Anda di halaman 1dari 29

UVEITIS

ANTERIOR
Oleh: Henny Halim 405138077
Referat Kepaniteraan Ilmu Mata
Universitas Tarumanagara

Anatomi Uvea

Uvea adalah lapis vaskular di dalam bola


mata yang terdiri dari iris, badan siliar dan
koroid. Dilindungi oleh kornea dan sklera.
Berfungsi untuk memberikan nutrisi ke
mata.
Uvea : - anterior iris dan badan siliar
- posterior koroid

Anatomi uvea

Iris terdiri atas bagian pupil dan bagian tepi


siliar.
Iris reaksi pupil (kemampuan mengatur
masuknya sinar ke dalam bola mata )
indikator untuk fungsi saraf simpatis
(midriasis) dan fungsi saraf parasimpatis
(miosis) oleh nerves kranialis III.
Iris sebagai pembatas antara kamera
anterior dari kamera posterior yang berisi
akuous humor

Korpus siliaris berbentuk seperti segitiga


Terdiri dari : -pars korona (diliputi oleh 2
lapisan epitel sebagai
kelanjutan dari epitel iris)
-pars plana
Memproduksi akuous humor sebagai
pemberi nutrisi
Dari processus siliar keluar serat-serat
zonula zinii sebagai penggantung lensa.

Koroid merupakan bagian dari


segmen posterior uvea, yang
terletak diantara retina dan sklera
Semakin dalam letak pembuluh
darah, semakin lebar lumennya

Uveitis Anterior /
Iridosiklitis

Definisi

Uveitis anterior adalah peradangan yang


mengenai iris dan badan siliaris yang
disebut juga iridosiklitis.

Epidemiologi

15 : 100.000 penduduk
75 % uveitis anterior
usia 20 50 tahun

Etiologi
Berdasarkan spesifitas penyebab:
Penyebab spesifik (infeksi)
virus, bakteri, fungi, parasit spesifik.

Penyebab non spesifik (non infeksi)/reaksi


hipersensitivitas
reaksi hipersensitivitas terhadap
mikroorganisme atau antigen yang masuk
kedalam tubuh dan merangsang reaksi
antigen antibodi dengan predileksi pada
traktus uvea.

Berdasarkan asalnya:
Eksogen
karena trauma, operasi intra okuler,
ataupun iatrogenik.

Endogen
karena fokal infeksi di organ lain / reaksi
autoimun.

Berdasarkan perjalanan penyakit:


Akut
berlangsung selama kurang dari 6 bulan, onset
cepat dan bersifat simptomatik.
Kronis
berlangsung selama lebih dari 6 bulan, onset
tidak jelas dan bersifat asimptomatik.

Berdasarkan reaksi radang yang


terjadi:
Non granulomatosa
Infiltrat yang terjadi terdiri dari sel plasma
dan limfosit.

Granulomatosa
Infiltrat yang terjadi terdiri dari sel epiteloid,
sel raksasa dan makrofag.

Patofisiologi

dilatasi pembuluh darah kecil , hiperemi perikorneal (pericorneal


vascular injection)

Permeabilitas pembuluh darah

eksudasi, iris edema, pucat, pupil reflex sampai dgn hilang,pupil


miosis

Migrasi sel-sel radang dan fibrin ke COA, COA keruh, flare (+)

Sel radang menumpuk di COA, hipopion (bila proses akut)

Migrasi eritrosit ke COA, hifema (bila proses akut)

Sel-sel radang melekat pada endotel kornea (keratic precipitate)

Sel-sel radang, fibrin, fibroblast menyebabkan


iris melekat pada kapsul lensa anterior
(sinekia posterior)
dan pada endotel kornea (sinekia anterior)

Sel-sel radang, fibrin, fibroblas menutup pupil


(seklusio pupil / oklusio pupil)

Gangguan aliran aquous humor


dan peningkatan tekanan intra okuler dan
terjadi glaukoma sekunder

Gangguan metabolisme pada lensa, lensa


jadi keruh, katarak komplikata

Peradangan menyebar bisa menjadi


endoftalmitis dan panoftalmitis

Manifestasi

Keluhan subyektif : - nyeri, terutama di bulbus okuli,


spontan
- sakit kepala di frontal yang menjalar
ke
temporal
- blefarospasme
- fotofobia (hebat pada keadaan akut)
- lakrimasi
- gangguan visus, unilateral
Pada keadaan kronis gejala dapat minimal sekali, dan
merupakan episode rekuren.

