IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien
: Tn. B
Umur
: 73 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Alamat
: jatilawang RT 03/05, banyumas
Pekerjaan
: petani
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Tanggal pemeriksaan : 20 Juni 2015
No RM
: 956657
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Kronologi : pasien datang ke poli saraf dengan keluhan nyeri pada kedua
telapak tangan sejak 2 bulan yang lalu. Nyeri dirasakan cekot-cekot dan
hilang timbul. Nyeri dirasakan saat menjelang tidur pada malam hari. Pasien
juga mengeluh nyeri seperti disengat listrik dan kesemutan. Keluhan
dirasakan memberat ketika pasien mengangkat beban dan membaik ketika
dipijat-pijat. Pasien mengaku sering mengalami kaku dan panas
RIWAYAT KELUARGA
Riwayat hipertensi
: disangkal
Riwayat DM
: disangkal
Riwayat penyakit serupa
: disangkal
Mata
STATUS NEUROLOGIS
Kesadaran : compos mentis GCS E4V5 M 6
Tingkah laku
Orientasi
Jalan pikiran
Daya ingat
: normoaktif
: baik
: baik
: baik
STATUS NEUROLOGIS
Status neurologis-nervi
Sensibilitas
: dbn
: dbn
Motorik
superior
Inferior
Gerak
B/B
B/B
KM
555/555
555/555
Tonus
N/N
N/N
Trof
Eutrof/Eutrof
Eutrof/Eutrof
RF
+/+
+/+
RP
-/-
-/-
Klonus
-/-
-/-
Pemeriksaan CTS
Phalen test (+)
Reverse phalen test (+)
Tinel sign (+)
Flick sign (+)
DIAGNOSIS
Diagnosis Klinik : kaku pada kedua pergelangan tangan, hipestesi dan nyeri
manus dextra et sinistra
Diagnosis Topis
: nervus medianus
Diagnosis Etiologi:
Diagnosis klinis I: Carpal tunnel syndrome
Diagnosis banding: Rheumathoid artritis, artritis manus, raymond
phenomenon
Planning
Diagnostik: Laboratorium darah lengkap, elektrolit, GDS
Radiologi manus dex et sin
Terapi
: Medikamentosa: Na Diclofenac 50 mg 2 X 1
Mecobalamin 500 mg 1x1
Metil prednisolon 4 mg 2x1
Diazepam 4mg 2x1
Vit B6 1x1
Planing
Non Farmakologi
1. istirahatkan kedua tangan
2. Jangan sering mengangkat beban berat
3. fsioterapi
Monitoring : respon, kemajuan efek samping terapi, dan komplikasi
Prognosis
Ad vitam : Bonam
Ad Fungsionam
: Bonam
Ad Sanasionam
: Bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Carpal tunnel syndrome adalah keadaan nervus medianus tertekan di daerah
pergelangan tangan sehingga menimbulkan rasa nyeri, parestesia, dan
kelelahan otot tangan. Tempat penekanan nervus medianus lainnya adalah di
daerah siku. Ini menyebabkan sindrom pronator, yaitu pada gerak pronasi
lengan bawah secara maksimal akan menimbulkan rasa nyeri
CTS lebih sering pada wanita, puncaknya pada usia 42 tahun (40-60 tahun).
Risiko untuk menderita CTS sekitar 10% pada populasi dewasa.
ETIOLOGI
Sebagian besar kasus CTS (>50%) bersifat idiopatik, tetapi berbagai kondisi dapat
berkontribusi sebagai penyebab, yaitu:
1.kondisi kesehatan lain seperti artritis reumatoid, kelainan hormonal tertentu seperti
diabetes, kelainan tiroid, menopause, retensi cairan pada kehamilan.
2.Karakteristik Fisik. Carpal tunnel seseorang dapat lebih sempit daripada populasi umum.
3.Proses penuaan normal dengan peningkatan massa di tenosinovium.
4.Tekanan langsung atau lesi desak-ruang di dalam carpal tunnel dapat meningkatkan
tekanan pada nervus medianus dan menyebabkan CTS.
5.Tenosinovitis, yaitu peradangan membran musin tipis yang menyelimuti tendon.
6.Sindrom Double-crush, yaitu terjadi kompresi atau iritasi nervus medianus di atas
pergelangan tangan.
7.Aktivitas yang membutuhkan penggunaan tangan dengan kombinasi gerakan berulang
pergelangan tangan atau jari dan pekerjaan yang menggunakan alat yang menimbulkan
getaran.
8.Faktor keturunan.
GEJALA KLINIS
1.Rasa baal dan kesemutan yang hilang timbul di daerah yang dipersaraf
nervus medianus.
2.Nyeri yang menjalar atau meluas dari pergelangan tangan ke bahu atau
turun ke telapak tangan.
3.kelemahan di tangan dan cenderung menjatuhkan barang yang dipegang.
Gejala biasanya timbul bilateral, perlahan-lahan dan makin progresif. CTS
lebih sering mengenai tangan yang dominan.
PEMERIKSAAN FISIK
Tes Provokatif
Manuver Phalen : siku pasien diletakkan diatas meja, lengan bawah tegak
lurus terhadap meja dan pergelangan tangan difleksikan. Posisi ini ditahan
selama 60 detik. Tes dikatakan positif bila rasa baal atau kesemutan muncul
pada jari-jari sisi radial.
Tanda Tinel : Dilakukan dengan cara perkusi ringan dipergelangan tangan
bagian volar diatas nervus medianus untuk membangkitkan sensasi
kesemutan.
Tanda Flick : Menggoyang atau menjentikkan tangan untuk meredakan
gejala yang timbul.
Pemeriksaan Sensorik
Sensibilitas Getar : Garpu tala 256Hz digetarkan, lalu diletakkan diujung jari
pasien. Tes dianggap positif bila sensasi getar berkurang.
Diskriminasi 2 titik : Gagal mengidentifkasi adanya 2 benda yang
menyentuh kulit dengan jarak lebih dari 6mm.
Pemeriksaan Penunjang
1. Elektrofsiologi Diagnostik
Electromyography (EMG) : dapat ditemukan gelombang tajam, potensial
fbrilasi dan aktivitas insrsional yang meningkat.
Kecepatan hantar saraf : sinyal akan tertangkap lebih lambat dan lemah.
2.Pencitraan
MRI
USG : terdapat peningkatan area cross-sectional dari nervus medianus di
carpal tunnel dibandingkan dengan kontrol.
PENATALAKSANAAN
1.Bidai pergelangan tangan : biasanya digunakan pada pasien dengan gejala
ringan sampai sedang yang berlangsung kurang dari 1 tahun. Digunakan
untuk mereposisi tangan supaya tidak fleksi dan ekstensi tangan.
2.Obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID). Berfungsi untuk menghilangkan
nyeri jika terdapat peradangan. Contoh: ibuprofen, ketoprofen, dan naproxen.
3.Kortikosteroid. Disuntikan langsung ke carpal tunnel untuk menghilangkan
nyeri. Digunakan untuk menghilangkan nyeri dan mengurangi peradangan,
sehingga mengurangi tekanan.
4.Operasi. Jika gejala CTS menetap disarankan untuk melakukan operasi
carpal tunnel. Bertujuan untuk mengurangi tekanan di carpal tunnel yaitu
dengan cara membelah lapisan transcutaneus (TCL/Transcutaneus layer).