Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN KEMAJUAN

PROGRAM KRATIVITAS MAHASISWA


JUDUL
PIPE BENDING MACHINE WITH SWITCH-CUTT OFF SYSTEM GUNA
MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK DAN EFISIENSI PRODUK
BIDANG KEGIATAN:
PKM-T
Diusulkan Oleh:

Kadek Desiana Rusnadi


12.13.059
Kadex Widhy WiraKusuma
12.13.011
I Wayan Wahyu Sastra Wijaksana 12.11.125
Antoni Maulana
12.13.027
I Made Putra Suwariana
13.13.004

Angkatan 2012
Angkatan 2012
Angkatan 2012
Angkatan 2012
Angkatan 2013

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI S-1


FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG
2015

Laporan Kemajuan PKM Penerapan Teknologi 2014-2015

RINGKASAN

Saat melakukan pengamatan di CV. Sinar logam menemukan suatu kendala dalam
pembuatan bending (tekuk) pada pipa besi, dimana hasil dari bending yang terjadi masih
mengalami cacat seperti penyok pada sisi pipa, radius kurang rapi (standard) dan sobekan/retak.
Oleh karena itu CV. Sinar Logam menjadi pilihan mitra pada PKM ini, CV. Sinar Logam ini adalah
sebuah industri dalam bidang manufacturing dimana telah memiliki sumber daya manusia yang
memadai, baik berupa peralatan kerja maupun sumber daya manusia.
Luaran dari program PKM ini adalah untuk membuat Pipe Bending Machine (mesin
bending pipa) yang mampu mengerjakan material dengan ketebalan yang kurang dari 1,4 mm
dengan hasil yang baik dan mempercepat waktu proses bending.
Dari hasil pengujian, prototype Pipe Bending Machine menghasilkan kualitas bending
terbaik dan waktu proses tercepat dalam pengerjaan material ketebalan 1mm jika dibandingkan
alat bending yang telah ada. Dapat disimpulkan bahwa terdapat efisiensi waktu proses 66% per
batang pipa.

Kata kunci : Biaya produksi, alat bending dan kualitas bending,.

Laporan Kemajuan PKM Penerapan Teknologi 2014-2015

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAAN...................................................................................................i
RINGKASAN..............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................. v
DAFTAR TABEL..................................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................... 1
1.1 Kondisi Secara Umum Mitra....................................................................................1
1.2 Deskripsi Usaha CV. Sinar Logam..1
1.3 Identifikasi Masalah Mitra...2
1.4 Pemecahan Masalah .3

BAB II TARGET LUARAN.....................................................................................................5


2.1 Merancang Prototype Mesin Roll.5
2.2 Produktifitas Dan Efisiensi.......................................................................................5
BAB III METODE PERANCANGAN ....................................................................................6
3.1 Metode Perancangan ................................................................................................6
3.2 Rancang Bangun ......................................................................................................7
3.2.1 Perancangan Konsep Pipe Bending Machine ..............................................7
3.2.2 Gambar Desain Pipe Bending Machine .................................................... 10
3.3 Pembuatan Mesin.................................................................................................... 13
3.3.2

Pengadaan Material Dan Komponen-Komponen Mesin.13

3.3.2 Proses Permesinan Dan Assembling...14


3.4 Instrumensasi dan Pengoperasian Pipe Bending Machine.15

Laporan Kemajuan PKM Penerapan Teknologi 2014-2015

iii

BAB IV HASIL YANG DI CAPAI 16


4.1 Pengujian Mesin 16
4.2 Langkah-Langkah Pengujian Mesin ...16
4.3 Pelaksanaan Pengujian Mesin .17
4.3.1. Pipe Bending Machine hasil rancangan ...17
4.3.2 Alat bending pipa metode lama 1 (draw bending) 18
4.3.3 Alat bending pipa metode lama 2 (compression bending)..19
4.3.4

Alat bending pipa menggunakan guide shaft (draw bending). 20

BAB V POTENSI HASIL.22


5.1 Potensi Pengembangan Usaha ..22
5.2 Peluang Perolehan Hak Paten. 22
BAB VI RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA 23

6.1 Hasil Prototype Pipe Bending Machine 23


6.2 Hasil Akhir Evaluasi Prototype Pipe Bending Machine...23

LAMPIRAN

Laporan Kemajuan PKM Penerapan Teknologi 2014-2015

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Lokasi dengan picture google map 1


Gambar 1.2 Identifikasi permasalahaan saat dilakukan bending.. 3
Gambar 3.1 Prototype 2 D Pipe Bending Machine. 10
Gambar 3.2 Prototype 2 D Pipe Bending Machine (Tampak Atas).11
Gambar 3.3 Prototype 2 D Pipe Bending Machine (Tampak Samping)..11
Gambar 3.4 Material 1 Mesin ( besi siku 5 x 5 STD)13
Gambar 3.5 Material 2 Mesin (besi UNP 5)..13
Gambar 3.6 Material Untuk pembuatan Mal Roll 14
Gambar 3.7 Proses Pengelasan...15
Gambar 4.1 Permukaan bergelombang18
Gambar 4.2. Pengujian menggunakan alat bending metode lama 1 18
Gambar 4.3. Hasil bending menggunakan alat bending metode lama 1 ...19
Gambar 4.4. Pengujian menggunakan alat bending metode lama 2 .19
Gambar 4.5. Hasil bending menggunakan alat bending metode lama 2 ...19
Gambar 4.6. Pengujian menggunakan alat bending dengan guide shaft ..20
Gambar 4.7. Posisi guide shaft21
Gambar 4.8. Hasil bending yang baik..21
Gambar 6.1 Mesin Awal (70%)..23
Gambar 6.2 Mesin Rancangan Akhir (100%)..23
Gambar 6.3 Mesin Finish.24

Laporan Kemajuan PKM Penerapan Teknologi 2014-2015

DAFTAR TABEL
Tabel 3.2 Daftar Nama Nama Komponen Mesin.12

Laporan Kemajuan PKM Penerapan Teknologi 2014-2015

vi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Kondisi Secara Umum Mitra


Mitra yang dipilih adalah CV. Sinar Logam, Denpasar dimana letak
mitra PKM-T itu berada di daerah Denpasar Selatan tempatnya di Desa
Sesetan. Alasan untuk memilih Mitra itu adalah Karena potensi yang di
miliki mitra dalam memenuhi kebutuhan jasa kontruksi pipa bagi
masyarakat Denpasar dan sekitarnya sangat baik.

