Caesario Pratama
0761050073
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK
PERIODE APRIL 2015 - JUNI 2015
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
DEFINISI
Menurut WHO, 1999
Suatu
penyakit yang ditandai dengan
perubahan bentuk dan konsistensi tinja
yang
lembek
sampai
mencair
dan
bertambahnya frekuensi buang air besar
yang lebih dari biasa ( > 3 kali/hari ) dengan
tanpa darah maupun lendir.
Menurut FKUI
EPIDEMIOLOGI
Lebih sering terjadi pada bayi dari pada
anak lebih besar
Anak laki-laki sama dengan perempuan
Di tularkan secara fecal oral
Prevalensi
yang tinggi dari penyakit
diare mrp kombinasi di sumber air yang
tercemar , kekurangan protein
turunnya daya tahan tubuh
Rotavirus
mrp
microorganisme
terbanyak
(61%),E
coli
(8,4%),
salmonella (8,5%)
CARA PENULARAN
Shigella, Salmonella,
E.coli, Gol. Vibrio
Bakteri
Infeksi
Enteral
Bacillus cereus,
Clostridium perfringes,
Staphlococcus aureus,
Campylobacter aeromonas
Virus
Enterovirus, Rotavirus,
Adenovirus
PENYEBAB
PENYAKIT
DIARE
Parenteral
Protozoa, entamoeba
Histolytica, Giardia
Lamblia, Balantidium coli
Parasit
OMA, Tonsilofaringitis,
Bronkopneuomonia
Malabsorpsi
Karbohidrat
Psikologis
Makanan
Lemak
Protein
ETIOLOGI
Golongan bakteri
Aeromonas
Bacillus cereus
Camphylobacter
jejuni
Clostridium
perferingens
Costridium defficile
Escherichia coli
Infeks
Plesiomonas
i
shigeloides
Salmonella
Shigella
Staphylococcus
aureus
Vibrio cholera
Golongan virus
Golongan
parasit
Astrovirus
Calcivirus
(
Norovirus,
sapovirus )
Enteric adenovirus
Coronavirus
Rotavirus
Norwalk virus
Herpes
simplex
virus*
Cytomegalovirus*
Balantidium
coli
Blastocystis
homonis
Cryptosporidiu
m parvum
Entamoeba
histolytica
Giardia lamblia
Isospora belli
Stronggyloides
stercoralis
Trihuris
trichiura
Noninfek
si
Kesulit
an
makan
Defek
anatom
is
Malabs
orpsi
Endokr
inopati
Keracuna
n
makanan
Neopl
asma
Lainlain
Malrotas
i
Penyakit
hirchspr
ung
Short
bowel
syndrom
e
Atrofi
mikrovilli
stricture
Defisien
si
disakari
dase
Malabso
rpsi
glukosagalakto
sa
Cystic
fibrosis
Cholest
osis
Penyaki
t celiac
Penyaki
t
addison
Sindrom
a
adremo
genital
Logam
berat
mushroom
s
Neurob
lastom
a
Phaech
romocy
toma
Sindro
ma
Zolling
er
Ellison
Infeksi
non
gastroin
testinal
Alergi
susu
sapi
Defisien
si imun
Colitis
ulserosa
Ganggu
an
motilita
s usus
Watery stool
PATOFISIOLOGI DIARE
SEKRETORIK
enterotoxigenic
organisms
Ingestion
small bowel
mucosa and
proliferate
Heat-labile
enterotoxin
Heat-stable enterotoxin
activates
cellular
guanylatecyclase
binds to
receptors of
epithelial cells activates
cellular adenylcyclase
increased intracellular
concentrations of cGMP
increased intracellular
concentrations of cAMP
Secretory diarrhea
Osmotic
Sekretorik
Volume tinja
>200 ml/hari
Puasa
Diare berhenti
Diare berlanjut
<70meq/L
>70meq/L
<5
>6
Na+ tinja
Reduksi
PH
Rotavirus
12-72 .jam
Shigella
24-48 jam
Salmonella
6-72 jam
ETEC
6-72 jam
EIEC
6-72 jam
Kolera
48-72 jam
++
++
++
++
Sering
Jarang
Sering
Sering
Tenesmus
Tenesmus
kolik
+
3-7 hari
+
2-3 hari
Tenesmus
kramp
Variasi
