OLEH:
ARMYS WELYA YUNIKA
0921779
LEMBARAN PERSETUJUAN
Laporan studi kasus dengan judul MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY.I P2AoH2 6 JAM PERTAMA POST PARTUM NORMAL DI BPS
DESWATI AMD.KEB PASAR BARU PESISIR SELATAN PADA TANGGAL 11-13
NOVEMBER 2011 telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan Tim Penguji
PEMBIMBING
Mengetahui/ Menyetujui
Prodi DIII Kebidanan
Ketua
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis ucapkan pada Allah SWT yang senantiasa memberikan
petunjuk dan rahmat-Nya,sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan studi kasus
dengan judul MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NYI P2AoH2 6 JAM
PERTAMA POST PARTUM NORMAL DI BPS DESWATI AMD,KEB PASAR BARU
PESISIR SELATAN PADA TANGGAL 11-13 NOVEMBER 2011.Laporan studi kasus
merupakan
salah
satu
persyaratan
tugas
akhir
dari
PKK
II
di
STIKes
MERCUBAKTIJAYA PADANG.
Dalam menyelesaikan tugas laporan asuhan kebidanan, penulis banyak mendapat
bantuan, bimbingan dan dukungan moril dari berbagi pihak,oleh sebab itu pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1.
2.
Ibu
Hj.
Elmiyasna.
K,SKp,MM
3.
MERCUBAKTIJAYA Padang
Bapak H. Muslim, SKM
sebagai
sebagai
ketua
STIKes
ketua
yayasan
STIKes
MERCUBAKTIJAYA Padang
4. Ny I yang telah bersedia menjadi klien dalam kasus ini.
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun penulis,dan
diperlukan juga dalam penyempurnaan tugas laporan asuhan kebidanan komprehensif,
semoga tugas ini dapat berguna bagi semua pihak.
Padang, Desember 2011
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBARAN PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................
B. Tujuan Penulisan.............................................................................
C. Manfaat Penelitian..........................................................................
BAB II TINJAUAN TEORITIS
I. Masa nifas .....................................................................................
A. Pengertian..................................................................................
B. Tujuan Asuhan Masa Nifas.......................................................
C. Frekuensi kunjungan masa nifas...............................................
D. Diagnose ...................................................................................
E. Perubahan sistem reproduksi.....................................................
F. Penanganan...............................................................................
G. Dukungan bidan........................................................................
II. Konsep Teoritis Pembahasan Kasus..............................................
1. Pengumpulan Data Dasar..........................................................
2. Identifikasi masalah, diagnosa dan kebutuhan..................................
3. Riwayat Penyakit Sekarang.......................................................
4. Riwayat Penyakit Keluarga.......................................................
5. Membuat Rencana Asuhan .......................................................
6. Melaksanakan Rencana Asuhan................................................
7. Evaluasi ....................................................................................
8. Pendokumentasian.....................................................................
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6-8 minggu ( Sarwono
Prawirohardjo, 2005). Dimana selama waktu tersebut pada seorang ibu nifas
seringkali terjadi masalah tanda bahaya masa nifas. Hal ini sangat penting dan
perlu untuk di ketahui oleh ibu nifas. Karena dengan di ketahuinya tanda
bahaya masa nifas, bila terjadi masalah tersebut akan di ketahui atau terdeteksi
secara dini adanya suatu komplikasi.
Pada wanita atau ibu nifas penjelasan mengenai tanda-tanda bahaya
masa nifas sangat penting dan perlu, oleh karena masih banyak ibu atau wanita
yang sedang hamil atau pada masa nifas belum mengetahui tentang tandatanda bahaya masa nifas, baik yang diakibatkan masuknya kuman kedalam
alat kandungan seperti eksogen (kuman datang dari luar), autogen (kuman
masuk dari tempat lain dalam tubuh) dan endogen (dari jalan lahir sendiri)
(Sarwono, 2005).
Dalam memberikan pelayanan nifas, bidan harus mampu menerapkan
pelayanan nifas yang berorientasi pada penerapan kode etik dan standar
pelayanan kebidanan, serta kepuasan yang mengacu pada penerapan semua
persyaratan pelayanan kebidanan. Dari dimensi mutu pelayanan kebidanan
tersebut, tujuan akhirnya adalah kepuasan pasien yang dilayani oleh bidan.