Gambar1.1Lokasidenganpicturegooglemap

1.2 Deskripsi Usaha CV. Sinar logam


CV. Sinar Logam adalah salah satu bengkel kontruksi dan reparasi yang
mengerjakan berbagai pesanan maupun sesuai dengan kebutuhan konsumen di
bidang jasa konstruksi logam. CV. Sinar Logam didukung oleh tenaga kerja
professional dan alat alat maupun mesin mesin kerja yang relative lengkap.

Laporan Kemajuan PKM Penerapan Teknologi 20142015

Adapun Sumber Daya Yang Telah Dimiliki, antara lain:


a.

Sumber Daya Manusia


Sumber daya manusia yang dimiliki oleh CV. Sinar Logam
berjumalah 45 orang dimana orang-orang yang bekerja di sana
rata-rata tamatan SMK Teknologi. Selain itu, dalam pengekrutan
tenaga kerja selalu diadakan seleksi untuk mentukan penempatan
SDM itu agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

b. Peralatan Dan Permesinan


Kunci kunci seperti kunci pas, kunci ring, kunci L, kunci inggris, dll
Alat ukur untuk bekerja seperti: meteran, jangka sorong, micro, clock,
dll.
Mesin bubut- frais
Mesin bor
Mesin bending plat-pipa manual
Mesin potong tekuk plat
Mesing pemotongan otomatis plat
Mesin colter
Mesin slep
Dll
c. Lokasi Usaha
CV. Sinar Logam berada daerah Denpasar Selatan tepatnya di desa
Sesetan No 134 B. Telp (0361) 228 302, (0361) 221 341 Fax 247 471
dimana luas tanah yang dimiliki sekitar 10 area terdiri dari toko peralatan
bengkel, gudang material dan bengkel konstruksi.

1.3 Identifikasi Masalah Mitra


Lingkup pekerjaan CV. Sinar Logam meliputi antara lain: pengerjaan panas
dan pengerjaan dingin hingga pengerjaan logam secara mekanis.
Pengerjaaan dingin (cold forming) terdiri dari berbagai macam cara, contoh

Laporan Kemajuan PKM Penerapan Teknologi 20142015

proses tersebut adalah : pembuatan pondasi gedung, pembuatan relling,


pembubutan, reparasi mesin, potong tekuk plat, pengerolan plat maupun
pipa dan center stang seher.
Dalam beberapa jobdesk CV Sinar Logam terdapat bebrapa pekerjaan
yang menggunakan proses bending. Bending merupakan proses yang sering
digunakan di dalam industri. Proses bending banyak dilakukan pada
material besi yang berbentuk plat (sheet metal) dan pipa. Proses bending
pada material pipa biasanya membutuhkan spesial tool untuk mencegah
terjadinya

buckling

dan

folding

pada

material

kerja.

(Serope

Kalpakjian,1984).
Salah satu pekerjaan konstruksi logam yang dapat di identifikasi
sebagai permasalahan adalah antara lain:
1. Radius hasil roll tidak standar.
2. Hasil roll pipa penyok.
3. Waktu pengerollan cukup lama yaitu 15 menit per 1 batang pipa.
Sedangkan dari segi efektivitas produksi dituntut untuk mampu
melakukan proses bending dengan cepat dan presisi tanpa mengurangi
kualitas hasil bending antara hasil bending sebelumnya.

Gambar 1.2 Identifikasi permasalahaan saat dilakukan bending

1.4 Pemecahan Masalah


Dari indentifikasi masalah diatas maka dibuatlah mesin bending pipa
dengan inovasi sebagai berikut
1. Merancang pipe bending machine (mesin bending pipa).
2. Merancang stasiun kerja (work-station) untuk mesin roll pipa (pipe
bending machine).

Laporan Kemajuan PKM Penerapan Teknologi 20142015

3. Untuk menghidupkan/mematikan mesin jika derajat kelengkungan


pipa yang dikenhendaki, maka pada bilah gunting dipasang swtich
yang berfungsi untuk memutuskan aliran listrik ke motor.
4. Merancang mesin bending pipa dengan hasil baik untuk pipa
berdiameter inch dan inch dengan ketebalan pipa tipis (1,4
mm).
5. Meja statiun kerja bending pipe machine di rancang dengan
menggunakan metode antropometri untuk operator mesin
bending.
6. Untuk proses pengerollan menggunakan alat manual maka waktu
yang diperlukan untuk mengeroll 1 batang pipa ialah 15 menit
sedangkan untuk mengeroll pipa dengan menggunakan bantuan
mesin yang di ajukan mampu mengerjakan 1 batang pipa selama 10
menit. Dengan perbandingan waktu bekerja yang di dapat maka
persentase yang di peroleh sebesar 66% per 1 batang pipa

