Anda di halaman 1dari 9

ARSITEKTUR DALAM

PEMIKIRAN & PERADABAN ISLAM

Ilkhaniyah
& Timuriyah
REVIANTO B. SANTOSA

Dinasti Ilkhanid
(1256-1357)
Ketika Islam mendominasi Asia Tengah
dan Barat, di Timur Jauh Genghis Khan
dengan tentara Mongolnya sedang
membangun kekaisaran besar. Konflik
tak terelakkan antara kedua kekuatan
ini. Mulai tahun 1231 Hulagu, cucu
Genghis Khan, menyerbu ke Iran,
Azerbaijan dan Syria. Barikutnya,
Baghdad, ibu kota Abbasiyah selama
hambpir 500 tahun dihancurkan hingga
lumat dan Khalifah al-Mustasim
dibunuh. Serbuan Mongol ini ditahan
oleh Baibar dari Mamluk di Pertempuran
Ain Jalut.
Sepeninggal Hulagu wilayah
kekuasaannya yang luas ini dibagi
menjadi empat yang dipimpin oleh anakanaknya. Para pewaris ini membentuk
dinasti Il-Khanid. Sebagai tentara
pengembara, orang-orang Mongol ini
tidak punya tradisi yang mapan untuk
membentuk negara, pemerintahan dan
ibu kota. Pada awal abad keempat
belas, keempat pemimpin negara ini

Makam Sultan
Oljetu
Sulthaniyeh, 1312
Bangunan ini adalah
peninggalan dinasti
Ilkhanid yang terpenting.
Mausoleum ini di
jamannya memiliki kubah
yang sangat besar dengan
diameter 25 meter dan
tinggi 50 meter sehingga
menjadi pendahulu dari
monumen kubur lainnya
seperti Gur I Amir dan Taj
Mahal dan bahkan
menginspirasi Eropa untuk
membuat kubah besar
seperti yang dibuat oleh
Filipo Bruneleschi di
Florence.

Dinasti Timurid
(1370-1506)
Salah satu keturunan Hulagu, Timurlenk
atau Tamerlane mulai mebentuk
kekuasaan di Samakand pada tahun
1370. Dalam 35 tahun dia memeperluas
kekuasaannya hingga meliputi
keseluruhan Asia Tengah, Iran, Irak,
serta sebagian Rusia dan India. Ke barat
pasukan Timur mengalahkan Mamluk di
Syria dan Uthmani di Ankara. Saat
merencanakan untuk menyerbu Cina,
Timur meninggal pada tahun 1405.
Kekaisaran yang sangat luas ini tercerai
berai. Penggantinya, Shah Rukh (14071447) tak mampu mepertahankan
wilayahnya. Dinasti ini bertahan hingga
tahun 1506 namun dengan wilayah
sebatas Transoxania dengan Samarkand
tetap menjadi ibu kota dan pusat
peradaban.
Timur menghimpun pengrajin dan
pembangun dari berbagai wilayah
taklukannya khususnya dari kawasan
Persia. Ciri bangunan dinasti Timur di
antaranya: skala monumental,

Masjid
Bib
Khanum
Samarkand,
1399

Masjid Agung Samarkand ini dibangun setelah Timur berhasil


menaklukkan sebagian India. Monumen ini menerpakan
skema masjid Iran sebagaimana yang dikembangkan di
Masjid Jami Isfahan namun dengan kontras skala yang sangat
mencolok. Ruang berkubah setinggi lebih dari 50 meter dan
iwan 30 meter disisipkan di tengah hypostyle hall yang
rendah.
Berbeda dengan masjid Seljuk yang meskipun memiliki
kubah dan Iwan tetap berorientasi ke dalam, Masjid Bib
Khanum sangat menonjolkan diri keluar dengan
pishtaq (iwan untuk entrance) dan kubah yang sangat tinggi
dan berwarna-warni.

Masjid
Bib Khanum
Samarkand, 1399
Berbeda dengan masjid Seljuk yang
meskipun memiliki kubah dan Iwan
tetap berorientasi ke dalam, Masjid
Bib Khanum sangat menonjolkan diri
keluar dengan
pishtaq (iwan untuk entrance) dan
kubah yang sangat tinggi dan
berwarna-warni.

Gur i Amir
Samarkand,
14o5

Gur I Mir dibangun sebagai Mausoleum untuk Muhammad Sultan, putra


Timur, namun akhirnya dipergunakan untuk mengubur tokoh-tokoh
awal Timurid termasuk Timur, Ulugh Beg (cucu timur) dan Sai Baraka
(guru spiritual Timur).
Iwan, menara dan kubah tinggi menjadi ciri komposisi ini yang
kemudian banyak mewarnai bangunan-bangunan Dinasti Timurid ini
dan berpengaruh besar pada perkembangan arsitektur Persia
sesudahnya.
Bangunan oktagonal menopang silinder yang menyangga kubah
lonjong beralur. Keseluruhan permukaan dibalut dengan keramik
bersusun seperti anyaman, kaligrafi dan motif geometris lainnya.
Dengan dimensi vertikal yang luar biasa, selubung yang berwarna
mencolok dan kaligrafi yang sangat besar, bangunan berkubah ini lebih
mirip menara raksasa untuk disaksikan dari kejauhan ketimbang
naungan bagi aktivitas di bawahnya.

Alun-alun
Registan
Samarkand

Registan yang berarti tempat berpasir adalah Alun-alun


utama kota Samarkand. Tiga madrasah yang monumental
dibangun mengelilingi plaza ini selama sekitar 250 tahun
dengan langgam yang terkait dengan masa awal Timurid. Hal
ini menujukkan pentingnya pengajaran dalam kehidupan
Samarkand sekaligus awetnya pengaruh langgam arsitektur

Madrasah
Ulugh Beg
Samarkand,

Yang tertua dari ketiga madrasah di Registan ini adalah Madrasah


Ulugh Beg dibangun oleh Sultan Ulugh Beg, cucu Timur. Bangunan ini
memiliki pishtaq yang tinggi, menara terpisah namun dengan kubah
1420yang tak terlalu menonjol. Madrasah ini menjadi pusat pembelajaran
untuk ilmu keagamaan, filsafat, sastra dan sains.
Sultan Ulugh Beg dikenal sebagai pecinta ilmu dan pengetahuan. Dia
mengajar di madrasah ini dan mendirikan observatorium di dekatnya
untuk mengamati pergerakan benda langit.

Anda mungkin juga menyukai