2. Pada New Case Name diisi nama case-nya (nama tidak boleh ada spasi), lalu pilih pada tanggal terakhir
dimana masih ada data produksi (dalam case ini adalah tanggal 1 Januari 1996) pada Report Time, klik OK
3. Pilih nama case yang baru saja kita buat, Klik Data Schedule
5. Isikan sesuai keinginan berapa tahun reservoir ingin diprediksikan. misal dalam kasus ini kita akan
memprediksikan selama 15 tahun kedepan dengan time step 1 bulan, pada Num kita isikan 180 (15 tahun =
180 bulan) , klik OK.
7. Untuk melihat hasil Result prediksi base case dapat dilihat di Result,
Dalam Modul ini akan diajarkan beberapa scenario yang sering digunakan di lapangan, yaitu penambahan sumur
infil, penambahan sumur injeksi, dan mengganti sumur produksi menjadi sumur injeksi.
9. Pilih nama case yang baru saja kita buat, Klik Data Schedule
10. Tentukan tanggal kapan sumur infill akan mulai berproduksi (misal pada tanggal 1 Dec 1997), klik Insert
Keyword
, kemudian pilih Define Wells, Groups & Connections pada Event Types, masukkan Well
11. Pada Well Specification, isikan nama Sumur infill tersebut, nama group disamakan dengan nama group
sumur sebelumnya, Tentukan koordinat lokasi sumur baru pada grid lokasi I dan J, (missal I location: 7 dan
J location: 7)
12. Pada Well Connection Data isikan nama Sumur infill tersebut, K Upper K Lower sebagai Perforasi Sumur
Infill tersebut serta Well Bore ID (biasanya pada production casing = 7= 0.178 m).
, kemudian pilih Well Controls and Limits pada Event Types, masukkan Production
14. Pada Production Well Control, isikan nama Sumur infill tersebut, Control sesuai yang diinginkan, Oil Rate
jika Reservoirnya minyak. (misal: 1000 m^3/day), klik Apply
15. Klik Close dan di save, pada overwrite existing file or new file? Pilih New (agar tidak merubah hasil case
sebelumnya) Isi nama file sesuai dengan case (misal : Skenario_1). Klik OK
16. Lalu Run Simulation untuk melihat Result dari case yang kita buat.