Laporan Kemajuan PKM Penerapan Teknologi 20142015

BAB II
TARGET LUARAN

2.1 Merancang Prototype Mesin Roll


Saat melakukan pengamatan di CV. Sinar logam menemukan suatu
kendala dalam pembuatan bending (tekuk) pada pipa besi, dimana hasil
dari bending yang terjadi masih mengalami cacat seperti penyok pada sisi
pipa, radius kurang rapi dan sobekan/retak.
Pada pelaksanaan PKM T dengan mitra CV. Sinar Logam memberikan
bantuan teknologi ke mitra yaitu pipe bending machine dan untuk sistem
otomatis pada mesin tersebut, maka target luaran yang ingin dicapai adalah.
1. Membuat mesin roll pipa yang mampu meminumkan adanya cacat
produksi berupa bulking (penyok) pada lengkungan pipa.
2. Menentukan dimensi stasiun kerja mesin tersebut berdasarkan kaidah
ergonomi.
3. Meminimalkan adanya banyak pipa yang terbuang akibat adanya cacat
produksi.
4. Meminimalkan cacat produksi akibat factor human error.
5. Mesin memiliki dimensi yang kecil sehingga tidak memerlukan area kerja
yang luas
6. Sederhana, mudah dioperasikan dan perawatannya yang mudah.
7. Motor yang digunakan sebagai aktuator berdaya rendah pada listrik 1
phase (220V) untuk memudahkan mencari sumber daya namun mampu
untuk melakukan proses bending.
2.2 Produktifitas Dan Efisiensi
Melalui bantuan teknologi yang diusulkan diharapkan memperoleh
peningkatan produktivitas sebesar 50% per hari. Untuk proses pengerollan
menggunakan alat manual maka waktu yang diperlukan untuk mengeroll 1
batang pipa ialah 15 menit sedangkan untuk mengeroll pipa dengan
menggunakan bantuan mesin yang di ajukan mampu mengerjakan 1 batang
pipa selama 10 menit. Dengan perbandingan waktu bekerja yang di dapat
maka persentase yang di peroleh sebesar 66% per 1 batang pipa.

Laporan Kemajuan PKM Penerapan Teknologi 20142015

BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
3.1 Metode Perancangan
Dalam pelaksanaan perancangan dan pembuatan Pipe Bending
Machine ini flow chart metode perancangan terlebih dahulu dibuat
oleh perancang. Flow chart dari metode perancangan tersebut adalah
sebagai berikut.
Mulai

DESAIN RANCANG
BANGUN (draf gambar)

PEMILIHAN MATERIAL
UTAMA PEMBUATAN
PROTOTYPE

PEMILIHAN KOMPONEN
PENUNJANG
a. Busur
b. Saklar
c. Switch
d. Gear box
e. kotaktor

STASIUN KERJA Pipe


Bending Machine
BERDASARKAN
KONSEP ERGONOMI

PROTOTYPE PIPE BENDING


MACHINE

PENGUJIAN PERBANDINGAN
DATA ALAT LAMA DENGAN
ALAT BARU

Selesai

Laporan Kemajuan PKM Penerapan Teknologi 20142015

3.2 Rancang Bangun


3.2.1 Perancangan Konsep Pipe Bending Machine
Tujuan

perancangan

Pipe Bending Machine

adalah

agar

pengerjaaan proses bending dapat dilakukan pada material pipa besi


dengan ketebalan yang kurang dari 1.4 mm serta menghasilkan kualitas
bending yang baik sehingga mampu meningkatkan efficienci bagi
perusahaan. Dalam

perancangan

Pipe Bending Machine perlu

diperhatikan beberapa faktor seperti kekuatan, faktor ekonomis


(biaya pembuatan)

tampilan

dan

perawatan.

Oleh

karena

itu

perancang mendesain Pipe Bending Mesin kedalam beberapa konsep,


konsep-konsep tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan masingmasing, kelemahan dan kelebihan tersebutlah yang akan menjadi
pertimbangan perancang dalam memilih salah satu konsep yang
paling baik.
Pemilihan alternatif untuk bagian bagian utama mesin yang
digunakan untuk pembuatan konsep desain mesin
a. Pemilihan material utama untuk rangka mesin
Alternatif 1 : Menggunakan Besi Profil U
Kelebihan : - rancangan mesin menjadi lebih kokoh dan kuat
- terlihat lebih rapi
Kelemahan :

- harga lebih mahal

- berat total mesin menjadi lebih berat


Alternatif 2 : Menggunakan Besi Profil L (siku)
Kelebihan : - Rancangan lebih ringan
- harga lebih murah
- mudah dalam memilih metode penyambungan
Kelemahan :
-

- kekuatan kurang baik

diperlukan dimensi besi profil yang lebih besar untuk

membuat mesin menjadi lebih kokoh dan kuat


Berdasar kedua alternatif diatas maka perancang memilih untuk
menggunakan besi profil L (siku) sebagai rangka utama mesin dan

Laporan Kemajuan PKM Penerapan Teknologi 20142015

mengkobinasikannya dengan besi profil U pada bagian mesin yang


memerlukan kekuatan lebih / kritis, karena biaya pembuatan mesin
akan menjadi lebih murah.
b. Pemilihan tenaga penggerak mesin
Alternatif 1 : Menggunakan Electromotor
Kelebihan : - harga lebih murah
- desain mesin lebih sederhana
Kelemahan : - tenaga yang dihasilkan lebih kecil
-

dibutuhkan beberapa alat untuk menurunkan kecepatan

Alternatif 2 : Menggunakan System Hydraulic


Kelebihan : - tenaga yang dihasilkan lebih besar
- pergerakan menjadi lebih lambat
Kelemahan :

- biaya lebih mahal

- desain menjadi lebih rumit


Berdasar kedua alternatif diatas maka perancang memilih untuk
menggunakan electromotor sebagai tenaga penggerak, untuk
menghemat biaya pembuatan mesin dan membuat desain menjadi
lebih sederhana.
c. Pemilihan alat penurun kecepatan dan penerus pergerakan
electromotor
Alternatif 1 :

Menggunakan Pulley

Kelebihan : - harga lebih murah


- perawatan mudah
Kelemahan :

- dimensi pulley yang digunakan lebih besar

- dimensi total mesin menjadi lebih besar


Alternatif 2 :

Gear Box/roda gigi

Kelebihan : - dimensi total mesin lebih kecil


- kekocakan (spelling) mesin menjadi lebih kecil
Kelemahan :

- harga lebih mahal

- perawatan lebih sulit


Alternatif 3 :

