Identitas Pasien
Nama
: Tn. R
Usia
: 20 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMK
Pekerjaan
: Tidak Bekerja
Alamat
: Jakarta
II.
Riwayat Psikiatri
Anamnesis pasien dilakukan secara autoanamnesis dan aloanamnesis pada 18
Agustus 2014 di Poliklinik Psikiatri RS Persahabatan
A. Keluhan Utama
Pasien datang ke poliklinik Psikiatri RS Persahabatan untuk kontrol.
B. Riwayat Gangguan Sekarang
Pasien datang ke poliklinik Psikiatri RS Persahabatan bersama pamannya untuk
kontrol setelah 2 minggu yang lalu pasien datang berobat untuk pertama kalinya.
Menurut paman pasien, saat ini pasien masih terlihat sering diam dan bingung.
Keluhan tersebut sudah muncul sejak 3 minggu terakhir. Awalnya setelah pulang dari
tempat kerjanya pasien sudah terlihat sering diam, bingung, dan sering menangis. Sejak
saat itu pasien juga sering menyendiri dan pandangannya terlihat kosong. Sebelumnya
pasien pernah bekerja di perusahaan superindo perumnas sebagai office boy. Pasien
bekerja ditempat tersebut selama 1 tahun. Namun setelah pasien mengalami keluhan
ini, pasien saat ini sudah tidak lagi bekerja. Pasien mengatakan ia bingung dan tidak tau
tentang permasalahan yang dihadapinya saat ini. Ia mengatakan saat di tempat kerja ia
tidak pernah memiliki masalah dengan teman sekantornya. Namun, pasien mengatakan
ia pernah memiliki masalah dengan atasannya, tetapi pasien tidak menceritakannya
lebih lanjut mengenai masalahnya. Pasien cukup menikmati perkerjaan tersebut, namun
menurut pasien gaji yang didapatkan memang tidak terlalu banyak.
Pasien juga memiliki hubungan yang baik dengan temen-temannya di rumah.
Menurut paman pasien banyak teman-teman pasien yang sering datang ke rumah pasien
untuk kumpul-kumpul dan ngobrol bersama. Namun, saat ini setelah pasien sakit
seperti ini, teman-teman pasien menjadi jarang datang ke rumah pasien. Pasien
mengatakan perasaan pasien menjadi sedih jika teman-temannya tidak datang ke
rumahnya. Ketika berkumpul dengan teman-temannya pasien mengatakan pasien lebih
senang diam dan mendengarkan cerita teman-temannya dibandingkan ikut mengobrol
dengan teman-temannya. Menurut pamannya, pasien memang tergolong anak yang
pendiam dan pemalu. Jika sedang berkumpul dengan teman-temannya, paman pasien
mengatakan sering membatasi jumlah teman yang dapat berkunjung karena kalau
terlalu ramai akan mengganggu.
Hubungan pasien dengan keluarganya juga baik. Namun karena sifat pasien yang
pendiam dan pemalu, pasien tidak pernah bercerita tentang masalahnya dengan
pamannya, ibunya, dan bibinya.
Pasien mengatakan saat ini pasien juga memiliki kekasih. Sampai saat ini
hubungan pasien dengan kekasihnya juga baik. Pacar pasien saat ini masih sekolah
kelas 2 di SMK. Menurut paman pasien pacar pasien juga suka datang ke rumah pasien,
namun akhir-akhir ini pacarnya lebih jarang bertemu dengan pacarnya, karena mungkin
ada sedikit masalah dengan pacarnya yang tidak dapat diceritakan oleh pasien.
Keluarga pasien tidak pernah melarang pasien berpacaran, namun paman pasien sering
kali mengingatkan jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan terjadi selama
berpacaran.
Pasien mengatakan pernah mendengar suara-suara, namun suaranya yang terdengar
banyak, sehingga tidak jelas terdengar. Pasien juga pernah melihat adanya bayananbanyangan. Pasien tidak pernah mersakan ada yang jalan ditubuhnya, tidak pernah
mencium bebauan, dan tidak pernah merasakan sesuatu pada lidahnya.
Pasien mengatakan saat ini ia merasa seperti ada yang mengikuti kemanapun ia
pergi. Saat menonton televisi pasien tidak pernah merasa tersindir dengan acara di
televisi. Saat sedang berkaca pasien pernah merasa asing terhadap dirinya sendiri.
