Anda di halaman 1dari 42

Penetuan Koefisien

Difusivitas Gas dan Cairan


Oleh:
KELOMPOK 10
Agil Ramadhan P
Aisyah Nur Ridha
Jupiter Eresta Jaya

TUJUAN PERCOBAAN

Menerapkan

persamaan

perpindahan
massa
untuk
dasar

diaplikasikan
pengukuran

difusi.

pada

koefisien

Teori
Dasar

Difusi molekular dapat didefinisikan sebagai perpindahan


atau pergerakan suatu molekul melewati suatu fluida
dengan pergerakan yang acak
Karena pergerakan melekul berlangsung dalam gerakan
acak,
maka
pergerakan
molekul
sering
disebut
sebagai

Random-Walk
Pada fluida yangProcess.
mengandung banyak komponen yang akan berdifusi
dalam keadaan diam berlaku hukum Frick untuk campuran antara
hukum A dan B,yaitu :
J*AZ = -cDAB

Koefisien Difusi Gas


Salah satu metode penentuan koefisien difusi gas
adalah dengan menggunakan tabung
Kapiler yang diisi dengan cairan A murni dengan di atas
bibir tabung dialirkan gas B horizontal.
Laju transfer massa diberikan oleh persamaan :

Koefisien Difusi Gas


Persamaan gas secara semi empiris dapat dapat
dituliskan melalui persamaan fuller sebagai berikut :
7

1.00 x10 T

1.75

.(1 / M A 1 / M B )

vB 3

0.5

Koefisien Difusi Cair


Pada penentuan koefisien difusi cairan digunakan sel
difusi. Sel difusi tersebut terdiri atas N pipa kapiler yang
panjangnya 5 mm dan diameternya 1 mm. Untuk satu
pipa kapiler proses difusi dapat digambarkan pada alat :

Koefisien Difusi Cair


Transfer nilai difusi :
Ja D

dc A c A1 c A 2

dL
L

Jumlah mol yang telah berdifusi selama selang waktu dt


melalui N pipa kapiler adalah:
D. .d c c
VtangkiX.dcA

dt.N
4
L

A1

A2

.d 2 c A1 c A2
Vtangki dCa/dt
N
4
L

Koefisien Difusi Cair


Jika k = CM.CA, dan dianggap CA2<<CA1 maka:
4.Vtan gki L dk
.d 2 .C M .C A dt

Keterangan :
Vtangki = volume tangki
L
= panjang pipa kapiler
N
= jumlah pipa kapiler
D
= diameter pipa kapiler
CA

= konsentrasi/molaritas A

CM
K

= perubahan konduktifitas per mol


= konduktifitas dan tangki

Difusi Cair-Cair

Difusi cair
cair
Data
Percobaan

KCl 2 M
waktu (s)
0
180
360
540
720
900
1080
1260
1440
1620
1800

CM
L

KCl 1 M
K (S)
471
481
483
483
484
484
487
487
488
488
488

K (S)
0,000471
0,000481
0,000483
0,000483
0,000484
0,000484
0,000487
0,000487
0,000488
0,000488
0,000488

= 0,41 mho/mol N
= 0,5 cm
Vtank

waktu (s) K (S)


0
281
180
283
360
284
540
284
720
285
900
286
1080
287
1260
287
1440
288
1620
288
1800
288
= 121
D = 0,1 cm
= 900 cm3

K (S)
0,000281
0,000283
0,000284
0,000284
0,000285
0,000286
0,000287
0,000287
0,000288
0,000288
0,000288

Memplot t vs K (t [s] dan K [S])

waktu vs konduktivitas KCl 2M


0

waktu vs konduktivitas KCl 1M


0

f(x) = 0x + 0
R = 0.71

f(x) = 0x + 0
R = 0.93

0
0

konduktivitas (S)

waktu vs
konduktivitas

Linear (waktu vs
konduktivitas)

konduktivitas (S)

waktu vs
konduktivitas

Linear (waktu vs
konduktivitas)