Menggunakan copel

Laporan Kemajuan PKM Penerapan Teknologi 20142015

Kelebihan : - motor penggerakan tidak cepat rusak


- kekocakan (spelling) mesin menjadi lebih kecil
Kelemahan :- selip saat mengelor material yang keras
- perawatan lebih sulit/berkala
Berdasarkan ketiga alternatif diatas maka perancang memilih
untuk menggunakan Gear Box sebagai penurun kecepatan dan
mengkombinasikannya

dengan

Pulley

serta

sprocket

untuk

membuat mesin menjadi lebih sederhana/simple dan mengurangi


kekocakan (spelling) mesin saat penentuan sudut bending.
d. Pemilihan alat pembatas/penghenti pergerakan mesin
Alternatif 1 :

Menggunakan Saklar/Limit Switch

Kelebihan :

- harga lebih murah


- pemasangan mudah

Kelemahan :

- kurang awet/mudah rusak


- kepresisian kurang

Alternatif 2 :

Menggunakan Sitem Rem

Kelebihan :

- lebih presisi
- lebih tahan lama

Kelemahan :

- biaya mahal
- desain lebih rumit

Berdasarkan kedua alternatif diatas maka perancang memilih


untuk menggunakan Limit Switch untuk dapat menghentikan
pergerakan mesin karena harga lebih murah dan desain mesin
menjadi lebih sederhana.
e. Pemilihan metode sambungan rangka
Alternatif 1 :

Sambungan Las

Kelebihan :

- kuat dan tahan lama


- lebih mudah dalam proses pembuatan mesin

Kelemahan :

- tidak dapat di bongkar pasang


- dibutuhkan pengerjaan finishing yang lebih lama

Laporan Kemajuan PKM Penerapan Teknologi 20142015

Alternatif 2 :

Sambungan Mur-Baut

Kelebihan :

- bisa dibongkar pasang


- penyetelan rangka dengan komponen lain mudah

Kelemahan :

- biaya lebih mahal


- pengerjaan untuk pembuatan lubang lama

Berdasarkan kedua alternatif diatas maka perancang memilih


untuk menggunakan Sambungan Mur-Baut untuk penyambungan
rangka mesin karena rangka dapat dibongkar pasang dan penyetelan
rangka dengan komponen lain mesin lebih mudah
3.2.2 Gambar desain pipe bending machine

Gambar 3.1 Prototype 2 D Pipe Bending Machine

Laporan Kemajuan PKM Penerapan Teknologi 20142015

10

Gambar 3.2 Prototype 2 D Pipe Bending Machine (Tampak Atas)

Gambar 3.3 Prototype 2 D Pipe Bending Machine (Tampak Samping)

Laporan Kemajuan PKM Penerapan Teknologi 20142015

11

Table 3.2 Daftar Nama Nama Komponen Mesin


NO

Nama Komponen

Jumlah

Bolt M 14

1 pcs

Ring

1 pcs

Form Block

1 pcs

Nut M 14

4 pcs

Bearing 6203

2 pcs

Roller

2 pcs

Roller Shaft

2 pcs

Pin for Clamp

1 pcs

Stand Guide

1 pcs

10

Guide Shaft

1 pcs

11

Bolt M 14

1 pcs

12

Clamp

1 pcs

13

U Clamp

1 pcs

14

Switch on/off

1 pcs

15

Limit Switch

2 pcs

16

Bolt M 4

4 pcs

17

Scale

1 pcs

18

Lever Scale

2 pcs

19

Shaft

1 pcs

20

Bush for Scale

1 pcs

21

Machine Table

1 pcs

22

Plandes

1 pcs

23

Copel 2,5 in

1 pcs

24

Chain

1 set

25

copel 2.5 in

1 pcs

26

Pillow Block 205

1 pcs

27

Pulley 4

1 pcs

28

Gear Box

1 set

29

Belt

2 pcs

30

Electromotor

1 pcs

31

Pulley 3

1 pcs

Laporan Kemajuan PKM Penerapan Teknologi 20142015

12

3.3 Pembuatan Mesin


Langkah langkah pembuatan mesin :
3.3.1

Pengadaan material dan komponen komponen mesin

Material yang digunakan adalah material yang sesuai dengan pada tahap
perhitungan mesin seperti besi profil, besi bulat St.42 dan lain lain. Untuk
komponen komponen mesin harus disiapkan pertama kali karena ada
komponen yang harus dicari ke penjual khusus untuk komponen tersebut
dan barangnya tidak selalu ada/harus menunggu. Komponen tersebut adalah
motor dan gear box. Semua komponen yang digunakan adalah komponen
standard yang banyak digunakan di dunia industri.

Gambar 3.4 Material 1 Mesin ( besi siku 5 x 5 STD)

Gambar 3.5 Material 2 Mesin (besi UNP 5)

Laporan Kemajuan PKM Penerapan Teknologi 20142015

13

Gambar 3.6 Material Untuk pembuatan Mal Roll


3.3.2 Proses Permesinan dan Assembling
Proses permesinan dalam pembuatan mesin meliputi sawing, drilling,
turning, milling, welding, finishing, painting dan assembly. Proses
permesinan dilakukan perancang dan di bantu oleh 2 orang mekanik. Urutan
pengerjaan dalam pembuatan mesin yaitu :
a. Pemotongan besi profil untuk rangka mesin sesuai dengan gambar kerja
yang telah dibuat.
b. Proses penyambungan rangka mesin dengan proses pengelasan sesuai
dengan gambar rancangan mesin.
c. Proses drilling pada rangka untuk lubang mur-baut pengikat/penghubung
rangka mesin.
d. Proses milling untuk pebuatan lubang dudukan gear box dan motor pada
rangka mesin.
e. Proses turning dilakukan pada komponen yang berbentuk bulat seperti
poros, roller, form block, dll. Ada beberapa komponen yang memerlukan
proses pengelasan dan kemudian mengalami proses turning kembali
untuk menghemat biaya material.
f. Proses Assembly mesin, pengaturan kelistrikan dan pengecekan kerja
dari mesin.
g. Proses finishing meliputi penggerindaan dan pengampalasan pada bagian
yang masih kasar seperti bekas las, lubang yang tidak dipakai, dll.
h. Pengecatan dilakuakan apabila penelitian telah berhasil mencapai tujuan
dari perancangan mesin, agar proses pengecatan tidak dilakukan

Laporan Kemajuan PKM Penerapan Teknologi 20142015

14

beberapa kali akibat perubahan desain akibat hasil penelitian belum


mencapai hasil yang terbaik.

