Anda di halaman 1dari 19

Tiroiditis

Definisi
Tiroiditis atau radang kelenjar tiroid mencakup
sejumlah kelainan pada tiroid dari radang akut
supuratif sampai terjadinya proses kronik
Etiologi
Infiltrasi (perusakan) limfosit dan sel-sel plasma.
Gangguan autoimunitas.
Gangguan produksi T3 & T4 serum.
Gangguan TSH
Infeksi virus (campak, koksakie, dan adenovirus)
Infeksi bakteri (stafilokokuis, pneumokokus)
Defisiensi yodium
Klasifikasi
Akut (supuratif)
Subakut
Menahun
 Limfositik (Hashimoto)
 Non-spesifik
 Fibrous-invasive (Riedel)
Tiroiditis Subakut
Disebut juga tiroiditis De Quervain atau non-
infectious thyroiditis, granulamatous, giant cell
thyroiditis.
Terutama pd wanita paling banyak pada umur antara
31 – 50 tahun
Inflamasi tiroid biasanya terjadi 2 – 4 minggu sesudah
infeksi saluran cerna atas.
Etiologi  virus
 Mumps virus
 Adenovirus
Gejala
pembesaran tiroid mendadak dan nyeri
nyeri di leher bagian depan menjalar ke telinga,
demam, malaise, disertai gejala hipertiroidisme ringan
atau sedang
Px.

Fisik dan Lab
Pada pemeriksaan fisis ditemukan tiroid yang membesar,
nyeri tekan, biasanya disertai takikardia, berkeringat,
demam, tremor dan tanda – tanda lain hipertiroidisme.
Pemeriksaan laboratorium
 Leukositosis
 LED meningkat
 T3 dan T4 meningkat, sementara TSH serum dan ambilan
iodine radioaktif tiroid sangat rendah
 Bersamaan dengan perjalanan penyakit, T3 dan T4 akan
menurun, TSH akan naik dan didapatkan gejala-gejala
hipotiroidisme.
 ambilan iodine radioaktif akan meningkat  adanya
penyembuhan kelenjar dan serangan akut
 Kelainan histopatologis yang khas ialah adanya sel – sel
raksasa.
Penatalaksanaan
Simptomatik  asetaminofen 0,5 gram, 4x sehari.
Levotiroksin 0,1 – 0,15 mg sekali sehari, diindikasikan
selama fase hipotiroid penyakit agar tidak terjadi
eksaserbasi
Glukortikoid misalnya prednisone dengan dosis awal
50 mg/hari. Respon terapeutik biasanya tampak
setelah 24 jam. Selanjutnya dosis diturunkan bertahap
dalam waktu 1 – 4 minggu kemudian dihentikan.
Tiroiditis Akut supuratif
Merupakan penyakit yang dikarenakan infeksi bakteri
tertentu dan sebagai akibat radang mulut, tonsil, atau
lymphonodi cervicales
Infeksi ini dapat memberikan gambaran akut, subakut
dan menahun. Tetapi bentuk yang khas infeksi bakteri
ini ialah tiroiditis septic akut.
Etiologi
Kuman penyebab biasanya stafhylococcus aureus,
stafhylocaccus hemolyticus dan pneumococcus.
 Infeksi dapat terjadi melalui aliran darah, penyebaran
langsung dari jaringan sekitarnya, saluran getah
bening, trauma langsung dan duktus tiroglosus yang
persisten, kelainan yang terjadi dapat disertai
terbentuknya abses atau tanpa abses.
Gejala
nyeri leher mendadak, malaise, demam, menggigil
dan takikardia. Nyeri bertambah pada pergerakan
leher dan gerakan menelan. Daerah tiroid
membengkak dan sangat nyeri tekan.
Pemeriksaan laboratorium menunjukan leukositosis,
LED meninggi, sidikan tiroid memperlihatkan daerah
nodul dingin.
Penatalaksanaan
Antibotik
 Coccus gram positif biasanya dapat diatasi dengan
penisilin dan derivatnya, tetrasiklin, kloramfenikol.
Abses  menyangkut satu lobus  lobektomi
(dengan antibiotic)
Bila infeksi sudah menyebar melalui satu kapsul dan
mencapai jaringan sekitarnya  insisi dan drainage.
Tiroiditis Riedel’s
Merupakan suatu tiroiditis kronis yang jarang ditemukan
dimana kelenjar tiroid digantikan dengan tisu fibrosa.
Mekanismenya masih belum jelas.
Diduga ada kaitan dengan proses autoimun berdasarkan dari
adanya peningkatan titer autoantibodi tiroid.
Suatu bagian dari proses multifocal fibroinflammatory yang bisa
melibatkan organ yang lain misalnya, organ mediastinum, hepar,
paru, organ-organ retroperitoneum dan orbital.
Suatu bagian dari proses multifocal fibroinflammatory yang bisa
melibatkan organ yang lain misalnya, organ mediastinum, hepar,
paru, organ-organ retroperitoneum dan orbital.
Manifestasi klinis
Pembesaran kelenjar tiroid yang progressif dan teraba
keras.
Pasien juga sering mengeluh rasa tidak enak di bagian
leher dan nyeri telan.
Suara bisa berubah menjadi serak sekiranya sudah
melibatkan nervus laryngeal dan/atau kelenjar
paratiroid.
Tiroiditis Hashimoto
Tiroiditis Hashimoto adalah tiroiditis yang disebabkan
oleh proses autoimun dan berdasarkan waktu kejadian
termasuk tiroiditis kronik  peradangan berupa
infiltrasi sel limfosit
Yang terserang umumnya wanita berumur 30 – 50
tahun
Gejala
Tanda pertama penyakit ini mungkin berupa bengkak tidak
nyeri pada leher depan bagian bawah. Efek tekanan lokal
akibat pembesaran kelenjar tiroid dapat menambah gejala
seperti kesulitan menelan

Pasien tiroiditis Hashimoto yang berkembang mengalami


hipotiroid biasanya menunjukkan tanda dan gejala
meliputi kelelahan dan kelesuan, sering mengantuk, jadi
pelupa, kesulitan belajar, kulit kering dan gatal, rambut
dan kuku yang rapuh, wajah bengkak, konstipasi, nyeri
otot, penambahan berat badan, peningkatan sensitivitas
terhadap banyak pengobatan, menstruasi yang banyak,
peningkatan frekuensi keguguran pada wanita yang hamil
Diagnosis
Peningkatan kadar TSH disertai penurunan FT4
Histopatologik  infiltrasi limfosit yang difus,
obliterasi folikel tiroid, dan fibrosis
Selama fase awal, Ab Tg (antibodi tiroglobulin/
meningkat sedikit, kemudian Ab Tg akan menghilang,
tapi Ab TPD (antibodi tiroid peroksidase) akan
menetap untuk bertahun-tahun.
Komplikasi tiroiditis hashimoto
Hipertiroidisme Progresif
Kanker tiroid
Miksedema
Penatalaksanaan
Terapi penggantian hormon tiroid yang bertujuan
mengatasi defisiensi tiroid seperti levotiroksin
(levothroid, Levoxyl, Synthroid)
Tidak perlu dilakukan operasi  tiroid dpt mengecil
sendiri

Anda mungkin juga menyukai