PENATALAKSANAAN TIROIDITIS
Hilwy Al Hanin 03011133
Lusi Jelita Sari 03011171
Pembimbing: dr. N. Soebijanto, Sp.PD KEMD-FINASIM,
MM
TIROIDITIS
Klasifikasi Tiroiditis
Penyebab
Saat
Fungsi
RAIU
Terjadi
Tiroid
jam
Subakut
Hipertiroid
<5 %
24 Anti TPO
Prevalensi
Dengan Nyeri
Subakut
Infeksi
Granulomat
(virus)
osa
Supuratif
Infeksi
Akut
(non virus)
(non
Hipotiroid
atau
Normal
titer
tanpa
Normal
Normal
Tidak ada
Sangat jarang
Hipertiroid
<5 %
Tidak ada
1%
bacterial
mungkin
subakut)
Radiasi atau Destruksi
Trauma
Akut
dari
parenkim
Hipotiroid
graves
tiroid
ablasi
Normal
pasien
pasca
Tanpa Nyeri
Tipe
Penyebab
Hashimoto Autoimun
Saat
Autoimun
RAIU
Anti TPO
Terjadi
24 jam
Kronik
Normal/hipotiro normal
titer
id
persistent
s Disease
Post
Fungsi Tiroid
Subakut
Partum
Hipertiroid,
<5 %
hipotiroid, atau
keduanya
titer
Prevalensi
tinggi 5-10%
persistent
partum
ada,
10-15
persistent
kasus/100.
lalu
menjadi normal
Limfositik
Subakut
Autoimun
Subakut
Hipertiroid,
<5 %
hipotiroid, atau
keduanya
lalu
menjadi normal
000 orang
Karena Obat
Tipe
Penyebab
RAIU
Anti TPO
Prevalensi
24 jam
Amiodaro
Inflamasi
n
Interleuki
ut
Inflamasi
n Alfa
Interleuki
Inflamasi
Inflamasi
10
potiroid
n-2
Lithium
10-15%
potiroid
Tak
ut
tergolong
potiroid
13
ut
kasus/100.
iroid
000 orang
Tiroiditis Riedel
Riedels
Autoimun
Kronis
Normal/hipot Normal
iroid
/rendah
Ada
Tak
tergolong
Tiroiditis Supuratif
Etiologi: infeksi bakteri Streptococcus pyogenes,
Streptococcus aureus, atau Streptococcus
pneumonia, infeksi jamur, mikrobakteria, atau
infeksi parasit
Terjadi melalui penyebaran homogen atau lewat
fistula dari sinus piriformis
Jarang terjadi, kecuali ada penyakit tiroid (Ca
tiroid, tiroiditis hashimoto, stuma multinodular)
atau adanya supresi sistem imun.
Tiroiditis Supuratif
Diagnosis :
Manifestasi klinik : Demam,
Menggigil,Disfagia,Disfonia, Sakit leher
depan,Nyeri tekan,Adanya fluktuasi ,Eritema.
Pemeriksaan fisik : nyeri pada saat palpasi
Pemeriksaan skintigrafi : daerah supuratif tidak
menyerap iodium radioaktif (dingin)
Biopsi aspirasi jarum halus untuk pewarnaan
Gram dan kultur adalah tes diagnostik terbaik.
Penyakit Hashimoto
Tiroiditis autoimun kronis
Etiologi: diduga kombinasi dari faktor genetik dan
lingkungan. Suseptibilitas gen yang dikenal adalah
HLA dan CTLA-4.
Mekanisme imunopatogenetik terjadi karena
adanya ekspresi HLA antigen sel tiroid yang
menyebabkan presentasi langsung dari antigen
tiroid pada sistem imun.
Sering dikaitkan dengan penyakit graves ataupun
sebaliknya.
Banyak didapatkan pada umur kurang dari 50
tahun, wanita:laki-laki 7:1.
Tiroiditis Hashimoto
Manifestasi klinis : kulit kering, bradikardi,
cepat lelah, badan terasa dingin, rambut rontok,
konstipasi, berat badan bertambah dengan
penurunan nafsu makan, suara serak
Pemeriksaan fisik :
pembesaran kedua lobus kelenjar tiroid
Batas ireguler, konsistensi keras, permukaan
licin, ikut bergerak saat menelan.
Tidak ada nyeri saat palpasi
Tiroiditis Hashimoto
Gambaran patologinya:
infiltrasi limfosit, lymphoid germinal centers dan destruksi
sel-sel folikel tiroid. Fibrosis dan area hiperplasi sel folikuler.
Postpartum Tiroiditis
Terjadi 1 tahun pasca
persalinan. Dapat juga terjadi
sesudah abortus spontan atau
yang dibuat.
