Anda di halaman 1dari 9

78,9% keluarga memiliki salah seorang anggota keluarga yang merokok 3 dari 4 keluarga

memiliki pengeluaran untuk rokok bulanan,keluarga miskin lbih banyak (12%) daripada keluarga
yang kaya (7%) dan fakta nya 1/3 penduduk indonesia adala perokok, indonesia adalah peringkat
ke 3 dunia mengenai jumlah para perokok setelah india dan cinajumlah perokok di dunia 1.3
milyar dan 46 % dari indonesia sebagai penyumbang dari ASEAN, pada tahun 2008 sekitar 6
juta kematian / tahun di dunia, diperkirakan tahun 2030 akan ada 10 juta/tahun atau 70%
kematian yang diakibatkan oleh rokok di negara berkembang Laki laki lebih banyak dari pada
perempuan (66% vs 5%), Lelaki yang berpendidikan rendah lebih banyak dari yang
berpendidikan tinggi (72% vs 50%), Lelaki yang miskin dari pada yang kaya (68% vs 61%)
PERHITUNGAN MENGENAI PENGELUARAN UNTUK ROKOK
Jumlah perokok

66 juta

Rata-rata merokok

10 batang

Harga rokok rata-rata

1000 rupiah

Jumlah uang yang dibakar perhari: Rp. 660.000.000.000,-

REMAJA MERUPAKAN MASA TOPAN BADAI (GALAU)


Ditandai dengan adanya perubahan FISIK dan PSIKOLOGIS yang dimulai dengan terjadinya
kematangan fungsi reproduksi
KATEGORI USIA REMAJA
Remaja Awal: 10-14
Remaja Pertengahan: 15 17
Remaja Akhir 18-20
Who: Orang Muda (Youth) 10-24 Th.

KENAPA PARA REMAJA MEROKOK

Self Image
Menarik Lawan Jenis
Dewasa
Gaya -> Macho -Tidak Dibilang Bencong
Panutan
Orang Tua
Bintang Idola
Tekanan Kelompok
Banyak Teman Sepermainan Yang Merokok

ANGGAPAN REMAJA PARA PEROKOK

Memiliki orang tua perokok


Ot tidak peduli bahkan mendorong
Memiliki saudara atau kelompok teman yang merokok
Reseptif terhadap iklan
Peka terhadap tekanan kelompoknya
Bersikap positif terhadap rokok
Tidak percaya rokok berbahaya bagi kesehatan
Yakin bahwa mereka bisa berhenti kapan mereka mau
91% remaja merokok dipengaruhi oleh promosi iklan rokok

Rata rata umur perokok secara nasional adalah 17,6 tahun dengan presentase penduduk 17,6
tahun dengan presentasi penduduk yangmulai merokok tiap hari terbanyak umur 15 - 19 tahun
KENAPA MEROKOK ?
karena alasan klasik "peer pressure" (ajakan teman sekolah, teman kerja), mengisi waktu,
sekadar mencoba, stress menghadapi masalah, atau beragam alasan lainnya.
Seiring waktu, kegiatan merokok yang mungkin awalnya dilakukan sesekali pada saat bersama
teman, atau di waktu senggang berubah menjadi rutinitas. Merokok mulai dilakukan sambil
minum kopi, setelah makan siang, bahkan ada perokok yang sengaja meluangkan waktu untuk
berhenti di sela-sela waktu bekerja untuk "take a cigarette break".

Merokok yang awalnya hanya sebagai pengisi waktu telah menjadi kebutuhan. Perokok merasa
butuh rokok untuk berkonsentrasi, merasa tenang, atau melepas stress. Saat merokok menjadi
kebutuhan, hampir semua perokok sudah lupa pada alasan awalnya merokok: yang pasti hidup
terasa berbeda tanpa rokok.
"Jumlah orang yang meninggal karena rokok di seluruh dunia lebih dari 5 juta orang/tahun. Itu
lebih banyak dibanding perang, kecelakaan dan bunuh diri digabung jadi satu," 15th World
Conference on Tobacco or Health (WCOTH) 20-24 Maret 2012)
ADA APA DENGAN ROKOK ?
Dalam sebatang rokok terkandung sekitar 4000 macam zat kimia. Zat kimia yang dikeluarkan ini
terdiri dari komponen gas (85 persen) dan partikel. Nikotin, gas karbonmonoksida, nitrogen
oksida, hidrogen sianida, amoniak, akrolein, asetilen, benzaldehid, urethan, benzen, methanol,
kumarin, 4-etilkatekol, ortokresol dan perylene adalah sebagian dari beribu-ribu zat di dalam
rokok.
Dari sekitar 4000 macam zat kimia yang ada dalam rokok , setidaknya 200 diantaranya
dinyatakan berbahaya bagi kesehatan manusia. Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan
karbon monoksida.
Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru.
Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Zat ini bersifat
karsinogen, dan mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan.
Karbon monoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, membuat darah tidak
mampu mengikat oksigen.

