Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN III

PRAKTIKUM KERANGKA KONTROL GEODESI


“RESUME KERANGKA KONTROL VERTIKAL”

Tanggal Penyerahan: Minggu, 5 Juli 2020

Disusun Oleh:
Shiddiq Akbar Ibrahim (23-2016-070)

Kelas C
Kelompok 5 (Lima)

1. Bagus Suripto (23-2015-042)


2. Shiddiq Akbar Ibrahim (23-2016-070)
3. Taufik Iqbal (23-2017-018)
4. Arega Muhammad (23-2017-083)

Nama Asisten:
1. Ajie Ahmad Fauzie (23-2016-013)

2. Ahmad Nurfirdaus Rizaldi (23-2016-085)

LABORATORIUM SURVEI DAN PEMETAAN


JURUSAN TEKNIK GEODESI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
BANDUNG
2020
PRAKTIKUM KERANGKA KONTROL GEODESI

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................ i
1. Kerangka Kontrol Vertikal (KKV) ................................................................................. 1
2. Sistem Tinggi .................................................................................................................. 1
2.1 Tinggi Orthometris.................................................................................................... 2
2.2 Tinggi Dinamis ......................................................................................................... 2
2.3 Tinggi Normal ........................................................................................................... 2
2.4 Tinggi Geometrik ...................................................................................................... 3
3. Bidang-bidang yang berhubungan dengan KKV ............................................................ 3
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 5

i
SHIDDIQ AKBAR IBRAHIM / 232016070 / C / 5
PRAKTIKUM KERANGKA KONTROL GEODESI

1. Kerangka Kontrol Vertikal (KKV)


Pengukuran Kerangka Kontrol Vertikal (KKV) dalam pemetaan topografi pada
dasarnya bisa dilaksanakan secara geometrik dengan sipat datar maupun secara
trigonometrik memanfaatkan data sudut vertikal dan jarak menggunakan Total
Station (TS). Pada pengukuran KKV dengan TS, khususnya pada rentang jarak-
dekat, ukuran sudut menjadi hal yang sangat berpengaruh pada nilai beda tinggi
yang dihasilkan. Oleh karena itu ketelitian pengukuran KKV dengan menggunakan
TS berbagai spektrum akurasi sudut potensial untuk dikaji. Penelitian ini bertujuan
untuk menentukan ketelitian hasil pengukuran KKV dengan TS akurasi sudut 1”
dan 5” serta membandingkan ketelitian tersebut dengan nilai yang dianggap benar
dari Digital Level. Penelitian ini memakai metode trigonometrik teknik resiprokal
dalam pengukuran 12 pilar titik kontrol berbentuk loop. Data diolah dengan metode
Bowditch dan Hitung Kuadrat Terkecil metode parameter, serta dengan uji-t dan
uji-F. Hasil menunjukkan bahwa ketelitian KKV hasil dari TS 1” lebih teliti
daripada hasil dari TS 5” dari sisi fΔh, simpangan baku, dan kelas JKV. Nilai H dan
simpangan baku H hasil TS 1” memiliki kedekatan yang tinggi dengan nilai hasil
dari Digital Level dibanding hasil dari TS 5” jika ditinjau dari uji statistik pada
tingkat kepercayaan 95%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semakin
rendah akurasi sudut TS, maka semakin berkurang ketelitiannya dalam pengukuran
KKV.

2. Sistem Tinggi
Tinggi adalah jarak vertikal atau jarak tegak lurus dari suatu bidang referensi
tertentu terhadap suatu titik sepanjang garis vertikalnya. Untuk suatu wilayah biasa

1
SHIDDIQ AKBAR IBRAHIM / 232016070 / C / 5
PRAKTIKUM KERANGKA KONTROL GEODESI

Muka Laut Rata-rata (MLR) ditentukan sebagai bidang referensi dan perluasannya
kedaratan akan disebut dengan datum atau geoid.

2.1 Tinggi Orthometris


Tinggi orthometrik suatu titik adalah jarak geometris yang diukur sepanjang
unting-unting (Plumb Line) antara geoid ke titik tersebut. Tinggi orthometrik ini
merupakan tinggi yang umumnya dimengerti dan paling banyak digunakan. Lain
halnya dengan tinggi dinamis, tinggi ortometrik ini memiliki nilai geometris.
Permukaan geoid referensi sangat unik, dikarenakan satu bidang ekupotensial yang
merupakan bidang yang memiliki nilai gravitasi tunggal sama dengan permukaan
laut di lautan terbuka. Dalam keperluan praktisnya tinggi orthometrik sangat sulit
di realisasikan, karena untuk merealisasikan hal yang perlu diketahui adalah arah
tegak lurus dari percepatan gravitasi terhadap permukaan di semua titik yang berada
sepanjang jarak tersebut. Pada Gambar di bawah dijelaskan gambaran dari Tinggi
Orthometrik.

