Buat Anita
Buat Anita
sosial dengan menghargai perilaku yang berlaku (Kriteria A1). Mereka dapat
secara berulang melakukan tindakan-tindakan yang beralasan untuk
penangkapan (baik mereka ditangkap atau tidak), seperti merusak perabotan,
melecehkan orang lain, mencuri, atau melakukan pekerjaan ilegal. Orang dengan
gangguan ini mengabaikan harapan, hak, atau perasaan orang lain. Mereka
sering menipu dan memanipulasi guna memperoleh keuntungan atau
kesenangan pribadi (sebagai contoh, untuk mendapatkan uang, seks, atau
kekuasaan) (Kriteria A2). Mereka dapat secara berulang berbohong,
menggunakan identitas palsu, menipu orang lain, atau berpura-pura sakit. Pola
impulsif dapat juga bermanifestasi dengan gagalnya berencana ke depan
(Kriteria A3). Keputusan dibuat secara mendadak, tanpa pemikiran sebelumnya
dan tanpa pertimbangan mengenai konsekuensinya terhadap diri sendiri atau
orang lain; hal ini dapat menyebabkan perubahan pekerjaan, kependudukan,
atau hubungan secara mendadak. Individu dengan gangguan kepribadian
antisosial cenderung mudah marah dan agresif dan dapat secara berulang
terlibat dalam perkelahian fisik atau melakukan tindakan-tindakan penyerangan
fisik (termasuk kekerasan dalam rumah tangga atau kekerasan pada anak)
(Kriteria A4). (Tindakan-tindakan agresif yang dibutuhkan untuk membela diri
sendiri atau orang lain tidak dipertimbangkan sebagai bukti pada perihal ini.)
Individu-individu ini juga menunjukkan sikap lalai dengan mengacuhkan
keselamatan diri mereka sendiri atau orang lain (Kriteria A5). Hal ini dapat
dibuktikan dengan perilaku berkendara mereka (sebagai contoh, selalu
mengebut, berkendara saat mabuk, kecelakaan berulang).
Mereka dapat terikat dalam perilaku seksual atau penggunaan bahan yang
memiliki risiko tinggi dengan konsekuensi berbahaya. Mereka dapat
mengabaikan atau gagal untuk memelihara anak dengan cara yang dapat
menempatkan ke dalam bahaya. Individu-individu dengan gangguan kepribadian
antisosial juga cenderung konsisten dan sangat tidak bertanggung jawab
(Kriteria A6). Perilaku kerja yang tidak bertanggung jawab dapat ditunjukkan
dengan periode pengangguran yang signifikan meskipun terdapat kesempatan
kerja yang tersedia, atau melepaskan beberapa pekerjaan tanpa rencana yang
realistis untuk mendapatkan pekerjaan lain. Bisa juga terdapat pola absensi yang
berulang dari kerja yang tidak dapat dijelaskan dengan penyakit baik dalam diri
mereka sendiri atau dalam keluarga mereka. Ketidaktanggungjawaban keuangan
ditunjukkan dengan tindakan-tindakan seperti tidak melunasi hutang, gagal
untuk menyediakan kebutuhan anak, atau gagal untuk membantu orang-orang
lain yang butuh secara teratur. Individu-individu dengan gangguan kepribadian
antisosial menunjukkan sedikit rasa bersalah terhadap konsekuensi dari
tindakan-tindakan mereka (Kriteria A7). Mereka dapat tidak peduli, atau
menganggap bahwa terluka, teraniaya, atau terampas dari seseorang
merupakan rasional (sebagai contoh, Tife tidak adil, pecundang berhak untuk
kalah). Individu-individu ini dapat menyalahkan korban karena menjadi bodoh,
tidak berdaya, atau pantas menerima nasibnya (sebagai contoh, dia bakal
mendapatkannya juga); mereka dapat meremehkan konsekuensi yang
berbahaya dari tindakan-tindakan mereka; atau mereka dapat dengan
gampangnya benar-benar tidak peduli. Mereka secara umum gagal untuk
mengkompensasi atau menebus perilaku mereka. Mereka dapat percaya bahwa
semua orang keluar untuk menolong orang pertama dan orang pertama ini
harus berhenti tanpa melakukan apapun untuk menghindar terlibat ke dalamnya.