Hal ini sesuai dengan Permenkes No. 900/SK/VII/2002 yang menyebutkan
bahwa bidan memiliki wewenang untuk memberikan pelayanan kebidanan
yang meliputi: pelayanan pranikah, kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru
lahir dan balita. ( Syafrudin, 2009).
B. Manfaat Penelitian
a. Manfaat bagi penulis
1. Penulis dapat menerapkan
secara
langsung
ilmu
di
dapat
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
I.
MASA NIFAS
Waktu
6-8 jam setelah
persalinan
Tujuan
Mencegah perdarahan masa nifas karena
Antonia uteri
Mendeteksi dan merawat penyebeb lain
perdarahan : rujuk jika perdarahan
6 hari setelah
persalianan
3
4
2 minggu setelah
persalinan
6 minggu bsetelah
persalinan
berlanjut
Memberikan konseling pada ibu atau salah
satu
anggota
keluarga
bagaimana
mencegah perdarahan masa nifas karena
Antonia uteri
Pemberian ASI awal
Melakukan hubungan antara aibu dan bayi
baru lahir
Menjaga bayi tetap sehat dengan caraa
mencegah hipotermi
Jika
petugas
kesehatan
menolong
persalinan, iya harus tinggal dengan ibu
dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama
Memastikan involusi uterus berjalan
normal : uterus berkontraksi
Menilai adanya tanda-tanda demam,
infeksi, atau perdarahan abnormal.
Memastikan ibu mendapatkan cukup
makanan, cairan dan istirahat
Memastikan ibu menyusui dengan baik
dan tidak memperliihatkan tanda-tanda
penyulit
Memberikan konseling pada ibu mengenai
asuhan pada bayi,tali pusat, menjaga bayi
tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.
Sama sepert di atas (6 hari setelah
persalinan)
Menanyakan pada ibu tentang penyulitpenyulit yang iya atau bayi alami
Memberikan konseling untuk KB secara
dini.
(Sarwono, 2006:23-24)
D. Diagnosa
Masa nifas normal jika involusi uterus, pengeluaran lokea, pengeluaran ASI
dan perubahan sistem tubuh, termasuk keadaan psikologis normal.
a. Keadaaan gawat darurat pada ibu seperti perdarahan, kejang, dan panas
b. Adanya penyulit/masalah ibu yang memerlukan rujukan seperti abses
payudara
(Sarwono,2006:24)
E. Perubahan Sistem Reproduksi
1. InvolusiUterus
Pada akhir kala tiga persalinan, fundus uteri berada setinggi umbilicus dan
berat uterus 1000 gram. Uterus kemudian mengalami involusi dengan
cepat selama 7-10 hari pertama dan selanjutnya proses involusi ini
berlangsung lebih berangsur-berangsur
Setelah postnatal 12 hari, uterus biasanya sudah tidak dapat diraba melalui
abdomen, dan setelah 6 minggu ukurannya sudh kembali pada ukuran
tidak hamil, yaitu tingginya 8 cm dengan berat 50 gram.
Involusi di sebabkan oleh :
1) Kontraksi dan retraksi serabut otot uterus yang terjadinya terus
menerus sehingga mengakibatkan kompresi pembuluh darah dan
anemia setempat-iskemia
2) Otolisi-sitoplasma sel yang yang berlebih akan terrtinggal jarinagn
fibro-elastik dalam jumlah renik sebagai bukti kehamilan
3) Atrofi-jaringan yang berproliferasi dengan adanya estrogen dalam
jumlah besar, kemudian mangalami atrofi sebagai reaksi terhadap
penghentian produk si estrogen yang menyertai pelepasan plasenta.
4) Selain perubahan atrofik pada otot uterus, lapisan desidua akan
mengalami atrofi dan terlepas meninggalkan lapisan basal yang akan
beregenasi menjadi endometrium yang baru. Luka bekas perleketan
plasenta memerlukan waktu 8 minggu untuk sembuh total. Pulihnya
menstruasi bervariasi: pada wanita yang tidak menyusui bayinya , haid
biasanya pulih dalam waktu 6-8 minggu, sedangkan bayi menyusui
sepenuhnya, haid baru kembali setelah beberapa bulan.