2.2 Tinggi Dinamis


Sistem tinggi dinamik adalah tinggi yang dihitung dari perbandingan
geopotensial suatu titik terhadap gayaberat normal yang digunakan. Titik-titik yang
memiliki geopotensial yang sama memiliki tinggi dinamis yang sama, karena
besarnya gayaberat normal akan berlaku di setiap tempat pengukuran.

2.3 Tinggi Normal


Sistem tinggi normal ditemukan oleh Molodenski (1954), dan sifatnya
sangat teoritis sehingga tidak pernah dipakai untuk keperluan praktis.Sistem tinggi

SHIDDIQ AKBAR IBRAHIM / 232016070 / C / 5


2
PRAKTIKUM KERANGKA KONTROL GEODESI

normal menggunakan bidang telluroid dan quasi geoid dalam mempresentasikan


ketinggian.

2.4 Tinggi Geometrik


Ketinggian yang umum digunakan sehari-hari adalah ketinggian yang
mengacu terhadap geoid (tinggi orthometrik). Untuk mendapatkan tinggi
orthometrik dari tinggi ellipsoid diperlukan data undulasi geoid (N). Ada 2 metoda
untuk mendapatkan nilai N, yaitu: metoda geometrik dan gravimetrik. Dalam
metode gravimetrik diperlukan model geopotensial global. Sampai dengan saat ini
model-model geopotensial global telah banyak yang dipublikasikan oleh beberapa
institusi. Dalam penelitian ini metodologi yang digunakan adalah pengukuran
gravimeter yang hasilnya diolah di software gravsoft sehingga menghasilkan pola
undulasi gravimetrik. Dibandingkan dengan metodologi pengukuran sipat datar dan
GPS geodetik sehingga menghasilkan tinggi H elevasi (ortometrik) dan tinggi h
ellipsoid, hasil dari pengukuran digabungkan untuk menghasilkan pola undulasi
geometrik .

3. Bidang-bidang yang berhubungan dengan KKV


a. Bidang Permukaan Bumi
Adalah Bidang permukaan alamiah sebagaimana apa adanya seperti apa yang
kita lihat ( Natural ).
b. Bidang Nivo/Bidang Ekipotensial
Adalah Bidang yang merupakan tempat kedudukan titik yang mempunyai
potensial gaya berat yang sama.
c. Bidang Permukaan Laut Rata-rata (MSL)
Adalah Bidang Permukaan laut rata-rata yang bebas dari gangguan. Data pada
MSL didapatkan melalui pengamatan pasut.Idealnya lama dari pengamatan
pasut iyalah 18,6 tahun. Pasut sendiri desebabkan oleh gaya Tarik menarik
Bulan,Matahari dan Benda angkasa lainnya.

SHIDDIQ AKBAR IBRAHIM / 232016070 / C / 5


3
PRAKTIKUM KERANGKA KONTROL GEODESI

d. Geoid
Adalah Bidang ekipotensial yang boleh dikatakan (Tidak persis) Berimpit
dengan MSL.
e. Elipsoid
Adalah Bentuk dari Matematis bumi. Yang artinya mempunyai ukuran
panjang jari-jari Ekuator (ɑ) dan Kegepengan (f)

SHIDDIQ AKBAR IBRAHIM / 232016070 / C / 5


4
PRAKTIKUM KERANGKA KONTROL GEODESI

DAFTAR PUSTAKA

Djaja, R. (2016). PENENTUAN MODEL GEOPOTENSIAL GLOBAL YANG


OPTIMAL UNTUK PERHITUNGAN GEOID SUMATERA. Jurnal
Unpak, Bogor.

Oktavian, R. Y. (2017). STUDI PENENTUAN TINGGI ORTHOMETRIK


MENGGUNAKAN METODE GPS HEIGHTING DAN METODE
GAYABERAT. Jurnal ITS, Surabaya.

Rakaputri, G. (2016). PEMODELAN GEOID LOKAL UNIVERSITAS


DIPONEGORO SEMARANG. Jurnal Geodesi Undip, Semarang.

Riyandi, G. (2018). KAJIAN KETELITIAN PENGUKURAN KERANGKA


KONTROL VERTIKAL MENGGUNAKAN TOTAL STATION
AKURASI SUDUT 1” DAN 5”. Jurnal Ellipsoida, Yogyakarta.

SHIDDIQ AKBAR IBRAHIM / 232016070 / C / 5


5

Anda mungkin juga menyukai