Anda di halaman 1dari 23

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DENGAN

MENGGUNAKAN METODE DATA FLOW DIAGRAM (DFD) PADA PT.


LANTABURA INTERNATIONAL
Abdul Azis Syam
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
my_summer148@yahoo.co.id
ABSTRAKSI
PT.Lantabura International merupakan salah satu perusahaan dagang yang bergerak di
bidang penjualan yang merupakan perusahaan berbasis bisnis di bidang impor, ekspor,
pabrikan dan agensi. Untuk mengelola penjualannya diperlukan suatu penanganan
sistem akuntansi yang baik. Melalui Penulisan ini dibahas bagaimana penerapan sistem
informasi akuntansi penjualan kredit pada PT. Lantabura International dan apakah
sudah dilaksanakan dengan baik atau tidak.
Metode penulisan yang dilakukan berdasarkan pada studi lapangan, yaitu wawancara
langsung kepada karyawan, serta studi pustaka. Pembahasan dalam penulisan ini
menggunakan flowchart dan Data Flow Diagram (DFD) untuk mengilustrasikan
penerapan sistem penjualan pada PT. Lantabura International.
Berdasarkan pembahasan terhadap penerapan sistem penjualan kredit pada PT.
Lantabura International, bahwa perusahaan ini belum menerapkan sistem penjualannya
dengan baik yaitu masih manualisasi dan terdapat bagian yang belum melaksanakan
tugas sesuai dengan fungsinya, serta masih adanya kerangkapan pada bagian.
Kata kunci : Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit, Data Flow Diagram
Penjualan.
ABSTRACT
PT.Lantabura International is a trading company engaged in the sale of the business is a
company based in the field of import, export, manufacturers and agencies. To manage
the sale requires a good management accounting system. Through writing is discussed
how the application of the accounting information system of credit sales at PT.
Lantabura International and if it is implemented properly or not.
Writing method is based on field studies, the interviews directly to employees, as well
as literature. The discussion in this paper uses flowcharts and Data Flow Diagrams
(DFD) to illustrate the application of the sales at PT. Lantabura International.
Based on the discussion of the application of credit sales at PT. Lantabura International,
the company has not implemented a system that is still selling well manualisasi and
there is a section that has not been carrying out duties in accordance with its function,
and is still a part of the trap.
Keywords: Analysis of Accounting Information Systems Credit Sales, Sales Data Flow
Diagram.

PENDAHULUAN
Pada saat ini perusahaan yang berorientasi untuk mendapatkan laba, penjualan
merupakan salah satu kegiatan utama untuk mencapai tujuan tersebut. Penjualan adalah
tulang punggung perusahaan dagang dalam mengembangkan usaha dalam rangka
memperoleh lebih banyak keuntungan. Penjualan dianggap sebagai ujung tombak
dalam memasarkan produk kepada konsumen.
Penerapan sistem informasi akuntansi bermanfaat untuk mempercepat proses
pengolahan data transaksi, teknologi sistem informasi akuntansi pun lebih menjamin
keamanan data dan data yang dihasilkan pun dapat lebih akurat. Sistem informasi
akuntansi dapat menunjang kemajuan usaha bisnis apabila dikelola dengan baik dan
sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
Sistem Informasi Akuntansi Penjualan ini bertujuan untuk mendukung aktivitas
bisnis perusahaan dalam mengelola dan memproses data transaksi secara efektif dan
efisien. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan yang disusun untuk suatu perusahaan
dapat diproses dangan cara manual atau diproses dengan cara terkomputerisasi. Sistem
Informasi Akuntansi Penjualan sangat berperan dalam meningkatkan omset penjualan
dan mencari pangsa pasar yang lebih luas, karena akan membantu manajemen
perusahaan dalam menyediakan informasi yang berkaitan dengan semua kegiatan
perusahaan.
Berdasarkan fenomena di atas penulis melakukan penelitian pada salah satu
perusahaan untuk mengetahui sistem yang berjalan di perusahaan tersebut. Penulis
melakukan penelitian di PT. Lantabura International yang berada di Jl. Tole Iskandar
Raya No. 45. Sukmajaya, Depan Simpang Jl. Haji Japat DEPOK 16412, Jawa Barat
Indonesia. Sistem informasi akuntansi penjualan kredit yang dilakukan di PT. Lantabura
International meliputi prosedur pemesanan barang, persetujuan kredit, pengiriman
barang, penagihan, pencatatan akuntansi dengan melibatkan bagian akuntansi atau
fungsi yang terkait dan dokumen-dokumen yang digunakan. Namun sistem yang
berjalan pada PT. Lantabura International masih dilakukan secara manual misalnya
dalam prosedur pemesanan barang, persetujuan kredit, pengiriman barang, penagihan,
pencatatan dan dalam proses pembuatan dokumen masih dilakukan secara manual dan
masih ada karyawan yang merangkap dalam pekerjaannya.

Dengan melihat latar belakang diatas maka penulis merasa tertarik untuk
mengambil judul "ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN
KREDIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA FLOW DIAGRAM (DFD)
PADA PT. LANTABURA INTERNATIONAL."
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka perumusan masalah yang dapat
dikemukakan penulis dalam penulisan skripsi ini adalah :
1. Bagaimana penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada PT.
Lantabura International?
2. Apakah Sistem Informasi Akuntansi Penjualan yang dilaksanakan PT. Lantabura
International telah mampu menyajikan informasi yang dibutuhkan manajemen
perusahaan ?
Adapun tujuan dari penelitian yang ingin penulis berikan berdasarkan
perumusan masalah ini adalah :
1. Mengetahui bagaimana penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan kredit
pada PT. Lantabura International.
2. Menganalisis sistem informasi akuntansi penjualan kredit pada PT. Lantabura
International.

