Anda di halaman 1dari 17

KARAKTERISTIK BAHAN

PELEDAK
Karakter fisik
Karakter kinerja detonasi

Densitas (Density)
Sensitivitas (Sensitivity)
Ketahanan Thd. Air (Water resistance)
Kestabilan Kimiawi (chemical stability)
Karakteristik Gas (Fumes characteristics)
Kekuatan (strength)
Kecepatan detonasi (Velocity of det)
Tekanan detonasi (Det. Pressure)

Berat bahan peledak per unit volume diekspresikan dalam


satuan gr/cc.
Densitas bahan peledak yang tinggi akan lebih mudah
menghasilkan dead pressed (detonasi rendah akibat
kehilangan sensitivitas karena terhambatnya tekanan)
dibanding densitas yang rendah.
Loading density adalah berat bahan peledak per meter
kolom lubang ledak (kg/m).
Cartridge count/stick count adalah jumlah cartridge dengan
ukuran 1 x 8 di dalam kotak seberat 50 lb atau 140
dibagi berat jenis bahan peledak.

Batuan masif - pakai densitas bahan peledak tinggi.

Batuan berstruktur/lunak - pakai densitas bhn peledak rendah.


Densitas bahan peledak komersial berkisar 0,6 1,7 gr/cc atau
SC antara 233 82.
Densitas ANFO 0,8 0,85 gr/cc.

de = 0,34 . De2. (SG)


bila :
SG = 140/SC atau 141/SC
maka :
de = 48.De2/SC

Ukuran tingkat kemudahan inisiasi


bahan peledak atau ukuran minimal
booster yang diperlukan

APAKAH BAHAN PELEDAK SENSITIF ATAU


TIDAK, BUKAN HANYA DIPENGARUHI OLEH
SUSUNAN MOLEKULERNYA TETAPI JUGA
TERGANTUNG PADA :

Bervariasi tergantung pada kompisisi


bahan peledak, diameter, temperatur
dan tekanan

Ukuran butir dari kristal-kristalnya

Bobot isi bahan peledak

Pengaruh kandungan air

High explosive (1,1D) - sensitif terhadap detonator No.8 atau detonating


cord 10 gr/m

Temperatur

Blasting agent (1,5D) - tidak sensitif


terhadap detonator No.8; memerlu
kan booster (primer)
Beberapa blasting agent sensitif
terhadap det. cord dan dapat
mencegah sekuen peledakan tunda
downhole

Pengujian sensitivitas terhadap gesekan :


1.
Dodol yang akan diuji diikatkan pada tiang kayu (bisa lebih dari satu dodol)
2.
Dodol tersebut ditembak dengan senjata api dari jarak tertentu.
3.
Bila dodol meledak berarti bhn peledak tsb peka terhadap gesekan.
Pengujian sensitivitas terhadap panas :
1.
Bhn peledak dimasukkan ke dalam silinder baja kemudian ditutup .
2.
Selanjutnya silinder dibawa ketempat aman dan terbuka.
3.
Bila bhn peledak di dalam silinder meledak, ia akan merusak tutup silinder, berarti
bahan peledak tersebut peka terhadap panas.

Uji sensitivitas bahan peledak dengan air gap test :


1. Siapkan 2 buah bahan peledak berbentuk cartridge berdiameter sama, misal D.
2. Dekatkan kedua bahan peledak tersebut hingga berjarak 1,1 D, kemudian gabungkan
keduanya menggunakan selongsong terbuat dari karton (lihat gambar 3.1).
3. Pasang detonator no. 8 atau detonating cord 10 gr/m pada salah satu bahan peledak
(disebut donor), kemudian diledakkan.
4. Apabila bahan peledak yang satunya lagi (disebut aseptor) turut meledak, maka
dikatakan bahwa bahan peledak tersebut sensitif; sebaliknya bila tidak meledak berarti
bahan peledak tersebut tidak sensitif.