Pemeriksaan Fisik

Edema palpebra disertai dengan ptosis ringan


Injeksi konjuntiva dan silier
COA: normal atau dangkal, bila terdapat iris
bombe. Jika terdapat sinekia posterior, maka
COA terlihat dalam. Pada pemeriksaan slit lamp,
menunjukkan efek Tyndal/flare positif sehingga
berkas sinar di COA menjadi tampak karena
dipantulkan oleh sel-sel radang yang ada di
COA.

Iris terlihat suram, gambaran radier


menjadi tidak nyata karena pelebaran
pembuluh darah di iris, gambaran kripta
tidak nyata, edema dan warna dapat
berubah, terkadang didapatkan iris
bombe.
Pupil miosis, bentuknya irregular (sinekia
posterior), refleks pupil menurun sampai
tidak ada.

Lensa keruh katarak komplikata.


TIO normal, menurun atau meningkat jika
telah terjadi glaukoma sekunder.
Kornea keratik presipitat (kumpulan selsel yang menempel pada endotel kornea,
biasanya di bagian bawah)

Diagnosis

Anamnesis
Mata sakit, merah, berair, silau, pandangan
kabur/penurunan tajam penglihatan
Perlu ditanyakan mengenai riwayat penyakit sekarang
karena dapat menjadi faktor penyebab
Pemeriksaan Oftalmologi
- visus
- perubahan TIO
- injeksi silier
- keratik presipitat pada kornea
- flare pada COA
- sinekia

Pemeriksaan penunjang
Untuk mencari etiologi penyebabnya
apabila diagnosis uveitis anterior sudah
dapat ditegakkan. Contoh : skin test,
foto rontgen, ANA dan lain-lain.

Penatalaksanaan
Topikal
Midriatikum/sikloplegik
Midriatikum yang biasa digunakan yaitu:
- Sulfas atropin 1% sehari 3 kali tetes
- Homatropin 2% sehari 3 kali tetes
- Scopolamin 0,2% sehari 3 kali tetes
Anti inflamasi
Kortikosteroid yang biasa digunakan:
dexamethasone 0,1 % atau prednisolone 1
%.
Antibiotik

Sistemik
Antibiotik

Kortikosteroid oral
Dosis yang diberikan ialah 0,5-1,5 mg/ kg
BB yang kemudian dosis tersebut
diturunkan perlahan-lahan.
Terapi seri demam
dengan 0,1 cc vaksin tifoid intravena.

Non-farmakologi

Kacamata hitam
Istirahat
Hindari membaca
Kompres hangat

Prognosis

Pada umumnya pasien dengan uveitis


anterior akan berespon baik jika sudah
didiagnosis dari awal dan diberikan
pengobatan yang adekuat.
Uveitis anterior ini mungkin akan berulang,
terutama jika ada penyebab sistemik.
Prognosis visual pada iritis kebanyakan
akan pulih dengan baik, tanpa adanya
katarak, glaukoma atau posterior uveitis
maupun komplikasi lainnya.

glaucoma sekunder menekan pada N.II


kebutaan.
peradangan hebat badan siliar rusak
atrofi cairan bilik mata menurun tensi
intraokluer menurun.
penutupan pupil oleh oklusi pupil dan
katarak menurunkan visus yang hebat.
kataraknya masih dapat diangkat, bila
keadaan retina masih baik dan radang
sudah tenang.

Anda mungkin juga menyukai