METODE PENELITIAN
Dalam melakukan penyusunan penulisan skripsi ini, penulis mendapatkan dan
mengumpulkan data pembahasan sistem informasi akuntansi penjualan yaitu dengan
metode penelitian gabungan dari studi pustaka dan studi lapangan.
1. Objek penelitian
Objek penelitian merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam
melakukan sebuah penelitian. Oleh karena itu, penulis

memilih PT. Lantabura

International yang berlokasi di Jl. Tole Iskandar Raya No. 45. Sukmajaya, Depan
Simpang, Jl. Haji Japat DEPOK 16412, Jawa Barat Indonesia yaitu perusahaan yang
bergerak dalam bidang Penjualan obat herbal seperti : Habbatussauda (nigella sativa
/ Black Seed) Extra Virgin Olive Oil (minyak zaitun non kolestrol) Madu
Habbatussaduda ( saribunga habbatussauda), Dll.
2. Data / Variabel

Data atau variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data berupa
sistem yang berhubungan dan terkait langsung dengan system informasi
akuntansi penjualan yang akan digunakan dalam penelitian ini. Data yang
digunakan yaitu data primer dan data sekunder.
a. Data primer yaitu data yang bersumber dari objek penelitian terhadap
perusahaan yang diteliti. Dengan melakukan survei dilokasi penelitian dan
pengumpulan data dengan melakukan wawancara (tanya jawab) dengan staff
yang berwenang.
b. Data sekunder yaitu pengumpulan data dengan melakukan studi kepustakaan
yang meliputi literatur dan tulisan yang mempunyai hubungan dengan objek
penelitian.
3. Metode Pengumpulan Data
Dalam berusaha memperoleh data yang dibutuhkan untuk penyusunan penulisan
ilmiah ini, penulis melakukan pengumpulan data dengan menggunakan beberapa
metode, yaitu :
a. Riset Kepustakaan (Library Research).
Merupakan riset dengan
diperoleh

dari

mencari dan mengumpulkan data sekunder yang

buku pedoman atau buku perpustakaan yang berhubungan

dengan masalah yang akan dibahas.


b. Riset Lapangan (Field Research).
1. Observasi
Merupakan riset yang dilakukan secara langsung kepada perusahaan PT.
Lantabura International. Observasi ini dilakukan dengan cara kunjungan secara
langsung pada PT. Lantabura International.
2. Wawancara
Merupakan riset primer yang dilakukan dengan cara tatap muka secara langsung
yang dimaksudkan untuk mendapatkan informasi secara
mengenai masalah yang akan dibahas.
4. Kerangka Pemikiran

tepat dan jelas

Sistem & Prosedur


Penjualan Kredit pada
PT. Lantabura
International

PT. Lantabura
International

Landasan teori sistem


informasi akuntansi
penjualan kredit

Analisis sistem informasi


akuntansi penjualan
kredit

Metode Analisis
Bagan Alir Dokumen
(Document flowchart), Data
Flow Diagram (DFD), Bagan
Alir Sistem (Sistem
Flowchart).

La Midjan dan Azhar Susanto,


Mulyadi (2001)
Zaki Baridwan, (2004)
Jogiyanto HM,Krismiaji,
(2005)
James A Hall, Romney dan
Paul,Bodnar, George H. dan
William S. Hopwood, (2006)
Tata Sutabri, (2010)
Lilis, Jefri, Stiya
Darmaatmadja, (2011)

Analisis Sistem dan Usulan Sistem

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

PEMBAHASAN
Flowchart Sistem Akuntansi Penjualan Kredit pada PT. Lantabura International
1

Mulai

Via Email
Via Fax
Via Sales

Menerima PO
dari Customer

KWI 1
SJ 2
INV 2
INV 1

SPPB 1

Negosiasi
Harga

Pengecekan
stok barang

Menyiapkan
barang

PO di
Pendin
g

Membuat
SJ 3
lembar

Membuat
SPPB 2
lembar

Pengirima
n barang

Invoice 1
SPPB 1

PO

SPPB 1

SJ 1

SPPB 2

Kwitansi 1
SJ 2
Invoice 2

SJ 3
SJ 2

Bersama
Barang
N

Bagian Marketing Penjualan Berjalan

Customer
END

Bagian Gudang & Pengiriman Berjalan

SPPB 2

SJ 3
SJ 2

Membuat
Invoice 3
lembar

Membuat
Kwitansi 2
lembar

Kwitansi 1
SJ 2
Invoice 2
Invoice 1

SPPB 2
SJ 3
Kwitansi 2
Invoice 3

N
4

Bagian Keuangan Berjalan

Penjelasan dari Flowchart Sistem Akuntansi Penjualan Kredit pada


PT.Lantabura International
Sistem akuntansi penjualan kredit sampai terjadinya pembayaran pada

PT.

