Madania
Jurusan Farmasi
UNG
Pendahuluan
Pemberian Obat
lbh dari 1 jenis
Pasien
Mempunyai aksi yg
berbeda
Mereview n
monitoring
Interaksi Obat
Pharmacyst
Cont
Interaksi obat merupakan
salah satu dari beberapa
kategori drug related problem
yang telah teridentifikasi
dengan fenomena yang dapat
mengganggu outcome clinical
optimal.
Pengertian.
Interaksi obat adalah kejadian di mana suatu zat
mempengaruhi aktivitas obat. Efek-efeknya bisa
meningkatkan atau mengurangi aktivitas, atau
menghasilkan efek baru yang tidak dimiliki
sebelumnya.
Interaksi obat adalah peristiwa di mana aksi suatu obat
diubah atau dipengaruhi oleh obat lain yang diberikan
bersamaan. Kemungkinan terjadinya peristiwa interksi
harus selalu dipertimbangkan dalam klinik, manakala
dua obat atau lebih diberikan secara bersamaan atau
hampir bersamaan.
- Bersifat sinergis
- Mencapai efek terapeutik tidak bisa dengan obat
tunggal
Merugikan
- Efek samping (meningkatnya kadar suatu obat
karena obat lain)
- Efek toksik
- Kegagalan terapi karena aksi antar obat yang berla
wanan untuk organ tertentu
Obat obyek
Obat-obat di mana perubahan sedikit saja
terhadap dosis (kadar obat) sudah akan
menyebabkan perubahan besar pada efek klinik
yang timbul.
Obat-obat dengan rasio toksis terapik yang
rendah (low toxic:therapeutic ratio), artinya
antara dosis toksik dan dosis terapetik tersebut
perbandinganya (atau perbedaanya) tidak besar.
Kenaikan sedikit saja dosis (kadar) obat sudah
menyebabkan terjadinya efek toksis.
Ex :
antikoagulansia: warfarin,
antikonvulsansia (antikejang): antiepilepsi,
hipoglikemika: antidiabetika oral seperti tolbutamid,
klorpropamid dll,
anti-aritmia: lidokain,prokainamid dll,
glikosida jantung: digoksin,
antihipertensi,
kontrasepsi oral steroid,
antibiotika aminoglikosida,
obat-obat sitotoksik,
obat-obat susunan saraf pusat, dan lain-lain.
Obat presipitan
Obat-obat dengan ikatan protein yang kuat,
oleh karena dengan demikian akan menggusur
ikatan-ikatan yang protein obat lain yang lebih
lemah. Obat-obat yang tergusur ini (displaced)
kemudian kadar bebasnya dalam darah akan
meningkat dengan segala konsekuensinya,
terutama meningkatnya efek toksik. Obat-obat
yang masuk di sini misalnya aspirin,
fenilbutazon, sulfa dan lain lain.
Obat presipitan
Obat-obat yang dapat menghambat atau
merangsang metabolisme obat lain contoh
Perangsang metabolisme : fenitoin, karbazepin,
rifampisin, antipirin, dan griseufulvin
Penghambat metabolisme : allopurinol, simetidin,
siklosporin, luminal, ketakonazol, eritromisin,
klaritromisin dan siprofloksasin
Cont
Obat-obat dengan kemampuan menghambat
(inhibitor) atau merangsang (inducer)enzimenzim yang memetabolisir obat dalam hati.
Obat-obat yang punya sifat sebagai
perangsang enzim (enzyme inducer) misalnya
rifampisin, karbamasepin, fenitoin,
fenobarbital dan lain-lain akan mempercepat
eliminasi (metabolisme) obat-obat yang lain
sehingga kadar dalam darah lebih cepat
hilang.
Cont
Sedangkan obat-obat yang dapat menghambat
metabolisme (enzyme inhibator) termasuk
kloramfenikol, fenilbutason, alopurinol,
simetidin dan lain-lain,akan meningkatkan kadar
obat obyek sehingga terjadi efek toksik.
Obat-obat yang dapat mempengaruhi/ merubah
fungsi ginjal sehingga eliminasi obat-obat lain
dapat dimodifikasi. Misalnya probenesid, obatobat golongan diuretika dan lain-lain.
Object Drug
Contoh:
- aspirin
- fenilbutazon
- sulfa
Contoh :
digoksin, gentamisin,
warfarin, dilantin,
obat sitotoksik,
kontraseptif oral, dan
obat-obat ssp.
Cont.
Cont
Tobacco use
Alcohol use (acute or cronis)
Diet
Keadaan penyakit dan tingkat keparahan
Malfungsi dan penyakit pada organ eleminasi
seperti liver n ginjal
Polifarmasi
Thank you!