Perilaku antisosial harus secara khusus tidak terjadi selama perjalanan
skizofrenia atau gangguan bipolar (Kriteria D).
Gambaran yang Berhubungan untuk Mendukung Diagnosis
Individu-individu dengan gangguan kepribadian antisosial sering tidak memiliki
empati dan cenderung menjadi tidak berperasaan, sinis, dan sombong terhadap
perasaan, hak, dan penderitaan orang lain. Mereka dapat memiliki rasa untuk
memuji diri sendiri yang tinggi dan sombong (sebagai contoh, merasa pekerjaan
biasa tidak pantas untuk mereka atau tidak memiliki perhatian yang realistis
terhadap masalah yang ada atau masa depan mereka) dan dapat berpendirian
keras, percaya diri, atau angkuh. Mereka dapat menunjukkan pesona yang
dangkal dan bisa sangat fasih dan lancar berbicara (sebagai contoh,
menggunakan istilah teknis atau jargon yang dapat memukau seseorang yang
tidak familiar dengan topik tersebut). Kurangnya rasa empati, tingginya rasa
percaya diri, dan pesona yang dangkal adalah gambaran yang telah umum
dimasukkan dalam konsep tradisional psikopati yang terutama dapat dibedakan
dari gangguan ini dan lebih prediktif dengan sakit dalam penjara atau aturan
forensik, dimana kriminal, penjahat, atau tindakan-tindakan agresif cenderung
menjadi tidak spesifik. Individu-individu ini juga dapat menjadi tidak bertanggung
jawab dan eksploitatif dalam hubungan seksual mereka. Mereka dapat memiliki
riwayat banyak pasangan seksual dan dapat tidak pernah memiliki hubungan
dengan monogami secara berkelanjutan. Mereka dapat tidak bertanggung jawab
sebagai orang tua, sebagai bukti dengan anak yang malnutrisi, penyakit pada
anak yang disebabkan oleh rendahnya higenitas, anak bergantung terhadap
tetangga atau pemukim yang bukan keluarga sebagai tempat berlindung atau
mendapat makanan, gagal untuk mencari pengasuh untuk anak kecil ketika
individu tersebut berada di luar rumah, atau terus-menerus memboroskan uang
yang dibutuhkan untuk keperluan rumah tangga. Individu-individu ini dapat
memperoleh pemberhentian secara tidak terhormat dari pelayanan bersenjata,
dapat gagal untuk membela diri, dapat menjadi miskin atau bahkan tidak
memiliki rumah, atau dapat menghabiskan bertahun-tahun dalam institusi
pidana. Individu-individu dengan gangguan kepribadian antisosial cenderung
meninggal muda dibandingkan orang-orang pada populasi umum dengan caracara kekerasan (seperti, bunuh diri, kecelakaan, pembunuhan).
Individu-individu dengan gangguan kepribadian antisosial dapat juga merasakan
disforia, termasuk keluhan tentang tekanan, ketidakmampuan mentolerir
kebosanan, dan rasa depresi. Mereka dapat berkaitan dengan gangguan cemas,
gangguan depresif, gangguan penggunaan bahan, gangguan gejala somatik,
gangguan perjudian, dan gangguan lainnya dari kontrol impuls. Individu-individu
dengan gangguan kepribadian antisosial juga sering memiliki gambaran
kepribadian yang memenuhi kriteria untuk gangguan kepribadian lain,
khususnya gangguan kepribadian gelisah, munafik, dan narsis. Kecenderungan
berkembangnya gangguan kepribadian antisosial pada masa dewasa meningkat
jika individu tersebut mengalami onset gangguan perilaku pada masa anak-anak
(sebelum usia 10 tahun) dan bersamaan dengan gangguan defisit