Gambar 3.7 Proses Pengelasan


3.4

Instrumensasi dan Pengoperasian Pipe Bending Machine


Instrument utama untuk mengoperasikan mesin pipe bending ini adalah
sebagai berikut
1. Saklar on/off
2. Busur derajat
3. Form block
4. Guide shaft
Keempat instrumen tersebut adalah intrumen pokok yang dibutuhkan oleh
operator dalam membengkokan pipa dengan mesin ini

Laporan Kemajuan PKM Penerapan Teknologi 20142015

15

BAB IV
HASIL YANG DICAPAI

4.1 Pengujian Mesin


Pengujian berfungsi menjawab pertanyaan apakah mesin mampu bekerja
sebgaimana mestinya dan mencapai tujuan utama dari perancangan yaitu
menghasilkan kualitas bending yang lebih baik dari alat yang sudah ada serta
mampu mengerjakan proses bending pada material yang tipis. Oleh karena itu
pada bab ini Pipa Bending Machine diuji untuk mengerjakan proses bending pada
benda kerja yang memiliki ketebalan 1,2 &1,6 mm. Pengujian dilakukan dengan
mengerjakan beberapa benda uji pada sudut bending dan radius bending yang
berbeda beda, kemudian benda uji dilakukan pengecekan kualitas bending. Untuk
mengetahui perbedaan kualitas bending dari prototype mesin dengan alat bending
dengan metode bending yang lama, maka kedua hasil pengujian kualitas akan
dibandingkan.
Pada pengujian kualitas bending dilakukan dengan menggunakan beberapa
kriteria yaitu :
a. Kebulatan pada sisi bidang bending
b. Kesesuaian sudut bending dengan tutuntan
c. Kesesuaian radius bending dengan radius form block
d. Cacat penyok atau retak
4.2 Langkah-Langkah Pengujian Mesin
1. Persiapan Benda Uji
Material uji yang disiapkan terdiri dari 2 jenis material yang berbeda, yaitu :
- pipa baja diameter tebal 1 mm panjang 6 meter
- pipa baja diameter tebal 1,3 mm panjang 6 meter
Agar mempermudah pengujian maka benda uji dipotong sesuai dengan
keperluan pengujian. Kemudian benda uji benda uji di bersihkan dari
chip/bram dari proses pemotongan yang dapat menyulitkan proses pengujian.

Laporan Kemajuan PKM Penerapan Teknologi 20142015

16

2. Persiapan mesin
Sebelum dilakukan pengujian mesin harus dilakukan pengecekan kondisi
dan mempersiapkan peralatan. Hal hal yang dilakukan yaitu :
-

Pengecekan kondisi mesin dilakukan pada pemeriksaan kekencangan


mur-baut, kekencangan belt dan rantai pelumasan mesin, dan pengecekan
pergerakan mesin.

Persiapan peralatan dilakukan agar proses pengujian menjadi lebih cepat


dan lebih mudah. Peralatan tersebut yaitu : kunci pas ukuran; 10,12, 17,
18, 19, 22, 24 , tang kombinasi, obeng (+) dan komponen komponen
mesin (form block,clamp U,clamp, dsb).

3. Persiapan alat ukur


Alat ukur yang perlu disiapkan adalah dial caliper, stopwatch dan bevel
protaktor. Alat ukur itu digunakan untuk mengetahui kekurangan dari
settingan mesin setelah dilakukan satu pengujian pengujian, jika hasil sudah
baik maka penelitian dapat terus dilakukan namun bila hasil pengujian masih
buruk maka settingan mesin/komponen mesin harus diperbaiki atau dirubah
4.3 Pelaksanaan Pengujian Mesin
Pengujian dilakukan oleh tim pkm-t pipe bending machine dan dibantu oleh
1 orang mekanik yang berkompeten di proses manufaktur (operator mesin yang
berkompeten) suatu perusahaan manufaktur.
Alat yang diuji tidak hanya mesin hasil rancangan, sehingga dapat melihat
perbandingan hasil bending prototype mesin dengan alat bending yang telah ada.
Alat beding diperoleh dari perusahan yang sering mengerjakan proses bending
dan semua kebutuhan peralatan serta perlengkapan telah disediakan oleh
perusahaan tersebut.
4.3.1. Pipe Bending Machine hasil rancangan

Permasalahan pada pengujian

1) Penentuan diameter guide shaft ideal


Saat pertama kali dilakukan pengujian mesin menggunakan
diameter form block 14,5 cm, hasil bending pada pipa besi diameter
tebal 1,6 mm yang didapat masih jelek karena permukaan benda
Laporan Kemajuan PKM Penerapan Teknologi 20142015

17

kerja bergelombang. Kemudian dilakukan pengulangan proses


bending sebanyak 2 kali dengan merubah settingan mesin untuk
mengetahuai kekurangan dan faktor kesalahan yang ada.