KARTON

DETONATOR

AIR GAP

BAHAN PELEDAK
ASEPTOR

1,1D

BAHAN PELEDAK
DONOR

Gambar 3.1 Pengujian sensitivitas bahan peledak dengan cara air gap

Kemampuan bahan peledak


untuk melawan air di sekitarnya
tanpa kehilangan sensitifitas
atau efisiensi
Ketahanan terhadap air bahan
peledak bervariasi. ANFO tidak
tahan terhadap air (larut);
sedangkan emulsi dan watergels
tahan air
Fume berwarna coklat-orange
dari gas NO menandakan hasil
peledakan yang tidak efisien
akibat bahan peledak basah
Ketahanan thd air dapat
dilakukan dengan melapisi
lubang ledak atau menggunakan
cartridge

TABEL 3.1 WAKTU TIDUR SLEEP TIME)


BERBAGAI KELAS BAHAN PELEDAK

Kelas

Waktu
Tidur (jam)

Kelas

Waktu
Tidur (jam)

47

32 71

1-3

16 -31

<1

8 -15

Pengujian ketahanan terhadap air :


1.

2.
3.
4.

Bhn peledak yang diuji direndam di dalam air secara bertahap


(1 jam, 2 jam, 3 jam dst).
Setelah direndam, bhn peledak diambil dan dibawa ketempat yang
aman untuk diledakkan.
Bila bahan peledak masih meledak meski sudah direndam selama
x jam, berarti ketahanan bahan peledak terhadap air adalah x jam.
Percobaan diulang sampai bhn peledak tidak dapat diledakkan.

Kemampuan untuk tidak berubah


secara kimia dan tetap
mempertahankan sensitifitas selama dalam
penyimpanan di
gudang dengan
kondisi tertentu

Bhn.peledak yang tidak stabil (mis. NG


based) mempunyai kemampuan stabil
lebih pendek dan cepat rusak

Faktor-faktor yang mempercepat


ketidakstabilan kimiawi a.l: panas,
dingin, kelembaban, kualitas bahan
baku,
kontaminasi,
pengepakan,
fasilitas gudang

Tanda-tanda kerusakan a.l: kristalisasi,


penambahan
viskositas,
dan
penambahan densitas

Gudang bahan peledak bawah tanah


akan mengurangi efek perubahan
temperatur

Detonasi bahan peledak


menghasilkan gas-gas non-toxic
(CO2, H2O, N2) dan toxic (NO,
NO2, CO)
Gas-gas ini perlu diperhatikan
pada peledakan bawah tanah
atau terbuka bila gerakan angin
yang rendah
Faktor-faktor yang menimbulkan
gas toxic a.l : letak primer yang
tidak tepat, kurang tertutup, air,
komposisi bahan peledak tidak
baik, timing (sistem tunda) tidak
tepat, dan adanya reaksi dengan
batuan (sulfida atau karbonat),
sleep time terlalu lama,
kadaluarsa.

Kehadiran fumes dapat disebabkan oleh beberapa


hal sbb :
Buruknya kontrol kualitas
Kerusakan pada bahan peledak; misal sudah
kadaluarsa, kerusakan pada saat pengangkutan
Pengepakan bocor
Diameter bahan peledak kurang
Waktu tidur yang terlalu lama.

KEKUATAN DETONASI
(detonation strenght)
Absolute Weight Strength (AWS)
Energi panas maks handak teoritis didasarkan pada campuran kimawinya
Energi per unit berat handak dalam joules/gram
AWSANFO adalah 373 kj/gr dengan campuran 94% AN dan 6% FO

Relative Weight Strength (RWS)


Adalah kekuatan handak (dalam berat) dibanding dengan ANFO
RWSHANDAK =

AWS HANDAK
AWS ANFO

Absolute Bulk Strength (ABS)


Energi per unit volume, dinyatakan dalam joules/cc
ABSHANDAK = AWSHANDAK x densitas
ABS bulk ANFO = 373 kj/gr x 0,85 gr/cc = 317 kj/cc