0
0

1000

2000

waktu (s)

1000
waktu (s)

2000

Menghitung DAB

1M= 4E-09
DAB
2M= 7E-09
DAB

Perbandingan nilai DAB


dengan literatur
(Persamaan Wilke-Chang)

=
faktor asosiasi = 2,6
Mb = berat molekul air =
18
Nb = viskositas air = 0,01
Va = Konsentrasi KCl
1M= 4E-09
DAB
2M= 7E-09
DAB

Perbandin
gan nilai
DAB
dengan
literatur
(Data
Geankopol
is)

Perhitungan Persentase
Kesalahan Literatur

Wilke-Chang
Geankopolis

KCl 1M

KCl 2M

99,99%
99,99%

99,99%
99,99%

ANALISIS PERCOBAAN
(Difusi cair cair)

Tujuan: melihat pengaruh konsentrasi terhadap perubahan laju difusi.


Data: konduktivitas dari deionized water pada selang waktu 3 menit,
selama 30 menit, untuk menghitung D AB dari plot yang dihasilkan.
Terjadi: kenaikan nilai konduktivitas yang diukur pada deionized water
seiring berjalannya waktu. Pada KCLl 2M konduktivitas melonjak pada
menit ketiga disebabkan konsentrasi yang lebih pekat yang mempercepat
laju difusi.
Karena: difusi terjadi dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang rendah,
dimana deionized water memiliki konsentrasi yang rendah akan KCl
sedangkan dalam sel difusi memiliki konsentrasi KCl yang tinggi.
Driving force: perbedaan konsentrasi, maka saat kesetimbangan
konsentrasi antara KCl dan deionized water terjadi, peristiwa difusi akan
berhenti.

ANALISIS
PERHITUNGAN
(Difusi cair cair)

koefisien difusi cairan (DAB)


Menghitung

penurunan persamaan JA
= -DAB(dC/dL).
menghitung difusivitas
KCL-air

= perubahan konduktivitas terhadap waktu gradien dari grafik


konduktivitas vs waktu.
KCLl 2M; y = 7E-09x + 0,0005 Slope 7E-09
KCLl 1M ;y = 4E-09x + 0,0003 Slope 4E-09

Membandingkan nilai DAB dengan literatur (Persamaan Wilke


Chang)
Transport Phenomena: A
Unified Approach, Volume 2
u/ perbandingan literatur

1MDAB
2M DAB
Membandingkan nilai DAB dengan literatur (Data Geankopolis)
Difusivitas dari KCl pada suhu 298 K = 1,870
Perhitungan Persentase Kesalahan Literatur

Hasil difusivitas dari KCl pada percobaan jauh lebih kecil daripada nilai
difusivitas KCl pada literatur sehingga kesalahan yang didapatkan
mengacu pada Wilke-Chang maupun Geankopolis sebesar 99,99%

ANALISIS KESALAHAN
(Difusi cair cair)
Hasil Perhitungan

DAB

KCl 1 M
DAB percobaan =
Wilke-Chang = 0,952

DAB

cm2/detik
Wilke-Chang = 1,870

DAB

KCl 2 M
DAB percobaan =
Wilke-Chang = 0,628

DAB

cm2/detik
Wilke-Chang = 1,870

cm2/detik
cm2/detik
Kesalahan literature = 99,99 % Kesalahan literatur = 99,99%
Konduktometer yang seringkali mati ditengah tengah pengukuran
dan tidak dikalibrasi terlebih dahulu.
Peletakan pipa kapiler yang kurang sama tinggi permukaannya
dengan air sehingga larutan KCl langsung tercampur ke air.
Pengadukan yang kurang merata sehingga penyebaran ion K+ dan
Cl- pada ionized water juga kurang merata

