Hal |1
SPESIFIKASI TEKNIS
1.
URAIAN
2.
Spesifikasi Teknis
Hal |2
acuan
dalam
pelaksanaannya.
Demikian
pula
apabila
bertentangan dengan Spesifikasi Teknik berikut ini maka yang
berlaku adalah Spesifikasi atau berdasarkan keputusan Direksi
Pengawas.
2.3. Pekerjaan tersebut harus diserahkan kepada Pembuat Komitmen dalam
keadaan selesai 100% (seratus Persen), sesuai dengan Dokumen Pengadaan
Barang/Jasa, Surat Perjanjian Pemborongan dan Berita Acara Perubahan
Pekerjaan (bila ada) yang telah disahkan oleh Pembuat Komitmen.
4.
Kapasitas Kondisi
Minimal (%)
Jumlah
1
1
1
1
5 m3
30
m3/Hr
Status
Kepimilikan
Milik
/
Sewa
Milik
/
Sewa
Milik
/
Sewa
Milik
/
Sewa
5.
Spesifikasi Teknis
6.
7.
PEKERJAAN PERSIAPAN
Hal |3
Spesifikasi Teknis
Hal |4
Amankan jalur-jalur air, listrik, gas, Air Conditioning (AC) atau instalasi
lain dengan menutupnya dengan bahan yang diijinkan atau disyaratkan oleh
Konsultan Pengawas, Pemilik bangunan (Pengelola gedung) dan pihak-pihak
lain yang berkepentingan.
7.5. Pembongkaran
a.
Pembongkaran dilakukan dengan alat-alat yang mencukupi, tepat guna
dan aman.
Pengawasan agar dilakukan tehadap timbulnya debu, suara dan
getaran yang mempengaruhi lingkungan sekitar/sekelilingnya.
b.
Agar diusahakan alat-alat atau cara-cara pengamanan, baik untuk
bangunan yang tidak dibongkar atau kesiapan-kesiapan pekerjaannya
c.
Segala kerusakan yang terkadi menjadi Tanggung jawab pelaksana
pembongkaran/kontaktor.
d.
Puing-puing hasil pembongkaran harus segera dibuang dari lokasi
pekerjaan (proyek).
e.
Semua bongkaran berupa barang yang masih utuh (seperti lampu, dll)
dan dapat digunakan kembali, disimpan dan diserahkan kepada Pemberi
Tugas
dengan diketahui oleh Konsultan Pengawas dengan disertai
daftra/list item barang- barang tersebut.
7.6. Pekerjaan Pengamanan.
a.
Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat barang-barang
kantor/peralatan
di lokasi
proyek,
maka
kontraktor
wajib
mengamankan/melindungi barang-barang tersebut dari akibat pekerjaan
bongkaran. Material pelindung yang dipakai adalah berupa plastik
lembaran atau karton kardus atau material lain yang disetujui Konsultan
Pengawas.
b.
Pemasangan alat Bantu Scalf Holding atau bekisting atau tangga harus
dipasang secara hati-hati.
c.
Area yang tidak menjadi bagian pekerjaan, harus dibangun pagar
atau panel partisi pembatas setinggi ruangan atau sekat lainnya yang
diizinkan/disetujui oleh Konsultan Pengawas.
7.7. Pemindahan Barang-barang.
Pemindahan barang-barang di lokasi proyek harus disetujui dan
disaksikan oleh Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas.
7.8. Marking.
Sebelum dimulainya pelaksanaan konstruksi di lokasi proyek, untuk
menyamakan persepsi ukuran-ukuran yang akan dilaksanakan
antara gambar perencanaan dengan ukuran sebenarnya di lokasi,
perlu dilakukan marking oleh kontraktor untuk penentuan ukuranukuran yang akan dilaksanakan atas dasar kondisi sebenarnya di
lokasi proyek. Hasil marking
tersebut harus disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Perencana.
a.
Sambungan partisi gypsum board diberi compound dengan
sebelumnya diberi paper tape khusus gypsum. Setelah compound kering,
diamplas sampai rata dan garis sambungan setiap unit gypsum board
hilang.
b.
Bagian sudut partisi gypsum board yang tidak terlindung oleh
material lain, diberi corner bead dan dicompound dan diamplas dengan baik.
c.