Lantabura International dapat digambarkan sebagai berikut :


1. Bagian Marketing Penjualan
a. Menerima surat PO dari Customer sebanyak 1 lembar yaitu dapat melalui 3
jalur :

Via email

Via fax

Via sales

b. Setelah itu melakukan negosiasi harga dan barang kepada customer.


c. Setelah proses nego selesai, maka membuat SPPB (Surat Perintah
Pengiriman Barang) sebanyak 2 lembar yang berdasarkan pada PO yang
diterima.

d. Setelah pembuatan SPPB, maka dokumen tersebut akan langsung dikirim ke


bagian gudang & pengiriman untuk lembar 1 dan ke bagian keuangan untuk
lembar 2.
e. Setelah itu melakukan pengarsipan sementara pada surat PO dari customer.
2. Bagian Gudang & Pengiriman
a. Menerima dokumen SPPB lembar 1 dari bagian marketing penjualan.
b. Setelah itu, maka akan langsung dilakukannya proses pengecekan stock
barang di gudang dengan kondisi sbb :

Jika stock barang di gudang tidak mencukupi, maka proses pesanan


pengiriman akan dipending dan mengkonfirmasikan kembali kepada
bagian marketing penjualan.

Jika stock barang di gudang telah mencukupi, maka gudang


menyiapkan barang tersebut untuk dikirim.

c. Setelah itu membuatkan SJ (Surat Jalan) sebanyak 3 lembar yang


berdasarkan pada SPPB yang diterima.
d. Kemudian mengirim SJ lembar 2&3 ke bagian keuangan.
e. Melakukan pengarsipan pada SJ lembar 1 dan SPPB lembar 1.
3. Bagian Keuangan
a. Menerima dokumen SPPB lembar 2 dari marketing penjualan dan SJ lembar
2&3 dari bagian gudang & pengiriman.
b. Kemudian membuatkan dokumen Invoice sebanyak 3 lembar berdasarkan
pada SPPB dan SJ yang diterima.
c. Kemudian setelah itu membuatkan Kwitansi sebanyak 2 lembar berdasarkan
pada Invoice yang dibuat.
d. Setelah semua dokumen terkumpul, lalu memberikan tanda tangan pada
dokumen-dokumen tesebut.
e. Kemudian dokumen-dokumen tersebut diserahkan kembali ke bagian
gudang & pengiriman yaitu berupa Kwitansi lembar 1 dan Invoice lembar
1&2 dan SJ lembar 2. Dokumen-dokumen ini digunakan untuk melakukan
penagihan piutang kepada customer.
f. Setelah itu melakukan pengarsipan pada dokumen Kwitansi lembar 2, SPPB
lembar 2, SJ lembar 3 dan Invoice lembar 3.

4.

Bagian Gudang & Pengiriman (lanjutan)


a.

Menerima dokumen dari bagian keuangan yang sudah diberi tanda tangani
yaitu berupa : Kwitansi lembar 1, Invoice lembar 1&2 dan SJ lembar 2.

b.

Setelah menerima dokumen, lalu menyiapkan barang berdasarkan pesanan


dari customer.

c.

Setelah itu kemudian melakukan proses pengiriman barang berserta dengan


membawa dokumen Kwitansi lembar 1, SJ lembar 2 dan Invoice lembar 2
kepada pihak customer yang sesuai dengan pesanan.

d.

Setelah itu melakukan pengarsipan dokumen Invoice lembar 1.

e.

END.

Data Flow Diagram Sistem Penjualan Kredit pada PT. Lantabura International
Diagram Konteks
PO

SPPB

GUDANG &
PENGIRIMAN

CUSTOMER
INV,KWI,SJ_OK

INV_OK,
KWI_OK,
SJ_Ok

SPPB_OK

SISTEM PENJUALAN
KREDIT
PT. LANTABURA
INTERNATIONAL

LAP. PENJUALAN

INV,KWI,SJ_OK
SJ

SJ_OK

DIREKTUR UTAMA

KEUANGAN

Diagram Konteks yang berjalan


Keterangan :
PO

: Purchase Order

SPPB : Surat Perintah Pengiriman Barang


SJ

: Surat Jalan

INV : Invoice
KWI : Kwitansi

Diagram Level 0
PO

CUSTOMER

1.0
Penerimaan
PO

2.0
Negosiasi
Harga
Arsip Barang

Data
Barang

SPPB_
Ok

Arsip SPPB &


SJ

SJ

3.0
Pengecekan
Stok Barang

PO

FM. PO

PO
PO_O
k
SPPB

GUDANG
&
PENGIRIMA
N

SPPB_
Ok
SJ

KEUANGA
N

SPPB_
Ok
SJ_Ok
Arsip Invoice
& Kwitansi

Inv & Kwi

Inv_Ok,Kwi_Ok,SJ_O
k,Barang

Inv &
Kwi

4.0
Pembuatan
Invoice

5.0
Validasi
Dokumen

6.0
Pembuatan
Laporan

Inv,Kwi,SJ
_Ok

Inv,Kwi,SJ_Ok,B
arang

PO_O
k
Lap.
Penjualan

DIREKTUR
UTAMA

Gambar 4.5 Diagram Level 0 yang berjalan


Penjelasan dari Diagram Level 0 yang berjalan :
a.

Prosedur Penerimaan Purchase Order


Bagian marketing penjualan menerima PO dari customer baik melalui email,
faximale yang berupa purchase order maupun melalui salesman yang melakukan
kunjungan langsung ke perusahaan. Kemudian PO tersebut digunakan untuk
melakukan negosiasi harga dan membuat SPPB setelah itu langsung di arsip di
file master PO.

b.

Prosedur Negosiasi Harga


Berdasarkan PO yang telah diterima, kemudian bagian marketing penjualan
melakukan negosiasi harga dengan customer via telp atau email. Jika sudah ada
kesepakatan harga, maka PO tersebut ditandatangani sebagai bukti bahwa PO
tersebut telah disetujui dan di arsip di file master. Setelah PO disetujui lalu

dibuatkan Surat Perintah Pengiriman Barang (SPPB) sebanyak 2 lembar yaitu


lembar 1 diserahkan ke bagian Gudang & Pengiriman dan lembar ke 2 ke bagian
keuangan.
c.