Difusi Gas - gas

Data Pengamatan
Temperatur 60
o
C

Tabel 1. Data Hasil Pengamatan Percobaan


Difusi Gas-Gas
t
Lo
L
L
L2-Lo2
(menit (mm) (mm)
(mm)
(mm)
)
0

12

12

12

12,1

0,1

2,41

12

12,2

0,1

4,84

12

12,4

0,2

9,76

12

12

12,6

0,2

14,76

15

12

12,8

0,2

19,84

18

12

13,1

0,3

27,61

21

12

13,2

0,1

30,24

24

12

13,4

0,2

35,56

27
12
13,7
0,3
Sumber: Data Percobaan Praktikan
30
12
13,9
0,2

43,69
49,21

Olah Data Gas-Gas


Tekanan
Uap Aseton pada
o
60 C

Untuk hitung Tekanan Uap Aseton pada 60oC (PA1),


digunakan persamaan Antoine:
Dimana P dalam satuan torr dan T dalam satuan oC.
Diketahui nilai koefisien A, B, dan C untuk Aseton:
A = 7,11714
B = 1210,595
C = 229,664

Olah Data Gas-Gas


o
Tekanan
Uap
Aseton
pada
60
C

(Cont)

Sehingga PA1:

Olah Data Gas-Gas


Tekanan

()

Uap Aseton Standar

Menggunakan cara yang sama seperti sebelumnya,


hanya saja temperatur yang digunakan = 25 oC.

Olah Data Gas-Gas


Tekanan
Uap Total

(PT)

Tekanan Uap Total (PT) dapat dihitung menggunakan


persamaan:

Olah Data Gas-Gas


Tekanan Uap Udara (PB1 &

PB2)

Tekanan Uap Udara (PB1) dapat dihitung menggunakan


persamaan:

Olah Data Gas-Gas


Log
Mean Inert B
(PBM)

Nilai PBM dapat dihitung dengan menggunakan


persamaan:

Olah Data Gas-Gas


Koefisien
Difusi Gas Percobaan

(DAB)

Hubungan antara data yang telah kita perroleh dari


percobaan dengan koefisien difusi percobaan (DAB)
ditunjukkan pada persamaan berikut:

Olah Data Gas-Gas


Grafik (L2-Lo2)
vs t
60
50
40

L2-Lo2 (mm2)

f(x) = 1.69x - 3.7


R = 0.99

30
20
10
0
0

10

15

20

t (menit)

25

30

35

Olah Data Gas-Gas


Koefisien
Difusi Gas Percobaan (DAB)

(Cont)
Dari grafik, diperoleh nilai gradien sebesar 1,6883,
sehingga:

Diketahui:
()

=
=

() =

= 0 atm

Olah Data GasGas


Koefisien
Difusi Gas Percobaan (DAB)

(Cont)

Olah Data GasGas


Koefisien
Difusi Gas Literatur

(DABLiteratur)

DABLiteratur dapat diperoleh dengan menggunakan


persamaan Fuller, Schettler, Giddings sebagai berikut:
Dimana,
=
=

=
=

Olah Data GasGas


Koefisien
Difusi Gas Literatur (DABLiteratur)

(Cont)

Olah Data GasGas


Error
nilai Diffusivitas Percobaan

(DAB)

Analisis
Perhitungan GasGas

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, dapat


diketahui bahwa nilai Difusivitas Gas-Cair merupakan
fungsi dari temperatur.
Difusi antara aseton dengan udara dapat terjadi
karena adanya perbedaan konsentrasi di antara
keduanya, yang mana membuat Difusivitas juga
merupakan fungsi konsentrasi.
Difusivitas sebagai fungsi konsentrasi dapat dilihat
dari keberadaan L2 Lo2 yang mengidentifikasikan
laju difusi aseton ke udara yang dipengaruhi oleh delta
konsentrasi antara aseton dengan udara.
Dari persamaan difusivitas yang digunakan, dapat kita
tarik kesimpulan bahwa semakin besar temperatur
akan membuat nilai difusivitas semakin besar, yang
mana mengindikasikan laju difusi tinggi dan baik.

