Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS KONTEKS

A. Identifikasi Standar Nasional Pendidikan (SNP)


1. .
2. .
3. .
B. Analisis Kekuatan dan Kelemahan Sekolah (Analisis Internal)
No
Komponen
Kekuatan

Kelemahan

Peserta Didik

1. Jumlahnya cukup banyak, sekitar


200 orang,
2. Sebagian besar siswa berasal dari
taman
kanak-kanak
dengan
tingkat
intelegensi
pada
umumnya normal.
3. Penanganan
siswa
yang
jumlahnya banyak selama ini
sudah terencana dan terorganisir.

1. Kurangnya motivasi dari orang


tua sehingga hampir 25 %
siswa malas untuk hadir ke
sekolah,
2. Rendahnya tingkat ekonomi
orang tua siswa terkadang turut
memicu siswa untuk bekerja
membantu orang tua.
3. Ketidakjujuran
siswa
di
sekolah juga masih sering
muncul,
4. Sopan santun masih kurang,
dan budaya membuang sampah
sembarangan masih dilakukan.

Pendidik dan tenaga 1. Sebagian besar guru berusia


Kependidikan
produktif (25 40 tahun) siap
menerima perubahan
2. 75 % Guru sudah berkualifikasi
S1
3. Sebagian besar guru telah
mengampu mata pelajaran sesuai
dengan latar belakang
pendidikannya.
4. Tenaga kependidikan sudah
terpenuhi yaitu tenaga TU dan
petugas perpustakaan, serta sudah
mempunyai kualifikasi
pendidikan sesuai bidang
pekerjaanya
5. Sebagian besar pendidik dan
tenaga kependidikan mempunyai
etos kerja dan semangat yang
tinggi

1. Beberapa guru senior yang sulit


menerima perubahan.
2. 25 % guru belum
berkualifikasi S-1
3. Sebagian guru memiliki
kompetensi pedagogik dan
profesional guru masih rendah
4. Sebagian besar guru masih
guru kelas ( mengajar semua
mata pelajaran )
5. Sebagian pendidik dan seluruh
tenaga kependidikan masih
berstatus tenaga honorer

Sarana
Prasarana

Pembiayaan

dan 1. Sekolah telah memiliki sarana 1. Tidak memiliki kantin sekolah


dan prasarana yang cukup
yang memadai.
lengkap seperti : perpustakaan, 2. Alat peraga beberapa mata
ruang kelas yang cukup, ruang
pelajaran tidak mencukupi
UKS, lab. IPA, mushala, dll.
dibandingkan jumlah kelompok
2. Ruang kelas yang nyaman dan
siswa.
asri
3. Halaman cukup luas dan bersih
4. Ruang Toilet (WC) sekolah yang
mencukupi dan bersih
5. Listrik dan PDAM yang lancar
dan
mencukupi
kebutuhan
sekolah
1. Sumber dana yang ada telah

1. Sumber dana yang dimiliki

Program sekolah

dialokasikan
sesuai
dengan
peruntukannya
secara
proporsional.
2. Pelaksanaan pembiayaan sekolah
sudah sangat transparan dan
dikelola dengan baik.
3. Guru-guru
dilibatkan
dalam
mengelola keuangan sekolah

sekolah hanya berasal dari


BOS.
2. Kebijakan
sekolah
gratis
menyebabkan sekolah sulit
mencari dana tambahan untuk
pembiayaan semua program
program sekolah, terutama
kegiatan ekstra kurikuler.

1. Sebagian besar program sekolah


sudah daat dilaksanakan dengan
baik.
2. Sekolah
sudah
mempunyai
Rencana Pengembangan Sekolah
(RPS) yang menjadi panduan
dalam pengemba-ngan sekolah.

1. Beberapa program sekolah


tidak
dapat
terlaksana
disebabkan
keterlambatan
pencairan dana BOS sehingga
terbentur dengan kegiatan rutin
yang sangat padat, misalnya
persiapan
UASBN,
pelaksanaan pembagian rapor
dan kelulusan.

C. Analisis Peluang dan Tantangan/Ancaman di Lingkungan Sekitar Sekolah (Analisis Eksternal)


No

Komponen

Peluang

Tantangan

Komite Sekolah

1. Dapat menjembatani untuk


1. Sulit mencari penggantinya
hubungan ke pihak vertikal secara
kalau yang bersangkutan telah
cepat dan mudah
mundur atau berhenti dari
2. Dapat menjembatani dengan pihak
jabatannya
luar dari dunia industri, dunia
usaha, dan dunia kerja

Dewan Pendidikan

1. Dewan Pendidikan berperan


1. Keberadaan Dewan Pendidikan
sebagai mediator antara sekolah
belum dirasakan manfaatnya
dengan pemerintah daerah untuk
bagi sekolah;
merekomendasi kelengkapan
tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan serta sarana dan
prasarana sekolah untuk kemajuan
mutu pendidikan;
2. Memberikan masukan bagi
sekolah dalam hal pelaporan
penggunaan dana BOS dan dana
lainnya, agar pihak sekolah bisa
membuat laporan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;

Dinas pendidikan

Dinas
penidikan
telah
sering
melakukan pembinaan terha-dap guru
dan kepala sekola melalui Bimtek
maupun diklat terkait dengan KTSP