Kramp
5-7 hari
Tenesmus
kramp
+
> 7 hari
Sedang
Sedikit
Sedikit
Banyak
Sedikit
Banyak
5-l0x/hari
> 10x/hari
Sering
Sering
Sering
Cair
Lembek
Lembek
Cair
Lembek
Terus
menerus
Cair
Lendir
Darah
Sering
Kadang
kadang
Bau
Busuk
Tidak
Amis khas
Merah-hijau
Kehijauan
Leukosit
Kuninghijau
-
Tak
berwama
-
Merahhijau
+
Seperti air
cucian
beras -
Lain-lain
Anorexia
Kejang
Sepsis
meteorismus
Infeksi
sistemik
Panas
Mual &
Muntah
Nyeri perut
Nyeri kepala
Lamanya sakit
3 hari
Sifat tinja
Volume
Frekuensi
Konsistensi
Wama
DIAGNOSA
ANAMNESIS
Lama diare
Frekuensi
Volume
Konsistensi tinja
Warna
Bau
Lendir
Darah
Bila muntah tanya volume dan
frekuensi
Makanan dan minuman yang
diberikan selama diare
Ada demam atau penyakit lain
( batuk, pilek, otitis media,
campak )
Pemberian oralit
PEMERIKSAAN FISIK
Berat badan
Suhu
Frekuensi denyut jantung dan
pernapasan
Tekanan darah
Tanda dehidrasi ( ubun ubun
besar cekung, mata cowong, air
mata, mukosa mulut dan lidah
kering )
Asidosis metabolik ( pernapasan
cepat dan dalam )
Hipokalemia ( bising usus lemah
)
Perfusi dan capillary refill
Lihat :
Keadaan umum
Baik, sadar
Gelisah, rewel
Mata
Normal
Cekung
Air mata
Ada
Tidak ada
kering
Basah
Kering
Sangat kering
Rasa haus
Kembali cepat
*Kembali lambat
Hasil pemeriksaan
Tanpa dehidrasi
Terapi
Rencana terapi A
tanda lain
Rencana terapi B
Rencana terapi C
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
DARAH
URINE
Darah lengkap
Urine lengkap
Serum elektrolit
Analisa gas darah
Glukosa drah
Kultur dan
resistensi
antibiotika
FESES
Makroskopik
Mikroskopik
Warna
Konsistensi
Bau
Lendir
Darah
Busa
pH
Leukosit
(+) 5-10 leukosit
LPB
(++) 10-20
leukositLPB
(+++) > LPB
(++++) seluruh
LPB
Lemak dalam
feses
(+) 1/3 LP
(++) > LP
(+++) seluruh LP
parasit
PENATALAKSANAAN
5 pilar tatalaksana diare
Rehidrasi
Dukungan nutrisi
Pemberian antibiotik
Pemberian zinc selama 10 hari berturutturut
Edukasi pada orang tua
TUJUAN PENGOBATAN
1.
2.
3.
4.
5.
ORALIT
Komposisi oralit baru
Mmol/liter
Natrium
75
Klorida
65
Glucose, anhydrous
75
Kalium
20
Sitrat
10
Total osmolaritas
245
PENGOBATAN DIETETIK
SUSU FORMULA
Oralit diselingi dengan
susu formula.
Bayi
>
4
tahun
hentikan
makanan
tambahan, diberikan
sedikit demi sedikit
mulai dari hari ke 3
BB < 7 realimentasi
sama dengan bayi
Gizi baik
Hari 1 oralit + bubur
tanpa sayur + pisang
Hari 2 bubur dengan
sayur
Hari 3 makanan biasa
ZINC
ANTIBIOTIK
Penyebab
Antibiotic pilihan
Alternative
Kolera
Tetracycline
Erythromycin
Ciprofloxacin
Pivmecillinam
Amoebiasis
Metronidazole
10 mg/kgBB 3x selama 5 hari ( 10
hari pada kasus berat)
Giardiasis
Metronidazole
5mg/kgBB 3x sehari selama 5 hari
ANTIEMETIK
PROBIOTIK
KOMPLIKASI
Ganguan elektrolit
1. Hipernatremia ( natrium plasma > 150 mmol/L )
Pemberian oralit ( oral ) 10 ml/kgBB/setiap BAB atau
saline 0,45% - dextrose 5% selama 8 jam )
1. Hiponatremia (< 130 mmol/L )
Pemberian oralit atau ringer laktat selama 8 jam.
1. Hiperkalemia ( > 5 mmol/L )
Pemberian kalsium glukonas 10% 0,5 1ml/kgBB (IV)
dalam 5 10 menit. Monitor detak jantung.