PPT diduga merupakan varian
dari penyakit tiroid autoimun
kronis.
Kadang kadang gejala yang
muncul hanya hipertiroid atau
hipotiroid saja. Hipertiroid dan
hipotiroid yang muncul biaanya
ringan.
Kelenjar tiroid pada PPT
biasanya sedikit membesar,
difus dan tidak terasa sakit.
Tiroiditis Riedel
Etiologi: belum jelas, diduga proses autoimun
Jarang dijumpai, hanya 0,05% dari seluruh
operasi tiroid. Wanita lebih sering terkena,
dengan umur 30-50 tahun.
Pembesaran ini menekan leher depan
mengakibatkan terjadinya disfagia, suara serak,
sesak napas.
Hipotiroid sendiri terjadi 30-40% pasien,
walaupun tidak terdapat hipotiroid pasien sering
mengeluh malaise umum dan kelelahan.
Diagnosis
Manifestasi klinik : pembesaran pada leher, tidak
nyeri, disfagia, suara serak, sesak nafas
Pemeriksaan fisik : kelenjar tiroid dapat
membesar atau mengecil, biasanya pembesaran
terjadi pada kedua lobus, namun tidak simetris.
Kelenjar tidak bergerak saat menelan. terkadang
didapatkan pembesaran KGB sekitar.
DIAGNOSIS
Anamnesis:
Keluhan benjolan pada leher sebagai tanda pembesaran
kelenjar tiroid
Nyeri atau tidak
Gejala hipotiroid
Gejala hipertiroid
Riwayat infeksi, demam
Riwayat penyakit tiroid sebelumnya
Riwayat persalinan/abortus
Gejala penekanan pada leher seperti disfagia, suara serak, sesak
napas
Riwayat konsumsi obat-obatan
Riwayat trauma pada tiroid
Riwayat terapi yodium radioaktif
Palpasi
Struma :
Ukuran
soliter/multiple
Simetris/asimetris
Tekstur
Konsistensi
Nodul/difus
Mobilitas
Nyeri tekan,Getaran (thrill)
Adakah pembesaran kelenjer getah bening
Adakah deviasi trakea
Perkusi
Auskultasi
Adakah bruit
PENATALAKSANAAN
Secara umum penatalaksanaan tiroiditis diberikan
sesuai dengan tipe dan presentasi klinisnya
1. Tiroiditis Akut
Antibiotik parenteral : penisilin atau ampisilin
untuk kokus gram positif, dan kuman anaerob
Pada pasien yang alergi terhadap penisilin, dapat
digunakan antibiotik golongan sefalosporin
2. Tiroiditis Subakut
self-limiting disease
aspirin dosis rendah / prednisone selama
seminggu, kemudian dilakukan tappering off.6
Propanolol dapat digunakan untuk mengurangi
tanda dan gejala dari hipertiroid.
levotiroksin dapat diberikan untuk pasien
dengan hipotiroid
Anak
Neonatus - 6 bulan
g/hari PO
6-12 bulan
g/hari PO
1-6 tahun
g/hari PO
6-12 tahun
g/hari PO
>12 tahun
g/hari PO
: 25-50
: 50-75
: 75-100
: 100-150
: 150
Kontraindikasi
Hipersensitivitas
insufisiensi adrenal yang tidak dikoreksi
infark myocardial akut yang tidak diperparah
oleh hipotiroidisme
tirotoksikosis yang tidak diobati.
2. Golongan Tionamid
Terdapat 2 kelas obat golongan tionamid :
tiourasil dan imidazol.
1.Tiourasil dipasarkan dengan nama
propiltiourasil (PTU)
2.midazol dipasarkan dengan nama metimazol
dan karbimazol
mempunyai efek intra dan ekstratiroid
aksi ekstratiroid
mencegah/mengurangi
biosintesis hormon tiroid T-3
dan T-4, dengan cara
menghambat oksidasi dan
organifikasi iodium,
menghambat coupling
iodotirosin, mengubah
struktur molekul tiroglobulin
menghambat sintesis
tiroglobulin
Jenis obat
Propylthiouracil
Methimazole
Efek Samping
Agranulositosis (metimazol mempunyai efek
samping agranulositosis yang lebih kecil),
Gangguan fungsi hati,
Lupus like syndrome
Ikterus Kholestatik,
Angioneurotic edema
Hepatocellular toxicity
Arthralgia Akut
Pruritus
Efek samping
nausea,
sakit kepala,
insomnia,
fatigue,
depresi,
lebih jarang terjadi ialah
kemerahan, demam,
agranulositosis, dan
trombositopenia
TERIMA KASIH