Anda di halaman 1dari 4

Pada suatu hari, Tn.

A (korban) sedang mencari kayu di hutan bersama dengan


seorang temannya. Setelah mereka lelah mencari kayu, mereka beristirahat
sejenak sambil makan siang lalu membuka pakaian mereka karena kegerahan
dan hanya memakai kaos oblong. Setelah makan siang, mereka pun
memutuskan untuk segera pulang ke rumah hanya dengan memakai kaos
oblong dan menggulung lengan celana mereka. Mereka pulang sambil
berbincang-bincang. Pada awalnya mereka membicarakan hal-hal yang ringan
sampai akhirnya si Tn. A berbicara menyangkut hal pribadi Tn. A dan
menyinggung perasaan temannya. Mereka pun akhirnya terbawa emosi dan
bertengkar hebat. Tn. A masih saja menyinggung hal pribadi tentang temannya
itu, ketika temannya akhirnya mengayunkan golok dan mencoba menyerang
dada Tn. A. Tapi Tn. A menyadari hal itu dan sempat menghindari serangan yang
dilakukan oleh temannya. Temannya mencoba lagi dan karena Tn. A terus
mengelak, serangan yang awalnya ditujukan untuk melukai dada Tn. A malah
mengenai daerah ketiak kiri Tn. A. Fatalnya, serangan itu menyebabkan
terputusnya pembuluh darah di ketiak sehingga darah terus mengalir keluar. Tn.
A yang merasa kesakitan dan panik karena darah yang mengucur dari ketiaknya
memutuskan untuk segera lari. Temannya yang menyadari gerak-gerik Tn. A
yang ingin pergi segera melukai daerah tungkai bawah kanan dan kiri Tn. A
berkali-kali, sehingga Tn. A kesulitan untuk pergi. Karena kehilangan darah yang
banyak tersebut, akhirnya Tn. A pun tidak sadarkan diri. Temannya yang baru
menyadari perbuatannya pun segera panik dan menjerat leher Tn. A dengan
baju milik Tn. A sendiri dan mengikatnya di pohon perdu yang tidak jauh dari
lokasi kejadian tersebut untuk memanipulasi kejahatan yang telah ia lakukan.

Prosedur Medikolegal
Penemuan
Seorang laki-laki ditemukan di sebuah sungai kering yang penuh batu-batuan dalam keadaan mati
oleh warga masyarakat atau orang yang melihat dan menemukan.
Pelaporan
Dilakukan oleh orang yang menemukan ke pihak yang berwajib, contohnya kepolisian RI.
Penyelidikan

Dilakukan oleh penyelidik yang menindak-lanjuti suatu pelaporan, untuk mengetahui apakah
benar ada kejadian pembunuhan seperti yang dilaporkan.
Penyidikan
Dilakukan oleh penyidik. Penyidikan merupakan tindak lanjut setelah diketahui benar-benar telah
terjadi pembunuhan pada kasus ini. Penyidik dapat meminta bantuan seorang ahli. Dalam kasus
pembunuhan yang mengenai tubuh manusia, maka penyidik dapat meminta bantuan dokter untuk
dilakukan penanganan dan penyidikan dengan kedokteran forensik.
Penyiik wajib meminta sacara resmi kepada kedokteran forewnsik untuk melakukan pemeriksaan
atas korban.
Pemberkasan perkara
Dilakukan oleh penyidik, menghimpun semua hasil penyidikannya, termasuk hasil pemeriksaan
kedokteran forensic yang dimintakan kepada dokter. Kemudian hasil berkas perkara ini akan
diteruskan ke penuntut umum.
Penuntutan
Dilakukan oleh penuntut umum di sidang pengadilan setelah berkas perkara yang lengkap
diajukan ke pengadilan.
Persidangan
- Persidangan pengadilan dipimpin oleh hakim atau majelis hakim.
- Dilakukan pemeriksaan terhadap terdakwa pembunuhan, para saksi dan juga para ahli. Dan
sebaiknya dokter atau pemeriksa korban dapat di hadirkan di siding pengadilan ini sebagai saksi
ahli.
Putusan pengadilan
Vonis dijatuhkan oleh hakim dengan ketentuan :
- Keyakinan pada diri hakim bahwa memang telah terjadi suatu pembunuhan di kasus ini dan
terdakwa memang bersalah melakukan tindak pidana tersebut.
- Kayakinan hakim ini harus ditunjang oleh sekurang-kurangnya dua alat bukti yang sah.
Aspek hukum yang terkait dalam kasus pembunuhan atau penganiayaan yang menyebabkan
kematian adalah sebagai berikut.
Pasal 338 KUHP
Barangsiapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan, dengan
pidana penjara paling lama lima belas tahun.