Selain itu, menurut paman pasien, pasien juga pernah merasa kalau rumah pasien
seperti telihat aneh dan berbeda.
Saat ini selain berobat di RS Persahabatan, pasien juga menjalani pengobatan
alternatif di Bekasi, namun pengobatan alternatif tersebut baru di jalaninya sekitar 3
hari terakhir. Pasien merasa cocok dengan obat yang diberikan dari RS persahabatan.
Setiap hari pasien selalu meminum obat, namun paman pasien mengatakan, untuk
meminum obat, pasien harus selalu diingatkan.
Pasien adalah anak tunggal. Saat ini pasien tinggal bersama paman, bibi, ibu, dan
sepupunya. Ayah pasien sudah meninggal sejak pasien kecil. Sehingga dari kecil hingga
dewasa pasien diasuh dan dibersarkan bersama pamannya.
Pendidikan terakhir pasien adalah SMK. Sewaktu sekolah dari SD hingga SMK
adalah baik, namun saat di kelas 4 SD pasien pernah tidak naik kelas. Saat sekolah
hubungan pasien dengan teman-teman pasien juga baik, pasien mudah bergaul dan
memiliki banyak teman.
Serta daya nilai pasien baik, dimana saat dianalogikan ada seorang nenek yang sedang
berdiri di pinggir jalan dan ingin menyebrang, yang pasien ingin lakukan saat it adalah
pasien ingin membantu nenek tersebut.
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya.
1. Riwayat Gangguan Psikiatri
Sebelumnya pasien belum pernah mengalami keluhan yang sama.
2. Riwayat Gangguan Medik
Tidak terdapat riwayat gangguan medik
3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif / Alkohol
Tidak memiliki riwayat penggunaan zat psikoaktif, namun pernah mengonsumsi
alkohol sejak SMK hingga kurang lebih 1 bulan yang lalu.
D. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat prenatal
Selama kehamilan dan persalinan pasien seluruhnya berjalan normal dan tidak
ditemukan adanya penyulit.
2. Riwayat masa kanak-kanak dan remaja
pasien tumbuh dan berkembang sesuai usianya, tidak ada gangguan dalam
pertumbuhan dan perkembangan. Pasien juga dapat bersosialisasi baik dengan
teman-temannya.
3. Riwayat masa akhir anak-anak
Pasien tumbuh dengan baik dan tidak terdapat masalah dalam kehidupan sosial.
4. Riwayat pendidikan
Pasien adalah lulusan SMK jurusan akutansi. Selama sekolah dari SD sampai tamat
SMK pasien menyelesaikan sekolahnya dengan baik, namun saat kelas 4 SD pasien
sempat tidak naik kelas, selama sekolah pasien juga termasuk murid yang mudah
bergaul, dan memiliki banyak teman di sekolahnya.
5. Riwayat pekerjaan
Sebelumnya pasien pernah bekerja sebagai office boy di Superindo selama 1 tahun,
namun setelah keluhan ini muncul, pasien sudah tidak bekerja lagi. Pekerjaanya saat
ini hanya berdiam diri di rumah atau terkadang menonton televisi.
6. Hubungan dengan keluarga
Pasien adalah anak satu-satunya. Saat ini ia tinggal bersama ibu, paman, bibi, dan
sepupunya. Hubungan pasien dengan keluarganya baik.
E. Riwayat Keluarga
Tidak terdapat anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit jiwa yang sama
dengan pasien.
F. Riwayat Situasi Sosial Sekarang
Saat ini pasien tinggal di rumah pamannyaa bersama ibu, paman, bibi, dan
sepupunya. Pasien adalah anak satu-satunya. Ayahnya telah meninggal, ketika pasien
masih kecil. Pasien adalah lulusan SMK, yang pernah bekerja sebagai office boy di
Superindo selama 1 tahun, namun saat ini pasien sudah tidak bekerja semenjak keluhan
ini muncul. Sehari-hari kebutuhan ekonomi pasien dikatakan cukup, namun pas-pasan.
Pasien memenuhi kebutuhan sehari-hari berasal dari gaji pamannya yang membuka
bengkel dan gaji ibunya sebagai pembantu rumah tangga. Biaya pengobatan pasien
diperoleh dari asuransi kesehatan BPJS.