2. Lokia
Lokia adalah istilah yang diberikan pada pengeluaran darah dan
jaringan desidua dan jaringan desidua yang nekrotik dari dalam uterus
selama masa nifas. Jumalah dan warna lokia akan berkurang secara
progresif:
Lokia keluar dari uterus setelah bayi lahir sampai dengan 3 atau
empat minggu postpartum. Perubahan lokia terjadi pada 3 tahap, yaitu
lokia rubra, serosa dan alba. Lokia rubra merupakan darah pertama yang
keluarvdan berasal dari tempat lepasnya plasenta. Setelah beberapa hari,
lokia berubah warna menjadi kecoklatan yang terjadi dari darah dan serum
yang berisi leukosit dan jaringan yang di sebut lokia serosa pada minggu
kedua lokia bewarna putih kekuningan yang terjadi dari mucus serviks,
leukosit dan jaringan. (Bahiyatun,2009:60-61)
1) Lokia rubra (hari1-4) jumlahnya sedang, bewarna merah dan terutama
darah
2) Lokia serosa (hari 4-8) jumlahnya berkurang dan mewarna merah
muda (hemoserosa)
3) Lokia alba (hari 8-14) jumlahnya sedikit, berwarna putih atau sampai
tidak bewarna(hellen Farrer,1999:225-226)
3. Ovarium dan tuba falopi
Setelah kelahiran plasenta, produksi estrogen dan progesterone menurun,
sehingga
menimbulakan
mekanisme
timbale
balik,
dai
sirkulasi
menstruasi. Pada saat ini dimulai kembali proses ovulasi, sehingga wanita
dapat hamil kembali.
4. Perubahan sistem pencernaan
Setelah kelahiran plasenta, terjadi pulapenurunan produksi progesterone,
sehingga yang menyebabkan nyeri ulu hati (heartburn) dan konstipasi,
terutama pada hari pertama. Hal ini terjadi karena inaktivitas motilitas
usus akibat kurang nya kurangnya cairan selama persalinan dan adana
reflex hambtandefekasi karena adanya rasa nyeri pada perineum Karen
akibat luka episiotomy.
5. Perubahan sistem perkemihan
Diuresis dapat terjadi sampai 2-3 hari postpartum. Pada awal post partum,
kandung kemih mengalami edema, kongesti dan hipotenik. Hal ini di
sebabkan oleh adanya overdistensi pada saat kala dua persalinan dan
pengeluaran urine tertahan selama proses persalinan. Sumbatan uretra di
sebabkan oleh adanya trauma saat persalinan berlangsung dan trauma ini
dapat berkurang setelah 24 jam post partum.
6. Perubahan sistem endokrin
Saat plasenta lepas dari dinding uterus, kadar HCG dan HPL berlangsur
turun normal kembali setelah 7 hari post partum. HCG Tidak terdapat
dalam urin ibu setelah 2 hari postpartum. HPL tidak terdapat lagi dalam
plasma.
7. Perubahan sistem kardiovaskular
Curah jantung meningkat selama proses persalinan dan berangsur sampai
kala tiga ketika volume daerah uterus dikeluarkan. Penurunan terjadi pada
beberapa hari pertama postpartum dan akan kembali pada minggu ke 3.
8. Perubahan sistem hematologi
Leukositosis mungkin terjadi selama persalinan, seldarah merah berkisar
15.000 selama persalinan. Peningkatan sel darah putih berkisar antara
25.000-30.000 yang merupakan manifestasi adanya infeksi pada
persalinan lama. Hal ini dapat meningkatkan pada awal nifas terjadi
bersamaan dengan peningkatan tekanan darah serta volume plasma dan
volume sel dara merah. Pada 2-3 hari post partum, konsentrasi hematokrit
menurun sekitar 2% atau lebih. Total kehilangan darah pada saat
persalinan dan nifas kira-kira 700-1500 ml.
9. Perubahan tanda Vital
Tekanan harus dalam keadaan stabil. Suhu turun secara perlahan, dan
stabil pada 24 jam post partum. Nadi menjadi normal setelah persalinan.