Setelah panel gypsum board terpasang, bidang permukaan partisi
harus rata, lurus dan siku, dan antara unit-unit gypsum board tidak
terlihat bergelombang dan sambungan. Kecuali bila dinyatakan lain, misal
: permukaan merupakan bidang miring atau melengkung sesuai yang
ditunjukkan dalam gambar.
a.
Spesifikasi Teknis
Hal |5
P E K E R J A A N A R S I T E KT U RA L
8. PEKERJAAN TANAH (GALIAN DAN URUGAN)
Spesifikasi Teknis
9.
Hal |6
dengan
Spesifikasi Teknis
Hal |7
Material :
Batu bata yang digunakan harus baru, dengan pembakaran
yang cukup sehingga masak, keras, kering dan tidak mudah
patah. Jika diketuk menimbulkan suara nyaring. Ukuran yang
dianjurkan adalah 5 cm x 11 cm x 23 cm dengan toleransi 0,5
cm.
a.
b.
c.
10.4.
Contoh-contoh.
Pelaksanaan :
1) Pasangan dinding bata cetak umumnya adalah bata, kecuali
direksi memberi petunjuk lain.
2) Pemasangan Bata cetak harus lurus dan tegak, lajur penaikkannya
diukur tepat dengan tiang lot, kecuali bilamana tidak diperlihatkan
dalam gambar maka setiap lajur bata cetak harus putus dengan
sambungan lajur di bawahnya. Selain itu pola ikatan pasangan
harus harus terjaga baik dis seluruh pekerjaan.
Spesifikasi Teknis
Hal |8
Spesifikasi Teknis
Hal |9
Spesifikasi Teknis
H a l | 10
Agregat :
Agregat harus terdiri dari gradasi-gradasi yang halus sampai
kasar, dan harus sesuai dengan persyaratan dalam ketentuanketentuan beton. Penyimpanan harus dilaksanakan sedemikian
rupa, sehingga bebas dari kontaminasi dengan bahan-bahan
yang dapat merusak.
b.
Semen:
1)
Semen yang dipakai harus bermutu baik, tidak berbatu,
seperti disyaratkan dalam NI-8 Bab 3-2;
2)
Semen ini harus dibawah ketempat pekerjaan dalam kemasan
standard dari pabrik dan terlindung.
3)
Untuk pelaksanaan pekerjaan beton ini Kontraktor harus
mengusahakan hanya menggunakan satu merk semen saja.
c.
Air :
Air yang dipakai untuk pengecoran harus bersih, dalam arti tidak
mengadung lumpur dan bahan-bahan kimia yang dapat
mempengaruhi kekuatan beton.
d.
Bekisting :
Bahan cetakan beton (bekisting) menggunakan kayu klas III,
kecuali Direksi/Pengawas menegaskan lain.
a.
13.
PEKERJAAN PLESTERAN
Spesifikasi Teknis
H a l | 11
14.3. Pemasangan :
a.
Penyambungan Kayu utk Kuda-kuda mengikuti kaidah-kaidah
sambungan kayu yang tertera dalam peraturan tentang penggunaan
kayu dalam konstruksi.
b.
Pemborong diharuskan mengajukan contoh-contoh Material (PCM)
untuk mendapatkan persetujuan Direksi/Pengawas.
Spesifikasi Teknis
H a l | 12
Spesifikasi Teknis
H a l | 13
17.1.
Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan/material, tenaga kerja
dan pengecatan kayu, tembok, plafond, atap dan residu kap.
17.2.
Material :
REHABILITASI MAKO POLSEK NANUSA TIPE 125
Spesifikasi Teknis
H a l | 14
b.
4) W a r n a C a t k a yu y a n g d i g u n a k a n u n t u k k o s
en, daunpintu, bingkai jendela dan listpla
nk akan ditentukankemudian.
5) Untuk kap/kuda-kuda dan gording harus dicat dengan residu
sampai rata pada seluruh permukaannya s a m p a i r a t a d a n
halus.
6) S e m u a b i d a n g t e m b o k d a n p l a f o n d d i c a t t e m b o
k m i n i m a l 2 (d ua) k a l I sampai k e l i h a t a n r a t a d a n
cukuptebal.
Pekerjaan Politur/Teakoil :
Semua daun pintu teekwood dan dinding papan harus
dipolitur. Persiapan dilakukan dengan membersihkan dan
mengamplas
bagian/permukaan
yang
akan
dipolitur.