Prosedur Pengecekan Stok Barang


Setelah menerima SPPB dari bagian marketing penjualan lalu bagian gudang &
pengiriman mengecek stok barang yang ada digudang. Jika barang yang diminta
stoknya masih tersedia, maka langsung dibuatkan Surat Jalan (SJ) 3 lembar.
Lembar 2&3 diserahkan ke Bagian Keuangan untuk disetujui dan lembar 1 serta
SPPB lembar 1yang telah disetujui diarsipkan.

d.

Prosedur Pembuatan Invoice


Surat jalan (SJ) dan SPPB yang telah diterima oleh Bagian Keuangan setelah itu
lalu dibuatkanlah invoice 3 lembar dan kwitansi 2 lembar berdasarkan Surat
Jalan dan SPPB yang telah disetujui. Kemudian invoice lembar 1&2, kwitansi
lembar 1 dan SJ lembar 2 yang telah disetujui diserahkan ke bagian Gudang &
Pengiriman, sedangkan invoice lembar 3, kwitansi lembar 2, SJ lembar 3 dan
SPPB lembar 2 di arsipkan

e.

Prosedur Validasi Dokumen


Invoice, kwitansi dan surat jalan yang telah diterima dari bagian Gudang &
Pengiriman kemudian di cek apakah sudah lengkap dokumennya dan sesuai
dengan permintaan customer. Jika sudah sesuai, invoice, kwitansi dan surat jalan
bersama dengan barang dikirim ke customer.

f.

Prosedur Pembuatan Laporan


Setiap akhir bulan bagian keuangan membuatkan laporan penjualan untuk
mengetahui penjualan selama satu bulan berdasarkan Invoice, kwitansi dan PO
kemudian setelah itu diserahkan ke direktur utama.

Analisis kebaikan dan kelemahan Sistem Penjualan Kredit pada PT. Lantabura
International
Kebaikan yang ada pada sistem penjualan kredit pada PT. Lantabura
International berdasarkan pada hasil wawancara penulis menyatakan sebagai berikut :
1.

Pada bagian Marketing proses penerimaan PO dari customer sudah memenuhi


standar akuntansi, yaitu sudah melakukan pengiriman melalui jalur elektronik
yaitu melalui email dan fax.

2.

Pada dokumen PO dari customer yang digunakan sudah cukup baik, karena
sudah berisi tentang informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan.

3.

Pada dokumen surat jalan (SJ) yang digunakan sudah sesuai dengan fungsi dari
dokumen tersebut yaitu sebagai surat pengantar atas pengiriman barang.

Sedangkan kelemahan yang ada pada sistem penjualan kredit pada PT. Lantabura
International berdasarkan pada hasil wawancara penulis adalah sebagai berikut :
1.

Pada bagian marketing penjualan tidak melakukan pengecekan PO tetapi


langsung diproses lanjut dan bagian ini juga hanya melakukan pencetakan PO
sebanyak 1 lembar.

2.

Pada proses negosiasi harga dengan customer tidak meggunakan standar harga
minimal dari barang tersebut.

3.

Pada bagian marketing penjualan juga tidak melakukan pengecekan stok barang.

4.

Pada kegiatan penjualan ini masih banyak bagian yang melakukan tugasnya
secara merangkap, sehingga bisa menimbulkan kesalahan.

5.

Pada kegiatan pengiriman barang, dokumen yang digunakan masih ada


kekurangan.

6.

Perusahaan ini tidak melakukan kegiatan penagihan secara terpisah.

7.

Pada proses penagihan piutang dokumen yang digunakan masih ada kekurangan
yaitu tidak adanya Faktur.

8.

Pada kegiatan pengarsipan dokumen atau data atas kegiatan penjualan masih
kurang lengkap karena ada 2 dokumen berbeda yang diarsipkan secara bersama
yaitu kwitansi dan invoice, SJ dan SPPB.

9.

Pada kegiatan pengecekan PO dan negosiasi harga tidak mempunyai data yang
akurat untuk membantu kegiatan-kegiatan terebut.
Berdasarkan analisis kelemahan dari sistem akuntansi penjualan kredit yang

berjalan menurut hasil wawancara, maka disusunlah Sistem Akuntansi Penjualan Kredit
Usulan sebagai berikut :