(Bahiyatun,2009:60-62)
F. Penanganan
1. Kebersihan diri
a. Anjurkan bersih keseluruh tubuh
b. Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan
sabun dan air. Pastikan bahwa ia mengerti untuk membersihkan
perdarahan
Menyebebkan
depresi
dan
ketidakmampuang
untuk
10
b)
posisi penempelan
c)
Yakinkan bahwa ia dapat memproduksi susu lebih banyak
dengan melakukan hal-hal tersebut di atas
5. Perawatan Payudara
a) Menjaga payudara tetap bersih dan kering,terutama putting susu
b) Menggunakan BH yang mengkong payudara
c) Apabila puting susu lecet oleskann kolotrum atau ASI yang keluar
pada sekitar putting susu setiap kali selesai menyusui. Menyusui
tetap dilakukan di mulai dari putting susu yang tidak lecet
d) Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama 24 jam. ASI
dikeluarkan dan diminumkan dengan menggunakan sendok
e) Untuk menghilangkan nyeri ibu dapat minum parasetamol 1 tablet 46 jam
f) Apabila payudara bengkak akibat pembendungan ASI lakukan:
1)
Pengompresan payudara dengan menggunakan kain basah
2)
putting
3)
Keluarkan ASI sebagian dari bagian depan payudara
sehingga putting susu menjadi lunak
4)
Susukan bayi setiap 2-3 jam. Apabila idak dapat mengisap
seluruh ASI sisinya di keluarkan dengan tangan
5)
Letakan kain dingin pada payudara setelah menyusui
6)
(Sarwono,2006:24-27)
G. Dukungan Bidan
Bidan mempunyai peran yang istimewa dalam menunjang pemberian
ASI. Bidan harus mempelajari cara-cara spesifik yang dapat membantu ibu
member ASI dengan baik dan mencegah terjadinya masalah.
Bukti menunjukan bahwa bila ibu mengetahui cara yang benar untuk
memposisikan bayinya pada payudara ibu pada waktu yang diinginkan bayi,
11
II.
di
selesaikan
seperti
diagnos
sesungguhnya
membutuhkan
12
13
14
alat
Gunanya
untuk
apakah
15
kebutuhan
gizi
pasien
sehari-hari
16
17
18
rencana asuhan haruslah disetujui oleh kedua belah pihak agar dapat
dilaksanakan dengan efektif. Oleh karena itu tugas bidan merumuskan
rencana asuhan sesuai harus dengan hasil pembahasan. Dalam asuhan
yang menyeluruh harus mencerminkan rasional yang benar benar
valid berdasarkan pengetahuan teori yang berhubungan langsung sesuai
dengan up to date serta sesuai dengan asumsi tentang apa yang akan
atau tidak akan mau dilakukan Jika tidak menghasilkan asuhan pasien
yang tidak lengkap dan berbahaya.
Adapun rencana asuhan yang dibutuhkan pasien dalam kasus ini
yaitu: Jelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga, melakukan
pendekatan kepada pasien agar pasien merasa nyaman dan terbuka,
Pantau keadaan umum,vital sign dan perdarahan pervaginam secara
berkala, , Lakukan vulva hygiene pada ibu , ajarkan ibu cara
memandikan bayi dan teknik menyusui yang benar, Fasilitasi nutrisi,
dan cairan, Anjurkan ibu untuk tetap Istirahat baring (bed rest).
6. Melaksanakan Perencanaan
Merencanakan asuhan menyeluruh yang rasional sesuai dengan
temuan dari langkah sebelumnya. Rencana asuhan yang menyeluruh
tidak hanya meliputi apa apa yang telah teridentifikasi dari kondisi klien
atau setiap masalah seperti:
19
mingkin
yang
berguna
untuk
pertumbuhan
dan
perkembangan bayinya.
7. Evaluasi
Pada tahap ini yang akan dilakukan sebagai pengecekkan apakah
asuhan tersebut yang meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan,
benar telah terpenuhi, rencana dapat dianggap efektif jika memang
benar efektif dalam pelaksanaannya. Ada kemungkinan bahwa sebagian
telah efektif sedang sebagian lagi tidak.