G. Persepsi (tanggapan) pasien tentang dirinya dan kehidupannya
1. Pasien ingin bekerja
2. Ingin membanggakan orang tua
3. Ingin menikah
III.
STATUS MENTAL
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan
Pasien laki-laki usia 20 tahun, tampak sesuai dengan usia, berpakaian rapi,
ramah, ekspresi tenang, perawatan diri baik, proporsi tubuh normal, warna
kulit sawo matang.
2. Kesadaran
Kesadaran umum : Compos mentis
Kontak psikis
wajar
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor
Cara berjalan
: Baik
Aktifitas psikomotor :
Pasien kooperatif,
: Biasa-biasa saja
: Luas
: Mood dan afektif sesuai
: Pemeriksa tidak dapat merasakan perasaan pasien
C. FUNGSI INTELEKTUAL/KOGNITIF
SMK baik, namun pada saat kelas 4 SD pasien sempat tidak naik kelas.
Pengetahuan umum
Baik, karena pasien dapat menjawab dengan tepat ketika ditanya tentang
Waktu
pemeriksa
sedang berobat
4. Daya ingat
Daya ingat jangka panjang
Baik, pasien masih dapat mengingat dengan baik nama sekolahnya waktu
di SMK
Daya ingat jangka pendek
Baik, pasien masih dapat mengingat kendaraan yang digunakannya untuk
disebutkan.
Akibat hendaya daya ingat pasien
Tidak terdapat hendaya daya ingat pada pasien ini.
5. Pikiran abstrak
Baik, masih dapat menjawab persamaan dan perbedaan jeruk dan bola.
6. Bakat kreatif
Tidak ditanyakan
7. Kemampuan menolong diri sendiri
Baik, pasien dapat mengusrus dirinya sendiri, seperti mandi, makan, dan lain
lain.
D. GANGGUAN PERSEPSI
1. Halusinasi dan ilusi
Halusinasi :
Halusinasi auditorik
Halusinasi visual
Ilusi
Produktivitas
Baik,
pasien
dapat
Kontinuitas
Hendaya
2. Isi Pikiran
Preokupasi
Terdapat Waham
F. PENGENDALIAN IMPULS
Pengendalian impuls pasien saat wawancara baik.
G. DAYA NILAI
1. Norma Sosial
Pasien
bersosialisasi
dengan
terlihat sering diam dan bingung. Halusinasi auditori, visual, dan waham kejar
pernah muncul pada pasien. fungsi kognitif dan orientasi pasien baik. Saat ini
pasien tidak bekerja, sehari-hari pekerjaanya hanya berdiam diri di rumah,
terkadang menonton televisi, serta bermain dengan temannya jika ada temannya
yang bermain ke rumahnya. Pasien tinggal bersama paman, bibi, ibu, dan
sepupunya. Biaya kehidupan sehari-hari pasien dan keluarganya cukup, namun
pas-pasan. Pendapatan bersumber dari pamannya yang bekerja di bengkel dan
berasal dari ibunya yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Saat ini pasien
tidak memiliki pendapatan karena tidak bekerja. Namun biaya pengobatan pasien
menggunakan BPJS.
IV.
PEMERIKSAAN FISIK
a. Status Generalis
1. Keadaan umum
: Baik
2. Tanda vital
- Tekanan darah
: 110/70 mmHg
- Frekuensi nadi
- Frekuensi napas
: 17 x / menit
- Suhu
3. Bentuk badan
: Kesan dalam batas normal
4. Sistem kardiovaskular
: Tidak ada kelainan
5. Sistem muskuloskeletasl
: Tidak ada kelainan
6. Sistem gastrointestinal
: Tidak ada kelainan
7. Sistem urogenital
: Tidak ada kelainan
8. Gangguan khusus
: Tidak ada kelainan
b. Status Neurologis
1. Saraf Kranial
2. Saraf motorik
3. Sensibilitas
4. Susunan saraf vegetatif
5. Fungsi luhur
6. Gangguan khusus
V.
:72x /menit
: Afebris
Serta memiliki waham kejar, dimana ia merasa seperti ada yang mengikutinya
berkurang
Fungsi kognitif, pengetahuan, daya nilai, dan daya ingat pada pasien masih baik.