Flowchart Sistem Akuntansi Penjualan Kredit Usulan


START

Via Email
Via Fax
Via Sales

Menerima
PO 2
lembar

Proses
Pengecekan
PO

Proses
pengecekan
stok barrang

PO di
pendin
g

Negosiasi
harga

Mengkonfi
rmasi
kembali
kepada
customer

Membuat
SPPB 2
lembar

Membuat
Surat
Confirm 3
lmebar

SC 3

SPPB 2

PO 2

SC 2

PO 1

SC 1

SPPB 1

Customer
2

N
1

Bagian Marketing Penjualan Usulan

SC 2

SPPB 2

SPPB 1

Bersama
Barang

Customer

SJ 3

Menerima kembali
LPB 1 & SJ 2 setelah
di TTd

SC 2
SJ 2

Membuat
SJ 3
lembar

SJ 3

Membuat LPB
2 lembar

Menyiapka
n barang

Menyerahk
an barang

SC 2

Mengirim barang
ke customer

SPPB 1

SJ 3
SJ 2

SC 2

SJ 1

LPB 2

LPB 1
SJ 3
SJ 2
SPPB 2

Kartu
gudang

Bersama
Barang
4

LPB 1

Bersama
Barang

Customer

Bagian Gudang Usulan

Bagian Pengiriman Usulan

PO 2

SC 2

LPB 2

FP 2

Kwitansi 1

PO 2

Invoice 2

FP 1

Membuat
Faktur
Pajak 3
lembar

Invoice 1

Melakukan
penagihan sesuai
dengan jatuh
tempo

FP 1
FP 2

LPB 2
SC 2

Kwitansi 1
FP 1
Invoice 1
PO 2

FP 3
PO 2

Invoice 2
FP 2

N
N
7

Customer

END

Bagian Penagihan Usulan


7

FP 3
FP 2
FP 1
PO 2

Membuat
Invoice 3
lembar

Membuat
Kwitansi 2
lembar

Memberika
n TTd
pada FP,
Invoice
dan
Kwitansi

FP 3
FP 2
FP 1

PO 2

Kwitansi 2
Kwitansi 1

Invoice 3
Invoice 2
Invoice 1

Bagian Akuntansi Usulan

Penjelasan dari Flowchart Sistem Akuntansi Penjualan Kredit Usulan


1. Bagian Marketing Penjualan
a. Menerima surat PO dari Customer sebanyak 2 lembar yaitu dapat melalui 3
jalur :

Via email

Via fax

Via sales

b. Setelah menerima PO, maka akan dilakukan proses pengecekan kelengkapan


PO tersebut.
c. Setelah proses pengecekan PO, maka akan langsung dilakukannya proses
pengecekan stock barang di gudang dengan kondisi sbb :

Jika stock barang di gudang tidak mencukupi, maka proses pesanan


tersebut akan dipending dan mengkonfirmasikan kembali kepada
pihak customer.

Jika stock barang di gudang telah mencukupi, maka proses pesanan


tersebut akan langsung diproses.

d. Setelah itu melakukan negosiasi harga dan barang kepada customer.


e. Setelah itu membuat SPPB (Surat Perintah Pengiriman Barang) sebanyak 2
lembar yang berdasarkan pada PO yang diterima.
f. Kemudian, membuatkan SC (surat Confirm) sebanyak 3 lembar yang
berdasarkan pada SPPB yang talah dibuat.
g. Setelah dokumen terkumpul, maka akan langsung dikirim :

SC lembar 2 dan SPPB lembar 1 ke bagian gudang

SC lembar 3 ke customer sebagai surat pemberitahuan

SPPB lembar 2 ke bagian pengiriman

PO lembar 2 ke bagian penagihan

h. Setelah itu melakukan pengarsipan pada surat PO lembar 1 dan SC lembar 1.


2. Bagian Gudang
a. Menerima SC lembar 2 dan SPPB lembar 1 dari bagian marketing penjualan.
b. Setelah itu, membuat SJ (surat Jalan) sebanyak 3 lembar yang berdasarkan
pada SC dan SPPB yang telah diterima.

c. Setelah dokumen terkumpul semua, maka bagian gudang menyiapkan


barang sesuai dengan pesanan.
d. Kemudian dilakukan penyerahan barang kepada bagian pengiriman disertai
dengan membawa SC lembar 2 dan SJ lembar 2&3.
e. Melakukan pencatatan kartu gudang yang berisi data kuantitas barang yang
disimpan digudang berserta mutasinya.
f. Melakukan pengarsipan pada SJ lembar 1 dan SPPB lembar 1
3. Bagian Pengiriman
a. Menerima SPPB lembar 2 dari bagian marketing penjualan dan SC lembar 2,
SJ lembar 2&3 dari bagian gudang yang disertai dengan membawa barang.
b. Mencocokan barang yang diterima dengan dokumen-dokumen yang terkait.
c. Setelah itu, membuatkan surat LPB (Laporan Penerimaan Barang) sebanyak
2 lembar.
d. Setelah pembuatan LPB, maka langsung melakukan pengiriman barang ke
pihak customer berserta dengan membawa dokumen terkait seperti SPPB
lembar 2, SJ lembar 2&3, LPB lembar 1.
e. Kemudian setelah itu melakukan pengarsipan LPB pada lembar ke 2.
f. Setelah proses pengiriman barang sampai ke pihak customer lalu pihak
customer mengkonfirmasikan kembali kepada bagian pengiriman dengan
mengembalikan surat LPB lembar 1 dan SJ lembar 3 yang sebelumnya sudah
diberi tanda tangan oleh pihak customer.
g. Kemudian menyerahkan SC lembar 2 dan LPB lembar 1 yang sudah ditanda
tangani ke bagian penagihan.
h. Lalu setelah itu melakukan pengarsipan pada SJ lembar 3 yang sudah
ditanda tangani.
4. Bagian Penagihan
a. Menerima dokumen PO lembar 2 dari bagian marketing penjualan dan SC
lembar 2, LPB lembar 2 dari bagian pengiriman.
b. Setelah menerima dokumen lalu membuatkan surat Faktur Pajak (FP)
sebanyak 3 lembar yang berdasarkan pada PO, SC dan LPB yang diterima.
c. Kemudian melakukan penyerahakan dokumen ke bagian akuntansi berupa
FP lembar 1,2, &3, dan PO lembar 2.