8. Pendokumentasian
Dalam melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan pada ibu
post partum, yaitu dengan menggunakan metode SOAP, yaitu:
S : Data Subjektif
Berisi tentang data dari pasien melalui anamnesa (wawancara)
yang merupakan ungkapan langsung dari mulut pasien
20
O : Data Objektif
Data yang didapat dari hasil observasi melalui pemeriksaan fisik
pada ibu nifas post SC atas indikasi solusio plasenta
21
BAB III
TINJAUAN KASUS
Tgl masuk
: 26-November-2011
Ruangan
: Bidan Praktek
I. PENGUMPULAN DATA
A) DATA SUBJEKTIF
Identitas / Biodata pasien
Nama Ibu
: Ny I
Nama Suami : Tn O
Umur
: 28 Tahun
Umur
: 33 Tahun
Kebangsaan
: Indonesia
Kebangsaan
: Indonesia
Agama
: IsLam
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
:IRT
Pekerjaan
: Buruh
Alamat kantor : alamat kantor :Pasar Baru
Alamat rumah : Asam Kamba
Alamat rumah :Asam Kamba,PeSeL
Telepon
:Telepon: 1. Alasan masuk
: Setelah melahirkan
2. Keluhan Utama
:
- Ibu mengatakan masih terasa lelah setelah melahirkan
- Ibu mengatakan pegal pada daerah panggulnya setelah
melahirkan
- Ibu mengatakan darah dari kemaluannya tidak banyak
3. Riwayat Menstrasi
Menarche
: umur 13 tahun
Siklus
: 28 hari
Lama
: 5-7 hari
Dismenorhoe
: Tidak Ada
22
Tahun
Partus
2004
Tempat
Partus
BPS
Umur
Hamil
Aterm
Jenis
Persalinan
Normal
Penolong
Bidan
BB/PB
3100/49
Nifas
Lochea
NormaL
Laktasi
Normal
23
penyakit,
Hipertensi,
2011)
: 2 jam
B) DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umu
a. Kesadaran
b. BB sebelum hamil
c. BB sekarang
d. TB
e. LILA
2. Tanda Vital
TD
Nadi
Pernapasan
Suhu
3. Pemeriksaan Khusus
a. Kepala
1. Inspeksi
Rambut
Telinga
(26-11-2011)
Air putih dan the manis (26-11-
: CMC
: 50 kg
:47 kg
:158 kg
:29 cm
:130/80 mmHg
:89 x/menit
:22 x/ menit
:36,8C
: simetris kiri kanan
: Bersih, tidak rontok, tidak ada ketombe
: Bersih
24
Mata
: konjungtiva tidak pucat sclera tidak ikterik
Bibir
:bersih tidak ada stomatitis
Mulut
: bersih, tidak ada bau aseton
Gigi
:tidak ada karies
Lidah
:bersih tidak ada masalah
2. Palpasi
a. Muka
:tidak ada oedema
b. Leher
Inspeksi :tidak terlihat pembesaran kelenjar
Palpasi :tidak teraba pembesaran kelenjar limfe dan tyroid
c. Dada
1. Inspeksi
Mamae
:simetris kiri kana
Areola
: hyperpimentasi
2. Palpasi
Benjolan
: tidak ada
Rasa nyeri :tidak ada
Colostrums : ada
d. Abdomen
:TFU 3 jari di bawah pusat
e. Genetalia : pengeluaran lokia rubra, tidak ada oedema, tidak
infeksi, tidak ada masalah
f. Perkusi
: Reflek patella kanan/kiri : (+)/(+)
g. Pemeriksaan Labor
: 11,5 gr%
25
Data
6 jam post partum
Tanggal : 26November-2011
Interpretesi data
Diagnosa
Ibu P2 A0 H0 Post
Partum Normal 6
jam pertama, KU
ibu sedang
Dasar
- Bayi lahir
tanggal 26-112011 jam 5.18
WIB
Diagnosa
potensial
Tidak Ada
Tindakan
Intervensi
segera
Untuk saat 1. Pendekatan
ini belum
kepada pasien
di perlukan
2. Informasikan
kepada ibu dan
keluarga tentang
hasil pemeriksaan
dan keadaan ibu
- Kesadaran :
CMC
- KU : sedang
- BB Sebelum
Hamil : 50 kg
- BB Setelah
Melahirkan :
47 kg
26
Implementasi
Evaluasi
- TB : 159 CM
- LILA : 29 cm
- Vital Sign
TD : 130/80
mmHg
N : 89 x/menit
S :36,8 C
P : 24 x/menit
Lokia : Rubra
Perdarahan : 50
cc
Masalah :
Tidak Ada
27
3. Hasil pengawasan :
- Perdarahan 30
cc
- Lokia Rubra
- Kontraksi uterus
baik
- Ibu mengerti
dengan cara
menilai kontraksi
dengan
melakukan
masase uterus
4. Ibu mengerti dengan
penjelasan yang
diberikan.
- LILA : 29 cm
- Vital Sign
TD : 130/80 mmHg
N : 89 x/menit
S :36,8 C
P : 24 x/menit
Inspeksi
- Rambut : bersih,
tidak rontok,
tidak ada
ketombe
- Mata :
Konjungtiva
tidak pucat,
sclera tidak
ikterik
- Muka : Tidak
keliatan pucat
- Mulut : bersih,
tidak ada
stomatitis, tidak
ada bau.
