PEMBAHASAN
Osteogenesis Imperfecta, dilihat dari struktur katanya osteo yang berarti tulang, lalu
genesis yang artinya pembentukan tulang, dan terakhir imperfecta yang artinya tidak
sempurna. Osteogenesis Imperfecta adalah suatu gangguan langka yang merupakan kelainan
kolagen akibat gangguan biosintesis kolagen tipe I dan secara umum ditandai dengan tulang
yang rapuh, osteoporotik, dan mudah patah.1
Sedangkan kolagen adalah salah satu serat yang banyak terdapat di jaringan ikat dengan
diameter yang lebih besar dan kasar dibandingkan dengan serat lainnya. Serat kolagen dibuat
oleh sel fibroblast dan merupakan protein pada mammalia. Apabila serat kolagen direbus,
maka akan dihasilkan gelatin. Contoh-contoh kolagen adalah tulang rawan, tendon, ligamen,
atau urat.2,3
Kolagen terbagi berdasarkan beberapa tipe. Saat ini, sudah diketahui 26 macam tipe
kolagen. Tipe I-V adalah jenis kolagen yang paling banyak. Jenis VI-XI kadang-kadang
disebut komponen minor, karena jenis itu jumlahnya relatif sedikit, tapi jenis tersebut
mempunyai fungsi penting.
Kolagen Tipe I ditemukan pada tulang, tendo, kulit, dan kornea. Kolagen tipe
berbagai organ.
Kolagen Tipe IV adalah suatu komponen struktural dari membran basalisjalajala fibrosa matriks ekstraselular pada permukaan basal pada hampir semua
lapisan epitel.
Kolagen Tipe V terdapat banyak pada sekitar pembuluh darah dan sel-sel otot
polos.
Kolagen Tipe IV dan V adalah amorf dan mungkin berada sebagai jala-jala
rantai polipeptia yang difus lebih daripada susunan fibril-fibril yang bisa
dikenali secara mikroskopik.4
Osteoblast
Dengan jenis kolagennya yaitu tipe I
Keratinosin
Dengan jenis kolagennya yaitu tipe VI
Odontoblast
Sel epitel
Dengan jenis kolagennya yaitu tipe IV
Sel dermis
Dengan jenis kolagennya yaitu tipe III
Sel hepar (hepatosit)
Dengan jenis kolagennya yaitu tipe III
Schwann Cell
Sel endotel
Dengan jenis kolagennya yaitu tipe V
Sel otot polos
Dengan jenis kolagennya yaitu tipe V
Sementoblast
Proses Osifikasi atau juga disebut sebagai proses pembentukan tulang dibagi menjadi
dua:7
1. Osifikasi Intramembranosa/Desmal
Osifikasi Intramembranosa adalah proses pembentukan tulang pipih yang
paling sering (misalnya tulang parietal dan tengkorak). Proses ini mencakup
kejadian sebagai berikut:
a. Sel-sel mesenkim, dengan adanya zona vaskular, memadat menjadi pusat
osifikasi primer, berdiferensiasi menjadi osteoblas dan mulai mensekresi
osteoid.
b. Ketika terjadi kalsifikasi, osteoblas menjadi terjebak dalam matriksnya
sendiri dan menjadi osteosit. Pusat perkembangan tulang ini disebut
trabekula (penyatuan spikula)
c. Penyatuan trabekula tulang menghasilkan tulang spongiosa ketika
pembuluh darah menyusup daerah itu dan sel-sel mesenkim yang tidak
berdiferensiasi lainnya membentuk sumsum tulang.
d. Periosteum dan endosteum berkembang dari bagian-bagian lapisan
mesenkim yang tidak mengalami osifikasi.
e. Aktivitas mitosis sel-sel mesenkim menjadi sel-sel osteoprogenitor, yang
mengalami pembelahan sel dan membentuk lebih banyak sel-sel
osteoprogenitor atau berdiferensiasi menjadi osteoblas dalam lapisan
dalam periosteum yang sedang terbentuk.
2. Osifikasi Endokondral
Terbagi menjadi osifikasi perikondral dan
osifikasi
endokondral.
panjang. Pembentukan mulai dalam suatu segmen tulang rawan hialin yang
bekerja sebagai suatu model kecil untuk tulang. Dua stadium pembentukan
tulang endokondral mencakup perkembangan pusat osifikasi primer dan
sekunder.
a. Pusat osifikasi primer terbentuk pada sekat tengah diafisis dari model
tulang rawan hialin melalui sekuen kejadian berikut ini:
1. Vaskularisasi perikondrium pada tempat ini menyebabkan perubahan
sel-sel
kondrogenik
menjadi
sel-sel
osteoprogenitor,
yang
kuncup
periosteal
(pembuluh
darah,
sel-sel
6. Sendi Peluru
7. Sendi Elipsoid/Kondiloid