik atau per model ada 6 titik (3 titik
pada setiap triplelap). Disarankan (karena kendalanya) 18 titik per foto atau 12 titik
per model atau paling tidak 15 titik per foto atau 10 titik per model. Untuk
memperoleh ikatan yang baik antara jalur-jalur yang berdekatan, titik-titik sayap
harus terletak di tengah-tengah daerah sidelap. Secara umum, penyebaran titik yang
lebih padat akan terjadi sepanjang tepi jalur hanya pada keadaan khusus, jika sisi-
sisi foto yang bersebelahan pada jalur yang berbeda kira-kira berimpit, maka satu
titik cukup untuk mengikat enam buah foto. Seluruh titik ikat yang dipilih harus
ditandai pada foto dengan lingkaran atau segitiga dan diberi nomor (hendaknya
diperhatikan : titik-titik yang sama harus diberi nomor yangsama atau titik-titik
yang berbeda tidak boleh diberi nomor yang sama, hindari penomoran dengan
memakai abjad).
- Pemindahan titik
Pemindahan titik pada prinsipnya adalah mencari dan menandai titik yang sama
pada foto atau jalur yang bersebelahan. Untuk memudahkan dalam
mengidentifikasi, seluruh titik (signalisasi, alami, buatan) harus ditandai dengan
cara melubangi diapositif dan dinomori (sebaiknya dengan glass pencil). Untuk
instrumen stereo, maka penandaan cukup pada satu foto dalam setiap jalur
sedangkan untuk pengamatan mono semua titik pada setiap foto harus ditandai.
Prosedur yang umum dalam pengamatan stereo, yaitu : penandaan irisan tengah per
foto, pemindahan dan penandaan pada jalur yang bersebelahan (pemindahan dalam
satu jalur dilakukan dalam pengukuran stereo tanpa penandaan). Prosedur untuk
pengamatan mono sama dengan pada stereo tetapi seluruh titik ditandai. Alat
pemindah titik (point transfer device) digunakan agar ketelitian tinggi dapat dicapai
(pada alat kuno ketelitian = 10-30 μm, pada alat modern ketelitian < 10 μm).
Berdasarkan pengalaman waktu yang dibutuhkan untuk menandai dan
memindahkan titik berkisar antara 1 menit per titik.

Gambar Pemindahan Titik


- Titik Sinyalisasi
Titik sinyalisasi adalah titik yang di tandai di lapangan dengan tanda yang disebut
'premark', pemasangan premark (premarking) di lapangan dilakukan sebelum
pemotretan udara dengan ukuran dan warna yang sesuai dan kontras sesuai
backgroundnya sedemikian rupa sehingga akan terlihat pada lembar foto udara
pada posisi yang telah direncanakan, terutama pada daerah yang banyak
pohon/bangunan tinggi (pada daerah perkotaan premark dapat ditempatkan pada
atap gedung). Contoh pemasangan premark di lapangan.

Gambar Pemasangan Premark


7. Apa yang dimaksud dengan M-7 dan M43 dalam perhitungan perataan AT menggunakan
model bebas (IMT)
Jawab :

Merupakan istilah solusi dalam pemecahan parameter transformasi

- M-7 ( Solusi secara simultan/ simultaneous solution dengan 7 parameter)


- M-43 ( Solusi bertahap planimetrik dan tinggi).
8. Jelaskan bagaimana sebaiknya sebaran titik kontrol planimetri dan titik kontrol tinggi
dilakukan untuk mendapatkan ketelitian hasil AT yang maksimal di seluruh blok pemetaan.
Jawab :

Penyebaran titik-titik kontrol planimetrik untuk ‘bridging distance’ umumnya merupakan


kelipatan genap dari basis ‘b’. Beberapa kondisi dapat terjadi dalam praktek antara lain :
- titik kontrol tanah tersedia dan dapat dikenali di foto

- titik kontrol tanah tersedia tetapi tidak dapat dikenali

- titik kontrol tanah tak tersedia


Penyebaran titik kontrol tanah, titik kontrol planimetrik (X,Y) disebar disepanjang
perimeter (sisi atau batas tepi) daerah pemetaan. Jarak penyebaran ditentukan sebagai
fungsi dari bridging distance pemotretan.

Titik kontrol tinggi (h), disebar disepanjang perimeter, ditengah daerah pemetaan dan
ditempatkan pada daerah sambungan jalur pemotretan. Jarak penyebaran ditentukan
sebagai fungsi dari bridging distance pemotretan.

Contoh distribusi kontrol planimetrik dan tinggi pada suatu daerah/blok pemetaan

Anda mungkin juga menyukai