Gambar 4.1 Permukaan bergelombang

4.3.2 Alat bending pipa metode lama 1 (draw bending)

Gambar 4.2. Pengujian menggunakan alat bending metode lama 1

Urutan proses pengujian pada alat bending metode lama 1 (draw


bending) sama dengan urutan proses pengujian pada pipe bending
machine. Pengujian hanya dilakukan pada pipa baja diameter dengan
menggunakan alat ini. Karena keterbatasan kelengkapan maka alat ini
hanya mampu mengerjakan 1 ukuran radius bending (form block yang
tersedia hanya 1 buah). Waktu yang dibutuhkan untuk satu kali proses
adalah 1 menit. Hasil bending menggunakan alat ini terlihat baik.
Adapun kendala yang dihapi penguji dalam proses pengujian yaitu :
- desain sudah paten (tidak dapat dirubah lagi/di atur).
- menggunakan tenaga penguji yang cukup besar untuk melakukan proses
bending.
- sulit dalam membentuk sudut sesuai tuntutan karena tidak ada stopper
atau kelengkapan untuk pengaturan sudut.
Laporan Kemajuan PKM Penerapan Teknologi 20142015

18

Gambar 4.3. Hasil bending menggunakan alat bending metode lama 1

4.3.3 Alat bending pipa metode lama 2 (compression bending)

Gambar 4.4. Pengujian menggunakan alat bending metode lama 2


Pengujian menggunakan alat ini dilakukan pada pipa besi diameter .
Urutan proses pengujian lebih mudah dan cepat menggunakan alat ini
karena cara kerjanya sangat sederhana.
Hasil bending yang didapat dengan menggunakan alat ini sangat buruk,
karena pipa atau benda uji penyok. Dengan pengulangan sebanyak 3 kali,
hasil yang didapat tetap buruk/penyok. Maka dapat dikatakan bahwa alat
ini tidak dapat mengerjakan proses bending pada benda kerja yang tipis.

Gambar 4.5. Hasil bending menggunakan alat bending metode lama 2

Laporan Kemajuan PKM Penerapan Teknologi 20142015

19

Adapun kendala yang dihapi penguji dalam proses pengujian yaitu :


-

Dipelukan alat bantu untuk menopang alat ini (stand).

- Menggunakan tenaga penguji yang cukup besar untuk melakukan


proses bending.
- Sulit dalam membentuk sudut sesuai tuntutan karena tidak ada stopper
atau kelengkapan untuk pengaturan sudut.
4.3.4 Alat bending pipa menggunakan guide shaft (draw bending)
Alat bending ini merupakan pengembangan dari alat bending metode lama
1 yaitu dengan menambahkan guide shaft pada alat tersebut. Hal ini dilakukan
oleh perancang agar proses bending dapat dilakukan pada pipa besi tebal
1,6 mm, dengan demikian akan lebih mudah untuk membandingkan kelebihan
serta kekurangan dari Pipe Bending Machine. Pada dasarnya, prinsip kerja alat
hampir sama dengan prototype mesin akan tetapi alat ini dioprasikan secara
manual atau menggunakan tenaga pemutar dari pengguna alat ini. Pengujian
alat dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 4.6. Pengujian menggunakan alat bending dengan guide

Pada alat ini digunakan diameter form block 18,5; 14,5; 12; 10 dan 8 cm.
Hasil bending yang didapat menggunakan alat ini sama dengan hasil yang
didapat dari prototype mesin pada benda uji sama pula. Dimana pipa diameter
tebal 1,6 mm mampu dikerjakan menggunakan diameter form block 12,
14,5 dan 18,5 cm sedangkan pipa ketebalan 1,3 mampu dikerjakan
menggunakan form block diameter 8 dan 10 cm.
Dengan hasil presentase kerja sekitar 80 persen hasil yang diperoleh sudah
cukup memuaskan. Hasil bending pipe dengan pipe bending machine
manghasilkan pembengkokan pipa yang lebih baik dari pada metode
Laporan Kemajuan PKM Penerapan Teknologi 20142015

20

pembengkokan sebelumnya. Pada alat bending lama ( konvensional) kendala


terbesar adalah menggunakan tenaga pekerja yang besar dan sudut
kebengkokan pipa yang sulit untuk ditentukan ( tingkat kepresesian rendah),
selain itu dengan adanya mesin pipe bending hasil rancangan mampu
meminimalkan terjadinya putiran pada pipa yang membuatnya tidak simeteris.
Effisiensi waktu pengerjaan produk juga meningkat sekitar 66 % karena mesin
telah dilengkapi dengan busur derajat yang mana membantu dalam penentuan
sudut kebengkokan pipa.
Pada akhirnya diketahui bahwa kelonggaran pada guide shaft dengan
diameter dalam pipa masih terlalu besar sehingga pada saat proses bending
terjadi pipa akan mengalami tekukan dan akhirnya menjadi bergelombang.
Pada pengujian awal kelonggaran antara pipa dengan guide shaft adalah 0,5
mm tiap sisi(S), pada pengujian selanjutnya diameter guide shaft di perbesar
0,5 mm(s = 0,25 mm). Kelonggaran antara diameter dalam pipa dan guide shaft
(S)semakin kecil, tetapi tidak boleh terlalu sesak karena pipa akan menjadi
sobek.
S

Gambar 4.7. Posisi guide shaft

Setelah dilakukan perbaikan, pengujian dilanjutkan kembali. Hasil


pengujian dengan diameter form block 12 cm, 14,5 dan 17,5 cm yang didapat
menjadi jauh lebih baik (lihat Gambar 4.1. Gambar hasil bending yang baik).

Gambar 4.8. Hasil bending yang baik

Laporan Kemajuan PKM Penerapan Teknologi 20142015

21

BAB V
POTENSI HASIL

5.1 Potensi Pengembangan Usaha


Dari perancangan Prototype Pipe Bending Machine ini potensi yang di dapat
oleh CV. Sinar Logam ialah

Potensi pertama dapat mempercepat waktu pada proses bending. Pada akhirnya
mampu meningkatkan produktivitas di CV. Sinar Logam.

Potensi kedua kualitas bending menjadi standard, dengan demikian diharapkan


mampu mendatangkan kosumen baru sebagai pelanggan CV. Sinar Logam.