Relative Bulk Strength (RBS)


Adalah kekuatan handak curah (bulk) dibanding ANFO
RBSHANDAK =

ABS HANDAK
ABS ANFO

KECEPATAN DETONASI
(velocity of detonation / VOD)

Laju rambatan gelombang detonasi


sepanjang handak, satuannya m/s
atau fps
Nilainya
bervariasi
tergantung
diameter, densitas, ukuran partikel
handak. Untuk handak komposit
(non-ideal) tergantung pula pada
derajat
keterselubungan
(confinement degree)
Kecepatan ANFO antara 2.500
4.500 m/s tergantung pada diameter
lubang ledak
Kecep
detonasi
merupakan
komponen utama dari energi kejut
(shock energy) yang menimbulkan
pecahnya batuan
Kecepatan detonasi handak harus
melebihi kecepatan suara massa
batuan (impedance matching)
Dapat diukur untuk menentukan
handak yang efisien

TEKANAN DETONASI
(detonation pressure)

Tekanan yg terjadi disepanjang zona


reaksi peledakan hingga terbentuk
reaksi kimia seimbang sampai ujung
handak yang disebut dgn bidang
Chapman-Jouguet
(C-J
plane).
Umumnya memp satuan MPa.
Dari
penelitian
oleh
Cook
menggunakan foto sinar-x, diformulasi
tekanan detonasi sbb:
Pd e x VD x U p
Up 0,25 x VD

e x VD 2
Pd
4

Dimana: Pd = tekanan detonasi, kPa


e = densitas handak, gr/cc
VD = kecep detonasi, m/s

ANFO dgn densitas 0,85 gr/cc dan


VOD 3700 m/s memiliki PD = 2900
MPa

Tekanan terhadap dinding lubang ledak akibat ekspansi


detonasi gas
Biasanya sekitar 50% dari tekanan detonasi
Volume dan laju kecepatan gas yang dihasilkan peledakan
mengontrol tumpukan dan lemparan fragmen batuan

SIFAT-SIFAT ANFO (2)


(Data diperoleh dari Dyno Nobel untuk Prilled ANFO)

Densitas:
Poured (gr/cc)
0,80 0,85
Blow Loaded (gr/cc)
0,85 0,95
Energi (MJ/kg):
3,7
RWS (%):
100 (373 kj/gr)
RBS:
Poured (%)
100 (317 kj/cc)
Blow Loaded (%)
116
Diameter lubang ledak minimum:
Poured (mm)
75
Blow Loaded (mm)
25
Ketahanan terhadap air :
buruk
Shelf Life:
Maks. 6 bulan tergantung temperatur dan kelembaban
gudang
Gudang yang bersuhu dan kelembaban tinggi akan
membuat ANFO rusak, ditandai dgn pengerasan atau
caking yg akan mengurangi kinerja peledakan
Waktu Tidur (Sleep Time) :
Dalam kondisi normal kering dengan lubang tertutup
stemming yang baik, ANFO dapat ditidurkan sampai 6
bulan
Kehadiran air dalam lubang akan menurunkan secara
dramatis waktu tidur

ANFO DARI TIGA PRODUSEN


PROPERTIES

NITRO NOBEL

PT DAHANA

ICI EXPL. (ORICA)

0,80 0,84

0,80 1,10

100

100 113

Density, gr/cc :
- Poured

0,80 0,85

- Blow loaded

0,85 0,95

- Bulk
Energy, MJ/kg

3,70

RWS, %

100

100 156

RBS, % :
- Poured

100

- Blow loaded

116

VoD, m/s
Min. hole diameter, mm :

3000 3300

4100

38,10

25

- Poured

75

- Blow loaded

25

Water resistance

nil

Poor

Poor

ANFO prill

DANFO

Nitropril

Storage life, month


Trade mark

Anda mungkin juga menyukai