d. Setelah itu melakukan pengarsipan pada dokumen SC lembar 2 dan LPB


lembar 2.
5. Bagian Akuntansi
a. Menerima dokumen FP lembar 1,2,&3 dan PO lembar 2 dari bagian
penagihan.
b. Kemudian membuatkan dokumen Invoice sebanyak 3 lembar berdasarkan
pada FP dan PO yang diterima.
c. Kemudian setelah itu membuatkan Kwitansi sebanyak 2 lembar berdasarkan
pada Invoice yang dibuat.
d. Setelah semua dokumen terkumpul, lalu memberikan tanda tangan pada
dokumen-dokumen tesebut.
e. Kemudian dokumen-dokumen tersebut diserahkan kembali ke bagian
penagihan berupa FP lembar 1&2, Kwitansi lembar 1 dan Invoice lembar
1&2 dan PO lembar 2. Dokumen-dokumen ini digunakan untuk melakukan
penagihan piutang kepada customer.
f. Setelah itu melakukan pengarsipan pada dokumen FP lembar 3, Kwitansi
lembar 2 dan Invoice lembar 3.
6. Bagian Penagihan (lanjutan)
a. Menerima dokumen dari bagian keuangan yang sudah diberi tanda tangani
yaitu berupa : Kwitansi lembar 1, FP lembar 1&2, PO lembar 2 dan Invoice
lembar 1&2.
b. Kemudian melakukan penagihan kepada pihak customer sesui dengan jatuh
tempo yang telah ditentukan dengan membawa dokumen Kwitansi lembar 1,
PO lembar 2, Invoice lembar 1, FP lembar 1.
c. Setelah itu melakukan pengarsipan dokumen FP lembar 2 dan Invoice
lembar 2.
d. END

Data Flow Diagram Sistem Penjualan Kredit Usulan


Diagram Konteks
PO

CUSTOMER

SPPB,SC

GUDANG

LPB_Ok,SJ_Ok

SC_Ok,SPPB_Ok

SJ_Ok,LPB,SPPB_Ok
FP_acc,Inv_acc,Kwi_acc,PO_Ok

SC_Ok,SJ,
Lap. Penjualan

DIREKTUR
UTAMA

PENGIRIMAN

SC_Ok,SJ_Ok

SISTEM INFORMASI
PENJUALAN
USULAN

FP_Ok,PO_Ok

LPB_Ok,SC_Ok
FP_acc,Inv_acc,Kwi_acc,PO_Ok

FP,PO_Ok

SC_Ok,LPB_Ok

PENAGIHAN

AKUNTANSI
FP_acc,Inv_acc,Kwi_acc,PO_Ok

Diagram Konteks usulan


Keterangan :
PO : Purchase Order
SPPB : Surat Perintah Pengiriman Barang
SJ
: Surat Jalan
SC : Surat Confirm

INV : Invoice
KWI : Kwitansi
LPB : Laporan Penerimaan Barang
FP : Faktur Pajak

Digram Level 0
1.0
Penerimaan
PO

PO

CUSTOMER

PO

FM. PO

PO

File Customer

Data
Customer

Data
Barang

File Barang

SC

Arsip SC

Data
Harga

File Harga

2.0
Pengecekan
PO
PO_O
k
PO_Ok
3.0
Pengecekan
Stok Barang

SJ

Arsip SJ

SPPB

Arsip SPPB

4.0
Pembuatan
SJ

SPPB,S
C

GUDANG

SC_Ok,SPPB_
Ok
SC_Ok,SJ

PENGIRIMAN

SPPB_O
k
SJ_Ok

SC_Ok,SJ_Ok

SPPB_Ok,SJ_Ok,LPB

FP_acc,Inv_acc,Kwi_acc,PO_
Ok

SJ_Ok,LPB_
Ok

5.0
Pembuatan
LPB

LPB_Ok,SC_
Ok

PENAGIHAN

LPB
Arsip LPB
LPB_
Ok

PO_Ok
6.0
Pembuatan
Faktur Pajak

SC_Ok

LPB_Ok,SC_O
k
FP,PO_Ok

Arsip Faktur
Pajak

AKUNTANSI

FP
7.0
Pembuatan
Invoice

Inv

Arsip Invoice
Arsip Kwitansi

FP,PO_Ok
FP_acc,Inv_acc,Kwi_acc,PO_
Ok

Kwi

8.0
Validasi
Dokumen

FP_acc,Inv_acc,Kwi_acc,PO_
Ok

Kwi
PO_Ok
Inv
FP

9.0
Pembuatan
Laporan

Lap.
Penjualan

DIREKTUR
UTAMA

Gambar 4.15 Diagram Level 0 usulan

Penjelasan dari Diagram Level 0 Usulan :


a.

Prosedur Penerimaan Purchase Order


Bagian marketing penjualan menerima PO sebanyak 2 lembar dari customer
baik melalui email, faximale yang berupa purchase order maupun melalui
salesman yang melakukan kunjungan langsung ke perusahaan.

b.

Prosedur Pengecekan Purchase Order


PO yang telah diterima dari customer kemudian di cek apakah sudah lengkap
dengan persyaratan yang telah diberikan sesuai dengan data customer dari file
customer.

c.

Prosedur Pengecekan Stok Barang


Setelah PO dicek dan dinyatakan OK lalu bagian marketing penjualan
melakukan pengecekan stok barang dengan melihat data barang di file barang,
jika stok barang yang diminta customer masih tersedia maka bagian marketing
penjualan langsung melakukan negosiasi harga dengan customer sesuai dengan
data harga dari file harga. Setelah itu membuatkan SPPB 2 lembar dan Surat
Confirm (SC) 3 lembar. Dokumen SPPB dan SC kemudian diserahkan ke
bagian Gudang untuk disetujui. Dan copy surat confirm di arsip.

d.