Pasal 339 KUHP


Pembunuhan yang diikuti, disertai atau didahului oleh suatu perbuatan pidana, yang dilakukan
dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah pelaksanaannya, atau untuk
melepaskan diri sendiri mupun peserta lainnya dari pidana dalam hal tertangkap tangan, ataupun
untuk memastikan penguasaan barang yang diperolehnya secara melawan hukum, diancam
dengan pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun.
Pasal 340 KUHP
Barangsiapa dengan sengaja dan dengan rencana lebih dahulu merampas nyawa orang lain,
diancam, karena pembunuhan dengan rencana (moord), dengan pidana mati atau pidana penjara
seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh lima tahun.
Pasal 354 KUHP
(1) Barang siapa dengan sengaja melukai berat orang lain, diancam, karena melakukan
penganiayaan berat, dengan pidana penjara paling lama delapan tahun.
(2) Jika perbuatan mengakibatkan mati, yang bersalah dikenakan pidana paling lama sepuluh
tahun
Pasal 355 KUHP
(1) Penganiayaan berat yang dilakukan dengan rencana lebih dahulu, diancam dengan pidana
penjara paling lama dua belas tahun.
(2) Jika perbuatan mengakibatkan mati, yang bersalah dikenakan pidana penjara paling lama lima
belas tahun

Pemeriksaan Medis
Pemeriksaan Luar
1. Label mayat: sehelai karton berwarna merah muda dengan materai lak merah, terikat pada ibu
jari kaki kanan mayat.
2. Tutup mayat: 3. Bungkus mayat: 4. Pakaian:
DAFPUS
1. Peraturan perundang-undangan bidang kedokteran. Hlm 3, 11-3,16,25,38-9
2. IDENTIFIKASI (kara)
3. TANATOLOGI (caul)
4. teknik autopsi forensik hlm 7,12-20, 32-44
5. Interpretasi kasus (nindy)
LUKA AKIBAT KEKERASAN BENDA TAJAM
Benda yang dapat mengakibatkan luka dengan sifat seperti ini adalah benda yang
memiliki sisi tajam, baik berupa garis maupun runcing

Tepi dan dinding luka yang rata, berbentuk garis, tidak terdapat jembatan jaringan dan
dasar luka berbentuk garis atau titik
Kulit di sekitar luka akibat kekerasan benda tajam biasanya tidak menunjukkan adanya
luka lecet atau luka memar, kecuali bila bagian gagang turut membentur kulit
Dapat berupa luka iris/sayat, luka tusuk dan luka bacok. Pada luka iris/sayat dan luka
bacok, kedua sudut luka lancip dan dalam luka tidak melebihi panjang luka. Sedangkan
pada luka tusuk, sudut luka dapat menunjukkan perkiraan benda penyebabnya
Lokasi luka
Jumlah luka
Pakaian
Luka tangkis
Luka percobaan
Cedera sekunder

Pembunuhan
Sembarang
Banyak
Terkena
Ada
Tidak ada
Mungkin ada

Bunuh Diri
Terpilih
Banyak
Tidak terkena
Tidak ada
Ada
Tidak ada

Kecelakaan
Terpapar
Tunggal/banyak
Terkena
Tidak ada
Tidak ada
Mungkin ada

Anda mungkin juga menyukai