VI.
sekumpulan gejala yang secara klinis ditemukan bermakna yang dapat menimbulkan
distress dan disabilitas dalam fungsi sehari-hari, maka pasien dikatakan menderita
gangguan jiwa.
Diagnosis aksis I
Diagnosis Aksis II
Tumbuh kembang normal, pasien bisa berinteraksi dan bersosialisasi dengan
orang lain dan memiliki banyak teman sebagaimana orang normal lainnya maka pada
pasien tidak terdapat gangguan kepribadian. Pasien dapat menyelesaikan
pendidikan dari SD sampai SMK dengan baik, fungsi kognitif baik maka pada pasien
tidak terdapat retardasi mental. Karena pada pasien tidak terdapat gangguan
kepribadian dan retardasi mental sehingga aksis II tidak ada diagnosis.
Diagnosis Aksis III
Pada pemeriksaan fisik dan pemeriksaan neurologis tidak ditemukan kelainan,
maka pada aksis III tidak ada diagnosis.
Diagnosis Aksis IV
Pasien adalah anak satu-satunya. Saat ini pasien tinggal di rumah pamannya
bersama paman, ibu, bibi, dan sepupu pasien. Hubungan pasien dengan keluarganya
baik. Hubungan pasien dengan teman-temannya juga baik. Namun, saat ini pasien
sedang memiliki sedikit masalah dengan pacarnya, sehingga hubungannya saat ini
sedikit renggang. Saat ini pasien sudah tidak bekerja dan tidak memiliki penghasilan,
semenjak pasien mengalami keluhan ini. Sehari-hari kebutuhan ekonomi pasien dan
keluarganya dikatakan cukup namun pas-pasan. Dalam memenuhi kebutuhan sehari-
hari, didapatkan dari penghasilan pamannya sebagai tukang bengkel, dan dari
penghasilan ibunya sebagai pembantu rumah tangga.
Maka Aksis IV pada pasien ini adalah:
1. Masalah belum mendapatkan pekerjaan
2. Masalah ekonomi keluarga yang masih kurang
3. Masalah lingkungan sosial dengan pacarnya
Diagnosis Aksis V
Pada pasien didapatkan gejala sedang, dan disabilitas sedang. Maka pada aksis
V didapatkan GAF Scale 60-51.
VII.
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I
: Psikosis akut
Aksis II
: Tidak ada diagnosis
Aksis III
: Tidak ada diagnosis
Aksis IV
: Masalah belum mendapatkan pekerjaan, masalah ekonomi keluarga
yang masih kurang, dan masalah lingkungan sosial dengan pacarnya.
Aksis V
: GAF scale 60-51.
Keluarga
IX.
PROGNOSIS
Prognosis ke arah baik
Keluhan pasien baru berlangsung 3 minggu
Banyak dukungan dari keluarga dan teman pasien
Pasien patuh minum obat dan rutin kontrol
Respon terhadap pengobatan baik
Tidak ada anggota keluarga pasien yang mengalami sakit serupa dengan
pasien
Prognosis ke arah buruk
Sehari-hari pasien kurang mau melakukan aktifitas di rumah
Sifat pasien yang lebih sering diam, pemalu, dan tertutup, sehingga sulit
menemukan faktor penyebabnya.
X.
Ad vitam
: bonam
Ad functionam
: dubia
Ad sanationam
: dubia ad bonam
TERAPI
Psikofarmaka :
Haloperidol
3 x 11/2 mg
Trihexyphenidyl 3 x 2 mg
Psikoterapi :
Pada pasien
- Berusaha untuk beradaptasi dan mengabaikan jika ada suara-suara yang timbul
-
pekerjaan
Minum obat yang rajin & rutin kontrol jika obat habis
Pada keluarga
-
DAFTAR PUSTAKA
1. Maslim, Rusdi. Dr. Sp.KJ. Buku Ajar Psikiatri . FK UI. Jakarta. 2003.
2. Maslim, Rusdi. Dr. Sp.KJ. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa. Cetakan pertama.
PT. Nuh Jaya. Jakarta. 2001.
3. Maslim, Rusdi. Dr. Sp.KJ. Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Edisi Ketiga. PT.
Nuh Jaya. Jakarta. 2007.