Asosiasi Profesi

Di sekitar sekolah terdapat beberapa Belum adanya kerjasama antara

Kurangnya
koordinasi
dan
pengawasan terhadap pelaksanaan
KTSP
di
sekolah.
Sekolah
dibiarkan
secara
mandiri
melaksanakan
KTSP
tanpa
pengawasan dan koordinasi yang
intens dari pihak Dinas maupun
pengawas.

asosiasi profesi seperti Ikatan Dokter pihak sekolah dengan asosiasi


Indonesia (IDI) dan lembaga psikolog profesi di sekitar sekolah terhadap
peningkatan mutu pendidikan di
sekolah.
5

Dunia Usaha dan Dunia Keberadaan DU/DI di sekitar sekolah Kepedulian DU/DI untuk
Industri
cukup banyak
mendukung program- program
sekolah masih rendah, karena tidak
memberikan keuntungan
(nirlaba/non profitable )

Lingkungan dan SDA

Sosbud Mas sekitar dan 1. SDM masyarakat sekitar sangat


kondisi geografis
mendukung
2. Lokasi sekolah cukup luas dan
strategis mudah di jangkau peserta
didik

1. Lingkungan
sekolah
cukup 1. Adanya penambangan batu bara
kondusif
secara
besar-besaran
yang
2. Lingkungan sekolah yang agamis
mengakibatkan kerusakan alam
juga memberikan kontribusi dalam 2. Adanya perubahan perilaku
masyarakat
di
lingkungan
pengembangan sekolah mengingat
peserta didik akibat pengaruh
tingkat intelektual yang baik dapat
globalisasi
diarahkan dengan nilai-nilai agama
3. Kalimantan Selatan khususnya
Kabupaten Banjar sangat sarat
dengan sumber daya alam,
sehingga perlu generasi yang
handal
dalam
memanfaatkan
lingkungannya
4. Pemanfaatan lingkungan yang
melimpah akan dapat berguna di
lingkungannya
dengan
cara
pembinaan pada ilmu pengetahuan
dan tekhnologi yang tinggi, hal ini
dimulai dari pendidikan dasar
1. Partisifasi masyarakat sekitar
terhadap
program
sekolah
masih sangat rendah
2. Pemanfatan sumber daya alam
di sekitar sekolah masih sangat
minim.

D. Analisis Kekuatan dan Kelemahan Sekolah (Analisis Internal)


No
1

Komponen
Peserta Didik

Kondisi Ideal

Kondisi Nyata

1. Jumlahnya cukup 1. Kurangnya motivasi dari


banyak, sekitar 200
orang tua sehingga hampir
orang,
25 % siswa malas untuk
2. Sebagian
besar
hadir ke sekolah,
siswa berasal dari 2. Rendahnya
tingkat
taman kanak-kanak
ekonomi orang tua siswa
dengan
tingkat
terkadang turut memicu
intelegensi
pada
siswa
untuk
bekerja
umumnya normal.
membantu orang tua.

Kekua
tan

Kele
maha
n
x

3. Penanganan siswa 3. Ketidakjujuran siswa di


yang
jumlahnya
sekolah juga masih sering
banyak selama ini
muncul,
sudah terencana dan 4. Sopan
santun
masih
terorganisir.
kurang,
dan
budaya
4. Jumlah
Siswa
membuang
sampah
maksimal 28 orang
sembarangan
masih
5. Minat belajar siswa
dilakukan.
tinggi
5. Jlh siswa kurang dari 30
org
2

Pendidik dan 1. Sebagian besar guru


tenaga
berusia produktif
Kependidikan
(25 40 tahun) siap
menerima
perubahan
2. 75 % Guru sudah
berkualifikasi S1
3. Sebagian besar guru
telah mengampu
mata pelajaran
sesuai dengan latar
belakang
pendidikannya.
4. Tenaga
kependidikan sudah
terpenuhi yaitu
tenaga TU dan
petugas
perpustakaan, serta
sudah mempunyai
kualifikasi
pendidikan sesuai
bidang pekerjaanya
5. Sebagian besar
pendidik dan tenaga
kependidikan
mempunyai etos
kerja dan semangat
yang tinggi

1. Beberapa guru senior


yang sulit menerima
perubahan.
2. 25 % guru belum
berkualifikasi S-1
3. Sebagian guru memiliki
kompetensi pedagogik dan
profesional guru masih
rendah
4. Sebagian besar guru masih
guru kelas ( mengajar
semua mata pelajaran )
5. Sebagian pendidik dan
seluruh tenaga
kependidikan masih
berstatus tenaga honorer

Sarana dan 1. Sekolah


telah 1. Tidak memiliki kantin
Prasarana
memiliki sarana dan
sekolah yang memadai.
prasarana
yang 2. Alat peraga beberapa mata
cukup
lengkap
pelajaran tidak mencukupi
seperti
:
dibandingkan
jumlah
perpustakaan, ruang
kelompok siswa.
kelas yang cukup,
ruang UKS, lab.
IPA, mushala, dll.
2. Ruang kelas yang
nyaman dan asri
3. Halaman cukup luas
dan bersih
4. Ruang Toilet (WC)
sekolah
yang
mencukupi
dan
bersih
5. Listrik dan PDAM

yang lancar dan


mencukupi
kebutuhan sekolah

Anda mungkin juga menyukai