Prosedur Pembuatan Surat Jalan (SJ)


Setelah surat confirm dan SPPB diterima oleh bagian gudang dan kemudian
disetujui, lalu dibuatkan Surat Jalan (SJ) 3 lembar. Kemudian surat jalan dan
surat confirm diserahkan ke bagian pengiriman. Lalu menyiapkanlah barang
sesuai dengan pesanan dan Copy surat jalan, SPPB lalu diarsipkan.

e.

Prosedur Pembuatan Laporan Penerimaan Barang (LPB)


Berdasarkan surat confirm dan surat jalan yang telah diterima oleh bagian
pengiriman dan kemudian disetujui, lalu dibuatkan Laporan Penerimaan Barang
sebanyak 2 lembar berdasarkan surat yang diterima dan SPPB dari arsip SPPB.
Kemudian setelah itu melakukan proses pengiriman barang ke customer beserta
LPB, SPPB dan Surat Jalan yang telah disetujui. Kemudian surat jalan dan LPB
yang telah ditandatangani oleh customer dikembalikan lagi dan diserahkan ke
bagian penagihan. Setelah itu dilakukan proses konfirmasi dokumen berupa SC,
SJ dan LPB yang dikembalikan. Lalu dokumen SC dan LPB tersebut
diserahkan ke bagian penagihan dan SJ diarsipkan.

f.

Prosedur Pembuatan Faktur Pajak (FP)


Setelah bagian penagihan menyerahkan LPB dan SC ke bagian penagihan,
maka langsung dibuatkan faktur pajak (FP) 3 lembar yang berdasarkan pada PO
dari file master PO, LPB dan SC. Setelah itu FP dan PO di cek apakah sudah
sesuai antara FP dengan PO tersebut. Kemudian FP diserahkan ke bagian
akuntansi bersama dengan PO. Lalu SC dan LPB diarsipkan.

g.

Prosedur Pembuatan Invoice


Berdasarkan FP dan PO yang telah diterima dari bagian penagihan, kemudian
bagian akuntansi membuatkan surat invoice 3 lembar dan kwitansi sebanyak 2
lembar. Kemudian dokumen-dokumen yang diterima dan dibuat akan
ditandatangani oleh bagian akuntansi. Setelah diberi tandatangan langsung
dikembalikan lagi ke bagian penagihan. Kemudian Copy FP, invoice dan
kwitansi diarsipkan.

h.

Prosedur Validasi Dokumen


Setelah menerima FP, invoice, kwitansi dan PO yang telah ditandatangani dari
bagian akuntansi, maka bagian penagihan kemudian melakukan validasi
dokumen apakah dokumen tersebut sudah lengkap semua sesuai dengan PO.
Jika sudah lengkap dan tidak ada kesalahan lalu dikirim ke customer.

i.

Prosedur Pembuatan Laporan


Setiap akhir bulan bagian akuntansi membuatkan laporan penjualan untuk
mengetahui penjualan selama satu bulan berdasarkan FP, invoice, kwitansi dan
PO, kemudian diserahkan ke direktur utama.

Kebaikan pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Usulan


1. Bagian Marketing Penjualan.
a. Pada bagian marketing penjualan sudah melakukan proses pengecekan dokumen
PO dan sekaligus juga sudah melakukan pengecekan stok barang. Proses ini
dilakukan dalam 1 bagian yang sama berguna karena untuk lebih efisien waktu
dan tidak lama dalam menunda PO apabila terjadi kesalahan.
b. Pada proses negosiasi harga sudah dibuatkan daftar harga barang yang bertujuan
agar pada saat bernegosiasi dengan customer tidak terlalu jauh dari patokan
harga yang sudak ditetapkan.

c. Pada bagian ini juga sudah membuatkan Surat Confirm yang bertujuan sebagai
surat pemberitahuan kepada customer bahwa PO sudah diterima dan disetujui
sehingga mempunyai bukti tertulis bahwa PO yang diterima sudah sampai dan
ditindak lanjuti.
d. Pada bagian ini juga sudah membuat dokumen PO menjadi 2 lembar yaitu
dengan mengkopi dokumen tersebut, dengan tujuan supaya dalam pembuatan
dokumen-dokumen lainnya telah sesuai dengan PO aslinya.
2. Bagian Gudang.
a. Pada bagian gudang dan pengiriman sudah dibuatkan secara terpisah, ini
bertujuan

untuk

meminimalisir

terjadinya

kecurangan-kecurangan

atau

kesalahan-kesalahan baik dalam pembuatan dokumen maupun dalam proses


pengarsipan dokumen tersebut.
3. Bagian Pengiriman.
a. Karena pada bagian pengiriman dengan bagian gudang sudah dipisah maka akan
lebih jelas tugas-tugas yang dilakukan oleh bagian ini dan lebih mudah dalam
melakukan tugasnya seperti melakukan pengiriman.
b. Pada bagian ini sudah dilengkapi dengan surat Laporan Penerimaan Barang
(LPB) dengan tujuan supaya pada saat barang yang dikirim kepada customer
mempunyai bukti laporan bahwa barang tersebut sudah diterima oleh customer.
4. Bagian Penagihan.
a. Bagian penagihan ini sangat berguna pada saat proses penagihan piutang
customer sehingga lebih efektif apabila suatu saat terjadi kekurangan atau
kesalahan dalam membayar piutang tersebut.
b. Pada bagian ini juga sudah membuatkan surat faktur pajak yang bermanfaat
apabila pada saat nanti perusahaan membayarkan pajak tahunan.