Efek Pada Bukan Perokok

Memaksa meresiko
dampak kesehatan akibat rokok
Resiko penyakit jantung dan kanker paru 25% > tinggi
Resiko Kanker Paru Istri Perokok 30% > istri bukan perokok

Anak-Anak Perokok:

Resiko penyakit saluran nafas 2x >


Resiko kelainan janin >>
75% menjadi perokok aktif

APA ITU PEROKOK PASIF ?


Ketika seseorang merokok, asap yang mereka hembuskan ke udara dapat terhirup oleh
orang-orang di sekitarnya, yang dikenal dengan sebutan merokok pasif atau passive smoking
juga disebut sebagai Environmental Tobacco Smoke (ETS) atau Secondhand Smoke (SHS).
Orang yang merokok secara aktif memilih untuk menghirup asap ini, namun tidak
demikian dengan orang lain. Orang-orang di sekitar mereka adalah perokok pasif karena
walaupun mereka tidak memilih untuk merokok, mereka ikut menghirup asap rokok tersebut.
Passive smoking merupakan risiko serius terhadap kesehatan publik, baik orang dewasa
maupun anak-anak, selain juga sumber polusi udara dalam ruangan (indoor).
Seorang perokok pasif dapat menghirup baik asap aliran samping (sidestream), yaitu asap yang
berasal dari ujung rokok yang terbakar, maupun asap aliran utama (mainstream), yaitu asap
yang telah dihirup oleh perokok lalu dihembuskan kembali ke lingkungan sekitarnya. Di dalam
ruangan yang terdapat perokok, hampir empat per lima dari asap yang mengisi ruangan tersebut
merupakan tipe aliran samping yang berbahaya.
Banyak dari gas beracun dalam asap rokok terdapat dalam konsentrasi yang lebih tinggi di asap
aliran samping daripada asap aliran utama. Dibandingkan asap aliran utama, asap aliran
samping memiliki sekitar 2 kali konsentrasi nikotin dan tar, 3 kali jumlah benzo(a)pyrene (agen
karsinogenik), 5 kali kadar karbonmonosida, dan sekitar 50 kali jumlah ammonia lebih tinggi.
Dengan adanya senyawa kimia lain seperti formaldehida, vinil klorida, dan hidrogen sianida,
didapatkanlah suatu campuran gas beracun yang sangat berbahaya.

APA YANG AKAN TERJADI PADA PEROKOK PASIF


Pada penelitian tahun 2004, para peneliti mengikuti perkembangan sekelompok perokok pasif
selama 20 tahun. Mereka meneliti sampel darah untuk mengukur penanda kimia dari paparan

asap tembakau. Peter H. Whincup dari St. Georges Hospital Medical School, London, beserta
timnya mengukur kadar kotinin (residu yang tersisa setelah tubuh memproses nikotin) dalam
darah perokok pasif.
Para peneliti mengukur kadar kotinin pada 2,105 pria yang tidak merokok. Dua puluh tahun
kemudian, mereka memperhatikan pria mana yang mendapat penyakit jantung atau stroke.
Hasilnya, mereka dengan kadar kotinin dalam darah yang tinggi mempunyai 57% risiko yang
lebih tinggi terhadap penyakit jantung dibandingkan mereka dengan kadar kotinin rendah.
Bahkan kelompok kedua terendah dalam hal paparan asap rokok memiliki 45% risiko lebih
tinggi terhadap penyakit jantung daripada pria-pria yang terkena paparan asap rokok terendah.
Merokok secara pasif juga terbukti sebagai faktor risiko berkembangnya kanker paru-paru.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidak merokok namun tinggal bersama perokok,
memiliki 24% peningkatan risiko terhadap kanker paru-paru jika dibandingkan dengan orang
yang tidak merokok lainnya
RESIKO PEROKOK PASIF
Risiko lain yang dapat dialami oleh perokok pasif diantaranya adalah:
- Risiko terserang asma
- Risiko infeksi telinga
a. Pada manula (di atas 50 tahun) dapat meningkatkan risiko demensia dan menurunnya fungsi
kogtinif
b. Pada kehamilan:

Berat badan lahir rendah


Kelahiran prematur
Memperparah asma, alergi, dan kondisi lainnya

- Risiko terhadap anak:


a. Sindrom kematian bayi mendadak (sudden infant death syndrome / SIDS)
b. Asma

c. Infeksi paru
d. Peningkatan risiko berkembangnya tuberculosis jika terpapar carrier
e. Alergi
f. Kesulitan belajar, terhambatnya perkembangan, efek perilaku yang dipengaruhi saraf
(neurobehavioral)
g. Peningkatan kerusakan gigi
h. Memperparah penyakit bronchiolitis
i. Secara keseluruhan menyebabkan peningkatan risiko kematian baik pada anak maupun
dewasa, dengan perkiraan angka kematian 53,000 orang bukan perokok per tahun