- Gigi : bersih,
tidak ada caries
- Leher : tidak ada
pembengkakan
dan pembesaran
kelenjar limfe
- Dada : payudara
simetris kirikanan, areola
6. Jelaskan manfaat
pemberian ASI
sedini mungkin
28
matang
b. Sebelum menyusui ASI
dikeluarkan sedikit.
c. Bayi diletakkan menghadap
ke payudara ibu terletak
pada lengkung siku ibu
d. Payudara dipegang dengan
ibu jari dan jari-jari lain
menopang payudara dari
bawah
e. Bayi diberi sanggahan agar
membuka mulut dengan cara
menyentuh sisi mulut bayi
dengan jari atau puting susu
f. Setelah mulut terbuka segera
memasukkan papilla
mammae sampai sebagian
besar areola masuk ke dalam
mulut bayi susui dengan
kedua payudara secara
bergantian
g. Setelah bayi menyusui,
sendawakan dengan
menepuk-nepuk kecil
punggung bayi
6. Menjelaskan pada ibu manfaat
pemberian ASI sedini mungkin
antara lain :
- Mempererat rasa kasih sayang
antara ibu dan anak
- Mempercepat proses involusi
- Memberikan kekebalan pada
bayi karena kolostrum
hyperpigmentasi,
Papila simetris
kiri-kanan
- Abdomen : Tidak
ada bekas
jahitan, TFU 3
jari di bawah
pusat.
- GenetaLia :Tidak
ada oedema,
Tidak ada bekas
jahitan, dan tidak
ada
pembengkakan,
ada keluar lokia
rubra.
- Palpasi : TFU 2
jari di bawah
pusat
Perkusi
- Reflek
patela
kanan(+)
- Reflek
patela kiri
(-)
7. Berikan
penjelasan
tentang
pentingnya
personal hygyene
8. Anjurkan ibu
untuk mobilisasi
dini dan jelaskan
manfaatnya pada
ibu
29
7.
10.Anjurkan ibu
untuk banyak
istirahat
11.Anjurkan ibu
datang ke klinik
jika terdapat
masalah
30
Data
Interpretesi data
Kunjungan hari I
Tanggal : 27 November
2011
Waktu :9.00 wib
Diagnosa:
Ibu P2 A0 H2, Post
Partum hari pertama,
KU Ibu baik
Data Subjektif
- Ibu mengatakn bayi
nya rewel
- Ibu mengatakan bayi
nya mau menyusui
- Bayi Baru Lahir
Spontan tanggal 2611-2011
- pukul : 5.18 WIB
- BB :2950 gram
- PB
: 48 cm
- A/S : 8/9
- KU
:Sedang
Dasar :
- Bayi Baru Lahir
Spontan tanggal
26-11-2011
- pukul : 5.18 WIB
- BB
:2950 gram
- PB
: 48 cm
- A/S : 8/9
- KU
:Sedang
- Vital Sign
TD : 110/70 mmHg
N : 81 x/menit
S :36,2 C
P : 21x/menit
- Lokia Rubra
- Pendarahan 25 cc
- TFU 3 jari di
bawah pusat
DO
Diagnosa
potensial
Tindakan
segera
Tidak ada
Untuk saat
ini belum di
perlukan
Intervensi
1. Beritahu ibu dan
keluarga tentang
hasil pemeriksaan
KU : Baik
Antropometri
- BB Sebelum Hamil
Masalah : Tidak Ada
: 50 kg
- BB Setelah
Melahirkan : 47
kg
- TB : 159 CM
- LILA : 29 cm
31
Implementasi
1. Memberitahu ibu
dan keluarga
tentang hasil
pemeriksaan yaitu
keadaan umum ibu
baik dari hasil
pemeriksaan tanda
vital
.
2. Menganjurkan ibu
mengurang
aktifitas yang
terlalu berat
3. Menginformasikan
kepada ibu tentang
keluhan sakit
pingang yang
dirasakan ibu
merupakan hal
yang fisiologis
yang di sebabkan
karena penggunaan
energi atau tenaga
dalam jumlah yang
besar oleh tubuh
pada saat
persalinan juaga
Evaluasi
1. Ibu mengerti dengan
hasil pemeriksaan
yaitu:
TD : 110/70 mmHg
N : 81 x/menit
S :36,2 C
P : 21x/menit
Lokia :rubra
TFU 2 jari d bawah
pusat
2. Ibu mengerti dan akan
membatasi aktifitas nya
- Vital Sign
TD : 110/70
mmHg
N : 81 x/menit
S :36,2 C
P : 21x/menit
Inspeksi
- Rambut : bersih,
tidak rontok, tidak
ada ketombe
- Mata : Konjungtiva
tidak pucat, sclera
tidak ikterik
- Muka : Tidak
keliatan pucat
- Mulut : bersih, tidak
ada stomatitis,
tidak ada bau.