Analisis
Perhitungan GasGas

Dari persamaan tersebut pula, semakin besar


perbedaan konsentrasi antara aseton dengan udara,
maka nilai L2 Lo2 akan semakin besar dan secara
otomatis juga membuat nilai difusivitas semakin
besar pula.
Dari grafik dapat kita ketahui bahwa perubahan
ketinggian aseton pada tube akan berubah dengan
trend yang positif, hingga pada suatu titik dimana
perubahan tingginya relatif konstan.
Saat dimana perubahan tinggi aseton pada tube
cenderung konstan merupakan titik jenuh dimana
delta konsentrasi antara aseton dan udara sudah
tidak terlalu besar sehingga laju difusi antara
keduanya tidak akan sebesar saat delta
konsentrasinya besar.

Analisis
Perhitungan GasGas

Hal tersebut terlihat pada grafik hubungan


antara L2 Lo2 vs t yang menunjukkan trend
positif hingga menit ke 18, dan mengalami nilai
fluktuatif yang cenderung turun di menit
selanjutnya.
Dari hasil perhitungan, diperoleh %error
sebesar 12,25%, yang mana kemungkinan
disebabkan oleh beberapa faktor yang akan
dijelaskan pada bagian Analisis Kesalahan.

Analisis Kesalahan
Gas- Gas
Heater pada water bath tidak berfungsi
sebagaimana mestinya karena tidak dilakukannya
preparasi water bath sebelum praktikum dimulai.
Hal tersebut membuat temperatur water bath
tidak sesuai dengan yang seharusnya diinginkan.
Ketidaktelitian dalam melihat skala alat
praktikum kemungkinan terjadi yang
mengakibatkan data yang diperoleh tidak sesuai
dengan yang seharusnya.
Interval pengambilan data yang tidak tepat, yang
mana sedikit banyak mempengaruhi data yang
praktikan peroleh.
Aliran udara yang mungkin saja lajunya tidak
homogen selama praktikum berlangsung.

Kesimpulan
Besarnya nilai Difusivitas mempengaruhi besarnya laju
perpindahan secara difusi antara dua substansi yang berbeda
konsentrasi.
Nilai difusivitas dipengaruhi oleh beberapa variabel, di antaranya
adalah temperatur dan delta konsentrasi antar substansi.
Pada difusi cair-cair diperoleh nilai koefisien difusivitas sebesar

1MDAB
2M DAB
Pada difusi gas-cari diperoleh nilai koefisien difusivitas sebesar
Semakin besar temperatur akan membuat penguapan dari
substansi volatil menjadi tinggi dan mempermudah terjadinya
perpindahan massanya dalam proses difusi.
Proses difusi akan berjalan dengan laju yang terus meningkat,
hingga sampai pada titik jenuh dimana laju difusi akan cenderung
berada pada nilai konstan.

Saran
Sebaiknya diadakan terlebih dahulu waktu
preparasi untuk water bath pada percobaan
Difusi Gas-Cair, sehingga kesalahan akibat
ketidaksesuaian temperatur water bath dapat
diminimalisasi.
Sebaiknya alat praktikum difusi gas-cair diberi
kelengkapan fasilitas regulasi aliran udara
yang mana dibutuhkan untuk memastikan
bahwa aliran udaranya memiliki laju yang
konstan selama praktikum dilangsungkan.
Mungkin dapat dilakukan sistem insulasi
terhadap alat praktikum, untuk
mempertahankan temperatur pada nilai yang
diinginkan yaitu 60oC.

Referensi
Subramanian R. Shankar. Lecture Notes on the
Estimation of Binary Diffusivities di
http://web2.clarkson.edu/projects/subramanian
/ch330/notes/Lecture%20Notes%20on%20the
%20Estimation%20of%20Binary
%20Diffusivities.pdf
CPP.edu. Gaseous Diffusion di
https://www.cpp.edu/~tknguyen/che333/ex333.pdf
ENDMEMO. Torr to Standard Atmosphere
Conversion di
http://www.endmemo.com/sconvert/torratm.ph
p

Anda mungkin juga menyukai