1. Hipokalemia (< 3,5 mEq/L )
Demam
Edema / overhidrasi
Asidosis metabolik
Ileus paralitik akibat penggunaan obat antimotilitas
dengan gejala kembung, muntah, peristaltik
menurun
Kejang
Malabsorbsi dan intoleransi laktosa
Malabsorbsi glukosa
Muntah
PENCEGAHAN
PROGNOSIS
TINJAUAN PUSTAKA
Subagyo B dan Santoso NB. Diare akut dalam Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi Jilid
1, Edisi 1. Jakarta: Badan penerbit UKK Gastroenterologi-Hepatologi IDAI. 2010:87-110
WHO. Diare dalam Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit Pedoman Bagi
Rumah Sakit Rujukan Tingkat Pertama di Kabupaten Kota. Jakarta: WHO Indonesia.2009.
Berkes et al. Intestinal Epithelial responses to enteric pathogens: effect on the tight
junction barrier, ion transport and inflammation. Dalam http:www.glut.bmj.com.diunduh
tanggal 10 Juli 2011.
CASE REPORT
IDENTITAS PASIEN
Ibu
Nama
Tn. A
Ny. B
Umur
28 tahun
25 tahun
Suku bangsa
Jawa
Jawa
Agama
Islam
Islam
Pendidikan
SMA
SMA
Pekerjaan
Karyawan swasta
Penghasilan
RIWAYAT PENYAKIT
Selain itu, pasien juga mengeluh demam sejak 1 hari SMRS tidak
menggigil dan tidak kejang. Demam yang dirasakan naik turun.
Pasien juga mengalami batuk berdahak berwarna putih. Nafsu
makan pasien juga menurun semenjak pasien mengalami keluhan
di atas. 6 jam SMRS pasien merasa lemas dan mengalami
penurunan kesadaran. Keluhan mual dan muntah disangkal.
Pasien sudah dibawa oleh ibunya berobat ke klinik dan diberi obat
Tetapi keluhan pasien tidak berkurang.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
: tampak sakit berat
( kesadaran sopor)
Kesadaran
: sopor ( E4V4M4 )
Frekuensi nadi
: 140 x/menit ( reguler,
adekuat )
Frekuensi pernapasan : 40 x/menit ( spontan,
reguler )
Suhu
: 38 0C
Berat badan
: 12 kg
Panjang badan
: 74 cm
Kepala
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Leher
Thoraks
Inspeksi
Palpasi
Tidak dilakukan
Auskultasi
Abdomen
Inspeksi
Tampak mendatar
Auskultasi
Palpasi
Perkusi
Anus
Eritematum (-)
Genitalia
Ekstremitas
Tulang belakang
Kulit
Turgor cukup
Hematologi
Darah lengkap ( H2TL, Eri, LED )
Jenis pemeriksaan
Hasil
Satuan
Nilai rujukan
mm/jam
< 10
9,6
g/dl
14 16
Leukosit
26,8
ribu/ul
5 10
Eritrosit
3,92
juta/ml
4,5 5,5
Hematokrit
25
40 48
MCV
63
/fl
82 92
MCH / HER
24,5
Pg
27- 31
MCHC
38,9
32 36
Basofil
01
Eosinofil
03
Netrofil batang
25
Netrofil segmen
81
50 70
Limfosit
12
20 40
Monosit
28
Keterangan
Hitung jenis
RESUME
Pasien seorang laki laki berusia 10 bulan, dengan berat badan :
12, panjang badan : 74 cm datang dengan keluhan utama
mencret sejak 1 hari SMRS yang disertai dengan demam, batuk,
sesak.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan :
Keadaan umum
Kesadaran
: sopor
Frekuensi Nadi
Frekuensi pernapasan
: 40 x/ menit
Suhu
: 380C
Kepala
Mata
Kulit
DIAGNOSIS
PROGNOSIS
Ad vitam
Ad sanationum
Ad fungsionam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
PENATALAKSANAAN
Pro ICU
Diet/ bubur putih dan kecap/ bubur
sumsum
Oksigen : 3 LPM
IVFD/ :
Bicnat 20 meq dalam 60 cc Dex 5%
RL
FOLLOW UP
31 MEI 2015
S/
Aktif
Pasif
Demam +
Batuk +
Sesak +
O/
Keadaan umum
: tampak
sakit berat (delirium)
Abdomen
Inspeks
: perut tampak
mendatar
Kesadaran
Frekuensi nadi
140 x/menit
Frekuensi napas
40 x/menit
Palpasi
: supel, turgor
cukup, nyeri tekan (-)
Suhu
: Delirium
: 380C
:
Kepala
: ubun ubun
besar cekung
Mata : kelopak mata cekung.
Mulut
: mukosa bibir kering,
sianosis sirkum oral (-)
Perkusi
ketok (-)
: timpani, nyeri
Anggota gerak
:
capillary refill > 2 detik
A/
P/
30 tpm makro
NS 100 cc
1x1 tab
3x120 mg