JENIS DARI PARA PEROKOK


1. Perokok Rutin
perokok rutin adalah mereka yang merokok secara rutin (kebiasaan) tanpa dipengaruhi
situasi dan kondisi
2. Perokok Sosial
mereka yang biasanya merokok pada saat berkumpul dengan teman-teman / lingkungan
pergaulan yang merokok
3. Perokok Emosional
biasanya hanya merokok pada saat mereka menghadapi masalah, karena merokok
dianggap menenangkan / membantu menghilangkan stress.
Ketika perokok berhenti merokok, dapat terjadi gejala putus nikotin berupa gejala fisik dan
mental. Secara fisik, tubuh bereaksi terhadap hilangnya nikotin, sementara secara mental
perokok berhadapan dengan hilangnya kebiasaan yang menjurus pada perubahan tingkah laku.
Gejala tersebut dapat berupa: mudah marah / labil, frustasi, insomnia, kesulitan berkonsentrasi,
rasa lemas, sakit kepala, gelisah. Gejala ini akan terjadi sampai tubuhnya terbebas dari pengaruh

nikotin, biasanya hilang sendiri dalam waktu 3 bulan. Selama masa terjadinya gejala ini,
dibutuhkan kesabaran bukan hanya dari perokok saja, tapi juga dukungan penuh dari lingkungan
sekitarnya.
TENTANG NIKOTIN

Dihasilkan dari daun tembakau (kadar nikotin tertinggi).


Cairan alkaloid alami tak berwarna yang dihasilkan oleh tanaman tembakau
Ph > 7 (bersifat alkalis)
Molekulnya sangat kecil
Larut dalam air dan lemak sehingga nikotin diabsorpsi secara cepat masuk ke dalam

darah.
Bersifat poten karena 5-10 kali lebih kuat menimbulkan efek psikoaktif pada manusia
daripada kokain dan morfin

MACAM - MACAM PENGHANTAR NIKOTIN :


Penghantaran Nikotin Melalui Asap Ketika rokok dibakar, nikotin tersebar ke udara dalam
bentuk butiran-butiran kecil tar bersama komponen-komponen asap tembakau lainnya. Setelah
dihisap, nikotin memadat dengan cepat di alveoli masuk ke dalam vena pulmonalis kemudian ke
ventrikel kiri dan dipompa ke arteri-arteri seluruh tubuh hingga ke otak dll
Penghantaran Nikotin Melalui Tembakau Tanpa Asap Tembakau tanpa asap (seperti tembakau
kunyah atau snuff) menghantarkan nikotin ke dalam tubuh melalui dinding mulut dan
tenggorokan, atau hidung kemudian nikotin akan menembus membran biologis dan masuk ke
aliran darah untuk didistribusikan ke berbagai jaringan tubuh
Cara Penghantaran Nikotin Non-Tembakau Nikotin juga dihantarkan melalui produk non
tembakau seperti terapi sulih nikotin (nicotine replacement therapy / NRT), biasanya digunakan
oleh perokok yang sedang berusaha untuk berhenti merokok. Absorpsi nikotin lebih lambat dan
kadar nikotin dalam darah yang lebih rendah kecuali bila menggunakan dosis yang sangat tinggi
sehingga NRT memiliki tingkat keberhasilan yang rendah pada terapi berhenti merokok

SIKLUS NIKOTIN

Siklus Ketergantungan Nikotin Setiap kali Anda dan orang-orang di sekitar Anda menghirup
asap rokok, nikotin masuk ke dalam tubuh dan bekerja menimbulkan ketergantungan dengan
siklus sebagai berikut:
Saat Anda merokok, nikotin masuk ke dalam aliran darah menuju semua bagian dalam tubuh.
Molekul nikotin sangat kecil dan mudah larut dalam air dan lemak, sehingga dalam hitungan 10 20 detik, nikotin telah mencapai sistem saraf pusat.
Di dalam otak, nikotin merangsang pelepasan zat kimia yang disebut Dopamin, yang
memberikan sensasi perasaan senang dan tenang. Namun, sensasi ini hanya berlangsung singkat.
Dalam waktu 1-2 jam, tingkat Dopamin seketika turun drastis, sehingga otak akan memberikan
respon dan dorongan untuk merokok lagi. Semakin banyak nikotin yang Anda konsumsi,
semakin tinggi juga risiko Anda terkena penyakit-penyakit akibat rokok. Hal ini dikarenakan
nikotin dapat terakumulasi di dalam hati, ginjal, lemak dan paru-paru.
FAKTOR FAKTOR YANG MENYEBABKAN BERHENTI MEROKOK ITU SULIT

Adiksi nikotin
Withdrawl symptoms
Takut kehilangan manfaat yang dirasakan
Dianggap penghalang untuk mencapai sukses
Lingkungan sosial
Persepsi wanita = takut gemuk
Persepsi sakit jiwa
Faktor predisposisi genetik ketergantungan nikotin

SOLUSI PENCEGAHAN
1. Memberikan penyuluhan kepada para warga mengenai Bahaya rokok pada diri sendiri,
orang lain keluarga dan anak.
2. Jangan merokok didalam ruangan atau dirumah
3. Membuat tempat merokok yang khusus bagi para perokok, seperti di pos ronda, dikebun
dan lain lain.

SUMBER : http://www.who.int/topics/tobacco/en/

PKRS RSUD R.SYAMSUDIN, BUNUT TV


Wctoh.org

Anda mungkin juga menyukai