Rangkuman Hasil Penelitian


Selain menyajikan sistem akuntansi yang berupa flowchart, penulis juga
menggunakan penilaian yang berupa data flow diagram (DFD). Dalam DFD tersebut
terlihat lebih jelas aliran data dan dokumen apa saja yang mengalir dari satu entitas ke
entitas lain. Pada diagram yang berjalan pada perusahaan hanya melibatkan 6 prosedur
sebagai proses penjualan kredit, sedangkan pada diagram yang penulis usulkan sebagai

analisis, terdapat 3 prosedur tambahan yang dilihat perlu adanya. Pada 9 prosedur
tersebut terlihat jelas proses jalannya dokumen yang tidak menumpuk pada 1 entitas
karena pada entitas gudang dan pengiriman dipisahkan, hingga memudahkan pekerjaan
pada bagian yang dipisah tersebut dan juga penambahan entitas baru yaitu penagihan
yang sangat berguna dalam proses penagihan piutang.
Walaupun sistem akuntansi penjualan yang digunakan oleh PT. Lantabura
International masih sederhana tetapi secara umum dapat dikatakan cukup baik, biarpun
proses penjualan yang dilakukan masih manualisasi tetapi tidak semuanya manual
masih ada yang mengunakan komputer sebagai alat bantu yaitu untuk mencetak
dokumen-dokumen tersebut yaitu dengan menggunakan Microsoft excel. Pada sistem
penjualan perusahaan ini masih terdapat banyak kekurangan yang sekiranya perlu
diperbaiki lagi. Adapun pada bagian marketing penjualan tidak melakukan pengecekan
PO tetapi langsung diproses lanjut sehingga memungkin kan terjadinya kesalahpahaman
dan bagian ini juga hanya melakukan proses pencetakan PO sebanyak 1 lembar saja.
Kemudian hal yang perlu diperhatikan adalah pada bagian gudang dan pengiriman tidak
dilakukan secara terpisah, ini memungkinkan akan terjadinya kecurangan dan kesalahan
dalam proses pengarsipan maupun pengiriman barang. Dan ada 1 hal yang perlu
ditambah yaitu bagian penagihan ini Karena bagian ini akan sangat berguna pada saat
proses pembayaran piutang dan pada saat dokumen-dokumen tersebut dibuat sebagai
tanda bukti saat proses penagihan. Dan perlu diperhatikan juga untuk tugas-tugas dari
masing-masing bagian penjualan, ini perlu diperhatikan supaya dalam kegiatan
penjualan akan lebih aman dan efektif dalam kegiatan penjualan.

PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab-bab terdahulu,
maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Didalam penerapan sistem informasi akuntansi penjualan kredit yang dipakai oleh
PT. Lantabura International masih sederhana, ini dikarenakan keadaan perusahaan
tersebut yang memang belum begitu besar dan masih berbentuk manual misalnya
dalam melakukan kegiatan pencatatan dan penginputan, sehingga masih ada yang
harus diperbaiki dalam sistem penjualan pada PT. Lantabura International.

2. Sistem informasi akuntansi penjualan yang sudah menggunakan media komputer


dapat memberi kemudahan pada pengguna baik secara langsung maupun tidak
langsung seperti dalam melakukan pencetakkan dokumen-dokumen terkait, selain
itu juga dapat pula menunjang lancarnya kegiatan yang dilakukan oleh bagianbagian yang terkait, sehingga biarpun sistem penjualan perusahaan ini masih
terbilang manual tapi dengan sudah menggunakan komputer sebagai alat mencetak
dokumen sudah sangat meyajikan informasi yang lebih baik.
Saran
Berikut ini penulis mengemukakan beberapa saran yang sekiranya mampu
dilaksanakan oleh perusahaan dan mungkin dapat bermanfaat bagi perusahaan :
1. Perusahaan ini harus membagi atau memisahkan bagian-bagian yang terkait dalam
proses penjualan ini. Misalnya pada bagian gudang harus terpisah dengan
pengiriman, dan juga harus melakukan penambahan bagian untuk kegiatan
penagihan.
2. Harus melakukan penambahan dokumen seperti dokumen Surat Confirm (SC), lalu
harus juga membuatkan surat Laporan Penerimaan Barang (LPB) dan disarankan
juga untuk membuatkan surat faktur pajak
Demikian saran-saran yang bisa penulis berikan dan kiranya penulisan ilmiah ini bisa
menjadi suatu sumber kajian lebih jauh karena penulis menganggap bahwa penulisan
skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

DAFTAR PUSTAKA
Bodnar, George H. dan William S. Hopwood, 2006, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi
Kesembilan, ANDI, Yogyakarta.
James A Hall. Penerjemah Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary. 2004. Accounting
Information System Sistem Informasi Akuntansi. Salemba Empat. Jakarta.

Jogiyanto HM. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Penerbit: Andi Offset
Yogyakarta.
Mulyadi, 2004, Sistem Akuntansi, Edisi Keempat, Salemba Empat, Jakarta.
Romney, Marshall B. dan Paul John Steinbart, 2006, Accounting Information System
(Sistem Informasi Akuntansi), Buku Satu, Edisi Kesembilan, Salemba Empat,
Jakarta.
http://artikelyh-artkul.blogspot.com/2010/07/perancangan-sistem-pengolahan data.html

Anda mungkin juga menyukai