Potensi yang terakhir adalah prototype alat bending ini bisa digunakan oleh
perusahaan sejenis agar dapat memperoleh manfaat yang sama seperti di CV.
Sinar Logam.

5.2 Peluang Perolehan Hak Paten


Melalui program PKM ini diharapkan mampu menjadi media pengantar
untuk mendapatkan hak paten dari perancangan mesin bending ini, dimana agar suatu
saat nanti tidak terjadinya hal-hal yang tidak di inginkan, jika hal tersebut terjadi maka
pihak perancang mesin bending ini mampu nenunjukan bukti tertulis dengan pihak
yang mencoba mengklaim hasil perancangan ini.

Laporan Kemajuan PKM Penerapan Teknologi 20142015

22

BAB VI
RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

6.1 Hasil Prototype Pipe Bending Machine


Dari perancangan prototype bending machine ini maka hasil yang di dapat
ialah sebagai berikut:

Gambar 6.1 Mesin Awal (70%)


Pada gambar 6.1 di atas dimana terdapat masih ada kekurangan yang perlu
di perbaiki yaitu perubahan dari 1 set gear menjadi 1 set copel, perubahan saklar
on/off mesin dengan tombol dan penambahan kontaktor dengan pemutus arus listrik
jika terjadi konsleting pada motor pengerak dengan tujuan agar dinamo pada motor
penggerak tidak terbakar.

6.2 Hasil Akhir Evaluasi Prototype Pipe Bending Machine


Pada tahapan pencapaian menjadi 100 % maka perubahan perancangan
mesin menjadi seperti di bawah ini:

Laporan Kemajuan PKM Penerapan Teknologi 20142015

23

Gambar 6.2 Mesin Rancangan Akhir (100%)

Gambar 6.3 Mesin Finish

Laporan Kemajuan PKM Penerapan Teknologi 20142015

24

Dengan pencapaian akhir ini, mesin yang dirancang mampu meningkatkan dan
menaga mutu pada proses bending di CV. Sinar Logam, sekaligus berpotensi untuk
dikembangkan di perusahaan sejenis di Indonesia.

Laporan Kemajuan PKM Penerapan Teknologi 20142015

25

Jadwal Faktual Pelaksanaan


Kegiatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV


1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Bulan V
1 2 3 4

Survei material
Pembuatan proposal
dan desain benda
Proses administrasi
Proses produksi/
pembuatan prototype
Monitoring dan uji coba
Pembuatan laporan
akhir dan pengumpul an hasil karya

Biaya pembelian Bahan Dan Alat


No

Besi siku

Spesifikasi
6 x 6 cm tebal 5 mm,pjg
6m
5 x 5 cm tebal 3 mm,pjg
3m

btg

Rp 150,000.00

Rp 150,000.00

Rangka mesin

Besi profil U

5 cm,pjg 5 m

btg

Rp 250,000.00

Rp 250,000.00

Rangka mesin

62 x 62 cm tebal 5 mm

bh

Rp

250,000.00

Rp 250,000.00

Rangka mesin

Plat besi (St.37)


Gear box
vertical

Type 70, ratio 1 : 60

bh

Rp 1,500,000.00

Rp1,500,000.00

Transmisi

Pully

A2 x 3"

bh

Rp

55,000.00

Rp 55,000.00

Transmisi

Pully

A2 x 4 1/2"

bh

Rp

75,000.00

Rp

75,000.00

Transmisi

A - 45

bh

Rp

45,000.00

Rp 90,000.00

Transmisi

V - belt
Electronic
Motor

1 hp - 1 phase,1450 rpm

bh

Rp 2,000,000.00

Rp2,000,000.00

Penggerak

10

Besi St.42

2'',pjg 5 cm

btg

Rp

35,000.00

Rp 35,000.00

Bush

11

Besi St.42

2'',pjg 6 cm

btg

Rp

70,000.00

Rp 70,000.00

Bush

12

Besi St.43

2'',pjg 15 cm

btg

Rp 135,000.00

Rp 135,000.00

Poros

13

Plat besi (St.37)

21 cm tebal 25 mm

bh

Rp 250,000.00

Rp 250,000.00

Form Block

14

Plat besi (St.37)

18 cm tebal 25 mm

bh

Rp

200,000.00

Rp 200,000.00

Form Block

15

Plat besi (St.37)

14 cm tebal 25 mm

bh

Rp

170,000.00

Rp 170,000.00

Form Block

16

Plat besi (St.37)

12 cm tebal 25 mm

bh

Rp 150,000.00

Rp 300,000.00

Form Block

17

Plat besi (St.37)

10 cm tebal 25 mm

bh

Rp 125,000.00

Rp 125,000.00

Form Block

18

Plat besi (St.37)

2,5 x 6 cm tebal 25 mm

bh

Rp

25,000.00

Rp 200,000.00

Clamp

19

Plat besi (St.37)

10 cm tebal 8 mm

bh

Rp

50,000.00

Rp 150,000.00

Bush

20

Bolt + Nut

M8,pjg 3 cm

set

Rp

1,500.00

21

Sproket

Z = 14

bh

Rp

20,000.00

Nama Barang
Besi siku

Jumlah

Satuan

Harga Satuan

Total Harga

btg

Rp 400,000.00

Rp 400,000.00

Rp

Keperluan
Rangka mesin

12,000.00

Rp 20,000.00

Transmisi

22

Sproket

Z = 50

bh

Rp

65,000.00

Rp

65,000.00

Transmisi

23

Sproket

Z = 37

bh

Rp

40,000.00

Rp 40,000.00

Transmisi

24

set

Rp

50,000.00

Rp 50,000.00

Transmisi

25

Rantai Motor
Sambungan
rantai

bh

Rp

5,000.00

Rp 15,000.00

26

Bolt + Nut

M10,pjg 3 cm

10

set

Rp

2,500.00

Rp 25,000.00

27

Inbus screw

M8,pjg 1,5 cm

bh

Rp

2,000.00

Rp

6,000.00

28

Plat besi (St.37)

