PERMODELAAN
Macam Metode
Geolistrik
potensial diri
arus telluric
Magnetotelluric
IP (Induced Polarization)
resistivitas (tahanan jenis)
Fungsi metoda
Resistivity
Interpretasi geolistrik
Salah satu cara untuk menginterpretasi
data hasil pengukuran geolistrik adalah
dengan metode apa yang dikenal
sebagai curve matching atau
pencocokan kurva.
a. Geolistrik Mapping
Cara ini dilakukan untuk
b. Geolistrik sounding
Cara ini digunakan untuk
TAHAP INTERPRETASI
A.
B.
C.
Interpretasi Lapangan
Interpretasi Pendahuluan
Interpretasi Tahap Akhir
Interpretasi Lapangan
Interpretasi Pendahuluan
AB/3(m)
V(mV)
I(mA)
R(m)
(m)
4.5
142.7
21.142
12.566
26.568
52.9
140.3
0.3770
25.133
94.763
14.3
87.8
0.1629
37.699
4.934
4.8
48.9
0.0982
50.265
61.401
10
6.7
90.8
0.0738
62.832
46.363
12
5.5
85.4
0.0644
75.398
48.559
14
7.5
124.8
0.0601
163.36
93.291
16
8.4
78.8
0.0586
100.53
5.893
18
4.5
77.7
0.0579
113.1
6.55
10
20
6.3
109.3
0.0576
125.66
72.432
11
26
5.7
99.9
0.0571
138.23
7.887
12
24
7.1
124.9
0.0568
150.8
85.721
13
22
301.7
143.3
0.0571
87.965
52.863
Keterangan :
Interpretasi Data
Pengolahan data dilakukan dengan
memasukkan nilai bentangan elektroda yang
ditentukan dan nilai resistivitas semu dengan
menggunakan Program IP2Win .
Nilai tahanan jenis diplot terhadap jarak
antarelektroda dengan menggunakan grafik
seismolog diperoleh kurva tahanan jenis
Dengan menggunakan kurva standar yang
diturunkan berdasarkan berbagai variasi
perubahan nilai tahanan jenis antar lapisan
secara ideal dapat ditafsirkan variasi nilai
tahanan jenis terhadap kedalaman
Keterangan:
1,5 3,0
3 15
15 - 60
Tanah lanauan,
60 150
150 300
300
300 2400
> 2400
1,7.102 4,5.104
Hasil Interpretasi
Data
N
Alt
material
74,21
-1
Tanah
lanau
pasira
n
3,752
4,752
-4,7515
Lempung
lanaua
n
3,925
8,676
-8,6763
Tanah
lempu
ng
9,142
1,154
1153
Penampang geoligi yang dihasilkan, berisi lapisanlapisan dengan ketebalan tertentu yang memiliki nilai
resistivitas tertentu. Untuk mengetahui litologinya, nilai
resistivitas ini dapat dicocokkan dengan rentang nilai
resistivitas untuk batuan yang sudah diketahui dari
berbagai penelitian.
Teknik mencocokkan seperti ini sangat rentan terhadap
kesalahan karena nilai resistivitas batuan sangat
bervariasi tergantung kondisinya. Hal lainnya adalah
beberapa batuan memiliki rentang nilai resistivitas yang
saling tumpang tindih sehinggga agak menyulitkan
dalam menentukan jenis batuannya ketika proses
interpretasi.