- Gigi : bersih, tidak
ada caries
- Leher : tidak ada
pembengkakan dan
pembesaran
kelenjar limfe
- Dada : payudara
simetris kiri-kanan,
areola
hyperpigmentasi,
Papila simetris kirikanan
- Abdomen : Tidak ada
bekas jahitan, TFU
5. Informasikan kepada
ibu tentang cara
perawatan tali pusat
32
4. Melakukan tindakan
memandikan bayi
dan mengajarkan
kepada ibu cara
memandikan bayi
yang benar
5. Menginformasikan
kepada ibu tentang
cara perawatan tali
pusat cukup di
tutup dengan kasa
kering saja tanpa
antibiotik
2 jari di bawah
pusat.
- GenetaLia :Tidak ada
oedema, Tidak ada
bekas jahitan, dan
tidak ada
pembengkakan, ada
keluar lokia rubra.
- Palpasi : TFU 2 jari
di bawah pusat
Perkusi
- Reflek patela
kanan(+)
- Reflek patela
kiri (-)
Data
Interpretesi data
Diagnosa
potensial
Tindakan
segera
33
Intervensi
Implementasi
Evaluasi
Hari III
Tanggal:29 Nov 2011
Pukul :8.30 wib
Diagnosa :
Ibu P2 A0 H2, Post Partum
hari ke III, KU Ibu baik
DS:
- Ibu mengatakan bayi
nya rewel
- Ibu mengatakan
masih ada keluar
darah dari
kemaluanya bewarna
merah kekuningan
Dasar :
- Vital Sign
TD : 110/80 mmHg
N : 83 x/menit
S :36,3 C
P : 21x/menit
- Lokia sanguinolenta
- TFU Pertengahan pusat dan
sympisis
Masalah : Tidak Ada
Kejang
Tidak ada
DO
- Bayi ibu keliatan
rewel
- Bayi Baru Lahir
Spontan tanggal 2611-2011
- pukul : 5.18 WIB
- BB
:2950 gram
- PB
: 48 cm
- A/S : 8/9
- KU
:Sedang
DO
KU : Baik
Antropometri
- BB Sebelum Hamil
: 50 kg
- BB Setelah
34
1. Ibu mengerti
dengan
penjelasan yang
di berikan:
- Vital Sign
TD : 110/80
mmHg
N : 83 x/menit
S :36,3 C
P : 21x/menit
- Lokia
sanguinole
nta
2. Memandikan bayi
dengan teknik yang
benar dan
mengajarkan nya
kepada ibu
2. Ibu mengerti
dengan cara
memandikan bayi
yang benar
3. Anjurkan ibu
untuk memenuhi
kebutuhan
nutrisinya
3. Menganjurkan ibu
memenuhi
kebutuhan
nutrisinya
3. Ibu mengerti
dengan
penjelasan yang
di berikan
4. Anjurkan ibu
menjaga personal
hygine nya
4. Menganjurkan ibu
untuk menjaga
personal hygiene
nya
4. Ibu mengerti
dengan
penjelasan yang
di berikan
5. Anjurkan ibu
datang ke klinik
jika terdapat
5. Menganjurkan ibu
datang ke klinki jika
terdapatt masalah
5. Ibu mengerti
dengan
penjelasan yang
Melahirkan : 47
kg
- TB : 159 CM
- LILA : 29 cm
- Vital Sign
TD : 110/80
mmHg
N : 83 x/menit
S :36,3 C
P : 21x/menit
masalah
Inspeksi
- Rambut : bersih,
tidak rontok, tidak
ada ketombe
- Mata : Konjungtiva
tidak pucat, sclera
tidak ikterik
- Muka : Tidak
keliatan pucat
- Mulut : bersih,
tidak ada
stomatitis, tidak
ada bau.
- Gigi : bersih, tidak
ada caries
- Leher : tidak ada
pembengkakan
dan pembesaran
kelenjar limfe
- Dada : payudara
simetris kirikanan, areola
35
di berikan dan
akan datang ke
klinik jika terjadi
maslah
hyperpigmentasi,
Papila simetris
kiri-kanan
- Abdomen : Tidak
ada bekas jahitan,
TFU pertengahan
pusat dan
syimphysisi
- GenetaLia :Tidak
ada oedema, Tidak
ada bekas jahitan,
dan tidak ada
pembengkakan,
ada keluar lokia
sanguinolenta
- Palpasi : pertengahan
pusat dab
syhimphysis
Perkusi
- Reflek patela
kanan(+)
- Reflek patela
kiri (-)
36
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
37
pada semua bayi. Tidak terjadi permasalahan pada payudara ibu dan ibu
menyusui bayi nya secara adekuat.