Selanjutnya dapat dipolitur dengan menggunakan Ultra Politur
P-01.
Spesifikasi Teknis
H a l | 15
b.
c.
d.
e.
19.2.
a.
b.
c.
20.1.
Lingkup Pekerjaan :
Termasuk dalam pekerjaan ini adalah :
a.
Sistem Pemipaan Air Bersih : Sistem pemipaan air bersih
dari jaringan air bersih keseluruh bangunan, yang terdiri dari
: Kamar mandi/WC, kran-kran dalam ruangan dsbnya.
b.
Pengujian (test run) sistem plumbing air bersih secara
keseluruhan untuk mengetahui sistem itu bekerja baik, benar
dan aman.
c.
Pengadaan
dan
pemasangan
perlengkapan-perlengkapan
lainnya agar instalasi bekerja dengan baik, benar, aman
walaupun dalam gambar dan spesifikasi
tekniknya tidak
dicantumkan
secara
jelas,
misalnya
fitting-fitting
dan
accesoriesnya.
20.2.
Bahan yang dipakai :
Spesifikasi Teknis
H a l | 16
Spesifikasi Teknis
H a l | 17
22. D O K U M E N T A S I
22.1.
Untuk kelengkapan laporan, Kontraktor harus membuat fotofoto dokumentasi dibuat sebelum pekerjaan di mulai ( 0 % ),
tahap pelaksanaan hingga selesai ( 25 %, 50 %, 75 % dan 100 % ),
foto dokumentasi harus selalu diambil pada posisi yang sama
untuk setiap kemajuan (tampak delapan, samping dan belakang)
dan setiap bagian yang penting antara lain penulangan, pondasi
dan lain- lain.
22.2.
Foto-foto
tersebut
dimasukan
kedalam
album
dan
diserahkan kepada bouwhoer sebanyak 2 (dua) set.
23.1.
Setelah selesainya seluruh pekerjaan, Kontraktor harus
membuat gambar terlaksana (as built drawing) dari seluruh
sistem, termasuk apabila terjadi perubahan letak, denah
maupun konstruksi.
23.2.
Instalasi listrik, instalasi air bersih dan instalasi air kotor
harus dibuat oleh Kontraktor sesuai dengan keadaan yang
terpasang dan diserahkan kepada Pemberi Tugas pada saat Serah
Terima Pekerjaan.
24. P E N G A W A S A N
24.1.
Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan
akan dilakukan oleh Direksi/ Pengawas.
24.2.
Setiap saat Direksi/Pengawas atau petugas-petugasnya harus
dapat mengawasi, memeriksa atau menguji setiap bagian pekerjaan,
bahan dan peralatan. Untuk itu pemborong harus mengadakan
fasilitas-fasilitas yang diperlukan.
24.3.
Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi
luput
dari
pengamatan Direksi/Pengawas adalah menjadi
tanggung jawab Kontraktor. Pekerjaan tersebut bila diperlukan
harus dapat diperiksa sebagian atau seluruhnya untuk
REHABILITASI MAKO POLSEK NANUSA TIPE 125
Spesifikasi Teknis
H a l | 18
diluar
untuk
untuk
yang
25.1.
Pada akhir pekerjaan, seluruh ruangan termasuk dinding,
plafond, lantai dan sebagainya harus bersih dari sisa-sisa semen,
cat dan kotoran lainnya.
25.2.
Halaman bangunan harus dibersihkan dari sisa-sisa bahanbahan bangunan, kotoran-kotoran dan gundukan-gundukan tanah
bekas galian harus diratakan serta bahan-bahan yang tidak terpakai
lagi harus diangkut keluar lokasi pekerjaan.
26. P E N U T U P
26.1.
Pekerjaan-pekerjaan yang belum/tidak tercantum/dijelaskan
dalan SPESIFIKASI TEKNIS ini dapat dilihat pada gambar atau di
tanyakan pada saat Rapat Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing).
26.2.
Perubahan-perubahan yang terjadi terhadap SPESIFIKASI TEKNIS
ini pada saat Rapat Penjelasan Pekerjaan akan dibuat suatu Berita
Acara Penjelasan Pekerjaan yang mengikat, dan merupakan satu
kesatuan dengan SPESIFIKASI TEKNIS ini.