Faktor
risiko
Kehamilan post-matur
Pre-eklamsi
Ibu yang menderita diabetes
Ibu yang menderita hipertensi
Persalinan yang sulit
Gawat janin
Hipoksia intra-uterin (kekurangan oksigen ketika bayi masih berada
dalam rahim).
Gejala
Kriteria
Diagnosis
Pemeriksaan penunjang:
Terapi
1. Segera setelah kepala bayi lahir, dilakukan pengisapan lendir dari
mulut bayi.
2. Jika mekoniumnya kental dan terjadi gawat janin, dimasukkan sebuah
selang ke dalam trakea bayi dan dilakukan pengisapan lendir. Prosedur
ini dilakukan secara berulang sampai di dalam lendir bayi tidak lagi
terdapat mekonium.
3. Jika tidak ada tanda-tanda gawat janin dan bayinya aktif serta kulitnya
berwarna kehijauan, beberapa ahli menganjurkan untuk tidak
melakukan pengisapan trakea yang terlalu dalam karena khawatir akan
terjadi pneumonia aspirasi.
4. Koreksi abnormalitas metabolic akibat distress seperti hipoksia, asidosis,
hipoglikemia, dan hipokalsemia. Cairan harus direstriksi untuk mencegah edema
serebri dan paru.
5. Pemantauan saturasi oksigen.
6. Hipoksemia. Bayi harus mendapatkan oksigen adekuat untuk mencegah PPHN.
7. Ventilasi mekanik. Terindikasi bila PaCO2 >60 mmHg atau terdapat hipoksemia
persisten (PaO2 <50 mmHg).
8. Medikamentosa.
a. Antibiotik. Penggunaan antibiotik spektrum luas terindikasikan
pada kasus dengan infiltrate pada foto thoraks. Kultur darah harus
dilakukan untuk mengidentifikasi etiologi dan mengevaluasi
keberhasilan terapi antibiotik.
b. Surfaktan. Penggunaannya dapat dipertimbangkan pada kasus yang
berat dan tidak berespon terhadap terapi standar.
c. Kortikosteroid. Penggunaannya tidak dianjurkan.
Komplikas
i
Prognosis
Daftar
Pustaka