3. Riwayat kehamilan sekarang
Ibu mengatakan tidak datang haid sejak bulan agustus yang lalu.
Ibu merasakan keluhan pada trimester pertama seperti mual, muntah di
pagi hari serta ibu terkadang merasakan pusing.
Riwayat sosial.
a. Biologis
1) Kebiasaan
Pasien tidak ada mengalami kebiasaan yang merugikan kesehatan
dirinya sendiri.
2) Nutrisi
Pasien dalam kasus ini nutrisinya cukup baik dalam kehamilannya
yang sekarang.
3) Penyakit spesifik
Pasien dalam kasus ini tidak mengalami penyakit spesifik seperti
penyakit jantung, hipertensi, Diabetes melitus, penyakit ginjal yang
kronis dan lain- lain yang dapat mempengaruhi kehamilan,
persalinan, dan nifas.
b. Sosial dan ekonomi
Pada kasus ini ditemukan tingkat sosial ekonomi klien yang menengah,
namun walaupun demikian ibu dan keluarga juga memperhatikan
keadaan kesehatan ibu dan juga janin yang dikandung oleh ibu.
38
39
G. Evaluasi
Merupakan tahap akhir dari proses manajemen kebidanan, berdasarkan
laporan kasus yang penulis lakukan selama melakukan mamajemen kebidanan
terhadap Ny I hari pertama post partum. Penulis mengambil kesimpulan
40
bahwa pada dasarnya semua tujuan yang ingin dicapai dan rencana yang telah
disusun dapat berhasil dengan baik.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan pengkajian dan pengumpulan data pasien baik data
subjektif maupun data objektif yang berguna untuk mengevaluasi keadaan
pasien, dilanjutkan dengan mengidentifikasi secara benar masalah atau
diagnosapada Ny.I P2AOH2 berdasarkan interpretasi secara benar masalah
atau diagnose dengan memberikan asuhan pada masa nifas yang mengalami
keluhan-keluhan fisiologis yang sesuai dengan tinjauan teori tanpa
membutuhkan tindakan segera yang perlu dilakukan. Setelah itu menysun
rencana asuhan yang akan diberikan dapat terlaksana dengan baik dan efektif.
Selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap asuhan yang telah di berikan dan
pendokumentasiannya sesuai dengan tinjauan teori yang menggunakan
metode SOAP.
Dengan demikian sangat diperlukan sekali seorang bidan yang profesional
dimana mampu melaksanakan manajemen kebidanan dengan tepat dan sesuai
dengan standar pelayanan kebidanan sehingga semua masalah dan kebutuhan
pasien dapat teratasi dengan cepat dan baik
B. Saran
1. Institusi Pendidikan
Diharapkan kepada institusi pendidikan untuk menambah sumber buku
pustaka yang terbaru agar mempermudah mahasiswa dalam
meningkatkan pengetahuan dan wawasan sesuai dengan ilmu dan
41
teknologi terkini.
2. Mahasiswa
Dengan adanya manajemen kebidanan di harapakan mahasiswa dapat
menerapkan asuhan yang diberikan sesuai dengan standar profesi
kebidanan. Diharapkan bagi mahasiswa dalam anamnesa pasien harus
dilakukuan sesuai dengan daftar tilik yang ada dan dilakukan dengan
pendekatan pada pasien sehingga pasien terbuka dalam menyampaikan
keluhan yang dirasakan.
DAFTAR PUSTAKA
Nirwana,Benih Ade,2011.Psikologi Ibu,Bayi,dan Anak.Yogyakarta:Nuha Medika
Manuaba. 2007.Pengantar Kuliah Obstetri.Jakarta:Buku Kedokteran EGC
Kusmiyati, Perawatan Ibu Hamil. Yogjakarta:Fitra maya
Chapma,Vicky,2003.Asuhan Kebidanan Persalinan dan Kelahiran.Jakarta:EGC
Dewi,Lia
Nanny
Vivian,2010.Asuhan
Balita.Jakarta:Salemba Medika
Neonatus
Bayi
dan
42
Anak