3 x 8 cm tebal 5 mm

bh

Rp

30,000.00

Rp

60,000.00

Clamp holder

29

Plat besi (St.37)

3 x 2,5 cm tebal 5 mm

bh

Rp

15,000.00

Rp 15,000.00

Clamp holder

30

Bolt + Nut

1/2" pjg 5 cm

set

Rp

Clamp holder

31

Bearing

6203Z

bh

32

Besi St.42

1'',pjg 7 cm

bh

33

Saklar tuas

bh

Rp
Rp

6,000.00

6,000.00

40,000.00

Rp 80,000.00

Roller

Rp

45,000.00

Rp

Roller shaft

Rp

40,000.00

Rp 40,000.00

90,000.00

34

Besi St.42

5/8'',pjg 6 cm

bh

Rp

15,000.00

Rp 15,000.00

Guide

35

Stainless Stell

10 mm,pjg 55 cm

bh

Rp

60,000.00

Rp 60,000.00

Guide shaft

36

Print

A3

bh

Rp

4,000.00

Rp 12,000.00

Skala

37

Laminating

bh

Rp

7,000.00

Rp

7,000.00

Skala

38

Stiker bening

bh

Rp

20,000.00

Rp 20,000.00

Skala

39

Stainless Stell

bh

Rp

70,000.00

Rp 70,000.00

Skala

40

Lem castol

bh

Rp

7,000.00

Rp

Skala

41

Plat besi (St.37)

10x15 cm,tebal 5 mm

bh

Rp

95,000.00

42

Besi tuang

3'',tebal 25 mm

bh

Rp

65,000.00

43

Isolasi

bh

Rp

10,000.00

Rp

44

Steker

bh

Rp

10,000.00

Rp 10,000.00

45

Bolt + Nut

M4,pjg 5 cm

set

Rp

1,500.00

46
47

Bolt + Nut
Saklar tekan

M5,pjg 2 cm

2
2

set
bh

Rp
Rp

48
49

Kabel warna
Kabel isi 2

Merah,kuning,biru,hitam

20
3

meter
meter

50

Besi St.42

2'',pjg 2 cm

51

Stainless Stell

10 mm,pjg 50 cm

52

Stainless Stell

6 mm,pjg 13 cm

53

Plat besi (St.37)

54

30 x 30 cm,tebal 1mm

7,000.00

Rp 95,000.00
Rp 130,000.00

Roller

10,000.00
6,000.00

Stopper

1,500.00
45,000.00

Rp 3,000.00
Rp 90,000.00

Saklar
Stopper

Rp
Rp

3,500.00
4,000.00

Rp 70,000.00
Rp 12,000.00

Kelistrikan
Kelistrikan

bh

Rp

35,000.00

Rp 35,000.00

Skala

bh

Rp

50,000.00

Rp

Guide shaft

bh

Rp

40,000.00

Rp 80,000.00

Skala

50 mm,tebal 5 mm

bh

Rp

10,000.00

Rp 10,000.00

Ring

Bolt + Nut

M10,pjg 3 cm

12

set

Rp

2,000.00

Rp 24,000.00

55

Plat besi (St.37)

10 x 10 cm,tebal 5 mm

bh

Rp

30,000.00

Rp 120,000.00

56

Bearing

205,(pillow block)

bh

Rp

70,000.00

Rp

57

Besi St.42

1",pjg 30 cm

bh

Rp

35,000.00

Rp 35,000.00

Sambungan poros

58

Besi profil U

8 cm,pjg 60 cm

bh

Rp

110,000.00

Rp 110,000.00

Rangka mesin

59

Plat besi (St.37)

bh

Rp

10,000.00

Rp

Skala

60

Plat eser

2,5 x 3 cm,tebal 2 mm
90 x 180 cm,tebal 0,8
mm

bh

Rp 250,000.00

Rp 250,000.00

61

Lem alteco

bh

Rp

Rp 10,000.00

10,000.00

Rp

Clamp guide

50,000.00

Kaki mesin

70,000.00

20,000.00

Penutup mesin

62

Cat avian

no 191

klg

Rp

35,000.00

63

Kuas

2"

bh

Rp

7,000.00

64

Thiner

klg

Rp

45,000.00

Total

Rp 105,000.00
Rp

7,000.00

Rp 45,000.00
Rp8,517,000.00

Biaya Pengerjaan
N0.
1
2
3
4
5
6
7

Nama Alat
Rangka Mesin
Bush
Poros
Clamp
Kaki Mesin
Penutup Mesin
Clamp pipa

Spesifikasi
Total

Jumlah
1
3
5
10
1set
1set
1set

Harga Satuan
Rp1,500,000.00
Rp 35,000.00
Rp 50,000.00
Rp 5,000.00
Rp 200,000.00
Rp 550,000.00
Rp 150,000.00

Harga Total
Rp1,500,000.00
Rp 105,000.00
Rp 250,000.00
Rp 50,000.00
Rp 200,000.00
Rp 550,000.00
Rp 150,000.00
Rp 2,805,000.00

Spesifikasi
-

Jumlah
-

Harga Satuan
Rp 250,000.00
Rp 250,000.00
Rp 250,000.00

Harga Total
Rp 250,000.00
Rp 250,000.00
Rp 250,000.00

Rp 250,000.00

Rp 250,000.00

Biaya Perjalanan
No
1
2
3
4

Nama Alat
Survey data
Survey alat dan bahan
Konsultasi
mekanik/bengkel/pakar
Pembelian alat dan
bahan

Total

Rp 1,000,000.00

Total Pengeluaran

No
1
2
3
4

Jenis Pengeluaran
Biaya pembelian bahan dan alat
Biaya pengerjaan
Biaya perjalanan
Lain-lain
Total

Rp
Rp
Rp
Rp

Total Biaya
8,517,000.00
2,805,000.00
1,000,000.00
178,000.00
Rp 12,500,000.00

Anda mungkin juga menyukai