Skala Interval = Merupakan skala yang membedakan kategori dengan selang atau jarak
tertentu dengan jarak antar kategorinya sama. Skala interval tidak memiliki nilai nol mutlak.
Misalnya, membagi tinggi badan sampel ke dalam 4 interval yaitu: 140-149, 150-159, 160169, dan 170-179.
Skala ordinal = skala yang membedakan kategori berdasarkan tingkat atau urutan (1-5, 110,1-4)
Skala rasio = Merupakan penggabungan dari ketiga sifat skala sebelumnya. Skala rasio
memiliki nilai nol mutlak dan datanya dapat dikalikan atau dibagi. Akan tetapi, jarak antar
kategorinya tidak sama karena bukan dibuat dalam rentang interval. Misalnya, tinggi badan
sampel terdiri dari 143, 145, 153, 156, 175, 168, 173, 164, 165, 152.
Skala nominal = Merupakan skala yang hanya membedakan kategori berdasarkan jenis atau
macamnya. Skala ini tidak membedakan kategori berdasarkan urutan atau tingkatan.
Misalnya adalah jenis kelamin terbagi menjadi laki-laki dan perempuan.
Sampling Insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja
yang secara kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel,
bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor item dengan skor total
Uji Reliabilitas Kevalidan suatu alat ukur diikuti oleh ke-reliabelannya, artinya bahwa alat
ukur tersebut selain harus valid juga harus konsisten dalam mengukur gejala yang sama.
Setiap alat ukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang
konsisten.
Reliabilitas internal diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu kali pengetesan
Korelasi Rank Spearman jika data yang diperoleh adalah data ordinal, sedangkan jika data
yang diperoleh data interval kita bisa menggunakan korelasi Product Moment
One Tailed One sample t test merupakan teknik analisis untuk membandingkan satu
variabel bebas. Teknik ini digunakan untuk menguji apakah nilai tertentu berbeda secara
signifikan atau tidak dengan rata-rata sebuah sampel
Uji t sebagai teknik pengujian hipotesis deskriptif memiliki tiga criteria yaitu uji pihak
kanan, kiri dan dua pihak.
Uji Pihak Kiri : dikatakan sebagai uji pihak kiri karena t tabel ditempatkan di bagian kiri
Kurva
Uji Pihak Kanan : Dikatakan sebagai uji pihak kanan karena t tabel ditempatkan di
bagian kanan kurva.
Uji dua pihak : dikatakan sebagai uji dua pihak karena t tabel dibagi dua dan diletakkan
di bagian kanan dan kiri
Uji Reliabilitas
1. Strict parallel
Tes paralel adalah dua buah tes yang disusun dari tujuan ukur yang sama dan blue print
yang sama sehingga jumlah item atau taraf kesukarannya untuk tes kognif adalah sama.
Secara statistik, tes paralel diasumsikan dengan nilai varian skor tampak dan varian eror
yang setara (parallel) atau ditambahkan dengan asumsi rerata skor yang setara (strict
parallel) antar kedua tes.
2. Parallell (metode tes ulang)
3. Split half (teknik belah dua, Spearman-Brown)
4. Formula Rulon,
5. Formula Flanagan (Guttman)
6. KR 20/ KR 21 (Kuder Richardson)
Mengukur konsistensi respon subjek pada item-item tes, sehingga disebut interitem
consistency. Errornya disebut content sampling dan content heterogeneity sampling.
Teknik pengujian reliabilitas dengan teknik ini dibagi menjadi dua, yaitu KR-20 dan KR21.
7. Anova Hoyt
8. Cronbachs Alpha
Tujuannya sama dengan KR, hanya saja syarat yang harus dipenuhi adalah data yang
diperoleh bersifat kontinum (aspek secara kesluruhan) dan bukan dikotomi (2 aspek).
Berbentuk skala (misal 1-4, 1-5) atau skor rentangan (misal 0-20, 0-50)
Metode alpha dapat juga digunakan pada skor dikotomi (0 dan 1) dan akan
menghasilkan perhitungan yang setara dengan menggunakan metode KR-20 dan
Anova Hoyt.
Uji Validitas
1. Pearson
Data Interval/ rasio
Dari beberapa asumsi, yang terpenting adalah normalitas. Apabila data
berdistribusi normal, maka gunakan uji pearson. Bagaimana untuk mengetahui
apakah data berdistribusi normal atau tidak? Lakukan uji normalitas. Apabila
terbukti berdistribusi normal dan memenuhi asumsi lainnya (linearitas dan
homoskedastisitas) maka gunakan uji pearson.
2. Spearman
Data ordinal
Data tidak berdistribusi normal
Data diukur dalam skala Ordinal.
Apabila tidak berdistribusi normal dan/atau asumsi lain lain tidak terpenuhi,
maka apa pilihannya? Jawabannya adalah spearman rho.
3. Kendall
Apabila sumber data berasal dari subjek yang sama atau berpasangan, maka apa
pilihannya?
Pilihannya adalah uji Kendall Tau. Perhatikan pada soal No. 1, di mana nilai IQ
dan Nilai Ujian adalah variabel yang berasal dari subjek yang sama, yaitu siswa
yang sama. Jadi setiap siswa, memiliki IQ dan Nilai Ujian. Sumber data yang
sama tersebut mengindasikan bahwa pengujian dengan spearman rho tidaklah
tepat. uji yang tepat adalah uji Kendall Tau.
1/16
Dari hasil di atas, berarti bahwa semakin sering dilakukan training, ternyata tingkat
ketidakhadiran karyawan semakin meningkat. Tentu saja kita harus mereject H1 dan menerima
H0 karena hasil yang didapat tidak sesuai dengan dugaan awal.
Hal tersebur terjadi untuk kasus one-tailed. Tetapi jika kita menggunakan two-tailed test, tentu
saja kita akan mereject H1 dan menerima H0 karena kita memiliki = +0,7 0 sedangkan
hipotesis yang diuji adalah:
H0: = 0
H1: 0
Karena alasan tersebut, tidak salah kan jika saya ngotot untuk selalu menggunakan one-tailed?!
**tentu saja jika kita sudah tahu jelas arahnya, apakah positif atau negatif**
Selain itu juga, misalkan kita mendapati hasil |t-value| = 1,7. Untuk UJI HIPOTESIS STATISTIK
menggunakan two-tailed (significance level = 5%), tentu saja kita akan me-reject-nya (TIDAK
SIGNIFIKAN) karena |t-value| < 1,96. Tetapi, jika menggunakan one-tailed test, tentu saja kita
akan menerimanya (SIGNIFIKAN), karena |t-value| > 1,645.